Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 42 dari 42 ayat untuk (69-37) anak AND book:28 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.80) (Hos 10:1) (sh: Jangan mengecewakan Allah (Sabtu, 13 November 2004))
Jangan mengecewakan Allah

Allah kecewa terhadap Israel seperti ayah yang kecewa karena putra yang diharapkan akan menggantikan kedudukannya kelak, tetapi menolak mentah-mentah posisi itu. Apa yang akan dilakukan Allah terhadap umat yang seperti ini?

Hosea menggunakan ilustrasi pohon anggur untuk membicarakan Israel. Dalam ilustrasi itu, Israel adalah pohon anggur yang tumbuh subur dan berbuah lebat (ayat anak+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1a). Ini melambangkan berkat yang melimpah dalam kehidupan umat yang dikasihi Tuhan. Ternyata semakin tambah diberkati, semakin Israel "berselingkuh" dengan ilah lain (ayat anak+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1b). Allah sungguh kecewa. Israel adalah umat yang tidak tahu balas budi! Oleh karena itu, Israel diganjar dengan kehancuran diri. Mereka akan kehilangan sesembahan atau ilah mereka itu (ayat anak+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">2); kehilangan raja mereka (ayat anak+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">3); dan mereka akan ketakutan menghadapi murka Allah yang dinyatakan kepada mereka (ayat anak+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">8) (band. Why. 6:16). Semua gambaran ini melukiskan dahsyatnya penghukuman Allah berupa pembuangan Israel ke Asyur itu. Israel bukan hanya kehilangan segala kemakmuran dan kesejahteraan hidup, melainkan mereka juga telah mengabaikan iman. Bahkan jati diri sebagai bangsa pilihan pun telah hancur. Mengapa semua itu hilang? Karena dengan menolak menjadi saksi Allah, Israel telah kehilangan semua fasilitas yang diperlukan untuk menjadi saksi Allah.

Allah menjamin keselamatan anak-anak-Nya melalui anugerah Yesus Kristus. Allah juga menjanjikan pemeliharaan menyeluruh atas seluruh segi hidup kita di dunia ini. Akan tetapi, saat kita menolak untuk hidup benar menyaksikan kemuliaan dan kebaikan-Nya, kita mengecewakan Allah. Di samping itu, jika selama ini kita seringkali melukai hati-Nya dengan berpaling dari-Nya dan mencari ilah lain, berarti kita melepaskan hak istimewa untuk menikmati segala berkat-Nya. Setiap dosa, setiap perpalingan dari Allah selalu melukai hati Allah dan melukai diri kita sendiri.

Tekadku: Aku tidak mau mengecewakan Allah, sebagaimana aku pun tidak ingin mengalami kesakitan akibat dosa.

(0.79) (Hos 11:1) (sh: Iman padang gurun (Rabu, 11 Desember 2002))
Iman padang gurun

Ayat-ayat anak+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1,3,4 tidak hanya secara jelas kembali menggambarkan peristiwa keluaran dari Mesir tetapi juga menggambarkan kebahagiaan umat ketika mereka masih di padang gurun. Hosea memang memandang bahwa masa keemasan relasi antara umat dengan Allah adalah ketika mereka berada bersama Allah di padang gurun. Di sana mereka tidak tergoda untuk menyembah dewa atau ilah manapun. Inilah yang disebut iman padang gurun. Akan tetapi, kalau Hosea menekankan hal ini tidak berarti bahwa Hosea menganggap Allah Israel hanyalah Allah padang gurun. Justru dengan penekanan tersebut, Hosea bermaksud agar Israel tetap memelihara relasi yang ideal dengan Allah ketika di padang gurun itu, meskipun mereka sudah menetap di Kanaan. Sayangnya, Israel berubah total ketika mereka mulai mendiami tanah Kanaan (ayat anak+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">2,7).Kasih Allah kepada Israel tidak pernah berhenti. Kecaman dan penghukuman yang ditimpakan kepada Israel adalah juga bagian dari perjalanan kasih Allah kepada Israel. Allah tidak sama dengan manusia yang suka menghajar sesamanya dengan dendam yang tidak pernah berkesudahan (ayat anak+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">8-11). Karena kasih-Nya, Allah menahan murkanya, dan menggantikannya dengan menyelamatkan. Hal itulah yang dinyatakan dengan kata-kata, "Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku (ayat anak+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">8)." Allah berubah pikiran, dari keinginan untuk menghukum kepada keinginan untuk menyelamatkan. Keadaan manusia pada umumnya suka memberontak dan terus memberontak, dan karenanya patut menerima penghukuman Allah. Tetapi karena kasih- Nya kepada dunia, Ia mengutus Anak-Nya sebagai Juruselamat dunia (bdk. Yoh. 3:16), sehingga dunia mengalami pengampunan Allah. Karena itu manusia hanya hidup oleh pengampunan Allah. Tanpa pengampunan Allah, manusia pasti binasa. Kebinasaan yang dimaksud tidak hanya dalam pengertian kematian kekal pada masa yang akan datang, melainkan juga binasa dalam arti relasi yang tidak sejahtera dengan sesama dan lingkungan di dunia kini dan di sini.

Renungkan:
Kristus yang datang dalam Natal itu telah menempatkan dasar pengampunan yang kokoh dan abadi.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA