(0.52096561111111) | (Mat 13:12) | (jerusalem) Orang yang sikap hatinya baik akan memperoleh penyempurnaan Perjanjian Baru, bdk Mat 5:17,20, kecuali apa yang sudah mereka peroleh melalui Perjanjian Lama, sedangkan orang yang sikap hatinya tidak baik akan kehilangan apa yang mereka miliki, ialah hukum Yahudi yang pada dirinya akan menjadi usang. |
(0.52096561111111) | (Mat 13:19) | (jerusalem: itulah benih) Keterangan ini sedikit janggal. Kejanggalan itu disebabkan oleh penafsiran perumpamaan yang di dalamnya manusia kadang-kadang disamakan dengan tanah yang berbeda-beda, yang dengan kurang atau lebih baik menyambut firman Allah, dan kadang-kadang disamakan dengan benih yang mutunya kurang baik atau lebih baik dan yang berbuah seratus kali lipat atau empat puluh atau tiga puluh kali lipat. |
(0.52096561111111) | (Mat 27:34) | (jerusalem: anggur bercampur empedu) Ialah minuman pembius yang oleh wanita Yerusalem yang berkasihan, Luk 23:27 dst; lazimnya diberikan kepada orang yang dihukum mati buat meringankan penderitaannya. Anggur itu bercampur mur, bdk Mar 15:23, sedangkan "empedu" yang disebut Matius kiranya berasal dari Maz 69:22 (sama seperti "cuka" yang terdapat dalam resensi Antiokhia). Yesus tidak mau minum obat bius itu. |
(0.52096561111111) | (Luk 1:1) |
(jerusalem) Injil karangan Lukas Ciri khas yang ada pada injil ketiga berasal dari kepribadian pengarangnya yang sangat menarik. Kepribadian Lukas itu di mana-mana nampak jelas. Lukas adalah seorang penulis berbakat yang hatinya sangat halus lembut. Ia menggubah karyanya dengan cara yang asli benar, sementara juga berjerih-payah untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, Luk 1:3. Tentu saja ini tidak berarti bahwa Lukas berhasil memberikan pada bahan yang diterimanya dari tradisi suatu susunan dan urutan yang lebih "historis" dari pada dalam Mat atau Mrk. Rasa hormat Lukas terhadap sumber-sumbernya dan metode yang hanya menderetkan bahan tradisi tentu tidak memungkinkan urutan historis semacam itu. Rangka Luk pada umumnya menuruti garis-garis besar Mrk, meskipun disana-sini Lukas meninggalkan atau memindahkan apa yang terdapat dalam Mrk. Memang ada bagian-bagian yang dipindahkan, Luk 3:19-20; 4:16-30; 5:1-11; 6:12-29; 22:31-34; dll. Lukas berbuat demikian baik demi jelasnya kisah atau logikanya, maupun karena terpengaruh tradisi-tradisi lain, khususnya tradisi-tradisi yang juga tampil dalam injil keempat. Ada juga bagian- bagian yang ditinggalkan saja, baik oleh karena kurang berguna untuk sidang pembaca bekas kafir, Mrk 9:11-13, atau oleh karena bagian-bagian itu sudah tercantum dalam Kumpulan Pelengkap yang dipakai Lukas, Mrk 12:28-34; bdk Luk 10:25-28, maupun oleh karena bagian tertentu, terutama Mrk 6:45-8:26 yang seluruhnya ditinggalkan Lukas tidak tercantum dalam naskah Mrk yang dipakai Lukas, Atau barangkali oleh Lukas dianggap sebagai pengulangan, meskipun tercantum dalam naskah Mrk yang dimiliki Lukas. Perbedaan paling menyolok antara Luk dan Mat, serta Mrk ialah tambahan besar yang terdapat dalam Luk 9:51 - Mrk 18:14. Di muka sudah dikatakan bahwa ini kirany diambil Lukas dari Kumpulan Pelengkap ditambah beberapa informasi pribadi. Bagian tengah Luk tersebut disajikan berupa kisah perjalanan Yesus ke Yerusalem, sebagaimana berulang kali dicatat, Luk 9:51; 13:22; 17:11. Catatan-catatan itu mengembangkan apa yang dikatakan Mrk 10:1, sehingga Luk kiranya tidak bermaksud menggabungkan beberapa perjalanan sesungguhnya, melainkan menekankan sebuah gagasan teologis yang digemari Lukas, yaitu : di kota sucilah keselamatan harus diujudkan, Luk 9:31, 13:33; 18:31; 19:11; di sana telah mulailah Injil, Luk 1:5 dll, dan di sana harus diselesaikan Luk 24:52 dst, melalui penampakan- penampakan dan pembicaraan- pembicaraan yang tidak terjadi di Galilea, Luk 24:13-51; dan bdk Luk 24:6 dengan Mrk 16:7; Mat 28:7, 16:20; dan dari sanalah Injil bertolak lagi untuk diwartakan kepada dunia semesta, Mat 24:47; Kis 1:8. Kalau perbandingan terperinci antara Luk dan sumber-sumbernya diteruskan, baik sumber yang paling dikenal ialah Mrk maupun sumber-sumber yang juga tampil dalam bagian-bagian Mat yang sejalan dengan Luk, maka orang seolah-olah dapat melihat bagaimana bekerjanya seorang penulis yang dengan saksama menyadur, meninggalkan atau menambah dengan maksud menyajikan bahan-bahannya dengan caranya sendiri, sementara menghindarkan atau memperlunak apa yang menusuk hatinya sendiri atau barangkali dapat menyakiti hati sidang pembaca (8:43 dibandingkan dengan Mrk 5:26; ditinggalkan Mrk 9:43-48; 13:32; dll) atau juga kurang dapat dipahami oleh mereka (ditinggalkan Mrk 4:13; 8:32 dst 14:50) atau memaafkan (Luk 9:45; 18:34; 22:45) para rasul dan menjelaskan istilah yang kurang terang (Luk 6:15) atau lebih jauh menentukan tempat terjadinya hal tertentu, Luk 4:31; 19:28 dst, Luk 37; 23:51, dll. Berkat penyaduran-penyaduran banyak dan halus tersebut dan terutama berkat tembahan-tambahan hasil penyelidikannya sendiri Lukas memperlihatkan reaksi- reaksi dan kecenderungan pribadinya. Tegasnya melalui alat terpilih, ialah Lukas, Roh Kudus menyajikan kepada kita kabar injili dengan cara yang asli benar dan yang berisikan ajaran yang sangat bernilai. Memang halnya bukan pokok-pokok teologis yang amat menyolok (gagasan-gagasan utama sama saja dalam Luk, Mat dan Mrk), melainkan suatu mentalita keagamaan. Dalam mentalita yang dengan halusnya terpengaruh oleh guru Lukas, yaitu Paulus, itu diketemukan kecenderungan hati yang merupakan ciri khas watak Lukas. Sebagai "Penulis kelembutan hati Tuhan" (Dante) Lukas suka menonjolkan belaskasihan Kristus kepada kaum berdosa, Luk 15:1 dst, Luk 7, 10; 15:11-32; 19:1-10; 23:34, 39-43. Dengan senang hati Lukas memperlihatkan kelembutan hati Yesus terhadap orang yang hina dan miskin, sedangkan yang kaya raya diperlakukan dengan keras, Luk 1:51-53; 6:20-26; 12:13-21; 14:7-11; 16:15, 19-31; 18:9-14. Tetapi kalaupun hukuman yang adil dijatuhkan, itu hanya sesudah penundaan penuh kesabaran dan belas kasihan, 13:6-9; bdk Mrk 11:12-14. Hanya perlu orang yang hina dan miskin, sedangkan yang kaya raya diperlakukan dengan keras, 1:51-53; 6:20-26; 12::13-21; 14:7-11; 16:15, 19-31; 18:9-14. Tetapi kalaupun hukuman yang adil dijatuhkan, itu hanya sesudah penundaan penuh kesabaran dan belas kasihan, 13:6-9; bdk Mrk 11:12-14. Hanya perlu orang bertobat dan menyangkal dirinya. Dan di sini hati Lukas yang lemah lembut ternyata hati jantan. Lukas sudah mengulang tuntutan penyangkalan diri yang mutlak dan pantang mundur, 14:25-34, khususnya tuntutan meninggalkan kekayaan, 6:34 dst; 12:33; 14:12-14; 16:9-13. Perlu diperhatikan juga bagian- bagian yang tercantum dalam injil ketiga : mengenai perlunya berdoa, 11:5-8; 18:1-8, dan teladan Yesus di bidang itu, 3:21; 5:16; 6:12; 9:28. Akhirnya sama seperti dalam Kis dan surat-surat Paulus, demikianpun dalam Luk Roh Kudus berperanan besar yang suka ditonjolkan oleh Lukas dalam 1:15, 35, 41, 67; 2:25- 27; 4:1, 14, 18; 10:21; 11:13; 24:49. Unsur ini bersama dengan suasana rasa syukur karena anugerah yang diterima dari Allah dan kegembiraan rohani yang meresap ke dalam seluruh injil ketiga itu, 2:14; 5:26; 10:17; 13:17; 18:43; 19:37; 24:51 dst, memberikan kepada karya Lukas ciri kemesraan yang mengesan di hati menghangatkan batin. Gaya bahasa Mrk agak kasar sedikit, penuh dengan kata dan ungkapan yang berbau bahasa Aram, dan kerap kali kurang tepat bahkan salah. Tetapi gaya bahasanya juga segar bugar dan populer, sehingga toh memikat hati. Gaya bahasa Mat masih juga berbau bahasa Aram, tetapi bahasa Yunaninya lebih halus, kurang konkrit tapi lebih tepat. Gaya bahasa Luk sesungguhnya agak majemuk: bahasa Yunaninya adalah bermutu, kalau Lukas sendiri menulis; bahasa kurang bermutu diterima Lukas begitu saja untuk menghormati sumber-sumbernya, yang kekurangan dalam bahasa kadang-kadang dipertahankan oleh Lukas meskipun berusaha memperbaikinya. Lukas juga dengan sengaja dan mahir meniru gaya bahasa alkitabiah yang terdapat dalam Septuaginta. |
(0.52096561111111) | (Luk 2:26) | (jerusalem: Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan) Terjemahan ini dengan tepat menguraikan ungkapan Yunani (ton khriston kiriou), bdk Kel 30:22; orang yang diurapi Tuhan ialah orang yang disucikan untuk menunaikan tugas penyelamatan; misalnya raja Israel, yang dipilih oleh Yahwe. Akhirnya ungkapan itu khususnya mengenai Mesias yang akan menegakkan Kerajaan Allah. |
(0.52096561111111) | (Yoh 4:23) | (jerusalem: roh) Roh Yoh 14:26+, yang merupakan prinsip kelahiran baru, Yoh 3:5, menjadi juga prinsip ibadat yang baru, bdk Yoh 2:20-21+; Rom 1:9+; Ibadat itu ada "dalam kebenaran" oleh karena ibadat itu satu-satunya yang sesuai dengan wahyu yang disampaikan Allah melalui Yesus tentang ibadat yang sesungguhnya. |
(0.52096561111111) | (Yoh 19:35) | (jerusalem: Dan orang yang melihat hal itu) Orang itu ialah murid yang disebutkan dalam Yoh 19:26, jadi penginjil sendiri |
(0.52096561111111) | (1Kor 3:17) | (jerusalem: membinasakan bait Allah) Paulus membedakan tiga macam pemberita Injil, yaitu: mereka yang membangun atas dasar yang kokoh (1Ko 3:4); mereka yang membangun dengan bahan yang tidak tahan uji (1Ko 3:15); dan mereka yang tidak membangun melainkan meruntuhkan (1Ko 3:17). Mereka ini memang mencemarkan Tempat Suci dan akan dihukum sebagai pencemar Tempat Suci juga. |
(0.52096561111111) | (1Kor 6:4) | (jerusalem: yang tidak berarti dalam jemaat) Ialah orang beriman yang paling sederhana. Orang itu tentu saja cukup untuk mengurus "perkara yang tidak berarti" (suatu sindiran dan ejekan halus). Terjemahan lain: yang dipandang hina (tidak berarti) oleh jemaat. Kalau demikian maka yang dimaksudkan ialah hakim-hakim kafir, bdk Mat 5:25; 18:17. |
(0.52096561111111) | (2Kor 3:6) | (jerusalem: hukum yang tertulis mematikan) Harafiah: huruf mematikan. Bdk Rom 7:7+. Yang dimaksudkan ialah hukum Taurat tertulis yang lahiriah. Ini dibandingkan dengan Roh Kudus, hukum batiniah. Jadi tidak dimaksudkan "huruf" salah satu nas, yang diperlawankan dengan "rohnya", maksud yang sebenarnya. |
(0.52096561111111) | (Kol 2:17) | (jerusalem: wujudnya ialah Kristus) Harafiah: tubuhnya ialah (tubuh) Kristus. Paulus memanfaatkan kata Yunani (soma) yang dua artinya: "wujud" atau "realita" yang diperlawankan dengan "bayangan" (yang disebabkan oleh realita itu); dan tubuh jasmaniah Kristus yang dibangkitkan dan merupakan realita hakiki di zaman terakhir, pokok pangkal jagat raya yang baru. |
(0.52096561111111) | (1Tim 1:4) | (jerusalem: silsilah yang tiada putus-putusnya) ialah spekulasi-spekulasi Yahudi mengenai para leluhur dan pahlawan Perjanjian Lama, seperti misalnya terdapat dalam buku (apokrip) yang berjudul: Yubilaea |
(0.52096561111111) | (Ibr 1:7) | (jerusalem: "Yang membuat ...") Maz 104:7 dikutip menurut LXX dan yang dimaksudkan kiranya penampakan Allah di gunung Sinai, 2:2+. Pengarang Ibr mengartikan ayat Mzm itu sebagai suatu keterangan tentang hakekat malaikat, yang lincah dan halus, dan karenanya kurang dari pada Anak yang duduk di takhta yang tak tergoncangkan. |
(0.52096561111111) | (Yak 1:13) | (jerusalem) "Pencobaan" di sini menjadi "godaan", bdk 1Ko 10:13+. Siapa yang membiarkan dirinya diseret oleh yang jahat tidak boleh mempersalahkan Allah, yang tidak menghendaki yang jahat. Dosa keluar dari batin manusia, Rom 7:8, dan pada dirinya menghasilkan suatu keadaan yang langsung bertentangan dengan "mahkota kehidupan", Yak 1:12; Rom 6:23. |
(0.52096561111111) | (1Yoh 2:22) | (jerusalem: yang menyangkal) Sukar dipastikan bidaat manakah yang dimaksudkan. Mungkin Kerintus yang ajarannya melebur dalam Gnosis. Gelar "Kristus" di sini bukan hanya terjemahan dari gelar "Mesias". Terungkap di dalamnya iman "Kristen" penuh akan Dia "yang telah datang sebagai manusia" (harafiah: yang telah datang dalam daging), 2Yo 7. |
(0.52096561111111) | (Yud 1:22) | (jerusalem) Var: Kasihanilah yang seorang, yaitu mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka, rampaslah mereka dari api; mengenai yang lain-lain: tunjukkanlah belas-kasihan kepada mereka dengan disertai ketakutan... Kasih memperlakukan dengan cara yang berbeda-beda mereka yang lebih atau kurang terpengaruh oleh ajaran sesat. |
(0.52096561111111) | (Why 1:19) | (jerusalem: yang terjadi sekarang) Yaitu apa yang dikatakan dalam surat-surat yang tercantum dalam bab 2 dan 3 |
(0.52096561111111) | (Why 7:14) | (jerusalem) Bdk Zak 6:4-5 dan Wah 4:4-11 |
(0.52096561111111) | (Yes 54:1) |
(sh: Pemeliharaan yang pasti (Senin, 15 Maret 1999)) Pemeliharaan yang pastiPemeliharaan yang pasti. Tempat macam apakah yang Anda inginkan sebagai tempat berteduh dan berlindung? Jawabannya, pasti adalah tempat yang memberikan rasa aman dan nyaman. Di bawah naungan yang memberikan keamanan, kenyamanan, keteduhan, dan perlindungan inilah kita dapat merasakan ketenangan, di tengah badai gelombang kehidupan. Janda yang ditinggalkan suaminya tidak akan selamanya berkabung; wanita yang tidak memiliki anak, tidak akan seterusnya menderita. Pemeliharaan, perlindungan dan rasa aman yang Allah berikan adalah jaminan yang pasti, bahwa tidak ada kuasa apa pun yang sanggup menghancurkan umat-Nya. Dialah satu-satunya tempat perlindungan yang kokoh. Janji yang pasti. Memang diakui bahwa sungguh tidak mudah berbicara tentang pemeliharaan, perlindungan dan rasa aman yang Allah berikan kepada mereka yang berada dalam kesempitan. Mereka tidak akan mudah percaya. Tugas kita sebagai orang percaya yang meyakini sepenuhnya kebenaran janji Allah itu, kita harus menyaksikan kepada mereka bahwa Allah yang maha kuasa itu, yang memberikan janji perlindungan yang pasti. Dialah Allah yang penuh kasih sayang, yang tetap memegang teguh perjanjian damai dengan umat tebusan-Nya. Pegang teguhlah janji-Nya! |
(0.50965011111111) | (Yeh 15:1) |
(sh: Hakikat hidup yang berbuah (Selasa, 31 Juli 2001)) Hakikat hidup yang berbuahHakikat hidup yang berbuah. Perjanjian Lama seringkali menggambarkan Israel dan Yehuda sebagai pohon anggur (Mzm. 80; Yes. 5:1-7; Hos. 10:1). Pohon anggur dihargai berdasarkan buah yang dikeluarkan. Dengan demikian jika umat Allah dilambangkan sebagai pohon anggur, itu merupakan simbol yang tepat. Israel adalah milik yang berharga. Namun yang harus diingat adalah pohon anggur hanya dihargai buahnya. Batang dan ranting-rantingnya tidak dapat digunakan untuk bahan konstruksi maupun dekorasi. Pohon anggur yang tidak berbuah hanya berguna untuk bahan bakar. Firman Allah yang datang kepada Yehezkiel dibuka dengan gambaran tentang pohon anggur yang tidak berbuah yang hanya dapat dipakai sebagai kayu bakar (ayat 1-5). Gambaran itu dipakai oleh Allah untuk menggambarkan keadaan Yehuda yang masih ada di Yerusalem (ayat 6-8). Inilah gambaran yang sangat memprihatinkan tentang Yehuda. Dengan kata lain firman Allah kepada Yehezkiel menyatakan keadaan Yehuda yang sudah tidak berpengharapan. Mengapa demikian? Jika Allah sendiri yang sudah berketetapan untuk menghabisi Yehuda seperti seorang pemilik kebun anggur terhadap anggurnya yang tidak berbuah, siapa lagi yang akan diandalkan oleh Yehuda sebagai tempat pertolongan? Kemana lagi mereka akan mengadu? Jika Allah sudah tidak berpihak kepadanya, apa yang dapat diharapkan? Namun apa tujuan Allah bertindak demikian? Allah mau supaya umat- Nya sungguh memahami bahwa Allah adalah TUHAN. Tidak ada pengharapan selain di dalam Dia. Berpengharapan kepada allah-allah lain sama dengan mendatangkan kehancuran kepada diri sendiri dan masyarakat (ayat 8). Berpengharapan kepada Allah mendatangkan kehidupan bagi diri sendiri maupun masyarakat. Renungkan: Pertanyaan pertama yang harus kita jawab bila kita ingin mempunyai kehidupan yang berharga di mata Allah, bukanlah buah apa yang harus kita hasilkan namun apa yang Allah akan dan dapat lakukan melalui kehidupan kita. Untuk itu kita harus menaruh pengharapan kita sepenuhnya kepada Dia, sebab hanya orang yang berpengharapan kepada Allah yang memberikan hidupnya dipimpin oleh-Nya. Orang yang dipimpin oleh Allah memiliki hidup yang berbuah. Berbuah berarti berharga di mata Allah. Pengantar Mazmur 33-55 Mazmur 33: Pujian tentang penciptaan yang menggambarkan kontrol mutlak Allah atas seluruh alam semesta. Mazmur 34: Pujilah Tuhan setiap waktu karena kasih Allah tidak pernah dibatasi oleh situasi dan kondisi manusia. Mazmur 35: Ratapan individu yang meminta Allah melakukan intervensi karena tindakan musuh-musuh. Mazmur 36: Sebuah pujian yang menggabungkan penggambaran tentang orang- orang fasik dan kasih setia Allah. Mazmur 37: Karakteristik dan pentingnya bergantung kepada Allah. Mazmur 38: Sebuah doa seruan yang berlandaskan keyakinan bahwa apa pun yang kita alami tidak terlepas dari kedaulatan-Nya. Mazmur 39: Sebuah doa yang tidak sekadar minta tolong namun permohonan agar Allah memberikan kepadanya perspektif yang benar. Mazmur 40: Ucapan syukur yang mengingat akan kebaikan Tuhan dan mazmur doa yang berdasarkan kebaikan-Nya. Mazmur 41: Doa yang berbicara tentang keyakinan bahwa Allah akan bermurah hati kepada orang yang murah hati. Mazmur 42: Pujian yang mengungkapkan keyakinan bahwa kasih Allah membangkitkan semangat dan pengharapan. Mazmur 43: Doa agar Allah membenarkan umat-Nya. Mazmur 44: Sebuah ratapan: mengapa umat Allah menderita. Mazmur 45: Pernikahan raja yang menggambarkan kemenangan Mesias. Mazmur 46: Pujian yang mengungkapkan keyakinan kepada Allah sebagai tempat perlindungan dan sumber kekuatan. Mazmur 47: Pujian untuk merayakan Allah yang adalah Raja. Mazmur 48: Pujian atas Sion kota Allah. Mazmur 49: Pengajaran tentang hakikat kebahagiaan sejati. Mazmur 50: Pengajaran tentang hakikat ibadah sejati. Mazmur 51: Ratapan untuk memohon pengampunan Allah. Mazmur 52: Ratapan ketika dikhianati oleh Doeg. Mazmur 53: Pengajaran tentang kebobrokan umat manusia, umat Allah, dan keberadaan Allah sebagai Hakim. Mazmur 54: Ratapan ketika dikhianati oleh seorang sahabat. Mazmur 55: Ratapan yang berkeyakinan bahwa Allah sanggup memelihara umat-Nya dalam keadaan apa pun. |