(0.14150542857143) | (Mzm 87:1) |
(sh: Kota Sion, kota Allah. (Selasa, 25 Agustus 1998)) Kota Sion, kota Allah.Kota Sion, kota Allah. Yerusalem Baru. Perenungan pemazmur tiba-tiba beralih ke Yerusalem di masa depannya. Kota itu bukan lagi pusat kegiatan orang-orang Yahudi saja tetapi segala bangsa dari penjuru dunia. Ia akan menjadi kota internasional. Ia akan menjadi pusat dunia. Dalam Kitab Wahyu kita membaca penglihatan tentang kota surgawi yaitu Yerusalem baru, wujud Kerajaan Allah di muka bumi ini. Meski Gereja tidak identik dengan Kerajaan Allah, tetapi sebagai bagian darinya, hendaknya kemuliaan Allah sungguh terpancar di dalam keberagaman warganya. Tentu gereja harus terus menerus menyampaikan kabar baik supaya melahirkan orang-orang percaya yang mengenal Allah, Tuhan Yesus Kristus (Yoh. 1:12; Yoh 3:3;. Yoh 17:3). Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk mensyukuri keistimewaan yang Tuhan anugerahkan. Amin. |
(0.14150542857143) | (Mzm 89:1) |
(sh: Sifat pujian kita serasikah dengan kasih setia Tuhan? (Kamis, 27 Agustus 1998)) Sifat pujian kita serasikah dengan kasih setia Tuhan?Sifat pujian kita serasikah dengan kasih setia Tuhan? Tuhan Agung dan Perkasa. Pemazmur tidak menyembah dan memuji bintang dan bulan. Semua yang dapat dilihat mata jasmani adalah ciptaan, tidak perlu disembah dan disanjung. Berulang-ulang diungkapkan kata-kata: punya-Mulah, Engkaulah, lengan-Mu, tangan-Mu; menegaskan tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Tuhan. Oleh sebab itu seharusnya seluruh penghuni dunia menyembah dan meninggikan Dia. Dia akan menguatkan dan meninggikan kita. Dia pun terpercaya menjadi andalan kita di dalam saat-saat berat penuh ancaman. Doa: Tuhan, Ajarlah kami melihat keajaiban-keajaiban-Mu di balik kondisi segelap apa pun. |
(0.14150542857143) | (Mzm 93:1) |
(sh: Tuhan Raja yang kekal dan Hakim yang adil. (Sabtu, 7 November 1998)) Tuhan Raja yang kekal dan Hakim yang adil.Tuhan Raja yang kekal dan Hakim yang adil. Allah gunung batu perlindunganku. Orang-orang congkak dan fasik tidak menghiraukan Tuhan. Mereka meremukkan umat Tuhan, menindas dan berkata: Tuhan tidak melihatnya (ayat 94:5-7). Apa jalan keluar bagi si tertindas bila mengalami kesukaran dan penderitaan karena kejahatan orang lain? Berdiam diri, pasrah? Tidak! Adukan semua perbuatan jahat mereka pada Allah, Gunung batu perlindungan. Dia akan turun membela umat-Nya. Bacaan hari ini bermakna pengharapan: 1) berbahagialah orang yang dihajar dan diajar Tuhan melalui firman-Nya (ayat 94:12-13); 2) Allah tidak akan meninggalkan umat-Nya yang mengalami penindasan dan penderitaan; 3) Allah akan memberi penghiburan. Orang beriman tidak dipanggil untuk hidup pasif. Orang beriman harus memperingatkan orang fasik, menegur dan menasihati mereka untuk bertobat. Doa: Terima kasih Tuhan atas perlindungan dan pengajaran-Mu. |
(0.14150542857143) | (Mzm 99:1) |
(sh: Raja sejati. (Kamis, 12 November 1998)) Raja sejati.Raja sejati. Respons Kristen. Dalam terang firman, keadilan dan kebenaran harus diperjuangkan. Kebenaran tidak tergantung pada situasi dan kehendak penguasa. Tidak ada unsur yang menentang penguasa bila kebenaran diperjuangkan. Respons Kristen terhadap masalah ketidakadilan tidak sebatas pada belas kasihan, tetapi berlandaskan tekad dan semangat membela dan menegakkan keadilan. Respons perjuangan tidak sia-sia, karena Allah, Raja sejati ada di pihak kita. Renungkan: Allah telah menuntaskan pekerjaan keselamatan-Nya untuk kita. Sekarang tugas kita memperjuangkan ditegakkannya kembali keadilan dan kebenaran-Nya. Berjuanglah dalam Firman-Nya! |
(0.14150542857143) | (Mzm 100:1) |
(sh: Ibadah yang menyukakan hati Allah. (Jumat, 13 November 1998)) Ibadah yang menyukakan hati Allah.Ibadah yang menyukakan hati Allah. Krisis makna ibadah. Sangat disayangkan kalau sekarang ini banyak orang tidak lagi menganggap ibadah sebagai kebutuhan. Tawaran dunia yang menggiurkan dianggap lebih mampu memenuhi segala kebutuhan. Akibatnya selain kedudukan dan peranan ibadah dalam kehidupan Kristen tergeser drastis, persekutuan dalam pertemuan-pertemuan ibadah pun tidak lebih dari sekadar ungkapan-ungkapan formalitas. Pimpinan dan warga gereja mengemban tugas mengembalikan makna ibadah yang sesungguhnya. Berarti, pemimpin dan warga gereja harus terlebih dahulu terlibat dalam penghayatan akan kebesaran, dan kebaikan Allah. Pemazmur mengajak seluruh bumi untuk beribadah kepada Allah. Semakin dalam kita memahami dan menghayati persekutuan dengan Tuhan melalui ibadah, semakin kita dapat mengalami, menyelami dan mengerti kebaikan Tuhan. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah pengertian kami mengenai Engkau. |
(0.14150542857143) | (Mzm 101:1) |
(sh: Hidup dengan benar (Selasa, 23 Maret 1999)) Hidup dengan benarHidup dengan benar. Barangkali mazmur ini ditulis oleh Daud ketika dia baru memulai tugasnya sebagai raja. Dengan semangat dan keinginan menggebu-gebu dia bertekad untuk hidup benar dan menjunjung nama Tuhan dalam setiap tindakannya. Menurut Daud, hal yang harus dilakukan untuk memiliki hidup benar di hadapan Tuhan adalah menghindarkan diri dari perkara kejahatan, menghindari para pemfitnah dan tidak menjadi sombong (bdk. Mzm. 1). Mempraktekkan tekad memang tidak semudah mengucapkannya. Daud menyadari hal itu, karenanya dia mengharapkan pertolongan dari Tuhan (ay. 2). Tanggung jawab seorang hamba Tuhan. Sebagai hamba-Nya, Daud bertanggung jawab mengarahkan rakyatnya untuk melakukan perbuatan yang berkenan di hadapan Allah. Melalui nazar yang diucapkannya, Daud telah menunjukkan bagaimana seharusnya hamba Tuhan mempertanggungjawabkan tugas dan kepercayaan yang diberikan Allah. Sebagaimana Daud, kita pun dituntut untuk mengarahkan jemaat bertindak benar di hadapan Allah. Renungkan: Hidup benar di hadapan Tuhan, bukanlah sekadar menghindarkan diri dari yang jahat atau dosa. Hidup benar yang berkenan di hadapan Allah sebenarnya berakar pada kesediaan mengarahkan diri untuk taat penuh pada kehendak Allah! |
(0.14150542857143) | (Mzm 105:1) |
(sh: Sumber pujian (Senin, 29 Maret 1999)) Sumber pujianSumber pujian. Seringkali manusia kehabisan akal dan semangat memuji Tuhan. Yang ada justru menggerutu dan menggugat Tuhan, karena sulit menerima keadaan yang dialaminya, yang tidak sesuai dengan harapan. Sebenarnya tak ada alasan bagi umat Tuhan untuk tidak memuji Dia. Betapa tidak, perbuatan agung dan ajaib Allah di masa lampau telah membangunkan kesadaran umat manusia, bahwa Dialah Tuhan sejati. Selain itu pengalaman beriman yang ditampilkan oleh para pendahulu kita dalam arak-arakan orang beriman, merupakan rambu-rambu dan bukti kasih setia Tuhan. Karena itu seluruh karya keagungan-Nya merupakan sumber pujian utama umat manusia. Umat yang memuji. Bersumber pada karya keagungan Allah maka layaklah bila pujian yang kita naikkan adalah pujian dalam pengertian dan kesadaran penuh. Bukan dalam kemabukan emosi yang bersumber pada kenikmatan syaraf dan indra tubuh kita sendiri. Iman yang mengerti bahwa Allah akbar, perbuatan-Nya ajaib, sifat-Nya kudus dan setia, penghukuman-Nya pasti, perjanjian-Nya kekal, mengalirkan pujian rohani yang benar. Renungkan: Kesukaan dan kegembiraan dalam pujian itu pasti ada, tetapi sumbernya, suasananya dan tujuannya harus diarahkan pada Allah, Sang Sumber Pujian. |
(0.14150542857143) | (Mzm 106:26) |
(sh: Dosa Israel dan pengampunan Tuhan (Selasa, 11 Mei 1999)) Dosa Israel dan pengampunan TuhanDosa Israel dan pengampunan Tuhan. Pemazmur mengatakan bahwa bangsa Israel belum sepenuhnya "kudus" di hadapan Allah. Sejarah membuktikan, bahwa mereka sering meremehkan dan tidak menghormati kekudusan Tuhan dengan: menyembah berhala, melawan Musa (hamba-Nya), menajiskan diri dengan mempersembahkan korban (anak lelaki dan perempuan) kepada berhala atau roh jahat. Maka menyalalah murka Tuhan terhadap bangsa-Nya dan Ia menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa, sehingga mereka berada di bawah kekuasaan bangsa lain. Namun, Tuhan Maha Pengampun, Ia tetap menilik umat-Nya dan ketika Ia mendengar teriakan bangsa-Nya, Ia ingat akan perjanjian yang dibuat-Nya. Ia memberi rahmat dan menyatakan kasih setia-Nya. Kekudusan Tuhan. Tuhan penuh kasih karunia dan Maha Kudus. Kedua sifat itu tidak dapat dipisahkan. Dalam membina hubungan yang benar dengan Allah, maka Israel harus menjaga "kekudusan" hidupnya (bdk. Im. 19:2; 1Ptr. 1:16). Umat Israel harus kudus karena Allah adalah kudus! Bagaimana umat Israel mampu hidup kudus? Semuanya hanya karena kasih karunia-Nya. Renungkan: Seorang yang ingin hidup kudus adalah seorang yang hidup dalam hubungan yang dekat dengan Allah yang kudus dan menaati firman-Nya yang kudus. |
(0.14150542857143) | (Mzm 110:1) |
(sh: Duduk di sebelah kanan Allah (Kamis, 13 Mei 1999)) Duduk di sebelah kanan AllahDuduk di sebelah kanan Allah. Tuhan berfirman agar Daud duduk di sebelah kanan-Nya. Sebelah kanan melambangkan kepercayaan. Tuhan memberikan kepercayaan kepada Daud untuk memimpin bangsa-Nya dan bahkan Tuhan sendiri yang akan bertindak mengatasi musuh-musuh Daud. Pemerintahan Daud adalah sah karena berdasarkan pada otoritas yang datangnya dari Tuhan. Tuhan adalah sumber dari segala kekuasaan dan kerajaan Daud. Peperangan Rohani. Pernyataan Allah bahwa Dia sendiri yang akan bertindak mengatasi "musuh-musuh" Daud bukan berarti bahwa tentara Daud hanya berdiam diri. Mereka harus maju (ay. 3), tetapi bukan dengan persenjataan atau pakaian baja yang lengkap, melainkan dengan kekudusan yang murni dan belum tercemari. Daud mengungkapkan bahwa "peperangan rohani" lebih dari peperangan jasmani. Untuk menjadi pemenang dalam peperangan ini seseorang harus memiliki kekudusan yang tak tercemari. Kristus yang berperang. Peristiwa salib Kristus adalah peristiwa peperangan terhebat sepanjang sejarah manusia, di mana kekudusan sedang diperjuangkan dan dipertaruhkan. Kekudusan menobatkan Kristus sebagai Pemenang atas maut. Marilah kita yang kudus bermegah dan menaruh harap penuh pada Kristus. |
(0.14150542857143) | (Mzm 115:1) |
(sh: Allah yang menghantar (Selasa, 17 Agustus 1999)) Allah yang menghantarAllah yang menghantar. Ayat-ayat pertama Mazmur ini merupakan doa agar Allah yang hidup, yang mulia pada peristiwa Laut Merah dan sungai Yordan kembali dimuliakan dan ditinggikan, karena Allah sudah tidak lagi ditakuti bangsa-bangsa lain, bahkan dicemooh (2). Dilihat dari perspektif zaman sekarang, hal ini mengingatkan kita bahwa Allah yang sudah menghantar Indonesia menuju kemerdekaan, tidak lagi ditinggikan dan dimuliakan dalam kehidupan yang kudus dan adil. Mulut tidak berkata tentang kebenaran. Kejahatan dan ketidakadilan dibiarkan seolah tidak dilihat. Suara teriak orang tertindas hanya menembus dinding karena telinga tak berfungsi. Allah yang membimbing. Bagaimana Kristen hidup masa kini, tidak boleh lepas dari apa yang Allah lakukan di masa lalu. Itulah fondasi hidup masa kini dan masa depan. Karena itu Kristen harus mempertaruhkan hidup masa kini dan masa depannya hanya pada-Nya. Perwujudannya adalah dalam kesiapan memuji Tuhan sekarang ini dan sampai selama-lamanya. Tidak berarti bahwa Kristen hanya bernyanyi sepanjang hidupnya, tetapi selalu diwarnai ucapan syukur, karena keyakinan akan diri-Nya. Kita harus yakin bahwa Allah tidak hanya menghantar kepada kemerdekaan, namun akan terus membimbing bangsa ini menuju pada masa depan yang penuh pengharapan. |
(0.14150542857143) | (Mzm 119:17) |
(sh: Konsekuensi ketaatan (Sabtu, 21 Agustus 1999)) Konsekuensi ketaatanKonsekuensi ketaatan. Orang yang bertekad untuk taat pada hukum-hukum Tuhan tidak selalu akan hidup lancar dan luput dari kesulitan hidup. Bahkan musuh-musuh dengan sikap beludak tak henti menteror, ingin membuat hidup kita penuh aib (ay. 22, 23). Dunia cenderung membenci orang yang mengasihi Tuhan dan hidup dalam jalan-Nya. Meskipun situasi sulit berada di sekitar kita, Tuhan tetap berada di pihak kita, menghardik dan mendepak musuh. Petualangan maut pun dihancurkan dan kita yang taat kepada firman Tuhan berkesempatan memperoleh kemenangan. Firman yang meneguhkan. Melalui kuasa firman dan Roh Kudus, Tuhan menjaga dan melindungi kita. Di sinilah letak kebahagiaan kita yang tak kunjung rapuh oleh terpaan godaan musuh. Firman yang meneguhkan dan menguatkan kebahagiaan kita itu, melayakkan kita hidup sesuai kehendak Tuhan. Firman yang meneguhkan itu memotivasi kita untuk mengambil sikap tegas menghadapi segala situasi. Melalui pemazmur, firman yang meneguhkan itu mengisyaratkan agar kita mempertahankan kehidupan bersih, benar, mematuhi firman Tuhan, menjauhi dusta, dan berketetapan untuk setia pada firman-Nya. Doa: Ya Tuhan, ingatkanlah aku bahwa firman-Mu dasar yang teguh dalam hidupku. |
(0.14150542857143) | (Mzm 119:113) |
(sh: Bersukacita dalam ketetapan-Nya (Jumat, 27 Agustus 1999)) Bersukacita dalam ketetapan-NyaBersukacita dalam ketetapan-Nya. Hampir seluruh bacaan kita menggambarkan sikap pemazmur yang penuh cinta, sukacita, dan pengabdian kepada firman. Sikap "terpuji" ini dialaminya justru ketika ia berada dalam keadaan yang tertindas. Sungguh ironis bukan? Dapatkah kita memiliki sikap seperti pemazmur ketika berbagai penderitaan, ancaman, bencana, pergumulan, dan masalah mewarnai kehidupan kita? Belajar dari sikap dan tindakan pemazmur, Kristen pun akan menemukan bahwa dalam penindasan dan pergumulan tersimpan makna dan hikmah-Nya. Bersikap terhadap penindasan. Ungkapan pengalaman pemazmur ini memiliki kesamaan pesan yang dituliskan Yakobus dalam pasal 1:2-4 "... anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan, ... menghasilkan ketekunan, ... tak kekurangan apa pun!" Semoga setiap penindasan yang terjadi dalam hidup kita membawa kita bertelut di depan Tuhan dalam doa, puji-pujian, dan ucapan syukur. Memandang kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Besar, yang mampu melakukan segala perkara, akan menguatkan kita secara khusus dalam menghadapi penindasan. Kiranya firman Tuhan yang bernilai itu meneguhkan kehidupan kita. Doa: Tuhan ajarlah aku untuk melihat kebijaksanaan dan anugerah-Mu dalam tiap pencobaan dan penindasan. |
(0.14150542857143) | (Mzm 120:1) |
(sh: Jeritan di tengah kesesakan (Selasa, 31 Agustus 1999)) Jeritan di tengah kesesakanJeritan di tengah kesesakan. Mazmur ini adalah mazmur ziarah; yang biasa dinyanyikan pada waktu orang Israel dari segala penjuru tanah air dan perasingan, menuju ke Yerusalem, mudik ke Bait Allah pada hari raya. Digambarkan tentang pengalaman pahit mereka, hidup di tengah-tengah bangsa pendusta dan penipu (ay. 2, 3), di antara orang-orang yang suka dendam (ay. 4), bahkan di antara orang-orang yang benci perdamaian (ay. 6); dan mencintai huru-hara serta gemar berperang. Keadaan sedemikian inilah yang menyebabkan si pemazmur menyebut hidupnya celaka (ay. 5). Agar dapat luput dari keadaan yang mencemaskan ini, ia berseru kepada Tuhan dan mengharapkan pertolongan dari pada-Nya (ay. 1). Hidup benar di tengah ketidakbenaran. Menyadari bahwa sebenarnya situasi hidup kita tidak lebih baik dari si pemazmur, maka wajiblah kita mengikuti jejak langkahnya dan memohon pertolongan Tuhan. Bukan saja agar kita terpelihara dari segala ancaman dunia, tetapi agar kita juga menjadi terang bagi sekitar kita dengan menyuarakan kebenaran, kasih dan perdamaian di tengah dunia yang serba tidak benar, tidak adil, dan penuh dengan peperangan. Doa: Tuhan, jadikan aku menjadi pembawa damai di mana pun aku berada dengan firman-Mu. |
(0.14150542857143) | (Mzm 121:1) |
(sh: Tuhan Pertolonganku (Rabu, 1 September 1999)) Tuhan PertolongankuTuhan Pertolonganku. Dalam dunia yang penuh tantangan dan ancaman, kita memerlukan pertolongan sejati. Pemazmur menyadari ketiadaan pengharapan baik dari dirinya maupun orang lain. Ia mencoba mengarahkan pandangannya ke gunung-gunung, namun di sana pun ia tidak melihat secercah harapan. Akhirnya pemazmur menyadari dan menyatakan dengan tegas bahwa "pertolonganku ialah dari Tuhan". Ialah Pencipta yang Mahakuasa dan Penjaga yang tidak pernah terlelap. Seringkali kita mencari pertolongan pada sesuatu yang tampaknya mampu menolong, namun pada akhirnya kita harus mengakui bahwa tak ada pertolongan lain selain di dalam Tuhan, Penjamin hidup kita. Tuhan penjagaku. Dalam keadaan bahaya, sangat dibutuhkan penjagaan ketat. Hal ini sangat terasa di sekitar kita yang saat ini banyak ketidakamanan dan ketidaknyamanan. Dalam lingkungan rumah kita, mungkin diberlakukan jadwal siskamling untuk menjaga keamanan. Harus diakui bahwa tak seorang pun mampu berjaga- jaga sepanjang hari tanpa istirahat. Kita berusaha memiliki tempat perlindungan yang senantiasa siaga, yakni Penjaga Israel, Allah kita. Ia bukan saja mampu bertahan menghadapi bahaya, namun secara aktif melindungi umat-Nya. Tak ada Penjaga lain yang sanggup berjaga-jaga seperti Dia. Doa: Tuhan, Penjagaku, rasa aman hanya kuperoleh dalam-Mu. |
(0.14150542857143) | (Mzm 143:1) |
(sh: [kosong] (Rabu, 22 September 1999)) [kosong]Dasar doa yang benar adalah mengakui kebenaran Allah. Pemazmur berada dalam kesulitan. Ia merasa sedemikian beratnya seolah Tuhan menyembunyikan wajah-Nya. Namun perasaan ini cepat ditepiskan dengan kesadaran penuh bahwa tidak seorang pun yang benar di hadapan Tuhan, dan tidak seorang pun yang layak memohon kepada Allah (ayat 2). Karena itu pemazmur melandasi permohonan dan pengharapannya semata-mata pada kesetiaan, keadilan, dan kebaikan Allah (ayat 1b, 5). Percaya berarti pasrah pada kehendak Tuhan. Pemazmur menegaskan bahwa percaya berarti kerelaan menerima dan menempuh kehendak Tuhan. Kerelaan melakukan kehendak Tuhan (ayat 8, 9) adalah buah dari percaya. Melakukan kehendak Allah bukan pula sebagai suatu syarat agar doa seseorang dijawab, sebab doa merupakan bagian dari penyerahan diri kepada Allah. Karena itu, melakukan kehendak Tuhan maupun permohonan doa merupakan penyerahan diri kepada kebaikan Tuhan. Dengan demikian, pemazmur memohon agar ia dilepaskan dari segala tekanan dan kesesakan bukan karena ia baik tetapi semata karena kebaikan Allah. Renungkan: Keadaan sulit justru membuat pemazmur mensyukuri keadaan dan melahirkan rangkaian doa yang indah dan bermakna. |
(0.14150542857143) | (Ams 3:1) |
(sh: Cara hidup orang berhikmat (Jumat, 23 Juli 1999)) Cara hidup orang berhikmatCara hidup orang berhikmat. Hikmat yang dibicarakan sebenarnya berhubungan dengan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Jika kita memberi respons yang sesuai dengan kehendak-Nya, maka buah-buah kehidupan dengan hasilnya akan mengalir. Bagaimana caranya? Pertama, percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan mengakui Dia dalam segala hal (ay. 5-6); kedua, bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan tidak pada diri sendiri (ay. 7-8); ketiga, memuliakan Tuhan dengan harta (ay. 9-10). Cara hidup seperti inilah yang menjadi manifestasi ketergantungan manusia kepada Tuhan, Sang Sumber Hikmat. Berkat dan hikmat. Bila kita memiliki cara hidup orang berhikmat, maka berkat itu akan kita nikmati, seperti: panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera, mendapatkan kasih dan penghargaan dari Allah dan manusia; jalan kita diluruskan, dan lumbung-lumbung kita akan diisi penuh bahkan sampai melimpah-limpah. Kita memiliki cara hidup orang berhikmat, bukan supaya berkat-berkat ini mengalir dalam hidup kita; tetapi yang benar adalah karena kita memang memiliki cara hidup demikian, maka berkat-berkat ini akan menjadi buah-buah kehidupan kita. Doa: Ya Tuhan, terima kasih atas segala berkat-Mu. Ingatkanlah aku selalu akan hikmat-Mu agar selalu mempermuliakan-Mu.. |
(0.14150542857143) | (Ams 3:11) |
(sh: Peringatan Tuhan (Sabtu, 24 Juli 1999)) Peringatan TuhanPeringatan Tuhan. Seperti seorang ayah yang selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, demikian pulalah Allah Bapa kita. Sekali waktu bila kita lupa apa yang harus kita lakukan dan karena itu kita mengalami sesuatu yang mungkin merupakan peringatan dari Tuhan, segeralah putar haluan! Sadar dan beralihlah kembali pada jalan-Nya! Hal ini menunjukkan bahwa Allah masih mengasihi dan memperhatikan kita. Tetapi bila kita tetap tidak menyadari hal ini, sangatlah mungkin kita telah melupakan jalan-Nya hingga akhirnya kita tidak lagi mempunyai pengertian akan yang benar dan yang salah. Kebijaksanaan dan pengertian. Sikap bijaksana dan penuh pengertian dalam mengambil keputusan sangatlah perlu diperhatikan. Kita menyadari bahwa kita hidup di tengah lingkungan yang senantiasa membawa kita pada arus yang berlawanan dengan kehendak Tuhan. Jaminan penyerahan dan perlindungan Tuhanlah, yang menjadi dasar bagi kita untuk melawan arus dunia dan tetap berjalan dalam jalan-Nya. Berdoalah dan mintalah selalu petunjuk Allah Bapa. Allahlah sumber kebijaksanaan, pengertian dan pengetahuan. Kita tidak akan terpengaruh oleh sekeliling kita, bila kita berpegang pada Allah Bapa. Doa: Ya Bapa, berilah selalu terang-Mu untuk menuntun hidupku. Berilah pengertian dan kearifan dalam tiap langkahku. |
(0.14150542857143) | (Pkh 4:7) |
(sh: Pentingnya persahabatan. (Jumat, 29 Mei 1998)) Pentingnya persahabatan.Pentingnya persahabatan. Hikmat dan kekuasaan. Semua bentuk pekerjaan termasuk menjadi pemimpin adalah anugerah Allah juga kewajiban manusia, karena itu harus dilaksanakan dalam takut akan Tuhan yang empunya pekerjaan itu. Takut akan Tuhan adalah hikmat yang paling besar yang menjadikan kita dapat melakukan segala sesuatu dengan penuh sukacita. Bekerja seperti ini akan berfaedah bagi banyak orang sekaligus menjadikan kepujian bagi Allah. Sebaliknya, bila kita bekerja berdasarkan kekuasaan, apalagi dalam arti arogansi kekuasaan, maka pasti menimbulkan petaka bagi banyak orang. Renungkan: Selain Kristus, kita perlu sahabat rohani yang bijak yang sedia menjadi alat kebenaran Kristus disampaikan kepada kita tanpa pamrih. |
(0.14150542857143) | (Pkh 5:1) |
(sh: Persembahan yang merupakan Kejahatan (Kamis, 1 Desember 2016)) Persembahan yang merupakan KejahatanSering kali kita berpikir tentang Allah berdasarkan pengamatan kita tentang gereja atau umat Allah. Umumnya, hampir semua gereja senang jika orang memberikan persembahan. Mungkin sebagian besar kita berpikir bahwa Allah pasti senang dengan semua persembahan, apalagi persembahan yang nilainya fantastis tanpa peduli apakah orang tersebut memberi dengan sikap hati yang benar atau tidak. Pengkhotbah mengatakan: "Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik daripada mempersembahkan kurban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat" (17). Mengapa ketika umat mempersembahkan kurban ia dikatakan berbuat jahat? Bukankah persembahan kurban merupakan sesuatu yang diwajibkan Taurat? Mazmur 51:18-19 memberikan jawaban tegas. Jika umat Allah mempersembahkan kurban, walaupun secara ritual sesuai dengan ketentuan hukum, tetapi tidak dengan hati yang bertobat, maka persembahannya tidak diperkenan Tuhan. Selain itu, Pengkhotbah juga mengajarkan bahwa umat-Nya harus menjaga sikap hati saat menghadap dan menyembah Tuhan. Jangan pernah berpikir bahwa kita dapat menyenangkan hati Tuhan dengan uang, waktu, dan tenaga tanpa disertai hati yang benar, yaitu mengerti bahwa persembahan kita tidak layak untuk Tuhan dan apabila Tuhan mau menerimanya, itu pun adalah anugerah Allah semata. Persembahan yang tidak tulus dianggap Tuhan sebagai tindakan kejahatan terhadap kekudusan-Nya. Berapa banyak persembahan yang kita berikan dianggap Tuhan sebagai kejahatan? Allah bukan manusia yang dapat disuap dengan persembahan mahal. Allah tidak berkenan menerima apa pun yang diberikan seseorang dengan hati yang tidak benar. Mari kita mengerti bahwa jika kita masih diberi kesempatan untuk mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, lakukanlah dengan hati hormat dan takut akan Dia. [IT] |
(0.14150542857143) | (Yes 3:1) |
(sh: Reruntuhan sosial. (Jumat, 18 September 1998)) Reruntuhan sosial.Reruntuhan sosial. Tugas orang beriman. Di tengah keruntuhan moral-spiritual yang berakibat pada keruntuhan sosial-politis, apa tugas orang beriman? Katakanlah firman Tuhan! Sebab firman itulah kebenaran (ayat 10-12). Ucapkanlah dengan iman dan komitmen penuh, maka kita akan didorong oleh kuasa ilahi untuk bertindak sesuai dengan apa yang kita katakan. Janganlah bergeser dari posisi iman, jangan sedikit pun tergoda untuk kompromi! |