Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian<x id="t" /> manusia.

Maka keluarlah ia dari situ, lalu datang ke rumah seorang bernama Titius Yustus, yang beribadah kepada Allah,<x id="t" /> dan yang rumahnya berdampingan dengan rumah ibadat.

Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan:<x id="x" /> <span class="red">"Jangan takut<n id="1" />!<x id="y" /> Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!span>

<span class="red">Sebab Aku menyertai engkau<n id="1" /><x id="z" /> dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."span>

Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur<x id="b" /> di Akhaya,<x id="c" /> bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.

Ketika Apolos<x id="b" /> masih di Korintus,<x id="c" /> Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus.<x id="d" /> Di situ didapatinya beberapa orang murid<n id="1" />.

Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat<x id="l" /> di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.<x id="m" />

Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya,<x id="q" /> sehingga semua penduduk Asia<x id="r" /> mendengar firman Tuhan,<x id="s" /> baik orang Yahudi maupun orang Yunani.

Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"

Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya,<x id="f" /> yaitu Timotius<x id="g" /> dan Erastus,<x id="h" /> mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia.<x id="i" />

Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: "Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini!<x id="k" />

Bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu.

Sementara itu orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu,<x id="t" /> sebab kumpulan itu kacau-balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul.

Sebab kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru-hara pada hari ini, karena tidak ada alasan yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan yang kacau-balau ini."

Setelah reda keributan itu, Paulus memanggil murid-murid<x id="a" /> dan menguatkan hati mereka. Dan sesudah minta diri, ia berangkat ke Makedonia.<x id="b" />

Tetapi sesudah hari raya Roti Tidak Beragi kami berlayar dari Filipi<x id="o" /> dan empat hari kemudian sampailah kami di Troas<x id="p" /> dan bertemu dengan mereka. Di situ kami tinggal tujuh hari lamanya.

Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu,<x id="t" /> mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut, sebab ia masih hidup.<x id="u" />"

Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh<n id="1" /> aku pergi ke Yerusalem<x id="l" /> dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi,<x id="t" /> kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.<x id="u" />

Dari Tirus<x id="w" /> kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah pelayaran kami. Kami memberi salam kepada saudara-saudara<x id="x" /> dan tinggal satu hari di antara mereka.