Yabes berseru kepada Allah Israel<n id="1" />, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka<n id="2" />, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.

Pula Allah mengutus malaikat<x id="j" /> ke Yerusalem<x id="k" /> untuk memusnahkannya, dan ketika hendak dimusnahkannya, maka TUHAN melihatnya, lalu menyesallah<x id="l" /> Ia karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya itu, lalu berfirmanlah Ia kepada malaikat pemusnah<x id="m" /> itu: "Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu<n id="1" />!" Pada waktu itu malaikat TUHAN itu sedang berdiri dekat tempat pengirikan Ornan, orang Yebus.

dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku<x id="n" /> disebut, merendahkan diri,<x id="o" /> berdoa dan mencari wajah-Ku,<x id="p" /> lalu berbalik<n id="1" /><x id="q" /> dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar<x id="r" /> dari sorga dan mengampuni<x id="s" /> dosa mereka, serta memulihkan<n id="2" /><x id="t" /> negeri mereka.

Maka orang akan berkata: Sebab mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka, yang membawa mereka keluar dari tanah Mesir, dan sebab mereka berpegang pada allah lain dan sujud menyembah kepadanya dan beribadah kepadanya.<x id="i" /> Itulah sebabnya Ia mendatangkan segala malapetaka ini ke atas mereka."

Bila sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar atau kelaparan,<x id="o" /> kami akan berdiri di muka rumah ini, di hadapan-Mu, karena nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami.

Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah lewat dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan penderitaan yang hebat. Rakyatnya tidak menyalakan api baginya<x id="j" /> seperti yang diperbuat mereka bagi nenek moyangnya.

Bahkan, ia mempersembahkan anak-anaknya<x id="t" /> sebagai korban dalam api di Lebak Ben-Hinom; ia melakukan ramal, telaah dan sihir, dan menghubungi para pemanggil arwah<x id="u" /> dan para pemanggil roh peramal.<x id="v" /> Ia melakukan banyak yang jahat di mata TUHAN, sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya.

Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan<x id="i" /> malapetaka atas tempat ini<n id="1" /> dan atas penduduknya,<x id="j" /> yakni segala kutuk<x id="k" /> yang tertulis dalam kitab yang telah dibacakan di depan raja Yehuda,

maka sesungguhnya Aku akan mengumpulkan engkau kepada nenek moyangmu,<x id="o" /> dan engkau akan dikebumikan ke dalam kuburmu dengan damai, dan matamu tidak akan melihat segala malapetaka yang akan Kudatangkan atas tempat ini dan atas penduduknya.<x id="p" />" Lalu mereka menyampaikan jawab itu kepada raja.

Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.<x id="o" /> Mari, kita bangun kembali tembok<x id="p" /> Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.<x id="q" />"

Tetapi begitu mereka mendapat keamanan, kembali mereka berbuat jahat di hadapan-Mu.<x id="f" /> Dan Engkau menyerahkan mereka ke tangan musuh-musuh mereka yang menguasai mereka. Kembali mereka berteriak kepada-Mu, dan Engkau mendengar dari langit, lalu menolong<x id="g" /> mereka berulang kali, karena kasih sayang-Mu.<x id="h" />

Dalam kedudukan sebagai raja mereka tidak mau beribadah<x id="a" /> kepada-Mu, walaupun Engkau telah mengaruniakan kepada mereka banyak kebaikan<x id="b" /> dan telah menyediakan bagi mereka tanah yang luas dan subur. Mereka tidak berbalik dari perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.

Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota<x id="q" /> ini? Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?<x id="r" />"

Lalu bangkitlah raja dengan panas<x id="u" /> hatinya dari pada minum anggur dan keluar ke taman<x id="v" /> istana; akan tetapi Haman masih tinggal untuk memohon nyawanya kepada Ester, sang ratu, karena ia melihat, bahwa telah putus niat raja untuk mendatangkan celaka<x id="w" /> kepadanya.

Kemudian Ester berkata lagi kepada raja sambil sujud pada kakinya dan menangis memohon karunianya, supaya dibatalkannya maksud jahat Haman<n id="1" />, orang Agag<x id="m" /> itu, serta rancangan yang sudah dibuatnya terhadap orang Yahudi.

Maka berkumpullah orang Yahudi di dalam kota-kotanya<x id="n" /> di seluruh daerah raja Ahasyweros, untuk membunuh orang-orang yang berikhtiar mencelakakan mereka, dan tiada seorangpun tahan menghadapi mereka,<x id="o" /> karena ketakutan kepada orang Yahudi<x id="p" /> telah menimpa segala bangsa itu.

akan tetapi ketika hal itu disampaikan ke hadapan raja, maka dititahkannyalah dengan surat, supaya rancangan jahat yang dibuat Haman terhadap orang Yahudi itu dibalikkan ke atas kepalanya.<x id="s" /> Maka Haman beserta anak-anaknya disulakan<x id="t" /> pada tiang.<x id="u" />

Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub<n id="1" />?<x id="v" /> Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah<x id="w" /> dan menjauhi kejahatan.<x id="x" />"

Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.<x id="c" /> Ia tetap tekun dalam kesalehannya,<x id="d" /> meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan<n id="1" />.<x id="e" />"

Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk<n id="1" />?<x id="o" />" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.<x id="p" />