Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 521 - 540 dari 4943 ayat untuk (5-8) Tetapi (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (2Taw 12:1) (sh: Sesat ketika membuang Allah dan firman-Nya (Senin, 20 Mei 2002))
Sesat ketika membuang Allah dan firman-Nya

Perkara-perkara yang terjadi dalam dunia ini tidak saja tergantung pada hal-hal yang terkait dengan aspek kenyataan tersebut, tetapi ditentukan oleh hal-hal yang lebih dalam. Menang atau kalah perang, jaya atau suram suatu masa pemerintahan, keberuntungan atau kemalangan, tidak hanya disebabkan oleh unsur-unsur politis, militer, alam, dlsb. Peristiwa-peristiwa itu tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa Allah mengatur segala sesuatu dan berinteraksi dengan sikap-sikap manusia terhadap-Nya.Dalam peta politik waktu itu, Rehabeam sebenarnya terjepit di antara persaingan sengit kerajaan-kerajaan adidaya zaman itu. Yehuda hanya dijadikan peredam Mesir dari kekuatan yang hendak menyaingi kekuasaan Mesir. Namun, Tawarikh sama sekali tidak melihat aspek politis sebagai hal utama apalagi hakiki. Inti persoalan yang membuat Rehabeam diserbu oleh Sisak, Firaun dinast i keduapuluh dua yang perkasa itu, adalah karena, “Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan” (ayat 1). Karena itu, ketika mereka sadar dan menanggapi peringatan Semaya secara positif, Allah meringankan dampak serangan Sisak (ayat 5-8).

Allah tidak statis. Allah yang menyatakan diri dalam Alkitab sebagai kekal dan tidak berubah itu adalah Allah perjanjian. Di dalam sifat diri-Nya yang kekal, Allah teguh setia berpegang pada perjanjian-perjanjian-Nya. Secara sepihak Allah telah berinisiatif menebus umat pilihan-Nya dan mempersekutukan diri dengan umat-Nya itu. Allah kemudian mengundang umat agar taat dan setia kepada-Nya dan firman-Nya. Apabila itu tidak terjadi, maka sesuai perjanjian-Nya Allah akan membuat sisi negatif perjanjian tersebut (kutuk atau hajaran) berlaku atas umat-Nya. Apabila taat dan setia, maka umat Allah akan mengalami sisi positif perjanjian (berkat dan persekutuan). Kebenaran inilah yang kini dialami oleh Rehabeam. Meski ada dalam garis Daud, dan sekalipun rencana Allah tak berubah, namun karena tidak setia, Rehabeam tetap disebut “jahat” (ayat 14).

Renungkan: Semua kenyataan hidup dalam segala seginya tidak dapat dilepaskan dari sikap dan ketaatan kita terhadap Tuhan.

(0.25) (Est 7:1) (sh: Tuhan di balik tragedi orang fasik (Rabu, 27 Juni 2001))
Tuhan di balik tragedi orang fasik

Inilah suatu kisah tragis berawal dari "datanglah raja dan Haman untuk dijamu oleh Ester" (1) dan diakhiri dengan "Haman disulakan pada tiang yang didirikannya bagi Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja" (8). Kisah ini berangkat dari permohonan dan pengaduan Ester kepada raja (2-6a) menuju percakapan raja dan Harbona tentang penyulaan Haman (8c-9b), memanas pada saat raja keluar ke taman istana dan menjadi semakin panas pada saat raja kembali ke dalam ruangan minum anggur (7a, 8a). Puncak kisah ini adalah: Haman yang sangat ketakutan berlutut pada katil tempat Ester berbaring untuk mengemis nyawanya (6b, 8b, 7b).

Inilah suatu ironi yang tak mudah dipahami oleh Haman orang Amalek musuh orang Yahudi. Sama seperti rencana terselubungnya berbalik menimpa dirinya, demikian pula permohonan nyawa Ester berbalik menjadi permohonan nyawanya (3-4; 7-8). Berbeda dengan Ester yang mendapat kasih dan pembelaan Raja, dia mendapat tuduhan melecehkan ratu di hadapan raja (5, 8). Sama seperti kegeraman murka raja yang bernyala-nyala terhadap Wasti (1:12; 2:1), demikian pula panas hati Raja terhadap diri Haman. Ia yang ingin membinasakan semua orang Yahudi karena satu diantaranya tidak mau berlutut di hadapannya (3:5-7), kini harus berlutut di hadapan seorang wanita Yahudi (8). Semula ia mendongakkan kepalanya (3:1-2), tak lama kemudian ia harus menyelubungi mukanya karena malu (6:12), dan kini terpaksa diselubungi mukanya karena menanti hukuman mati (7:8). Ia ingin menyulakan Mordekhai (5:14) tapi raja menyulakan dirinya (7:8). Tuhan, Raja segala raja dengan cara yang tak terlihat membuka selubung rencana jahat Haman dan menjatuhkan kejahatan ke atas kepalanya sendiri. Inilah penggenapan nubuat Bileam bin Beor "Yang pertama di antara bangsa-bangsa ialah Amalek, tetapi akhirnya ia akan sampai kepada kebinasaan" (Bil. 24:20). Inilah suatu kisah tentang "siapa menggali lobang akan jatuh kedalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia" (Ams. 26:27). Inilah suatu pengharapan bagi kita orang percaya untuk menantikan saat dimana Tuhan menyatakan pembelaan-Nya melalui kemenangan orang benar atas orang fasik.

Renungkan: Bagaimana kesadaran tentang keadilan Allah menolong Anda melewati hari-hari ini?

(0.25) (Kol 3:5) (sh: Bukan alternatif (Rabu, 11 Juli 2001))
Bukan alternatif

Darimanakah seorang mempercayai pengakuan kita sebagai Kristen? Dari perubahan demi perubahan menanggalkan kehidupan lama yang berakar dosa dan mengenakan kehidupan baru yang berakar kasih. Seperti buah adalah bukti berbicara dari sebuah tanaman yang dinyatakan subur dan segar. Demikian pula dengan kehidupan kekristenan, kasih yang terefleksi dalam aplikasi hidup sehari- hari adalah bukti berbicara dari kehidupan yang berpusatkan Kristus. Jadi pertumbuhan Kristen secara kualitatif bukan alternatif, tetapi memang seharusnya demikian.

Dalam bacaan ini Paulus memaparkan kehidupan lama dan kehidupan baru yang sungguh-sungguh kontras, tidak ada sifat dan perilaku yang dapat berjalan seiring, maka yang lama harus ditinggalkan dan yang baru menggantikannya. Bagaimana Paulus memaparkan aplikasi hidup kekristenan yang sesungguhnya menjadi cermin bagi Kristen? Pertama, kehidupan lama berpusat pada diri sendiri dan bersifat duniawi, sedangkan kehidupan baru berpusat pada Kristus dan bersifat kasih. Dahulu hidup dikuasai hawa nafsu, materi, dan dosa hati – lidah (ayat 5, 8-9), namun kini seharusnya dikuasai kasih (ayat 14) yang memungkinkan Kristen menghasilkan buah roh. Kedua, di dalam Kristus tidak ada lagi kesenjangan dan perbedaan (ayat 11): kebangsaan, agama, budaya, dan status sosial. Kristus telah menaklukkan segala keangkuhan manusia yang menjunjung hal-hal ini, karena di dalam Dia kita menyadari bahwa semua manusia memiliki ketidaklayakan yang sama. Ketiga, panduan mengarungi kehidupan Kristen: dipenuhi belas kasihan (ayat 12), hati penuh pengampunan (ayat 13), kasih (ayat 14), damai sejahtera (ayat 15), firman-Nya menjadi pelita hidup sehingga hati berlimpah pujian dan syukur (ayat 16), dan aktivitas hidup yang berpusatkan Kristus (ayat 17). Apakah perubahan ini merupakan alternatif? Sesungguhnya tidak demikian, karena di dalam Dia kita dimotivasi dan dimampukan hidup sesuai panggilan hidup kita sebagai orang-orang pilihan yang dikuduskan dan dikasihi-Nya (ayat 12).

Renungkan: Benarkah selama ini kita menjadikan proses perubahan kehidupan kita sebagai Kristen hanya sekadar alternatif belaka? Refleksikan berdasarkan firman-Nya hari ini, maka Anda akan menemukan bagaimana seharusnya kehidupan kristen yang bertumbuh dan terus- menerus diperbaharui oleh-Nya.

(0.25) (Kej 23:6) (ende)

Penduduk mau memberikan sebidang tanah itu. Akan tetapi berkeberatan untuk mendjualnja, karena dengan demikian Ibrahim akan memperoleh hak jang sama atas tanah itu (lihat ajat 11)(Kej 23:11). Tetapi Ibrahim mendesak (ajat 9(Kej 23:9) dan Kej 23:13).

(0.25) (Ayb 10:13) (ende)

Allah mentjiptakan Ijob dengan teliti dalam kandung ibunja. Tetapi rupa2nja Ia bermaksud djahat sadja. Ijob rasa dirinja tergantung sama sekali pada Allah jang memperlakukannja se-wenang2nja. Manusia harus bertanggungdjawab tentang segala perbuatannja, tetapi rupa2nja semuanja selalu djahat dan salah sadja didepan Allah, malahan kedjudjurannja.

(0.25) (Ayb 14:4) (ende)

Ijob menerima, bahwa manusia "nadjis" (rituil) karena lahir dari wanita, jang menurut hukum Musa (Ima 15:19-20; 12:2-3) nadjis, waktu bersalin. Tetapi kenadjisan ini disertai oleh kelemahan susila, jang dipergunakan Ijob disini sebagai suatu maaf untuk manusia jang bersalah.

Adjaran tentang dosa asal jang tepat disini belum terdapat, tetapi pikiran2 sematjam ini menjediakan adjaran ini.

(0.25) (Mat 21:42) (ende: Batu sendi)

Hubungan ajat-ajat ini dengan perumpamaan tadi dapat dianggap seperti berikut: Putera itu memang dibunuh, tetapi akan bangkit hidup kembali. Dan djustru sebab Ia "dibuang" (dibunuh) Ia mendjadi batu sendi Keradjaan Allah., jang mereka harapkan, tetapi tidak masuk kedalamnja sebab tidak pertjaja, sedangkan bangsa-bangsa kafir akan pertjaja dan masuk.

(0.25) (Luk 22:32) (ende: Teguhkanlah)

Untuk sesaat lamanja Simon akan lemah, malah runtuh imannja, tetapi ia lekas sadar kembali dan bertambah kuat imannja, sehingga ia sanggup meneguhkan iman murid-murid jang lain, dalam penggodaan-penggodaan jang mereka akan hadapi karena sengsara dan "kekalahan" Jesus. Tetapi Jesus tentu ingat djuga akan kedudukan dan tugas Petrus sebagai kepala Geredja dikemudian hari.

(0.25) (Kis 17:19) (ende: Areopagos)

Ini sebenarnja nama suatu bukit didalam kota, tetapi chususnja nama gedung tempat madjelis agung dari kota bersidang jang berdiri diatasnja, dan madjelis itu sendiri dinamakan demikian pula. Boleh djadi Paulus dibawa kesitu sebab suasana disitu lebih tenteram untuk berbitjara, tetapi mungkin djuga untuk dihadapkan kepada madjelis pengadilan.

(0.25) (Rm 8:24) (ende: Setjara dalam pengharapan)

Kemuliaan surgawi sudah kita punjai sebagai bagian dalam hidup Ilahi dalam kebenaran, tetapi setjara tersembunji dan belum dapat dinikmati sepenuhnja. Tetapi kita mempunjai kepertjajaan jang pasti, bahwa kita sudah mempunjai dan akan menikmatinja dengan sepenuhnja didalam surga, dan kepertjajaan (pengharapan) itu sekarang sudah membahagiakan kita.

(0.25) (1Kor 15:55) (ende: Perangsangmu)

Istilah asli sebagai kiasan, menurut kebanjakan penafsir berarti suatu tongkat pandjang berudjung besi runtjing, jang dewasa itu digunakan untuk mengadjak hewan penarik badjak atau pedati. Sering diterdjemahkan dengan "sengat", tetapi jang dimaksudkan tentu sadja bukan sengat binatang ketjil seperti kaladjengking. Tetapi "penggertak" atau "tongkat runtjing" djuga belum tepat, sebab maut bukan mengadjak sadja melainkan membunuh. Barangkali lebih tjotjok kalau diterdjemahkan dengan "sendjata".

(0.25) (2Kor 11:8) (ende: Kurampasi)

Ungkapan jang keras dan berlebih-lebihan ini menundjukkan bahwa Paulus merasa malu, menerima sumbangan dari umat-umat jang miskin itu, tetapi lebih lagi mengandung sindiran terhadap kepitjikan umat Korintus, jang lebih kaja tetapi kurang berminat dan setia terhadapnja.

(0.25) (Ef 1:1) (ende)

SURAT RASUL PAULUS KEPADA UMAT EFESUS

KATA PENGANTAR

Djudul "kepada orang-orang kudus di Efesus" sudah diberikan kepada surat ini di Geredja purba, tetapi tidak terdapat pada segala surat naskah tertua jang ditemukan. Menilik isi dan tjoraknja sangat disangsikan bahwa surat ini chususnja ditudjukan kepada umat itu. Ia lebih bersifat surat edaran umum, bagi umat-umat muda jang baru-baru bertobat dan tidak didirikan oleh Paulus sendiri, seperti umat Kolose. Ada sardjana-sardjana jang berpendapat bahwa surat inilah dimaksudkan dalam Kol. 4:16, sebagai "surat dari Laodisea" jang harus dibatjakan di Kolose djuga. Bagaimanapun djuga, soal itu bagi kita tidak begitu penting untuk dibitjarakan lebih landjut disini.

Kesamaan surat ini dengan surat kepada umat Kolose menjolok, baik mengenai atjara pokok, isi umum, maupun gajanja. Kita beroleh kesan-kesan bahwa ia merupakan suatu landjutan dan pelengkapan dari surat kepada orang-orang Kolose itu. la rupanja ditulis dalam waktu jang hampir sama, lagi diantar oleh tokoh jang sama, ialah Tichikus. Atjara pokok kedua surat ialah Misteri Kristus dan misteri rentjana penjelamatan seluruh bangsa manusia dalam Kristus. Surat kepada umat Kolose lebih menggambarkan dan menondjolhan martabat dan kedudukan Kristus diatas segala machluk, termasuk para Malaekat, sebagai Putera Allah jang setara dengan Allah dalam segalanja, turut mentjiptakan segala machluk dan berkuasa mutlak atasnja. Pernjataan-pernjataan itu merupakan dasar segala uraian dalam Ef. djuga, tetapi tidak diuraikan lagi, harus disentuh dan itu sering dengan memperlihatkan segi-segi baru jang indah dan penting. Chususnja ia membitjarakan misteri penjelamatan kita, jang disorotinja dari pelbagai sudut dan puntjaknja ialah adjaran tentang umat sebagai Tubuh Mistik Kristus. Kedua surat mulai dengan madah-pudjian jang padat dan dalam isinja, indah gajanja dan bernada tinggi. Nada tinggi itu dipertahankan sepandjang seluruh surat, djuga dalam bagian jang merupakan peringatan-peringatan jang agak sungguh-sungguh, malah sampai bertjorak tuduhan. Kol. jang berlandasan pada salah paham dan bahaja- bahaja jang mengantjam dalam umat, masih bertjorak surat perdjuangan, tetapi Ef. semata-mata bersuasana kegembiraan atas kerahiman dan tjinta Allah, dalam merentjanakan dan melaksanakan penjelamatan segala bangsa manusia dalam Kristus. Mengenai alasan untuk menulis surat ini kita mendapat kesan-kesan atau dapat kita bajangkan, bahwa Paulus sesudah menjelesaikan suratnja kepada umat Kolose tidak merasa puas. Barangkali ia hemudian teringat bahwa umat Kolose dan umat- umat lainpun jang belum pernah dikundjunginja, tentu belum mendapat peladjaran jang agak luas dan mendalam tentang adjaran-adjaran jang hanja dengan ringkas diuraikan ataupun disentuhnja sadja dalam surat pendek kepada orang-orang Kolose itu. Sedangkan djustru adjaran-adjaran itu merupakan adjaran-adjaran dasar dan inti hakekat Indjil, mengenai tudjuannja dan kemuliaan martabat para beriman serta hubungan erat-mesra mereka dengan Kristus. Kalau itu benar djalan pemikiran Paulus, maka kita dapat mengerti bagaimana perasaan tak puas mendorongnja untuk memberi pengadjaran tulisan jang lebih luas kepada umat-umat tersebut. Dan karena kegembiraan hatinja, bahwa umat-umat itu dipanggil oleh Allah dan menerima Indjil, dan telah dipenuhi dengan segala rahmat dan berkat surgawi (Ef. 1:3-6), dan kepertjajaan umat-umat serta tjinta kasihnja dapat dipudji (1:15), maka seluruh surat diliputi suasana kegembiraan berdasarkan sjukur dan pudjian kepada Allah.

(0.25) (Ef 3:5) (ende: Tidak.... seperti)

Diperkenalkan dalam Perdjandjian Lama djuga, tetapi samar-samar sadja tanpa mendjadi kenjataan, tetapi mendjadi njata dengan sepenuhnja oleh Indjil.

(0.25) (Flp 2:6) (ende)

Ungkapan-ungkapan asli ajat ini agak kabur, tetapi maksud seluruhnja tjukup terang. Kami menterdjemahkan menurut tafsiran jang sangat umum. Tafsiran itu ialah: Jesus djuga dalam keadaan manusia mempunjai seluruh kemuliaan Allah. Ia sebenarnja berhak memperlihatkannja, tetapi Ia telah menjembunjikannja, sebab perlu untuk melaksanakan tugasNja sebagai Penebus.

(0.25) (1Tim 6:14) (ende: Segala perintah)

Aslinja diterdjemahkan dengan "hukum" "pesan" atau "amanat", tetapi jang dimaksudkan tentulah segala sjarat dan tjita-tjita Indjil. Barangkali Paulus ingat akan jang dikatakannja dalam 1Ti 6:11, tetapi utjapan-utjapan disitu memang meliputi seluruh "hukum" Indjil.

(0.25) (2Tim 2:1) (ende: Dalam rahmat)

jaitu dalam melaksanakan tugas kerasulan dan keuskupan, jang dipertaruhkan kepadanja (2Ti 1:14). Tugas kerasulan biasanja dinamakan Paulus rahmat, tetapi disini mengandung pula arti, bahwa pelaksanaan tugas itu diiringkan rahmat Kristus, antara lain untuk mengobarkan dan menguatkan semangat. Tetapi rahmat itu hanja berhasil, kalau si penerima rahmat turut serta mempergiat dan memberanikan semangatnja.

(0.25) (Kej 9:6) (jerusalem: menurut gambaranNya sendiri) Semua darah adalah milik Allah, bdk Ima 1:5, tetapi terutama darah manusia yang dijadikan menurut gambar Allah. Allah menuntut balasan atas darah yang tertumpah, lih Kej 4:10. Tetapi dalam hal ini manusia sendiri menjadi kuasa Allah, misalnya dalam tata hukum negara atau dalam para penuntut darah, Bil 35:19.
(0.25) (Kel 3:12) (jerusalem: tanda bagimu) Mungkin bagian kedua ayat ini mau menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan "tanda" itu. Tetapi mungkin juga bahwa apa yang dimaksudkan ialah sebuah tanda seperti yang disebut dalam Kel 4:1-9, tetapi di sini tidak dijelaskan. Bdk 1Sa 14:10+.
(0.25) (Hak 1:21) (jerusalem: di Yerusalem) Memang kota Yerusalem terhitung di antara kota-kota Benyamin dalam Yos 18:28. Tetapi pada kenyataannya Yerusalem direbut oleh Daud, 2Sa 5:6-9. Catatan Hak 1:21 ini disisipkan juga ke dalam Yos 15:63, tetapi "bani Benyamin" diganti dengan "bani Yehuda".


TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA