Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 501 - 520 dari 1303 ayat untuk berbuat lagi AND book:[1 TO 39] (0.005 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.23) (Mzm 41:1) (jerusalem: Doa minta penyembuhan) Doa ini adalah doa seseorang yang sakit keras. Setelah prinsip umum ditetapkan, Maz 41:2-4, pemazmur mengaku dosanya yang menurut keyakinannya menyebabkan penyakitnya, Maz 41:5. lalu ia menceritakan sikap munafik musuh-musuhnya yang bergembira atas kemalangan pemazmur yang mereka katakan selayaknya menimpa pendoa; bahkan sahabat-sahabat tidak setia lagi, Maz 41:6-10. Maka pemazmur memanjatkan permohonannya kepada Tuhan, satu-satunya kepercayaannya, Maz 41:11-13.
(0.23) (Mzm 114:1) (jerusalem: Kejadian yang ajaib pada waktu Israel keluar dari Mesir) Kidung Paskah ini dengan singkat mengingatkan peristiwa-peristiwa terpenting yang dikenangkan oleh perayaan itu dan yang menjadikan Israel umat Allah, Maz 114:1-2, disinggung penyeberangan Laut Teberau dan sungai Yordan, kedua ujung perjalanan Israel di gurun, dan penampakan Allah di gunung Sinai, Maz 114:3-7, dan lagi disinggung mujizat air di gurun, Maz 114:8.
(0.23) (Yes 56:8) (jerusalem: Demikianlah firman Tuhan) Yes 56:8 ini merupakan sebuah firman ilahi tersendiri dengan adanya suatu kata pendahuluan yang khusus. Isi firman itu membenarkan apa yang dikatakan dahulu. Orang-orang asing yang dikumpulkan lagi ialah orang asing bukan Yahudi yang menggabungkan diri dengan umat Israel serta orang kebiri yang disebut dalam Yes 56:6,4. Jadi yang dimaksud bukannya orang Yahudi di perantauan di luar negeri Babel.
(0.23) (Yer 50:1) (jerusalem: mengenai Babel) Nubuat-nubuat yang berikut, bab 50-51, terutama menonjolkan dua hal yaitu: keruntuhan Babel dan kembalinya kaum buangan: keruntuhan Babel dan kembalinya kaum buangan. Yeremia mengharapkan kedua kejadian itu, tetapi yakin bahwa tidak segera akan terjadi, bdk Yer 27:7; 29:10,28. Tetapi dalam nubuat-nubuat ini terungkap pengharapan bahwa tidak lama lagi Babel akan musnah (terjadi pada th 538). Dalam keyakinan ini nubuat-nubuat ini berdekatan dengan Deutero-yesaya.
(0.23) (Yeh 15:4) (jerusalem: kedua ujungnya) Perbandingan ini boleh diartikan sbb: Ujung yang satu ialah umat Israel di bagian utara negeri yang tercabut dari tanah Samaria pada th 720 seb Mas; ujung yang lain ialah umat Israel di bagian selatan negeri yang tercabut dari wilayah Yehuda pada th 597 seb Mas; bagian tengah-tengah ialah Yerusalem yang tidak utuh lagi, sebab sudah mengalami pengepungan dan sebagian penduduknya sudah diangkut ke pembuangan.
(0.23) (Yeh 31:3) (jerusalem: Aku menyamakan engkau dengan pohon aras) Naskah Ibrani diperbaiki. Tertulis: Asyur merupakan pohon diperbaiki. Tertulis: Asyur merupakan pohon aras. Ini tidak ada artinya di sini. Agaknya kata Ibrani yang aselinya tertulis ialah theasysyur, artinya: pohon cemara. Kata itu jarang dipakai, bdk Yeh 27:6; Yes 41:19; 60:13. Kata itu pernah diterangkan dengan menambah kata yang biasa yaitu eres (pohon aras. lalu oleh seorang penyalin yang tidak mengertinya lagi kata theasysyur dirubah menjadi kata yang dikenal, yaitu asysyur.
(0.23) (Dan 7:9) (jerusalem: takhta-takhta) Ialah kursi para hakim. Orang-orang kudus oleh Allah diikutsertakan sebagai hakim dalam penghakiman. Gagasan itu terdapat dalam tradisi Yahudi (buku Henokh) dan lebih jelas lagi dalam Perjanjian baru, Mat 19:28; Luk 22:30; Wah 3:21; 20:4
(0.23) (Dan 10:20) (jerusalem) Mungkin urutan ayat-ayat ini terkacau. Sebaik-baiknya dibaca sbb: Dan 10:20,21,20,21. Maka bunyinya begini: Lalu katanya: "Tahukah engkau mengapa aku datang kepadamu? Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran. Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin orang Persia dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani akan datang. Tidak ada satupun yang berdiri di pihakku...
(0.23) (Dan 11:17) (jerusalem: mengadakan persetujuan dengan dia) Naskah Ibrani rusak dan terjemahannya dikira-kirakan saja. Antiokhus Agung kuatir kalau-kalau orang Roma akan turun tangan. Maka ia mengambil keputusan berdamai dengan Ptolomeus. Puterinya, Kleopatra, dikawinkannya kepada Ptolomeus. Pernikahan itu dirayakan di Rafia pada th 194 seb Mas. Akhir Dan 11:17 yang kurang jelas agaknya menyinggung kenyataan bahwa tidak lama kemudian perang pecah lagi oleh karena Ptolomeus dengan alasan kuat mencurigai Antiokhus Agung.
(0.23) (Dan 11:18) (jerusalem: tanah-tanah pesisir) Harafiah: pulau-pulau. Antiokhus Agung memanfaatkan waktu tidak ada perang dengan Mesir untuk menyerbu ke Asia Kecil dan merebut kota-kota Yunani dan Mesir di pantai. Ia tidak menghiraukan peringatan keras dari pihak orang Roma. Tetapi pada th 190 seb Mas tentara Antiokhus dihancurkan oleh konsul Roma. Lusius Kornelius Skipion (disebut di sini panglima). Selanjutnya Antiokhus Agung tidak berdaya lagi.
(0.23) (Am 1:8) (jerusalem: Ekron) Kota orang Filistin, bdk Yes 13:2, yang kelima, yaitu Gat, tidak disebut di sini. Memang kota itu sudah dibasmi oleh Hazael, 2Ra 12:18 sehingga tidak berarti apa-apa lagi, bdk Ams 6:2
(0.23) (Kej 9:1) (sh: Satu lagi kesempatan untuk manusia dari Allah! (Selasa, 11 Februari 2003))
Satu lagi kesempatan untuk manusia dari Allah!

Manusia diberikan satu lagi kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru dari awal. Kesempatan dari Allah tersebut seharusnya menjadi cambuk yang menyakitkan bagi kita. Betapa tidak, Allah yang telah kita kecewakan, malah melimpahkan semarak berkat-Nya. Allah tidak hanya memberi kesempatan, tetapi juga menitipkan ciptaan baru-Nya itu kepada kita. Sungguh suatu penghormatan yang luar biasa!

Perikop ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-7, yang memuat tentang mandat Allah kepada Nuh untuk menghuni, menguasai, dan memelihara bumi. Uraian ini tampaknya merupakan pengulangan dari pasal berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1:1-2:4a, tentang riwayat penciptaan. Pertama, perintah untuk memenuhi bumi (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1,7) dan janji Allah untuk membuat ciptaan lain tunduk kepada manusia (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2), tepat seperti yang telah ucapkan Allah kepada Adam di pasal berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1:28. Kedua, Allah memberi jaminan bahwa Ia akan mempertahankan kelangsungan hidup mereka (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5). Ketiga, Allah tetap mengklaim bahwa manusia adalah gambar Allah (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6), merupakan penegasan ulang dari pasal berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1:26-27. Manusia masih diberi kehormatan untuk menyandang gambar Allah.

Bagian kedua adalah ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8-17. Pada bagian ini, Allah memanggil segala makhluk hidup (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">9,10) untuk mengadakan perjanjian dengan Dia dalam alam ciptaan yang sudah dipulihkan. Isi perjanjian adalah bahwa Allah berjanji untuk tidak mendatangkan lagi air bah (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">11). Janji yang ditandakan dengan pelangi "busur" (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12) ini mengandung pengertian bahwa seakan-akan Allah meletakkan senjata-Nya seraya mengumumkan damai. Pelangi melambangkan kasih pemeliharaan Sang Pencipta yang melingkupi (melengkung) di atas segala ciptaan.

Renungkan: Allah yang telah menjadikan kita, sekalipun kita menolak-Nya, masih tetap mengasihi kita.

(0.23) (Yes 29:17) (sh: Pengharapan karena anugerah (Kamis, 16 September 2004))
Pengharapan karena anugerah

Krisis berkepanjangan bisa membuat kita menjadi skeptis. Kita akan merasa sepertinya keadilan tidak mungkin lagi diperjuangkan dan Tuhan seolah tiada. Sebaliknya kita cenderung beranggapan bahwa keadaan sial, gagal, dan celaka merajalela berjaya mengalahkan kebenaran. Keadaan seperti ini dapat membuat kita tidak lagi memercayai Tuhan dan tidak lagi mengharapkan kebenaran akan ditegakkan. Perikop ini menegur sikap skeptis dan mengajak kita menaruh harapan besar kepada anugerah Allah.

Tuhan akan menyatakan anugerah-Nya untuk memulihkan Israel. Kata "hanya sedikit waktu lagi" menyiratkan bahwa masa anugerah itu akan segera datang (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">17). Masa anugerah ini memberikan penghiburan bagi Israel yang saat itu berada dalam kesulitan. Orang-orang yang sengsara dan miskin akan bersukaria dan akan memuji Allah Israel (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">19). Sebaliknya, Allah akan menghabisi orang-orang yang menindas sesamanya dan menghina hukum-Nya. Dia juga akan membinasakan orang berdosa, orang yang suka memfitnah, orang yang mencegah perbuatan jahat dihukum, dan orang yang suka menyebarkan cerita bohong dengan tujuan supaya orang jujur tidak mendapat keadilan (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20-21). Masa anugerah ini juga akan membawa dampak perubahan yang lain. Yaitu orang-orang bodoh akan dapat mengerti dan menjadi bijaksana bahkan orang-orang yang sering menggerutu akan senang untuk diajari berbagai pengetahuan (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">24). Pembelajaran yang terjadi dalam diri orang tersebut bukan karena paksaan, tetapi oleh kerelaan. Kerelaan yang "ditumbuhkan" karena anugerah Allah hadir bagi Israel.

Masa anugerah Allah tersebut juga terjadi bagi kita pada masa kini. Orang Kristen memiliki kepastian terhadap anugerah Tuhan itu oleh karena kematian dan kebangkitan Allah Yesus atas maut. Atas dasar karya Kristus itu, Roh Allah mengoperasikan anugerah Tuhan itu kedalam hidup kita.

Renungkan: Orang yang mengalami anugerah Allah akan meninggalkan sikap skeptis dan menjadi bersikap yakin bahwa kekudusan Allah pasti akan menang.

(0.23) (Yer 10:17) (sh: Hati seorang Yeremia (Kamis, 14 September 2000))
Hati seorang Yeremia

Sekali lagi di hadapan kita dipaparkan kasih dan kepedulian Yeremia atas bangsanya. Firman yang datang pada saat Yerusalem dikepung oleh tentara Babel pada tahun 597 s.M. memastikan bahwa penghakiman sudah datang (17-18). Kehancuran Yehuda hanya dalam hitungan detik. 'Jangan banyak bicara lagi. Tak perlu lagi berdebat. Segera kemasi barang-barang dan siap pergi ke pembuangan.'

Setelah mendengar kepastian penghakiman Allah, ratapan, dan tangisan Yeremia meledak (19-21). Hati dan pikiran Yeremia sudah menyatu dengan bangsanya, secara mendalam Yeremia mengidentifikasikan dirinya dengan penderitaan bangsanya. Tangisannya adalah tangisan seluruh bangsa Yehuda, karena mereka akan sangat menderita. Lukanya tidak akan dapat disembuhkan. Malapetaka dan bencana itu dilambangkan dengan kemah yang sudah rusak dan semua talinya putus. Yeremia sangat menyesali sikap para pemimpin bangsa yang harus bertanggungjawab terhadap hancurnya bangsa Yehuda.

Kepedulian dan kasih Yeremia terhadap bangsanya sangat mendalam, sehingga tidak mungkin berhenti hanya sampai meratap dan menangis. Ia didorong dengan kuatnya oleh kepeduliannya dan hatinya dibakar oleh rasa kasih terhadap bangsanya, sehingga sampai saat-saat terakhir sebelum penghukuman datang, demi bangsanya, ia masih memohonkan kemurahan Allah (23-25). Permohonannya kini didasarkan pada suatu keyakinan dan pengakuan bahwa Allah berkuasa mutlak atas perjalanan hidup manusia. Bangsanya harus menjalani penghukuman yang dahsyat. Namun ia memohon agar pembuangan Yehuda itu merupakan hajaran Allah untuk memperbaharui kehidupan bangsanya dan bukan untuk melenyapkan bangsanya. Yeremia menghadapi sebuah dilema. Hatinya terdorong untuk memohon kemurahan Allah sementara itu pikirannya menegaskan bahwa penghukuman itu tidak terelakkan lagi. Namun ini tidak membuatnya berhenti bergumul dan berdoa bagi bangsanya.

Renungkan: Kita mungkin juga menghadapi dilema yang sama ketika melihat kondisi bangsa kita. Namun kita harus meneladani Yeremia untuk tidak berhenti bergumul dan berdoa bagi bangsa kita, walaupun nampaknya pembaharuan itu mustahil dapat terjadi.

(0.23) (Yeh 22:1) (sh: Kota berhutang darah (Sabtu, 8 September 2001))
Kota berhutang darah

Kota Yerusalem yang awalnya adalah sebuah kota kudus Allah, kini telah berubah menjadi kota yang banyak menginvestasi perbuatan haram. Tingkat kebejatan yang dilakukan oleh warganya sangat memalukan, sehingga kemesuman tersebut telah menjadi tontonan yang penuh ejekan dari negeri-negeri sekitarnya. Kemerosotan moral, etika, dan rohani masyarakat ini berawal dari kehidupan para pemimpinnya yang berlomba di dalam menumpahkan darah (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6).

Allah menjadi muak dengan kriminalitas umat-Nya. Di tengah kesemrawutan yang ditimbulkan oleh dosa, Allah tetap dapat mendaftarkan kejahatan yang telah dianggap sebagai sebuah kebenaran. Mereka tidak segan-segan menghina orang tua. Tanpa mendengarkan suara hati, mereka menindas anak yatim dan janda. Tidak ada lagi orang yang mengindahkan hari kudus-Nya. Pemfitnah dan pemerkosa berkeliaran tanpa ditindak. Pekerjaan menerima suap dan penyembahan berhala sudah dihalalkan di mana-mana.

Umat-Nya yang kudus telah berubah menjadi umat bejat yang bersiap sedia menumpahkan darah. Allah tidak menahan hamburan murka-Nya lebih lama lagi. Tindakan pembersihan terhadap kenajisan ini bersifat transparans, sehingga orang yang tidak percaya pun dapat melihat disiplin yang dijalankan Allah atas umat-Nya.

Melalui uraian ini kita dapat mempelajari : [1] Allah menghendaki kehidupan yang suci dari umat-Nya. [2] Allah dapat melihat benang kusut masalah manusia langsung pada fokusnya, sehingga membentuk suatu daftar dosa dan pelanggarannya. [3] Allah mengecam disintegritas kesaksian para pemimpin umat. [4] Allah menghendaki pembaharuan terjadi setelah umat-Nya membuka telinga terhadap teguran-Nya.

Renungkan: Kristen yang hidup seharusnya adalah Kristen yang senantiasa berupaya menjalani hidup dengan integritas jati diri yang baru di dalam karunia Tuhan Yesus. Bila kita pernah berubah setia terhadap Tuhan sehingga hidup kita bejat, selagi matahari masih terbit dari ufuk timur, masih tersedia peluang bagi kita untuk membenahi diri. Namun tak seorang pun tahu kapan matahari tak terbit lagi, oleh karena itu jangan tunda lagi hari penyesalan dosa. Wahai Kristen, hiduplah sesuai identitas barumu di dalam Kristus!

(0.23) (Hos 1:1) (sh: Bangsa Israel berselingkuh (Minggu, 1 Desember 2002))
Bangsa Israel berselingkuh

Pasal ini merupakan biografi Hosea yang menggambarkan tentang perselingkuhan (persundalan) Israel (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2). Perintah untuk mengawini perempuan sundal (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2) dan tindakan Hosea mengawini Gomer, serta kelahiran anak-anaknya (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3-6, 8-9) merupakan gambaran yang mengungkapkan sikap dan rencana Allah terhadap umat-Nya Israel. Perempuan sundal merupakan gambaran tentang sikap Israel yang telah menyimpang dari Allah. Kata ‘sundal’ menggambarkan penyimpangan yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Itulah sebabnya Hosea juga mengungkapkan hal itu dengan ungkapan yang lebih signifikan lagi, yaitu bahwa roh perzinahan telah menyesatkan Israel (bdk. berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4:12, 5:4).Nama anak- anak Hosea seperti Yizreel (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4), Lo-Ruhama: tidak dikasihi (terjemahan lain, ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6), dan Lo-Ami" bukan umat-Ku (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">9), merupakan nama-nama yang menggambarkan penolakan Allah terhadap umat Israel, khususnya Israel Utara. Bahkan Allah tidak akan mengampuni mereka lagi (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6). Terjemahan yang lebih cocok dari kalimat, ‘tidak mengampuni lagi’ adalah ‘seluruh kasih-Ku akan kuambil dari mereka’.

Jika ditimbang dari perselingkuhan Israel, memang Israel tidak lagi pantas diampuni. Tetapi akhirnya pengampunan dan penyelamatan itu datang juga kepada Israel dan Yehuda (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10-12). Kabar baik itu diungkapkan juga melalui perubahan nama anak-anak Hosea. Lo-Ruhama menjadi Ruhama (yang dikasihi), dan Lo-Ami menjadi Ami (umat-Ku).

Renungkan:
Seluruh umat manusia juga pantas dihukum karena dosa-dosanya, tetapi karena kasih Allah, keselamatan itu telah datang ke dunia melalui Yesus Kristus. Karena itu hiduplah dalam kasih-Nya.

(0.23) (Ul 28:15) (sh: Dahsyatnya hukuman Allah atas dosa (Minggu, 11 Juli 2004))
Dahsyatnya hukuman Allah atas dosa

Allah adil. Orang yang bermain dengan dosa dan mengkhianati perjanjian dengan-Nya harus menanggung akibatnya. Tidak ada yang luput dari hukuman Allah. Hukuman ini diuraikan dalam tiga bagian besar, yaitu 15-46,47-57,58-68. Sedangkan kutuk di bagian ini disusun sbb.: Pemaklumatan kutuk (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15-19), dilanjutkan dengan penjabaran kutukan yang akan menimpa Israel yang makin lama makin berat dan dahsyat (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20-44). Ditutup dengan kesimpulan (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">45-46; band. 15). Kutuk yang dijabarkan di ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20-44 meliputi: Pertama, berbagai malapetaka alam yang akan menimpa bangsa Israel (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20-24). Kedua, kumpulan kutukan yang disusun secara bertolakbelakang (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">25-37): berupa kekalahan dan kematian akibat peperangan dengan musuh (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">25-26 dan 32-37), yang menimbulkan berbagai sakit penyakit dan membawa kepada kegilaan (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">27-31). Ketiga, kutukan terhadap segala usaha agraris bangsa Israel yang mengakibatkan kegagalan panen dan bahkan berhutang kepada orang asing (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38-44). Semua kutuk ini merupakan hukuman yang akan menimpa bangsa Israel diakibatkan oleh pelanggaran perjanjian bangsa Israel dengan Tuhan.

Syukur kepada Allah. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak lagi harus menanggung kutukan dosa. Dia sudah menanggungnya di kayu salib. Bila kita mengkhianati Dia lagi, itu sama saja dengan tidak menghormati karya-Nya di kayu salib.

Camkanlah: Saat kita sengaja bermain dengan dosa, Yesus seakan mengalami lagi siksa kayu salib!

(0.23) (1Sam 19:1) (sh: Kesetiaan dan dendam. (Rabu, 28 Januari 1998))
Kesetiaan dan dendam.

Dalam pembacaan kali ini kita berhadapan dengan dua peristiwa yang saling bertentangan. Yonathan, putra Saul sedemikian mencintai dan membela Daud mati-matian di depan ayahnya; bahkan berusaha membuka mata ayahnya dengan menceritakan semua kebaikan Daud (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5). Untuk sementara hati Saul mencair dan berjanji tidak akan berusaha lagi membunuh Daud. Ternyata Saul tidak bisa berpegang pada janjinya. Ketika Daud sedang berusaha menghiburnya, Saul kembali menjalankan rencana jahatnya dengan menikam Daud. Kembali terbukti bahwa seseorang yang tidak lagi diisi oleh Roh Tuhan akan sukar menghilangkan dendam hatinya.

Berjalan bersama Tuhan. Dilihat dari pertimbangan sehat, sangat sulit bagi Daud untuk melepaskan diri dari kejaran tentara Saul. Tetapi ternyata Daud mampu membebaskan diri secara ajaib. Tuhan memiliki banyak cara, termasuk cara yang dianggap manusia tidak mungkin terjadi. Allah menyelamatkan Daud dari rencana keji Saul. Pengalaman Daud ini mengajarkan kita untuk tidak perlu ragu menempuh hidup sekalipun tampaknya penuh kesulitan dan tantangan. Pertanyaannya bukanlah apa yang saya alami, tetapi berjalan bersama Tuhankah saya?

Renungkan: Waspadalah! Jikalau dendam menguasai pikiran kita, tidak ada lagi tempat bagi kemuliaan Allah.

(0.23) (Mzm 51:1) (sh: Kejatuhan yang dalam. (Jumat, 27 Februari 1998))
Kejatuhan yang dalam.

Kejatuhan sekejap menjadikan Daud yang besar itu menjadi kerdil. Dosa memang membuat orang menjadi tak berdaya, rendah, hancur, bermasa depan kelam, terhukum di bawah murka Allah. Orang nomor satu di kerajaan Israel, figur kebanggaan bangsa, wakil Allah untuk memimpin bangsa, mengungkapkan satu pengakuan yang paling sulit. Sungguh sulit, jika seorang yang sukses, punya nama besar, sangat dikagumi, harus mengaku bahwa dirinya adalah manusia, tidak berdaya, dikandung dalam dosa (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">51:5" context="true" vsf="TB">7), sadar akan dosa, dan senantiasa bergumul melawan dosa. Inilah pernyataan paling jujur tentang manusia yang tanpa daya, yang memerlukan karya besar Allah demi keselamatannya.

Kebesaran Allah. Ketika sampai pada kesadaran tentang keberadaan diri yang berdosa, lahirlah pengakuan tentang Allah yang begitu besar dalam kuasa dan kasih-Nya. Itulah tanda pertobatan sejati. Orang tidak lagi memandang diri sendiri tetapi Allah, tidak lagi mencari alasan tetapi mengakui telanjang di hadapan Allah, tidak lagi mencari jalan keluar semu, tetapi mencari pembaruan, penerimaan Allah, dan pembaruan hati terdalam.

Renungkan: Hanya kemurahan Allah dalam Kristus mengampuni dan membebaskan dari kuasa dosa dan memberikan pembaruan sejati.

(0.23) (Mzm 71:1) (sh: Merasa dibuang. (Selasa, 5 Mei 1998))
Merasa dibuang.

Mazmur ini merupakan rintihan seorang yang dalam masa tua mengalami berbagai perasaan negatif. Ia tidak lagi kuat seperti ketika masih muda (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">9). Ia tidak lagi dihormati sebaliknya tak henti-henti orang-orang yang memusuhinya mengejek bahkan mengancam dia (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10-11). Di saat krisis demikian pemazmur mengenang perjalanan hidupnya bersama Tuhan sejak masa mudanya (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6,17). Dia yang dulu telah terbukti setia dan berkuasa menyrtainya, kepada Dialah kini ia makin bersandar memohon agar Ia makin menopangnya.

Bagaimana mengisi hari tua? Perasaan sepi, tak berguna, lemah, sedih, tidak dihargai lagi, kuatir dan takut menghadapi masa depan, adalah bagian wajar dari pengalaman krisis hari-hari tua seseorang. Anggota keluarga sendiri pun =96 anak dan cucu =96 seringkali mengecewakan. Masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak siap memberikan perhatian seperti yang diharapkan oleh pihak orangtua. Pemazmur memberi kita prinsip bagaimana menghadapi kenyataan itu. Jadikan Tuhan sumber segala kebutuhan Anda, sehingga Anda makin berakar (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">18), semarak memuji Dia (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">21-24), menjadi hal ajaib bagi orang lain (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7).

Renungkan: Tubuh melemah adalah kesempatan untuk mencari kekuatan kekal Allah, rambut putih adalah tanda fase hidup lebih berhikmat.

Doa: Ya Tuhan, terima kasih untuk hidup dan kesempatan melayani-Mu.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA