Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 501 - 520 dari 3470 ayat untuk bagian maha kudus (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.06) (Mat 7:6) (jerusalem: barang yang kudus) , Ialah daging kudus, makanan yang dikuduskan oleh karena dipersembahkan dalam Bait Allah, bdk Ima 22:14; Kel 22:30. Demikianpun orang tidak boleh menyampaikan suatu ajaran yang berharga dan suci kepada orang yang tidak mampu menerimanya dengan semestinya, yang malahan dapat menyalahgunakannya. Tidak dikatakan siapa orang-orang itu: orang Yahudi yang bermusuhan? atau orang kafir (bdk Mat 15:26)?
(0.06) (Mat 28:19) (jerusalem: dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus) Boleh jadi rumus terperinci ini terpengaruh oleh pemakaian dalam ibadah yang baru kemudian berkembang dalam umat purba. Dalam Kis 1:5+; Kis 2:38+ dikatakan tentang "membaptis dalam nama Yesus". Kemudian dari itu baptisan agaknya dengan tegas dihubungkan dengan ketiga Diri ilahi. Tetapi bagaimanapun juga duduknya perkara, baptisan memang menghubungkan manusia dengan diri Yesus, Juruselamat. tetapi seluruh karya penyelamatan berpangkal pada kasih Bapa dan diselesaikan dengan pencurahan Roh Kudus.
(0.06) (Yoh 16:15) (jerusalem: apa yang diterimanya dari padaKu) Roh Kudus memuliakan Yesus Yoh 16:14 dengan membuka seluruh isi-kekayaan Yesus yang tersembunyi. Yesus sendiri memuliakan Bapa, Yoh 14:13; 17:4, yang dari padaNya Ia menerima segala sesuatu, Yoh 3:35; 5:22,26; 13:3; 17:2. Maka pewahyuan adalah satu: ia bersumberkan Bapa, terlaksana melalui Anak dan diselesaikan dalam Roh Kudus demi kemuliaan Anak dan Bapa.
(0.06) (Rm 8:2) (jerusalem: memerdekakan kamu) Var: memerdekakan aku; var lain: memerdekakan kita
(0.06) (1Kor 2:5) (jerusalem: kekuatan Allah) Perkataan yang disampaikan oleh "hikmat manusiawi" dari sendirinya memang meyakinkan (1Ko 2:4). Tetapi keyakinan yang dihasilkan pada para pendengar juga hanya keyakinan manusiawi belaka (1Ko 2:5). Dan itulah yang ditolak Paulus. Memang pemberitaan Injil juga meyakinkan (1Ko 2:4) oleh karena menyatakan karya Roh Kudus. Hanya pemberitaan itu perlu diterima dengan cara lain dari pada "perkataan hikmat manusiawi" diterima, yaitu dengan Roh Kudus.
(0.06) (1Yoh 3:9) (jerusalem: benih ilahi) Benih ilahi itu barangkali Kristus, bdk Gal 3:16; 1Yo 5:18. Kalau demikian kata Yunani harus diterjemahkan (sebagaimana mungkin) dengan "keturunan". Tetapi lebih mungkin bahwa yang dimaksudkan ialah Roh Kudus, bdk 1Yo 2:20-27, atau "benih hidup", yaitu firman yang diterima, 1Yo 2:7,24, dan berbuah oleh karena Roh Kudus, 1Yo 2:20,27.
(0.06) (Yoh 6:54) (full: MAKAN DAGING-KU DAN MINUM DARAH-KU. )

Nas : Yoh 6:54

Kita menerima hidup rohani dengan percaya kepada Kristus dan mengambil bagian dalam manfaat penebusan dari kematian-Nya di kayu salib (Rom 3:24-25; 1Yoh 1:7). Kita tetap memiliki hidup rohani selama kita tetap bersekutu dengan Kristus dan Sabda-Nya. Bandingkan ayat Yoh 6:53 dengan ayat Yoh 6:63 di mana dikatakan-Nya, "perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup." Demikianlah kita mendapat bagian dalam Kristus selama kita terus beriman kepada-Nya dan menerima Firman-Nya dengan sungguh.

  1. 1) Yesus adalah Firman yang Hidup (Yoh 1:1-5); Alkitab merupakan Firman yang tertulis (2Tim 3:16; 2Pet 1:21). Di sini Yesus menyebut diri-Nya "roti hidup" (ayat Yoh 6:35) sedangkan pada bagian yang lain Dia menghubungkan roti ini dengan Firman Allah, "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" (Mat 4:4). Oleh karena itu, kita memakan tubuh-Nya dengan tetap tinggal di dalam Dia sambil menerima dan menaati Firman Allah (ayat Yoh 6:63).
  2. 2) Kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah dan kuasa pembaharuan Roh Kudus ketika kita mendengar dan menerima Firman Allah (Yoh 1:12; Kis 2:41). Kita akan terus selamat dan menerima kasih karunia dengan tetap bersatu dengan Kristus serta makan dari Firman Allah terus menerus melalui membaca, menaati, dan menerima kebenarannya dalam hati kita (1Tim 4:13-16; Yak 1:21). Sangat fatal untuk menarik diri dari persekutuan dengan Kristus atau menjauhkan diri dari Firman-Nya.
(0.06) (Ayb 12:1) (sh: Membandingkan diri (Kamis, 25 Juli 2002))
Membandingkan diri

Ketika kita menderita salah satu godaan terbesar pada saat itu ialah membandingkan penderitaan yang diri kita alami dengan kebahagiaan orang lain. Ini adalah respons manusiawi; kita cenderung mengukur keadilan dari sudut, apakah orang lain menerima yang sama seperti yang kita terima atau tidak. Tetapi, dampak dari sikap ini adalah kekecewaan yang dalam terhadap Tuhan. Kita mulai mengklaim bahwa Tuhan tidak adil dan tidak mengasihi kita. Tampaknya Ayub terperangkap di dalam jebakan yang serupa.

Pada ayat bagian+maha+kudus&tab=notes" ver="">6, Ayub mengeluh dengan sinis. Ayat ini merupakan pengkontrasan dengan ayat bagian+maha+kudus&tab=notes" ver="">4, ketika Ayub berseru dan seakan menyesali kondisinya, "Aku menjadi tertawaan sesamaku … orang yang benar dan saleh menjadi tertawaan." Ayub menganggap bahwa ia telah diperlakukan tidak adil oleh Tuhan. Bagaimana mungkin Tuhan mengizinkan hal ini terjadi pada dirinya, sedangkan ia telah hidup saleh? Tuhan tidak adil karena telah menghadiahinya penderitaan. Sebaliknya, orang yang hidup dalam dosa, menurut Ayub, justru menikmati ketenteraman. Dalam penderitaan, Ayub membandingkan diri dengan orang lain. Ini sangat berbahaya karena ia menuntut keadilan Tuhan.

Melalui perikop ini, kita belajar bahwa beberapa hal yang penting dan perlu untuk kita pelajari dan pahami dalam perjalanan iman kita adalah pertama, bahwa apa yang menjadi bagian kita adalah wujud dari keadilan dan kasih Allah. Kedua, menerima bagian kita apa adanya tanpa harus membandingkannya dengan bagian orang lain. Tuhan tidak mengharapkan agar kita dapat memahami seutuhnya setiap tindakan-Nya, namun Ia mengharapkan supaya kita mempercayai-Nya, bahwa Ia adalah Allah yang baik, kudus, dan adil.

Renungkan: Ketika kita berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan hidup, tidak jarang kita menemukan kegagalan, kegagalan yang sering kali juga diciptakan oleh konsep rohani yang sempit dan dangkal. Akibatnya, kita mulai berpikir bahwa tidak mudah memahami kesulitan hidup. Hal ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa hanya dalam Kristus sajalah kebenaran itu mewujud.

(0.06) (Mat 5:33) (sh: Antara kata dan hati (Minggu, 4 Januari 1998))
Antara kata dan hati

Sumpah bertujuan untuk mengukuhkan kebenaran dan meneguhkan kebohongan. Manusia Yahudi menggolongkan sumpah ke dalam dua hal. Pertama, kalau menyebut nama Allah, sumpah itu mengikat dan mengharuskan orang yang bersumpah untuk menepatinya. Kedua, kalau sumpah itu tidak atas nama Yerusalem atau nama Allah -- misalnya atas nama langit dan bumi, atau atas nama kepalanya sendiri disebut tidak mengikat, sehingga orang itu tidak harus menepatinya. Tuhan Yesus menentang anggapan tersebut. Hidup tidak dapat dibagi dalam dua bagian: bagian yang di dalamnya ada Allah dan bagian yang di dalamnya tidak ada Allah. Allah selalu ada dan hadir. Bersumpah atau tidak bersumpah Allah terlibat menyaksikan semua tingkah laku manusia. Karena itu kata dan hati tidak boleh dipisah. Pengikut Kristus harus memiliki integritas hati dan kata.

Keadilan dan kasih. Kehidupan orang percaya, sering terjebak dalam dualisme, di gereja kudus dan di luar gereja boleh semaunya. Dualisme seperti ini salah total sebab manusia yang dualistis hidup dalam kepalsuan. Sikap demikian bisa jadi berhubungan erat dengan kesalahan menafsirkan arti perintah Tuhan. Hukum mata ganti mata, gigi ganti gigi seringkali ditafsirkan seolah Allah menginginkan balas membalas dalam kehidupan manusia. Tetapi maksud firman itu ialah agar orang yang bersalah diperlakukan dengan adil, tidak dijatuhi hukuman lebih berat atau lebih ringan. Di lain pihak, pengikut Kristus sadar bahwa kejahatan tidak dapat diatasi oleh kekerasan hukum tetapi oleh kekuatan kasih. Sambil berusaha menegakkan hukum, pengikut Kristus berupaya untuk mengalah menahan diri (ayat bagian+maha+kudus&tab=notes" ver="">39), bermurah hati (ayat bagian+maha+kudus&tab=notes" ver="">40-42), bergantung pada kasih karunia Allah (ayat bagian+maha+kudus&tab=notes" ver="">43-44). Kelakuan sosial Kristen adalah kelakuan yang memberlakukan sikap Kristus sendiri.

Renungkan: Bukankah kita yang telah menerima kasih Allah dalam Kristus sadar bahwa hanya kasih dapat merubah hidup?

Doa: Di tengah hidup yang penuh kepalsuan dan kekerasan, berilah kekuatan untuk hidup benar dan mengasihi.

(0.06) (Yes 42:1) (full: ITU HAMBA-KU. )

Nas : Yes 42:1-7

Sebagian dari ayat-ayat ini dikutip dalam PB (lih. Mat 12:18-21); jelas bahwa hamba yang dibicarakan sang nabi ialah Yesus Kristus, Mesias itu.

(0.06) (Yl 2:28) (full: MENCURAHKAN ROH-KU. )

Nas : Yoel 2:28-29

Yoel menubuatkan suatu hari ketika Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas "barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan" (ayat Yoel 2:32). Pencurahan ini akan menghasilkan aliran Roh nubuat kharismatik di antara umat Allah. Petrus mengutip ayat ini pada hari Pentakosta, serta menjelaskan bahwa pencurahan Roh pada hari itu adalah awal penggenapan nubuat Yoel (Kis 2:14-21). Nubuat ini merupakan janji berkesinambungan bagi setiap orang yang menerima Kristus sebagai Tuhan, karena semua orang percaya dapat dan harus dipenuhi dengan Roh Kudus (bd. Kis 2:38-39; Kis 10:44-48; 11:15-18;

lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).

Keterangan selanjutnya tentang Roh Kudus dapat dilihat dalam

lihat art. ROH KUDUS DI DALAM PERJANJIAN LAMA, dan

lihat art. AJARAN TENTANG ROH KUDUS).

(0.06) (Za 4:6) (full: BUKAN DENGAN KEPERKASAAN DAN BUKAN DENGAN KEKUATAN, MELAINKAN DENGAN ROH-KU. )

Nas : Za 4:6

Sekalipun berita ini disampaikan kepada Zerubabel, itu dapat diterapkan kepada semua orang percaya (bd. 2Tim 3:16). Kekuatan senjata, kuasa politik atau kekuatan manusia tidak dapat melaksanakan pekerjaan Allah; kita hanya dapat melaksanakan pekerjaan-Nya jikalau kita diberi kuasa oleh Roh Kudus (bd. Hak 6:34; Yes 31:3). Yesus memulai pelayanan-Nya dengan kuasa Roh Kudus (Luk 4:1,18), dan gereja diberi kuasa oleh Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 1:8; 2:4;

lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).

Hanya jikalau Roh Kudus terus memerintah dan menguasakan hidup kita barulah kita dapat melaksanakan kehendak Allah bagi kita; inilah sebabnya Yesus membaptis para pengikut-Nya dengan Roh Kudus

(lihat cat. --> Luk 3:16).

[atau ref. Luk 3:16]

(0.06) (Yoh 16:13) (full: IA AKAN MEMIMPIN KAMU KE DALAM SELURUH KEBENARAN. )

Nas : Yoh 16:13

Pekerjaan Roh Kudus yang menginsafkan bukan saja ditujukan kepada orang yang belum selamat (ayat Yoh 16:7-8), tetapi juga bekerja dalam orang percaya dan gereja untuk mengajar, membetulkan kesalahan dan menuntun mereka kepada kebenaran (Mat 18:15; 1Tim 5:20; Wahy 3:19).

  1. 1) Roh Kudus akan meyakinkan orang percaya tentang dosa, kebenaran Kristus serta penghukuman kejahatan supaya
    1. (a) mereka menjadi seperti Kristus dan hidup sesuai dengan patokan kebenaran (bd. 2Kor 3:18),
    2. (b) memimpin mereka ke dalam seluruh kebenaran, dan
    3. (c) memuliakan Kristus (ayat Yoh 16:14). Demikianlah, Roh Kudus bekerja di dalam orang percaya untuk menghasilkan kehidupan Kristus yang kudus di dalam kehidupan mereka.
  2. 2) Apabila orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus menolak pimpinan dan karya penginsafan-Nya dan jikalau mereka tidak "oleh Roh ... mematikan perbuatan-perbuatan tubuh" (Rom 8:13), maka mereka akan dijatuhi hukuman. Hanya mereka yang menerima kebenaran dan "dipimpin Roh Allah" adalah "anak-anak Allah" (Rom 8:14) dan dengan demikian sanggup hidup terus dalam kepenuhan Roh

    (lihat cat. --> Ef 5:18).

    [atau ref. Ef 5:18]

    Dosa membinasakan kehidupan dan kepenuhan Roh Kudus di dalam orang percaya (Rom 6:23; 8:13; Gal 5:17; bd. Ef 5:18; 1Tes 5:19).
(0.06) (Yoh 1:33) (jerusalem: membaptis dengan Roh Kudus) Ungkapan ini menyimpulkan karya hakiki Mesias, bdk Luk 1:1+, sebagaimana dinubuatkan Perjanjian Lama, bdk Kis 2:33+, yakni melahirkan kembali seluruh umat manusia dalam Roh Kudus. Karena Roh Kudus turun ke atasNya, Yes 11:2; Yes 42:1; maka Mesias sanggup memberikan Roh Kudus itu kepada manusia (baptisan dalam Roh Kudus, bdk di sini dan Kis 1:5+), tetapi baru sesudah kebangkitanNya Yoh 7:39; Yoh 14:26+; Yoh 16:7,8; Yoh 20:22; Luk 24:49; Kis 2, baru sesudah "ditinggikan" dan beralih kepada Bapa maka Yesus "yang datang sebagai manusia" (Harafiah: ke dalam daging), 1Yo 4:2; 2Yo 7, sebagai manusia fana, Yoh 1:14, akan sepenuh-penuhnya diperlengkapi dalam badanNya yang dimuliakan dengan kekuasaan illahi yang memberi hidup: maka dari dalam badanNya, laksana sumber, Roh Kudus akan berpancar ke seluruh dunia: Luk 7:37-39; Luk 19:34; bdk Rom 5:5+; lihat air sebagai lambang Luk 4:1+.
(0.06) (Kis 1:5) (jerusalem: dibaptis dengan Roh Kudus) Baptisan dengan Roh Kudus yang dinubuatkan oleh Yohanes Pembaptis, Mat 3:11 dsj, dan yang di sini dijanjikan oleh Yesus itu akan mulai dilaksanakan dengan pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta, Kis 2:1-4. Sesuai dengan perintah Kristus, Mat 28:19, para rasul akan tetap membaptis dengan air, Kis 2:41; 8:12,38; 9:18; 10:48; 16:15,33; 18:8; 19:5, sebagai upacara pemasukan ke dalam kerajaan Mesias, bdk Mat 3:6+, tetapi mereka membaptis "dalam nama Yesus", Kis 2:38+; berkat iman dan karya yang dilaksanakan Kristus, bdk Rom 6:4+, baptisan itu selanjutnya berdaya menghapus dosa dan memberikan Roh Kudus, Kis 2:38. Sehubungan dengan baptisan Kristen dengan air itu muncullah sebuah upacara lain ialah penumpangan tangan, 1Ti 4:14+, yang bermaksud secara kelihatan dan karismatis memberikan Roh Kudus, serupa dengan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta, Kis 8:16-19; 9:17-18; 19:5-6 (tetapi bdk Kis 10:44-48). Upacara ini menjadi asal-usul sakramen penguatan. Di samping sakramen-sakramen Kristen tersebut, baptisan Yohanes juga masih beberapa lamanya dipraktekkan oleh sementara orang Kristen yang kurang terdidik, Kis 19:3.
(0.06) (Kis 2:1) (sh: Bukan api gadungan (Minggu, 8 Juni 2003))
Bukan api gadungan

Manusia memang kreatif. Misalnya membuat api unggun dalam ruangan yang relatif kecil. Agar "api"nya dapat dikendalikan, maka orang menempelkan potongan panjang kertas krep merah di sisi kipas angin yang dihadapkan ke atas. Jadilah "api unggun" gadungan yang aman, dapat dikendalikan, tidak panas, tidak membakar dan menyebar. Ini bukan api sejati karena tidak panas dan menyebar.

Api, selalu cenderung untuk menyebar dan membakar apapun yang disekitarnya. Demikian juga Roh Kudus dan karyanya. Selalu menyebar, dan justru tidak membatasi diri. Roh Kudus adalah Roh yang menjangkau dan menyebar.

Turunnya Roh Kudus memungkinkan para rasul berkata-kata dalam bahasa-bahasa asing yang sebelumnya belum pernah mereka pelajari (perhatikan bahwa ini berbeda dengan glosolalia). Karunia dan kehadiran Roh Kudus ini tidak membuat para rasul asyik dengan spiritualitas mereka sendiri.

Nas ini memberikan suatu gambaran yang simpel: Roh Kudus turun kepada para rasul sehingga mereka memberitakan perbuatan- perbuatan besar yang Allah lakukan kepada banyak orang lain (ayat bagian+maha+kudus&tab=notes" ver="">11). Salah satu tanda sejati hadirnya Roh Kudus dalam diri seseorang adalah hadirnya kesediaan dan kemampuan untuk menjangkau orang lain, terutama demi mengabarkan Injil. Tidak bisa tidak.

Renungkan: Kristen beroleh karunia sebagai penyebar api Roh. Biarkan api itu membakar sekitar Anda dalam ketaatan untuk bersaksi.

Bacaan Untuk Hari Pentakosta 1

Yoel 2:28-32; Kisah Para Rasul 2:1-13; Yohanes 16:5-15; Mazmur 104:1-4,24-33

Lagu: Kidung Jemaat 237

(0.06) (Ayb 42:10) (full: MEMBERIKAN KEPADA AYUB DUA KALI LIPAT DARI ... DAHULU. )

Nas : Ayub 42:10

Pemulihan kekayaan Ayub menyatakan maksud Allah bagi semua orang percaya yang setia.

  1. 1) Maksud penebusan Allah berhubungan dengan penderitaan Ayub tercapai. Allah membiarkan Ayub menderita karena alasan-alasan yang tidak dimengertinya. Allah tidak pernah membiarkan orang percaya menderita tanpa maksud rohani, sekalipun mereka tidak memahami alasan-alasannya. Kita harus percaya Allah dalam keadaan semacam itu, mengetahui bahwa dalam keadilan-Nya yang sempurna Dia akan berbuat apa yang secara kekal terbaik bagi kita dan kerajaan-Nya.
  2. 2) Pendamaian Ayub dengan Allah dan penerimaan hidup kelimpahan menekankan bahwa kesulitan atau penyakit apa pun yang harus dialami, pada saat-Nya sendiri Allah akan mengulurkan tangan untuk menolong mereka yang bertekun untuk memberikan pemulihan dan kesembuhan total. "Kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan" (Yak 5:11).
  3. 3) Setiap orang yang tetap setia kepada Allah di tengah pencobaan dan penderitaan hidup ini akhirnya akan menikmati keadaan penuh sukacita dan berkat ketika ia menikmati kehadiran Allah untuk kekal (lih. 2Tim 4:7-8; 1Pet 5:10; Wahy 21:1-27; 22:1-5).
(0.06) (Ul 6:4) (jerusalem: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa) Kadang-kadang kalimat ini mau diterjemahkan sbb: Yahwista (TUHANlah) Allah kita, hanya Yahwe semata-mata. Kalau demikian maka diri dan hanya berbakti kepada Dia semata-mata, tanpa menyangkal bahwa ada allah-allah lain yang boleh dipilih bangsa-bangsa lain. Tetapi ungkapan Ibrani itu benar-benar menyatakan monoteisme: Tidak ada Allah selain Yahwe (TUHAN). Ula 6:4 ini menjadi awal doa "syema" (dengarkanlah), yang tetap sebuah doa yang paling digemari orang Yahudi yang saleh. Sepanjang sejarah umat Israel kepercayaan akan Allah Yang Maha esa itu semakin tajam dan terus-menerus berkembang maju. Sekaligus semakin diperinci juga keyakinan bahwa Israel adalah bangsa terpilih dan lagi kepercayaan akan perjanjianpun semakin tebal, Kej 6:18; 12:1+; Kej 15:1+. Adanya allah-allah lain di zaman dahulu tidak pernah secara langsung dibenarkan. Tetapi semakin Allah yang hidup, Ula 5:26+, satu-satunya Penguasa dunia maupun umatNya ditekankan Kel 3:14+; 1Ra 8:56-60; 18:21; 2Ra 19:15-19; Sir 1:8-9; Ams 4:13; 5:8; Yes 42:8; Zak 14:9; Mik 1:1-2, semakin ditegaskan pula bahwa allah-allah lain tidak ada, Wis 13:10; 14:13; Yes 40:20+; Yes 41:21+.
(0.06) (Ul 32:1) (jerusalem) Nyanyian ini sangat tinggi mutu puetisnya. Ia meluhurkan Allah Israel yang maha kuasa, satu-satunya Allah sejati. Kata pembukaan, Ula 32:1-2, memakai gaya bahasa kesusasteraan hikmat, lalu nyanyian ini memasyhurkan karya Allah yang besar, Ula 32:3-7, dan caranya Ia memelihara Israel, Ula 32:8-14. Dengan kebaikan hati Allah itu diperlawankan kedurhakaan umat, Ula 32:15-18, yang dihukum semestinya, Ula 32:19-25. Akan tetapi Allah tidak menyerahkan umatNya ke dalam genggaman musuh, Ula 32:26-35. Sebaliknya, Ia turun tangan demi umatNya, Ula 32:36-42. Ula 32:43 berupa puji-pujian penutup. Nyanyian ini aslinya beredar terlepas dan kemudian barulah dimasukkan ke dalam kitab Ulangan. Sangat sukar menentukan waktunya nyanyian itu diciptakan. Ada ciri sastera kuno padanya, sehingga orang menduga bahwa usia lagu itu tua sekali. Kalau demikian maka penindas (Israel yang disinggung ialah orang Filistin (abad ke-11 seb. Mas). Tetapi kesamaan nyanyian ini dengan beberapa mazmur dan para nabi, khususnya dengan Deutero-yesaya dan Yeremia, menyarankan bahwa lagu itu diciptakan di zaman agak belakangan. Kalau demikian maka penindas yang disebut mesti orang Babel (abad ke-6 seb Mas).
(0.06) (Kel 34:1) (sh: Tuhan panjang sabar. (Jumat, 19 September 1997))
Tuhan panjang sabar.

Dengan memberitahukan nama-Nya kepada Musa, Allah menyatakan sifat dan karya-Nya. Allah yang Maha kasih meneguhkan kasih setia-Nya dan kesediaan-Nya untuk mengampuni dosa. Orang yang bertobat dan mengakui kesalahannya diterima kembali seperti semula, sebagaimana bangsa Israel diterima kembali oleh Allah. Allah memperbarui perjanjian yang terputus karena dosa penyembahan berhala. Taurat perjanjian diberikan sekali lagi. Namun Allah adil dan benar juga. Orang yang tegar hati tidak bebas dari hukum. Peringatan ini patut kita simak!

Jangan membuat allah palsu! Pembaruan perjanjian berarti bahwa bangsa Israel harus menaati hukum Taurat. Mereka tidak boleh "berzinah" lagi dengan menyembah allah-allah lain. Pergaulan bangsa Israel dengan penduduk negeri yang dijanjikan mengandung bahaya menyesatkan. Itulah sebabnya penduduk asli yang tinggal di dalam tanah perjanjian, bisa berbahaya. Itu sebabnya Tuhan melarang mereka membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa itu atau menikahkan anak kepada mereka. Persahabatan kita mempengaruhi hidup kita.

Renungkan: Kristen tidak dipanggil untuk mengasingkan diri dari dunia. Namun pergaulan yang membawa kita kepada pencobaan harus segera diputuskan.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA