(12-12) Bila di Gilead ada kejahatan,<x id="e" /> maka mereka menjadi kesia-siaan belaka; di Gilgal<x id="f" /> mereka mempersembahkan lembu-lembu jantan, maka mezbah-mezbah mereka juga menjadi seperti timbunan batu di alur-alur ladang.<x id="g" />

Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana;<x id="a" /> pohon delima,<x id="b" /> juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering.<x id="c" /> Sungguh, kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia.

Betapa mengeluhnya hewan dan gempar kawanan-kawanan lembu, sebab tidak ada lagi padang rumput<x id="r" /> baginya; juga kawanan kambing domba terkejut.<x id="s" />

Juga binatang-binatang di padang menjerit karena rindu kepada-Mu,<x id="w" /> sebab wadi telah kering,<x id="x" /> dan apipun telah memakan habis tanah gembalaan<x id="y" /> di padang gurun.

Di depannya api<x id="l" /> memakan habis, di belakangnya nyala api berkobar. Tanah di depannya seperti Taman Eden,<x id="m" /> tetapi di belakangnya padang gurun tandus,<x id="n" /> dan sama sekali tidak ada yang dapat luput.

"Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu gigi yang tidak disentuh makanan di segala kotamu dan kekurangan roti di segala tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku<n id="1" />," demikianlah firman TUHAN.<x id="i" />

Pada waktu engkau berdiri di kejauhan<n id="1" />, sedang orang-orang luar mengangkut kekayaan Yerusalem dan orang-orang asing memasuki pintu gerbangnya dan membuang undi<x id="t" /> atasnya, engkaupun seperti salah seorang dari mereka<x id="u" /> itu.

Janganlah masuk ke pintu gerbang umat-Ku pada hari sialnya, bahkan janganlah memandang ringan malapetaka<x id="b" /> yang menimpanya pada hari sialnya; dan janganlah merenggut kekayaannya pada hari sialnya.

Telah engkau kenyangkan dirimu dengan kehinaan<x id="u" /> ganti kehormatan.<x id="v" /> Minumlah<x id="w" /> juga engkau dan terhuyung-huyunglah.<x id="x" /> Kepadamu akan beralih piala<x id="y" /> dari tangan kanan TUHAN, dan cela besar akan meliputi kemuliaanmu.

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kalau pada waktu<x id="k" /> itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku<x id="l" /> akan menganggapnya ajaib? demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Aku akan melenyapkan darah dari mulutnya dan kejijikan dari antara giginya, dan yang tinggal dari merekapun akan menjadi kepunyaan Allah<x id="j" /> kita. Mereka akan dianggap seperti suatu kaum di Yehuda, dan orang Ekron seperti orang Yebus.<x id="k" />

Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan merekapun merasa muak<x id="j" /> terhadap aku.

"Sesungguhnya Aku membuat Yerusalem menjadi pasu<x id="y" /> yang menyebabkan segala bangsa di sekeliling menjadi pening;<x id="z" /> juga Yehuda<x id="a" /> akan mengalami kesusahan ketika Yerusalem dikepung.

Juga Yehuda<x id="i" /> akan berperang melawan Yerusalem itu; dan dikumpulkanlah<x id="j" /> harta benda segala bangsa di sekeliling, yaitu emas, perak dan pakaian dalam jumlah yang sangat besar.

Maka Akupun akan membuat kamu hina<x id="s" /> dan rendah<x id="t" /> bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu<x id="u" /> dalam pengajaranmu<n id="1" />.<x id="v" />

Sesudah itu berbicaralah Samuel kepada Saul: "Mengapa engkau mengganggu aku dengan memanggil aku muncul?" Kata Saul: "Aku sangat dalam keadaan terjepit: orang Filistin berperang melawan aku, dan Allah telah undur<x id="x" /> dari padaku. Ia tidak menjawab<x id="y" /> aku lagi, baik dengan perantaraan nabi maupun dengan mimpi.<x id="z" /> Sebab itu aku memanggil engkau, supaya engkau memberitahukan kepadaku, apa yang harus kuperbuat."

Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya<x id="w" /> terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati<x id="k" /> karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil<n id="1" /> dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya<x id="l" /> yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya<n id="2" />.<x id="m" />

Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita,<x id="r" /> tahu tentang yang baik dan yang jahat<n id="1" />; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan<x id="s" /> itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

Pada waktu itu orang-orang raksasa<x id="y" /> ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia,<x id="z" /> dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.<x id="a" />