Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 461 - 480 dari 5041 ayat untuk telah melarikan diri (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.05) (2Raj 23:2) (jerusalem: kitab perjanjian) Bdk 2Ra 22:8+. Kitab Ulangan sendiri memperkenalkan diri sebagai kitab hukum perjanjian, Ula 5:2; 29:1.
(0.05) (1Taw 4:14) (jerusalem: Lembah Tukang-tukang) Yaitu lembah tukang-tukang kayu dan besi. Naskah Ibrani juga dapat dimengerti sebagai nama diri: Ge Harasyim, bdk Neh 11:35.
(0.05) (1Taw 8:38) (jerusalem: Azrikam, Bokhru) Kiranya perlu diperbaiki menjadi: Azrikam, anak sulungnya. Rupanya naskah Ibrani merobah bekoro (anak sulungnya) menjadi nama diri; Bokhru, supaya ada genap enam anak.
(0.05) (Mzm 13:2) (jerusalem: kekuatiran) Ialah kekuatiran bahwa tidak akan diselamatkan dari kesusahan dan musuh; kurang percaya. Dapat juga diterjemahkan: kedurhakaan. Kalau demikian maka artinya: pemazmur dalam hati memberontak dan kesal hati terhadap penderitaan dan musuh-musuh. Ajaran Injil tentang cara orang dapat menghadapi penderitaan - sama seperti Yesus - belum diketahui. Mengenai "musuh", bdk Maz 6:8+.
(0.05) (Mzm 47:3) (jerusalem: ke bawah kaki kita) Ini menyinggung kebiasaan bahwa musuh yang kalah disuruh merebahkan diri ke tanah, lalu pemenang menempatkan kakinya di atas tengkuknya, bdk Yos 10:24.
(0.05) (Mzm 78:42) (jerusalem: kekuasaanNya) Harafiah: tanganNya. Tangan atau lengan Tuhan ialah kekuasaanNya yang menyatakan diri dalam tindakan, bdk Yes 61:8.
(0.05) (Yes 20:6) (jerusalem: Bagaimana mungkin kami terluput) Yang berbicara di sini ialah orang Filistin atau orang Israel. dua-duanya selalu tergoda menggabungkan diri dengan Mesir dalam suatu persekutuan melawan Asyur.
(0.05) (Yer 27:3) (jerusalem: kirimlah pesan....) Waktu Firaun Psammetik II naik takhta di Mesir banyak negara kecil bersekutu melawan Babel (th 593-592). Juga negeri Yehuda menggabungkan diri.
(0.05) (Hag 2:7) (jerusalem: barang yang indah-indah) Harafiah: yang diinginkan. Terjemahan Latin Vulgata menghubungkan ayat ini dengan diri Mesias: Et veniet Desideratus cunctis gentibus.
(0.05) (Mat 19:12) (jerusalem: Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti) Yesus mengajak orang yang seluruhnya mau merelakan diri bagi Kerajaan Allah, supaya memilih hidup wadat.
(0.05) (1Kor 2:7) (jerusalem: rahasia) Yang dimaksudkan bukanlah hikmat yang rahasia, tetapi hikmat mengenai rencana rahasia (misterion) Allah mengenai keselamatan, yang terlaksana dalam diri Kristus, Rom 16:25+.
(0.05) (2Kor 7:5) (jerusalem: bagi tubuh kami) Harafiah: bagi daging kami. Maksudnya ialah diri Paulus sendiri ditinjau dari segi kelemahannya, bdk Rom 7:5+.
(0.05) (2Tim 4:16) (jerusalem: pembelaanku) Ialah pembelaan di depan pengadilan belum lama berselang. Waktu itu Paulus seorang diri masih sempat memaklumkan kepercayaannya, ay telah+melarikan+diri&tab=notes" ver="">17: Kis 9:15+.
(0.05) (Ibr 12:19) (jerusalem: jangan lagi berbicara kepada mereka) Seperti halnya waktu Allah menampakkan diriNya di gunung Sinai tatkala Perjanjian Lama diikat. Perjanjian Baru menggantikan ketakutan dengan kedamaian.
(0.05) (Kej 1:26) (sh: Raja atau penatalayan? (Kamis, 30 Januari 2003))
Raja atau penatalayan?

Raja atau penatalayan? Manusia, sang homo sapiens (manusia yang berpikir), telah disebut juga sebagai homo faber (manusia yang membuat), juga homo ludens (manusia yang bermain), dan banyak homo lainnya. Semuanya adalah contoh dari usaha untuk menjawab pertanyaan berikut: siapakah sebenarnya manusia? Apa yang menjadi jati diri sejati dari manusia? Tetapi, manusia tidak eksis dan berada sendiri; manusia eksis di dalam alam. Segala pertanyaan tentang jati dirinya harus juga menjelaskan tentang hubungan manusia tersebut dengan alam sekitarnya. Manusia zaman dulu menjawab pertanyaan ini dengan menyembah alam semesta/unsur-unsurnya. Manusia masa kini menjawab pertanyaan tersebut dengan bersikap seperti seorang raja tiran mengeksploitasi alam habis-habisan. Yang lain mengambil jalan ketiga; menyatu dengan alam walaupun tidak jelas bagaimana ini bisa terjadi.Wawasan arkeologis terkini tentang zaman PL telah memungkinkan kita menafsirkan ayat telah+melarikan+diri&tab=notes" ver="">26 demikian: manusia adalah gambar Allah dalam pengertian menjadi wakil dan tanda kehadiran serta pemerintahan Allah di atas segenap ciptaan. Keberadaan manusia, dan tugasnya untuk berkuasa atas alam, adalah tanda atau "gambar" dari kedaulatan Allah atas semesta. Karena itu, tugas "penguasaan" yang dilakukan manusia mempunyai sifat penatalayanan. Manusia berkuasa atas alam demi Allahnya dan bukan demi dirinya sendiri. Manusia diberikan mandat ini semata-mata untuk memberlakukan tatanan yang teratur atas alam ciptaan, sebagaimana Allah juga telah mengatur alam semesta dari kekacauan mula-mula. Karena itu, kehadiran Kristen harus menimbulkan keteraturan pada alam sekitarnya, mulai dari pekarangan dan got di sekitar rumah, hingga keprihatinan makro bagi lingkungan hidup.

Renungkan: Gambar Allah pada kita tidak hanya ditemukan di dalam diri, melalui kapasitas mental dan rohani, tetapi juga di luar, melalui tindakan penatalayanan kita atas alam dan kehidupan kita.

(0.05) (Ul 9:7) (sh: Menerobos lingkaran setan (Jumat, 9 Mei 2003))
Menerobos lingkaran setan

Menerobos lingkaran setan. Ada sebagian orang yang percaya bahwa manusia pada dasarnya tidak dapat berubah. Benarkah demikian?

Perjalanan sejarah bangsa Israel menunjukkan bahwa memang perubahan itu sulit. Mereka berdosa, dihukum Tuhan, menyesal, berseru kepada Allah, dilepaskan dari hukuman. Namun, siklus itu berulang-ulang seperti lingkaran setan yang tiada habis- habisnya. Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka tidak henti-hentinya berdosa sejak keluar dari Tanah Mesir. Kalau ada satu tempat di mana Israel seharusnya taat kepada Tuhan, tempat itu adalah di Gunung Horeb karena di sana mereka telah bertemu secara pribadi dengan Tuhan, telah melihat bahwa Ialah satu- satunya Allah, dan telah diperintahkan untuk tidak menyembah allah lain. Namun, mereka justru menyeleweng. Sebagai pemimpin besar, Musa dan Harun menunjukkan kualitas mereka dengan menunjukkan berkorban demi orang-orang yang dipimpinnya, dan berdoa syafaat empat puluh hari empat puluh malam!

Bangsa Israel tidak juga bertobat. Empat kali mereka menggusarkan Allah (ayat 22-24). Di Tabera, mereka mengeluh tanpa alasan yang jelas. Allah menurunkan api untuk menghukum mereka (Bil. 11:1- 3). Di Masa mereka mengeluh karena kekurangan air. Di Kibrot- Taawa mereka marah kepada Allah karena ingin makan daging. Tidak ada perubahan dalam diri mereka. Doa syafaat Musa setelah peristiwa anak lembu emas menunjukkan keagungan jiwanya (ayat 25-29). Di dalam pelayanan doanya terlihat juga beberapa kebenaran penting. Selain mengingatkan Israel tentang karya- karya besar Allah, doa Musa juga mengandung keyakinan yang terwujud dalam bentuk mengingatkan bahwa Allah akan bertindak sesuai dengan kemuliaan diri-Nya terhadap Israel.

Renungkan: Teroboslah ketidakpercayaan Anda dengan mengingat janji penyertaan Allah yang teguh.

(0.05) (2Sam 16:15) (sh: Terjebak kelicikan sendiri (Minggu, 05 Juli 1998))
Terjebak kelicikan sendiri

Terjebak kelicikan sendiri
Ketika Absalom menguji kesetiaan Husai yang dianggap telah mengkhianati Daud dan memihak dirinya (ayat 17), malah dia sendiri terperangkap oleh logikanya! Mendengar alasan Husai, Absalom dapat menerimanya menjadi salah seorang anggota team penasihatnya yang justru memang telah direncanakan oleh Daud (bdk. telah+melarikan+diri&tab=notes" ver="">15:33-36). Benarlah kata pepatah bahwa orang terperangkap oleh perangkap yang dibuatnya sendiri. Perhitungan licik membuat orang membuat perhitungan yang membuahkan bencana bagi dirinya sendiri.

Nasihat yang menjerumuskan. Adalah kebiasaan yang lazim bahwa para pemimpin membutuhkan para penasihat. Ahitofel yang telah menjadi penasihat Daud, kini dipercaya menjadi penasihat Absalom. Bila Daud begitu mempercayai nasihat Ahitofel, demikian jugalah Absalom (ayat 23). Tetapi nasihat Ahitofel kali ini ternyata menyesatkan. Mana mungkin Allah menyuruh seseorang untuk mencabuli wanita, bukan hanya seorang; dan celakanya, gundik-gundik ayahnya! Waspadalah terhadap nasihat atau pun petunjuk yang bertentangan dengan Firman Allah sekalipun dikemas secara rohani.

Sikap waspada. Zaman sekarang ini tidak sedikit kita jumpai nasihat-nasihat yang mengatasnamakan Allah demi untuk memenuhi kepuasan diri dan ambisi pribadi. Orang-orang yang melakukan itu tidak saja menyesatkan banyak orang, tetapi lebih dari itu mereka mempermalukan Allah dan mengundang murka-Nya! Tidak pernah Allah memerintahkan umat-Nya melakukan hal yang tidak dikehendaki-Nya. Sekarang ini banyak nasihat-nasihat keprihatinan, kepedulian yang terselubung dalam tempat konsultasi dan dikemas dengan nilai-nilai rohani. Segala cara dihalalkan. Tidak peduli nasihat itu menjurumuskan, yang penting mendatangkan keuntungan pribadi dan kepuasan diri.

Renungkan: Persiapkanlah akal budi kita, waspadalah, dan jadilah anak-anak Allah yang takut akan Tuhan!

Doa: Tuhan, Engkaulah Penasihat ajaib dalam hidupku, arahkanlah aku, ya Tuhan.

(0.05) (Ams 22:17) (sh: Bagaimana hidup bijaksana? (Kamis, 26 Oktober 2000))
Bagaimana hidup bijaksana?

Bagaimana hidup bijaksana? Setiap orang mendambakan hidup bijaksana, tetapi apakah setiap orang tahu bagaimana caranya? Amsal-amsal orang bijak atau hikmat lebih dari pengetahuan apa pun bagi setiap orang yang mau hidup bijaksana. Mereka tidak akan meremehkan hikmat, tetapi memasang telinga untuk mendengarkan dan memberi perhatian, kemudian menyimpannya dalam hati. Inilah yang menyenangkan hatinya. Bukan karena telah tersedia timbunan harta di rumahnya atau tingginya kedudukan di pundaknya, namun karena ia telah memperoleh yang terpenting dan terutama dalam hidupnya yakni hikmat.

Hikmat menuntun seseorang hidup percaya dan mempercayakan dirinya kepada Tuhan. Ia tidak lagi meletakkan pengharapannya kepada materi, benda-benda tertentu yang memiliki kekuatan, ataupun seseorang yang dianggapnya mampu memberikan perlindungan. Hanya kepada Tuhanlah ia menaruh kepercayaannya. Hikmat akan mengajarkan makna hidup sesungguhnya, walaupun segala sesuatu akan hilang dan musnah, namun kebergantungan kepada Tuhan tidak pernah akan mengecewakan. Penulis Amsal sangat menekankan pentingnya hikmat, maka ia mengulang beberapa kali kata 'aku telah menuliskannya' dan 'aku mengajarkan'. Betapa seriusnya penulis Amsal mengatakan bahwa hikmat mengajar seseorang untuk mengetahui yang benar dan sungguh, sehingga ia tidak pernah gentar dan gelisah untuk memberikan jawaban yang tepat kepada setiap orang yang menyuruhnya.

Hidup bijaksana tidak semata berkaitan dengan diri sendiri, tetapi juga dengan sesama. Kita tidak seharusnya bersikap sewenang-wenang terhadap orang-orang yang lemah dan berkesusahan. Seringkali manusia tidak lagi memandang ke bawah ketika sudah berada di tangga pimpinan atau menjadi seorang jutawan. Dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimilikinya, ia 'membeli' orang-orang lemah dan tak berdaya untuk memuaskan hasratnya, menganggap mereka hanyalah 'sapi perahan' yang pasrah. Penulis mengingatkan bahwa Tuhan yang akan membela mereka dan mengambil nyawa orang yang merampasi mereka.

Renungkan: Tak seorang pun layak menganggap dirinya lebih layak, lebih kaya, lebih terhormat, lebih berkuasa daripada orang lain, karena ini berarti kita melawan Tuhan Pembela orang lemah. Bersikaplah bijaksana baik terhadap diri sendiri maupun sesama!



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA