Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada<n id="1" />,<x id="n" /> baju efod,<x id="o" /> gamis,<x id="p" /> kemeja<x id="q" /> yang ada raginya, serban<x id="r" /> dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.

Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya.<x id="p" />"

Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan,<x id="n" /> anak-anak Uziel,<x id="o" /> paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus<x id="p" /> ke luar perkemahan.<x id="q" />"

Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar,<x id="s" /> anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung<x id="t" /> dan janganlah kamu berdukacita,<x id="u" /> supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat<x id="v" /> ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang harus menangis<x id="w" /> karena api yang dinyalakan TUHAN itu.

Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu<x id="b" /> masuk ke dalam tempat kudus<x id="c" /> di belakang tabir,<x id="d" /> ke depan tutup pendamaian<x id="e" /> yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri<x id="f" /> dalam awan<x id="g" /> di atas tutup pendamaian.

Imam yang terbesar di antara saudara-saudaranya, yang sudah diurapi dengan menuangkan minyak urapan di atas kepalanya<x id="w" /> dan yang ditahbiskan dengan mengenakan kepadanya segala pakaian<x id="x" /> kudus, janganlah membiarkan rambutnya terurai dan janganlah ia mencabik pakaiannya.<x id="y" />

"Ambillah tongkatmu<x id="e" /> itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu<n id="1" /> supaya diberi airnya;<x id="f" /> demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."

Kebetulan datanglah salah seorang Israel membawa seorang perempuan Midian<x id="x" /> kepada sanak saudaranya dengan dilihat Musa dan segenap umat Israel yang sedang bertangis-tangisan<x id="y" /> di depan pintu Kemah Pertemuan.

Dan apabila ayahnya tidak mempunyai saudara-saudara lelaki, maka haruslah kamu memberikan milik pusakanya itu kepada kerabatnya yang terdekat dari antara kaumnya, supaya dimilikinya." Itulah yang harus menjadi ketetapan<x id="v" /> hukum bagi orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

kata mereka: "TUHAN telah memerintahkan tuanku untuk memberikan tanah itu kepada orang Israel sebagai milik pusaka dengan membuang undi,<x id="n" /> dan oleh TUHAN telah diperintahkan kepada tuanku untuk memberikan milik pusaka Zelafehad,<x id="o" /> saudara kami, kepada anak-anaknya yang perempuan.

Ke manakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi<x id="o" /> dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak<x id="p" /> di sana.

Pada waktu itu aku memerintahkan kepadamu, demikian: TUHAN, Allahmu, telah memberikan<x id="q" /> negeri ini kepadamu untuk dimiliki; namun kamu, yakni semua orang yang gagah perkasa, harus menyeberang dengan bersenjata di depan saudara-saudaramu, orang Israel.<x id="r" />

sampai TUHAN mengaruniakan keamanan kepada saudara-saudaramu seperti kepadamu, dan merekapun memiliki negeri, yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepada mereka di seberang sungai Yordan. Sesudah itu bolehlah kamu pulang, masing-masing ke tanah miliknya yang telah kuberikan kepadamu.

Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk<x id="p" /> engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah<x id="q" /> lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,

Inilah cara penghapusan itu: setiap orang yang berpiutang harus menghapuskan apa yang dipinjamkannya kepada sesamanya; janganlah ia menagih dari sesamanya atau saudaranya, karena telah dimaklumkan penghapusan hutang demi TUHAN.

Hati-hatilah, supaya jangan timbul di dalam hatimu pikiran dursila, demikian: Sudah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang,<x id="d" /> dan engkau menjadi kesal<x id="e" /> terhadap saudaramu yang miskin itu dan engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka ia berseru kepada TUHAN tentang engkau, dan hal itu menjadi dosa<x id="f" /> bagimu.

Sebab orang-orang miskin<x id="i" /> tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu.<x id="j" />"

supaya jangan ia tinggi hati terhadap saudara-saudaranya, supaya jangan ia menyimpang dari perintah<x id="b" /> itu ke kanan atau ke kiri,<x id="c" /> agar lama ia memerintah, ia dan anak-anaknya di tengah-tengah orang Israel.<x id="d" />"

Lagi para pengatur pasukan itu harus berbicara kepada tentara demikian: Siapa takut dan lemah hati? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya hati saudara-saudaranya jangan tawar seperti hatinya.<x id="y" />

Dari orang asing<x id="n" /> boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga--supaya TUHAN, Allahmu, memberkati<x id="o" /> engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya."