Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 461 - 480 dari 1298 ayat untuk beberapa allah AND book:19 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.70) (Mzm 36:9) (jerusalem: sumber hayat) "Hayat" mempunyai arti yang luas sekali: hidup bahagia, sejahtera dan aman sentosa, Maz 46:5; 133:3; Yes 12:3; 55:1; Yer 2:13; 17:13; 31:12. Dalam kitab Amsal disebutkan sebagai "sumber hayat" baik hikmat, Ams 13:14; 16:22; 18:4, maupun akan Tuhan, Ams 14:27. Dalam Perjanjian Baru Kristus disebut "sumber hayat", Yoh 4:14
(0.70) (Mzm 40:8) (jerusalem: dalam dadaku) Artinya: Taurat sebagai penyataan kehendak Allah meresap ke dalam hati dan membimbing seluruh kelakuan, Maz 37:31; 143:10; Ula 6:6; Yer 31:33; Yes 54:13.
(0.70) (Mzm 50:1) (jerusalem: Ibadah yang sejati) Ini sebuah sajak yang dengan tandas menggambarkan pengadilan Allah yang dengan pedas mengecam ibadah lahiriah belaka, serupa dengan kecaman yang banyak dilontarkan para nabi, Ams 5:21; Yes 1:11; Hos 6:6; 14:3; Mik 6:6 dst; Yer 7:31 dst; Mat 1:10; 1Sa 15:22; 1Ta 29:17. Lagu ini terbagi atas tiga bagian yang masing-masing berakhir dengan perkataan Allah yang ditujukan kepada umat, Maz 50:7,14-15; 22-23. bagian pertama, Maz 50:1-7, menggambarkan Allah yang tampil untuk mengadakan pengadilan; dalam bagian kedua, Maz 50:8-15, Allah menandaskan bahwa tidak memerlukan korban atau ibadat umatNya; dalam bagian ketiga, Maz 50:16-23, Allah menuduh, mengecam dan mengancam umatNya karena ibadatnya hanya lahiriah dan pura-pura saja, sehingga perlu mereka bertobat.
(0.70) (Mzm 50:16) (jerusalem: Tetapi kepada....) Larik pertama ini agaknya sebuah sisipan. Kecaman Allah atas Israel dirasakan terlalu pedas. Sisipan mengakibatkan bahwa kecaman berikut tidak ditujukan kepada seluruh umat, tetapi hanya kepada orang fasik saja
(0.70) (Mzm 51:6) (jerusalem: dalam batin) Maksud naskah Ibrani tidak terlalu jelas. Rupanya pemazmur mau mengatakan: Allah ingin bahwa dalam hati manusia ada "kebenaran", artinya kesetiaan pada suara Tuhan, dan bahwa ada "hikmat" yang dikurniakan Tuhan kepada manusia, artinya: kesadaran akan apa yang harus dilakukan. Betapa manusia yang cenderung kepada yang jahat tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan Allah!.
(0.70) (Mzm 51:11) (jerusalem: rohMu yang kudus) Di sini "roh Allah" itu berarti: sumber dan daya akhlak manusia, bdk Maz 143:10; Wis 1:5; 9:17; Rom 8:9 dst. Dalam Yes 63:11 roh Allah itu menyertai umat Israel, bdk Hag 2:6; Neh 9:20.
(0.70) (Mzm 65:11) (jerusalem: memahkotai) Mahkota tahun (pertanian) ialah panen yang dikurniakan Tuhan sebagai penyelesaian karyaNya sepanjang tahun
(0.70) (Mzm 68:11) (jerusalem: orang-orang yang membawa kabar baik) Dalam naskah Ibrani jelas bahwa "orang-orang" itu bukannya laki-laki melainkan perempuan yang datang memberitahukan kemenangan. Keadaan Maz 68:12-13 dalam naskah Ibrani rusak sekali, sehingga maksudnya kurang jelas.
(0.70) (Mzm 79:10) (jerusalem: Di mana Allah mereka) Allah adalah "penebus","penuntut darah" bagi umat Israel, bdk Bil 35:19+; Maz 19:14+; Maz 18:48; 58:11; 94:1; 149:7; Ula 32:43; Yoe 3:21.
(0.70) (Mzm 85:10) (jerusalem: Kasih dan kesetiaan akan bertemu) Maksud Maz 85:11-12 adalah sbb: Kasih, kesetiaan, keadilan dan damai sejahtera dipribadikan. Sifat-sifat ilahi (kasih, keadilan) dan sikap manusia (kesetiaan, damai sejahtera) akan bertemu: manusia menyesuaikan diri dengan Allah. Pertemuan itu akan menghasilkan kesejahteraan bagi manusia: begitu pemerintah Allah terujud di bumi dan dalam hati manusia.
(0.70) (Mzm 96:13) (jerusalem: menghakimi) Kata Ibrani yang diterjemahkan demikian juga dapat diartikan sebagai memerintah
(0.70) (Mzm 105:15) (jerusalem: orang-orang yang Kuurapi) Bdk Maz 2:2+; Maz 20:7+; Maz 28:8+. Ungkapan ini aselinya mengenai raja dan imam. Tetapi di sini diterapkan pada para bapa bangsa oleh karena mereka secara khusus dipilih oleh Allah dan dikuduskan (seperti raja dan imam), dan mendapat wahyu Allah serupa dengan para nabi (menurut Yes 61:1 nabi juga diurapi).
(0.70) (Mzm 134:1) (jerusalem: Puji-pujian pada malam hari) Mazmur ini berupa dialog. Umat mengajak para petugas ini berupa dialog. Umat mengajak para petugas bait Allah untuk beribadat semalam suntuk, Maz 134:1-2, para imam memberkati umat waktu pulang, Maz 134:3. Barangkali upacara ibadat itu diadakan pada malam pembukaan perayaan Pondok Daun setelah kaum ziarah tiba pada bait Allah.
(0.70) (Mzm 51:7) (sh: Hubungan pemahaman tentang dosa dan pertobatan sejati (Rabu, 22 Agustus 2001))
Hubungan pemahaman tentang dosa dan pertobatan sejati

Dosa bukanlah sebuah perbuatan tunggal dan terisolir melainkan ada ekses-ekses yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Ekses pertama adalah noda yang membekas pada seseorang (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">9). Cukup sulit untuk mendefinisikan noda sebab tidak kasat mata bagi manusia kecuali bagi Allah. Apakah kita mau mempunyai kehidupan yang coreng-moreng di hadapan-Nya? Hanya Allah yang mampu menghilangkan noda itu. Ekses kedua adalah ekses psikologis. Orang yang sudah melakukan dosa, diakui atau tidak, pasti akan kehilangan ketenangan, kedamaian, dan kesukacitaan dalam jiwanya (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">10, 14). Siapakah yang dapat mengembalikan semua itu? Ekses ketiga adalah dihantui perasaan bahwa Allah akan membuang dirinya (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">13) walaupun itu tidak mungkin terjadi sebab Allah penuh belas kasihan dan kemurahan. Ekses keempat adalah apa yang kita tabur akan kita tuai (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">16). Daud meminta Allah untuk mematahkan ekses ini. Ekses kelima adalah dosa seorang pemimpin memberikan dampak negatif kepada negara dan bangsa yang dipimpinnya. Menyadari hal itu, Daud memohon agar Allah menghentikan dampak negatif ini agar bangsa dan negaranya tetap sejahtera (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">20).

Pemahaman akan ekses-ekses dosa memimpin Daud kepada pertobatan sejati. Ciri pertobatan sejati adalah hati dan jiwa yang remuk (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">19). Siapa yang dapat tetap tenang setelah berbuat dosa jika dosa itu mempunyai ekses yang demikian dahsyat? Ciri pertobatan sejati selanjutnya dinyatakan dalam permohonan Daud kepada Allah (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">12). Daud rindu agar hati dan batin yang menjadi pusat kehendak manusia diperbaharui agar ia tidak berbuat dosa lagi. Daud sudah membuktikan tekadnya dalam hidupnya.

Renungkan: Sekarang marilah kita merenungkan kehidupan kita. Adakah ekses- ekses dosa yang dipaparkan oleh firman-Nya yang masih tersisa dalam hidup kita, baik itu berupa ketidaktenangan hati yang terus- menerus, buah pahit yang harus kita tuai, maupun kegagalan demi kegagalan dalam usaha yang kita lakukan? Jika masih ada, mintalah kepada Allah untuk mematahkan ekses itu dan memberikan kekuatan kepada Anda agar dapat menanggungnya. Jika sudah tidak ada, bagaimanakah pemahaman tentang ekses-ekses dosa membantu Anda untuk tidak berbuat dosa lagi?

(0.70) (Mzm 76:1) (sh: Kebesaran Allah di bumi. (Selasa, 11 Agustus 1998))
Kebesaran Allah di bumi.

Kemuliaan dan kebesaran Allah melebihi kemegahan gunung-gunung. Di hadapan Allah, hakim segala bangsa, tak seorang pun dapat bertahan. Semua senjata musuh jadi sia-sia, pasukan perkasa dijadikan-Nya tak berdaya. Hardik-Nya membuat seluruh bumi senyap dalam ketakutan. Sebagai umat Tuhan, kita boleh yakin bahwa Ia bertindak membela kebenaran dan mematahkan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki orang-orang jahat. Karena itu tepatlah Nama-Nya terkenal di antara umat-Nya.

Bukan berdosa, melainkan bersyukur. Kenyataan hidup makhluk dan alam mengungkapkan kebesaran dan kehadiran Allah yang kekal. Allah mencipta, menjaga dan menghakimi. Allah itu kekal, kebenaran dan kesucian-Nya tidak berubah. Tindakan dosa apa pun yang manusia buat berarti melawan Tuhan dan menyebabkan kekacauan pada ciptaan Tuhan yang awalnya serasi. Selagi Kristus belum datang untuk kedua kali, kejahatan masih akan merajalela. Namun dalam lubuk hati terdalam orang beriman terdapat pengenalan bahwa Allah tak akan tinggal diam.

Renungkan: Tak ada kuasa jahat sebesar apa pun yang dapat tahan menghadapi lawatan Tuhan atas umat-Nya.

Doa: Agar bertambah dalam kebenaran, kebaikan, dan ucapan syukur.

(0.70) (Mzm 78:17) (sh: Dosa terhadap Allah. (Jumat, 14 Agustus 1998))
Dosa terhadap Allah.

Pada generasi muda Yehuda perlu diajarkan tentang seriusnya dosa di hadapan Allah. Bersungut-sungut ketika kelaparan di tengah gurun, mungkin kita anggap wajar saja. Namun ucapan "sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun" (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">19) itu berarti memberontak dan mencobai Allah (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">17, 18). Ada wajah dosa tertentu yang membuat kita kurang tajam melihatnya sebagai dosa. Pada masa kini hal-hal seperti dusta, kecurangan, keserakahan, ketidakjujuran sudah cenderung dianggap biasa. Kristen harus ingat bahwa tiap dosa adalah jahat terhadap Allah dan pasti akan mendatangkan hukuman setimpal.

Pemeliharaan Tuhan. Kegersangan alam padang pasir yang panas terik, sangat menyiksa perjalanan umat Israel menuju ke tanah Perjanjian. Kehausan yang luar biasa seolah memicu amarah mereka kepada Musa. Meski sikap mereka jahat di mata Allah, namun Allah tetap bersabar dan berbaik hati memenuhi kebutuhan makan minum mereka. Kesulitan ekonomi yang menimpa bangsa kita membuat hampir semua orang kini sulit beroleh kebutuhan pokok. Kita boleh berjuang dan memohon kepada Tuhan, namun janganlah ikut-ikut sikap tak beriman yang menghasilkan kejahatan.

Doa: Hantarkan kami, ya Roh Kudus, dalam melewati hari-hari hidup yang keras ini. Jangan biarkan kami terbawa oleh pencobaan dari iblis. Amin.

(0.70) (Mzm 87:1) (sh: Kota Sion, kota Allah. (Selasa, 25 Agustus 1998))
Kota Sion, kota Allah.

Dengan penuh keyakinan dan keberanian pemazmur menyatakan bahwa Kota Sion adalah Kota Allah. Luar biasa! Padahal banyak kota yang bersejarah di Israel. Apa yang membuat kota Sion lebih unggul, lebih utama, lebih istimewa, lebih dicintai Tuhan? Karena Tuhan sendiri membangun, dan mendirikan-Nya (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1). Kemuliaan Sion bukan dari dirinya sendiri, tetapi dari Tuhan Allah yang mencintai-Nya (ayat beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3). Sedangkan kota-kota lain tidak pernah digambarkan dengan hal-hal mulia. Untuk memperjelas keistimewaan Kota Sion ini kita bandingkan dengan. beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2:6">Mzm. 2:6; beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2:3">Yes. 2:3; Ibr. 12:22; Why. 14:1).

Yerusalem Baru. Perenungan pemazmur tiba-tiba beralih ke Yerusalem di masa depannya. Kota itu bukan lagi pusat kegiatan orang-orang Yahudi saja tetapi segala bangsa dari penjuru dunia. Ia akan menjadi kota internasional. Ia akan menjadi pusat dunia. Dalam Kitab Wahyu kita membaca penglihatan tentang kota surgawi yaitu Yerusalem baru, wujud Kerajaan Allah di muka bumi ini. Meski Gereja tidak identik dengan Kerajaan Allah, tetapi sebagai bagian darinya, hendaknya kemuliaan Allah sungguh terpancar di dalam keberagaman warganya. Tentu gereja harus terus menerus menyampaikan kabar baik supaya melahirkan orang-orang percaya yang mengenal Allah, Tuhan Yesus Kristus (beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1:12">Yoh. 1:12; beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3:3">Yoh 3:3;. beberapa+allah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">17:3">Yoh 17:3).

Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk mensyukuri keistimewaan yang Tuhan anugerahkan. Amin.

(0.70) (Mzm 104:1) (sh: Kebesaran Allah (Sabtu, 27 Maret 1999))
Kebesaran Allah

Ketika kita menyaksikan keagungan karya ciptaan Allah, sungguh nyata kebesaran Allah, Sang Pencipta. Kali ini pemazmur mempersegar ingatan itu kembali, dengan memaparkan kepada kita bahwa kebesaran Allah tidak akan pudar, sekalipun waktu terus berputar. Hingga zaman pemazmur, dirasakan bahwa semua ciptaan-Nya dipelihara-Nya dengan setia: alam semesta, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Itu semua terpancar dari puji-pujiannya kepada Allah. Ada banyak alasan bagi kita untuk memelihara dan menghargai segala ciptaan-Nya.

Menghargai hidup. Kini kita hidup di tengah dunia yang semakin hari semakin dipenuhi dengan berbagai peristiwa yang mencengangkan: penindasan, penganiayaan, pembunuhan. Menyedihkan, karena tindakan-tindakan ini menunjukkan betapa sikap saling menghargai hidup sudah tidak ada lagi. Sejak Allah mencipta hingga saat ini, kita tahu bagaimana Allah begitu menghargai hidup setiap ciptaan-Nya. Sebagai ciptaan yang tetap berada dalam lingkaran pemeliharan Tuhan, bagaimana kita menghargai hidup? Sikap pemazmur yang begitu mengagungkan Tuhan dalam hidupnya merupakan wujud penghargaannya atas hidupnya.

Doa: Tuhan, ampunilah saya bila selama ini saya kurang menghargai hidup yang telah Engkau anugerahkan.Terima kasih karena Engkau tetap mengasihi dan menghargai hidup saya.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA