Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 441 - 460 dari 632 ayat untuk kamu sangkakan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.03) (Zef 3:8) (jerusalem: bangkit sebagai saksi) Ini menurut terjemahan Yunani dan Siria. Dalam naskah Ibrani tertulis: bangkit untuk menjarah (atau: bangkit untuk seterusnya)
(0.03) (Mat 10:23) (jerusalem: ke kota yang lain) Sejumlah naskah menambah: dan apabila mereka menganiaya kamu di kota yang lain itu, larilah ke kota yang ketiga
(0.03) (Mrk 4:13) (jerusalem: bagaimana kamu dapat memahami) Markus suka menekankan bahwa para rasul tidak memahami perkataan atau perbuatan Yesus, Mar 6:52; Mar 7:18; Mar 8:17-18,21,33; Mar 10:38. Kecuali dalam beberapa bagian yang sejalan (Mat 15:16; Mat 16:9,23; Mat 20:22; Luk 9:45) tambah Luk 18:34; Luk 24:25,45, Matius dan Lukas biasanya meninggalkan atau bahkan memperbaiki keterangan Markus semacam itu, Mat 14:33 dibandingkan dengan Mar 6:51-52, dan lihat Mat 13:51. Bdk Yoh 14:26+.
(0.03) (Yoh 10:34) (jerusalem: kamu adalah allah) Perkataan itu tertuju kepada para hakim yang disebut "ilah" secara kiasan karena jabatannya. Sebab memanglah "penghakiman berasal dari Allah", Ula 1:17; 19:17; Kel 21:6; Maz 58. Dengan sebuah argumentasi "a fortiori", sebagaimana lazim di kalangan para rabi, Yesus mengambil kesimpulan: jangan berteriak: Hojat, mana kala Yang Kudus dari Allah dan UtusanNya menyebut diriNya Anak Allah. Selanjutnya nasib Yesus terkait (bdk Yoh 19:7) pada gelar "Anak Allah" itu, Yoh 10:36; bdk Yoh 5:25; 11:4,27; 20:17,31. Lihat Mat 4:3+.
(0.03) (Yoh 13:10) (jerusalem: selain membasuh kakiNya) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini
(0.03) (Kis 17:28) (jerusalem) Propaganda monoteisme oleh orang Yahudi sudah biasa mengemukakan bahwa manusia dijadikan "menurut gambar dan rupa Allah", Kej 1:26-27; Wis 2:23; Sir 17:1-8, dengan maksud memperlihatkan betapa bodohnya penyembahan berhala
(0.03) (2Kor 1:22) (jerusalem: tanda milikNya) Meterai tanda milikNya itu ialah: atau Roh Kudus yang dikurniakan kepada semua orang beriman (barangkali disinggung upacara inisiasi Kristen), bdk Efe 1:13+; Efe 4:30+; 1Yo 2:20+, 1Yo 2:27+; atau pengudusan bagi jabatan rasul (kalau demikian, "kita" menjadi "kami" dan diperlawankan dengan "kamu" dalam 2Ko 1:21), yang memberikan karunia Roh Kudus yang khusus, yang membuat sang rasul menjadi utusan setia dari kesetiaan Allah yang telah menjadi nyata dalam diri Kristus, 2Ko 1:17-20. Perhatikanlah bahwa dalam 2Ko 1:21-22 ketiga diri ilahi disebut.
(0.03) (2Kor 8:14) (jerusalem: kelebihan kamu) Paulus hanya mengajak orang-orang Korintus untuk memberi dari kelebihan, meskipun orang-orang Kristen di Makedonia yang sangat miskin memberi "melampaui kemampuan" mereka, 2Ko 8:2-3. Bdk Mar 12:41-44 dsj. Tetapi dengan menganjurkan teladan Kristus, 2Ko 8:9, Paulus diam-diam mendorong mereka untuk meniru kemurahan hati saudara-saudara di Makedonia
(0.03) (Gal 4:21) (jerusalem: tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat) Ialah mendengarkan kesaksian Kitab Suci, bdk Rom 3:19+. Hendaklah menjadi waris dari apa yang dijanjikan tidak cukuplah orang keturunan Abraham, bdk Mat 3:9; orang harus menjadi keturunan Abraham bukan seperti Ismael, tetapi seperti Ishak, ialah berdasarkan janji, Gal 4:23, yang menjanjikan keturunan lebih berpaut dengan roh dari pada dengan daging, Gal 4:29, sehingga Ishak sebagai keturunan "rohani" Abraham melambangkan orang Kristen, Gal 4:28; bdk Rom 9:6 dst. Jalan pikiran fundamentil itu dijelaskan lebih lanjut dengan hal-hal lain yang dangkal dan sedikit banyak dicari-cari saja.
(0.03) (Ef 1:11) (jerusalem: Aku berkata "di dalam Kristus", karena) Ini tidak terdapat dalam naskah Yunani, tetapi ditambahkan sebagai penjelasan yang perlu untuk dapat mengerti maksud naskah Yunani. Naskah Yunani berbunyi: Di dalam Dia juga kami mendapat
(0.03) (Ezr 3:2) (full: MEMBANGUN MEZBAH ALLAH ISRAEL. )

Nas : Ezr 3:2

Prioritas utama orang buangan yang pulang itu ialah membangun mezbah untuk Tuhan. Mezbah adalah pusat penyembahan Yahudi, karena di atasnya korban dan darah pendamaian karena dosa dipersembahkan kepada Allah

(lihat cat. --> Kel 27:1).

[atau ref. Kel 27:1]

  1. 1) Umat itu terdorong untuk membangun mezbah, setidak-tidaknya sebagian, karena bahaya dari "penduduk negeri" (ayat Ezr 3:3). Mereka mengetahui bahwa Allah akan melindungi mereka dari bahaya hanya apabila mereka menghampiri-Nya dalam iman dan ketaatan (lih. Kel 19:5; Kel 29:43; bd. Ibr 4:16).
  2. 2) Mereka juga memahami maksud pokok eksistensi mereka. Mereka harus mempersembahkan korban kepada Allah selaku "kerajaan imam dan bangsa yang kudus" (Kel 19:6). Hanya dengan memenuhi panggilan rohani ini mereka dapat menjadi umat sebagaimana dikehendaki Allah. Demikian pula, orang percaya kepada Kristus harus menjadi "imamat yang rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, sehingga kamu dapat memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" (1Pet 2:9), dan untuk mempersembahkan "persembahan rohani, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah" (1Pet 2:5; lih. Ibr 13:10). Dengan kata lain, gereja selaku umat Allah zaman PB merupakan ahli waris dan penerus Israel.
(0.03) (Ayb 42:10) (full: MEMBERIKAN KEPADA AYUB DUA KALI LIPAT DARI ... DAHULU. )

Nas : Ayub 42:10

Pemulihan kekayaan Ayub menyatakan maksud Allah bagi semua orang percaya yang setia.

  1. 1) Maksud penebusan Allah berhubungan dengan penderitaan Ayub tercapai. Allah membiarkan Ayub menderita karena alasan-alasan yang tidak dimengertinya. Allah tidak pernah membiarkan orang percaya menderita tanpa maksud rohani, sekalipun mereka tidak memahami alasan-alasannya. Kita harus percaya Allah dalam keadaan semacam itu, mengetahui bahwa dalam keadilan-Nya yang sempurna Dia akan berbuat apa yang secara kekal terbaik bagi kita dan kerajaan-Nya.
  2. 2) Pendamaian Ayub dengan Allah dan penerimaan hidup kelimpahan menekankan bahwa kesulitan atau penyakit apa pun yang harus dialami, pada saat-Nya sendiri Allah akan mengulurkan tangan untuk menolong mereka yang bertekun untuk memberikan pemulihan dan kesembuhan total. "Kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan" (Yak 5:11).
  3. 3) Setiap orang yang tetap setia kepada Allah di tengah pencobaan dan penderitaan hidup ini akhirnya akan menikmati keadaan penuh sukacita dan berkat ketika ia menikmati kehadiran Allah untuk kekal (lih. 2Tim 4:7-8; 1Pet 5:10; Wahy 21:1-27; 22:1-5).
(0.03) (2Tes 1:7) (full: UNTUK MEMBERIKAN KELEGAAN KEPADAMU. )

Nas : 2Tes 1:7

Walaupun Allah akan mulai membalas orang jahat (ayat 2Tes 1:6) pada awal kesengsaraan besar (pasal Wahy 6:1-17;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR),

pembalasan penuh (ayat 2Tes 1:6-9) baru akan terjadi pada akhir zaman ketika Tuhan Yesus datang ke dunia untuk penghakiman yang terakhir (ayat 2Tes 1:7-10; Wahy 19:11-21). Demikian juga, kelegaan sebagian akan datang kepada umat Allah ketika Dia memindahkan mereka dari dunia untuk tinggal bersama-sama Dia senantiasa

(lihat art. KEANGKATAN GEREJA),

tetapi kelegaan sepenuhnya baru akan terjadi bila Tuhan Yesus datang kembali ke dunia bersama para saleh untuk menghukum kejahatan dan memerintah umat manusia. Kelegaan penuh berarti melihat Kristus "dimuliakan di dalam kamu, dan kamu di dalam Dia" (ayat 2Tes 1:12). Hasilnya adalah kemenangan sempurna, ketika kebenaran berkuasa, dosa dikalahkan dan para pengikut Kristus yang setia dibenarkan (Wahy 6:9-11; 19:14-15).

(0.03) (Mzm 7:1) (sh: Mazmur korban ketidakadilan (Minggu, 16 Februari 2003))
Mazmur korban ketidakadilan

Mazmur ini dapat kita lihat sebagai: [1] mewakili suara hati banyak orang di Indonesia, di mana kadang keadilan bisa dibeli, [2] mazmur ini adalah wadah yang baik untuk bercermin dan menilik diri, di sisi manakah diri kita berada: di sisi keadilan atau yang bertindak menentang keadilan?

Tidak ada penjelasan mengenai apa yang terjadi antara Daud dan Kusy, orang Benyamin. Apa pun itu, jelas pemazmur telah difitnah dan dianiaya. Pemazmur meminta Allah untuk menyelamatkannya (ayat 2- 3). Yang tidak biasa, doa pemazmur ini tidak berbau nepotisme (teologi nepotis Allah akan membela "umat"-Nya apa pun duduk perkaranya, tanpa menghakimi dengan adil mana yang benar dan yang salah). Tetapi, pemazmur memohon kepada Allah untuk menjadi hakim dan menghakimi dengan adil (ayat kamu+sangkakan&tab=notes" vsf="TB" ver="">7-8). Pemazmur menyadari hukuman yang akan dijatuhkan Allah kepada pihak yang bersalah (ayat kamu+sangkakan&tab=notes" vsf="TB" ver="">4-6,13-17), dan tahu jelas bahwa dirinyalah yang akan menerima hukuman itu jika ternyata ia yang bersalah. Jelas pemazmur menyadari bahwa keadilan pertama-tama adalah kebenaran dan integritas yang bersih dan tulus di hadapan Allah, sehingga ia berani meminta Allah juga untuk menguji dirinya (ayat kamu+sangkakan&tab=notes" vsf="TB" ver="">9-12). Hanya dengan demikian sang pemazmur, dan juga Kristen masa kini, dapat mensyukuri dan memuji Allah karena keadilan-Nya (ayat kamu+sangkakan&tab=notes" vsf="TB" ver="">18).

Renungkan: "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat" (Mat. 5:11).

(0.03) (Yes 5:8) (sh: Celakalah kamu"! (Selasa, 22 September 1998))
Celakalah kamu"!

Ucapan "celaka" adalah teriakan pedih atau derita yang bila datang dari Tuhan berarti hukuman yang membawa malapetaka. Tujuh celaka diteriakkan terhadap berbagai kejahatan berikut: 1) memperluas tanah milik dengan merampas milik orang lain (ayat kamu+sangkakan&tab=notes" ver="">8-10); 2) kehidupan mengikuti nafsu tanpa mempedulikan Tuhan (ayat kamu+sangkakan&tab=notes" ver="">11-17); 3) biasa berbuat jahat sambil menginjak hukuman Allah (ayat kamu+sangkakan&tab=notes" ver="">18-19); 4) menyebut yang baik jahat, dan yang jahat baik (ayat kamu+sangkakan&tab=notes" ver="">20); 5) bergantung pada kebijaksanaan diri bukan penyataan Tuhan (ayat kamu+sangkakan&tab=notes" ver="">21); dan 6) tidak menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan takut akan Tuhan (ayat kamu+sangkakan&tab=notes" ver="">22-24).

Standar siapa? Keenam kejahatan yang mengundang murka Allah itu jelas adalah kelakuan sosial yang memutarbalikkan standar Allah. Orang yang bertindak adil dan benar pada dasarnya adalah orang yang takut akan Allah dan tunduk kepada standar Allah sendiri. Dosa-dosa yang dicela Allah ini sampai saat ini adalah dosa-dosa "biasa", karena lazim dilakukan orang banyak. Itu menegaskan kepada kita, bahwa untuk menjalani hidup yang sesuai standar Allah adalah hal yang berat sebab melawan arus. Meski sukar dan berat, itulah satu-satunya jalan yang membuat kita bisa tidur nyenyak, dalam damai.

Renungkan: Mencari kehendak Tuhan dan bergantung pada-Nya adalah kebutuhan kita tiap saat dalam hidup ini!

(0.03) (Yes 37:1) (sh: Pengharapan dalam kesulitan. (Jumat, 4 Desember 1998))
Pengharapan dalam kesulitan.

Raja Hizkia dalam kesulitan karena seluruh kota Yerusalem dikepung oleh tentara Asyur. Bahkan Sanherib, raja Asyur dengan amat kasar menghina nama Allah. Dalam kesulitannya, raja Hizkia menyadari dan mengakui segala kesalahannya di hadapan Allah. Seluruh stafnya pun diperintahkan melakukan hal yang sama. Mereka bersehati, berdoa, memohon pertolongan Allah. Allah berkenan mendengarkan permohonan yang dilandasi penyesalan, kesungguhan dan kerendahan hati.

Permohonan orang percaya. "Jangan takut karena apa yang kamu dengar, tetapi percayalah terhadap yang kamu dengar dari Allah." Hizkia meresponi dengan benar semua penghinaan dan sindiran yang dilontarkan raja Asyur. Dia datang ke hadapan Allah, menyesali segala perlakuannya yang menyakitkan hati Allah. Dan, Allah berkenan terhadap respons positif Hizkia. Banyak orang Kristen yang menjadi limbung ketika ada orang mengejek bahkan menertawakan imannya kepada Kristus Yesus. Pada intinya ejekan itu sebenarnya ditujukan kepada Allah. Adukanlah itu pada-Nya seperti yang telah Hizkia lakukan! Niscaya, Allah Sang Pengendali sejarah mampu mengatasinya.

Renungkan: Allah adalah tempat kita mencurahkan segala kesesakan hati, karena Ia mendengar dan berkuasa menolong.

(0.03) (Yes 65:1) (sh: Tidak menghargai berkat (Rabu, 5 Mei 1999))
Tidak menghargai berkat

Seorang ibu bekerja keras untuk membiayai pendidikan anaknya. Sementara si anak, mahasiswa semester IV, mengisi hidupnya dengan sikap santai, main judi, dan untuk kesekian kalinya gagal dalam ujian. Saat uangnya habis, barulah ia teringat ibunya. Wajarkah bila si ibu mengeluh? Terlebih Tuhan yang begitu mengasihi umat-Nya: "Sepanjang hari Aku mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa ... yang menyakitkan hati-Ku" (ay. kamu+sangkakan&tab=notes" ver="">2-3). Bangsa Israel menyakiti hati Tuhan dengan menyembah allah lain, melakukan perbuatan jahat dan dengan kesombongan menganggap diri lebih "religius" dari orang lain. Bagaimana dengan kita? Adakah sikap hidup kita yang menyakitkan hati Allah? Bagaimana respons kita, bila kita disadarkan akan dosa-dosa kita?

Keadilan Allah. Pada hari penghakiman manusia akan dipisahkan yaitu: "hamba-hamba-Ku" dan "kamu yang telah meninggalkan Tuhan". Para hamba akan makan, minum, dan bersukacita. Mereka dihargai Allah, diberikan identitas baru, dan diterima dengan baik oleh orang lain. Sebaliknya, "kamu yang telah meninggalkan Tuhan" akan haus, lapar, malu, dan menangis.

Renungkan: Apa yang perlu ditanggalkan agar Anda menjadi hamba-Nya yang setia?

(0.03) (Mat 11:20) (sh: Bertelinga tetapi tidak mendengar, mempunyai mata namun tidak melihat. (Selasa, 20 Januari 1998))
Bertelinga tetapi tidak mendengar, mempunyai mata namun tidak melihat.

Demikianlah dikatakan Yesus tentang kota-kota Betsaida, Khorazim, dan Kapernaum, yang telah menikmati banyak mukjizat Tuhan Yesus. Mereka senang menerima berkat Tuhan, tetapi tidak mau menerima sumber berkat itu sendiri. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengecam dengan pedas, "Celakalah kamu, celakalah kamu, kota yang harus diturunkan ke neraka". Hukuman Sodom akan lebih ringan daripada orang-orang yang menolak Tuhan Yesus.

Air sejuk bagi orang yang haus di padang pasir. Yesus membeberkan keberadaan kota-kota itu, agar mereka menyadari dan mengenali dirinya serta tahu apa dan siapa yang dibutuhkannya. Seseorang yang belum menyadari dirinya mengidap kanker ganas tidak akan pernah sungguh-sungguh mencari dokter. Ketika sinar rontgen membuktikan, barulah ia segera mencari pertolongan. Undangan Yesus itu ibarat air sejuk bagi orang yang akan mati haus di padang gurun. Berbahagialah kita yang telah menikmati kelegaan dan ketenangan dari Tuhan Yesus. Jadilah murid-murid yang mau taat belajar dan rela memikul kuk yang dipasang untuk kita.

Doa: Jauhkanlah kami dari hati yang senantiasa mencari berkat. Tolonglah agar bergantung pada sumber berkat itu sendiri, Amin.

(0.03) (Yoh 16:16) (sh: Tinggal sesaat saja ..." (Selasa, 09 Maret 1999))
Tinggal sesaat saja ..."

Kepada murid-murid-Nya Yesus mengatakan tentang suatu keadaan "waktu" yang sama ("tinggal sesaat"), namun menunjukkan akhir yang bertolak belakang ("kamu tidak melihat Aku" dan "kamu akan melihat Aku"). Maksud dari perkataan Yesus ialah bahwa "sesaat" Dia akan mengalami penderitaan; dan ketika kematian menjemput, para murid tidak akan melihat-Nya lagi. Suatu keadaan waktu yang menunjuk pada kesementaraan. Di saat inilah dukacita melanda. Dan, "sesaat" setelah kematian-Nya, yaitu dalam kebangkitan-Nya para murid akan melihat-Nya kembali. Suatu waktu yang menunjuk pada kekekalan. Di saat inilah sukacita merebak dan melingkupi seluruh umat manusia.

Sesaat namun kekal. "Sesaat" Yesus harus menderita dan mati. Namun dalam "sesaat" pula maut dikalahkan-Nya, dan Ia pun bangkit. "Sesaat" yang menciptakan kepercayaan utuh dan lengkap yang menghantar kita pada kekekalan abadi. Berhati-hatilah dengan "sesaat" yang dunia tawarkan. Memang dalam "sesaat" kita bisa memiliki kenikmatan dalam dunia, tetapi akan berakhir pada penyesalan bahkan kebinasaan kekal.

Renungkan: Suatu kemenangan yang memberikan sukacita yang menetap dan kekal bagi manusia yang percaya, tidak bergantung pada keadaan dunia, tetapi bersumber pada karya penebusan Kristus.

(0.03) (Kis 5:26) (sh: Tekanan yang semakin berat (Rabu, 2 Juni 1999))
Tekanan yang semakin berat

Para rasul kembali ditangkap, namun Petrus tetap memiliki keberanian untuk memberitakan Yesus : "yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh" (ay. kamu+sangkakan&tab=notes" ver="">27-32). Setelah melalui perdebatan yang sengit, para rasul "hanya" disesah dan kemudian dilepaskan disertai perintah untuk tidak memberitakan tentang Yesus lagi (33-40). Namun keadaan ini tidak membuat para rasul "jera" bahkan mereka bergembira karena telah dianggap layak untuk menderita bagi nama Yesus (41-42).

Semakin ditekan semakin hebat. Pertumbuhan gereja mula-mula disertai dengan tekanan yang dialaminya dalam dua gelombang. Gelombang pertama, mereka dilarang untuk memberitakan Injil dan diberi peringatan, respons para rasul seperti yang sudah pernah kita lihat (kamu+sangkakan&tab=notes" ver="">4:23-31). Gelombang kedua, mereka menerima larangan dan menerima siksaan. Hasilnya mereka bersukacita dan berani menentang kekuasaan Sanhedrin demi ketaatannya kepada Allah. Tekanan, penganiayaan bahkan pembunuhan sekalipun terhadap Kristen tidak akan menghancurkan Gereja Tuhan. Sebaliknya hal-hal demikian akan makin menyucikan dan menumbuhkan Gereja Tuhan.

Renungkan: Iblis tidak pernah tinggal diam. Dengan berbagai cara ia berusaha menghadang dan menjegal perkembangan Gereja Tuhan.



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA