(0.30680519512195) | (Tit 3:10) | (jerusalem: Seorang bidat) Istilah Yunani (hairetikos) diambil dari mazhab-mazhab filsafat di zaman itu: sesuai dengan arti kata maka "seorang bidat" ialah seseorang yang memilih di antara kebenaran-kebenaran iman apa yang cocok dengan dirinya sendiri. Itulah yang menyebabkan bidat-bidat dan perpecahan. Bdk 1Kor 11:19; Gal 5:20. Tentang caranya jemaat mesti bertindak, bdk 1Kor 5:5+. |
(0.30680519512195) | (Ams 23:1) |
(sh: Dua hal penting: pengendalian diri dan pendidikan anak-anak (Jumat, 27 Oktober 2000)) Dua hal penting: pengendalian diri dan pendidikan anak-anakDua hal penting: pengendalian diri dan pendidikan anak-anak. Setiap orang pasti memiliki keinginan. Memiliki keinginan memang tidak salah, tetapi jangan sampai dijerat nafsu diri sendiri. Seorang yang dikuasai nafsu makan mungkin akan dimanfaatkan seorang pembesar melalui hidangan yang menipu, sehingga apa pun yang diperintahkan pembesar tersebut akan dilakukannya setelah perutnya dikenyangkan (1-3); seorang yang tergiur dengan makanan lezat dari seorang kikir akan terjerumus ke dalam perhitungan yang tidak tulus hati (6-7). Pengendalian diri juga termasuk mengendalikan bibir berkata jujur (16). Tak mudah belajar mengendalikan diri, itulah sebabnya banyak orang yang justru dikuasai oleh nafsu diri. Seorang yang bersusah payah karena ingin kaya akan sangat kecewa bila usahanya selama bertahun-tahun ternyata habis lenyap dalam sekejap (4-5). Kekuatan dan kedahsyatan keinginan atau nafsu dalam diri seseorang sangat bergantung pada dirinya sendiri. Ia yang dikendalikan oleh nafsu tersebut atau ia yang mengendalikan nafsu tersebut. Seorang yang tidak dapat mengendalikan nafsunya, tidak juga dapat mengendalikan dirinya, apalagi mengendalikan orang lain. Pemimpin besar yang mampu mempertahankan kedudukannya adalah seorang yang dapat mengendalikan dirinya sendiri, sehingga tidak terjerat oleh keinginan yang menjatuhkan dirinya. Hal penting kedua adalah pendidikan anak. Sejak kapankah anak-anak membutuhkan pendidikan? Sejak sedini mungkin, karena pendidikan berhubungan dengan keselamatan jiwanya. Betapa menyedihkannya bila orang-tua tidak memiliki tanggung jawab dalam pendidikan anak, dan membiarkan anak tersebut memilih jalannya sendiri. Dalam 'kebutaan' dan ketidakmengertian seorang anak, ia akan terjerumus ke dalam kesia-siaan hidupnya. Betapa tidak bertanggungjawabnya orang-tua yang tidak pernah mendidik anaknya dengan serius, tetapi justru menuruti setiap keinginan anaknya, menyayangi anaknya dengan cara memanjakannya, dan tidak menegur anaknya yang berbuat salah. Bagaimana dengan peran kita di tengah-tengah keluarga sebagai orang tua bagi anak-anak kita? Renungkan: Pengendalian diri dan mendidik anak bukan hal mudah, membutuhkan proses dan perjuangan berat. Keduanya bukan merupakan pilihan tetapi keharusan. |
(0.27720094146341) | (Hak 19:1) |
(full: PADA ZAMAN ITU.
) Nas : Hak 19:1 Peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam pasal Hak 19:1-30 menunjukkan betapa buruk dan bejat beberapa orang di Israel setelah berpaling dari Allah.
|
(0.27720094146341) | (Yeh 22:30) |
(full: AKU MENCARI ... SEORANG.
) Nas : Yeh 22:30 Ketidakbenaran di antara pemimpin-pemimpin (ayat Yeh 22:25-28) dan umat itu (ayat Yeh 22:29) begitu luas di Yehuda sehingga Allah tidak menemukan seorang pun yang akan berusaha menuntun umat itu kembali kepada Allah. Sangat tragis bila ada gereja yang begitu terikat oleh keduniawian dan kompromi rohani sehingga Allah tidak dapat menemukan seorang dalam jemaat itu yang bersedia untuk mengetengahi dengan mendirikan tembok atau "mempertahankan" dalam keadaan yang hendak runtuh. Tidak ada seorang pun untuk berseru melawan kebobrokan rohani dan moral, tidak seorang pun untuk memimpin dalam doa yang rendah hati, pertobatan sejati dan mencari Allah dengan sungguh-sungguh untuk pembaharuan (bd. 2Taw 7:14). Terlalu sering banyak orang yang baik berdiam diri karena roh ketakutan atau berkompromi daripada mengambil risiko menjadi orang yang sungguh-sungguh memohon syafaat untuk kebangunan rohani agar murka dan hukuman Allah dapat dihindari. |
(0.26839864390244) | (Ams 6:20) |
(full: ANAKKU ... AYAHMU ... IBUMU.
) Nas : Ams 6:20 Kitab Amsal sangat menghargai keluarga.
|
(0.26839864390244) | (1Kor 11:6) |
(full: HARUSLAH IA MENUDUNGI KEPALANYA.
) Nas : 1Kor 11:6 Pada zaman Paulus, wanita menudungi kepalanya untuk menunjukkan kesopanan dan sikap tunduk kepada suaminya dan demi menyatakan martabatnya. Tudung itu mengandung arti bahwa ia harus dihormati dan dihargai sebagai seorang wanita. Tanpa tudung, ia tidak memiliki martabat; kaum pria tidak menghormati wanita yang tidak memakai tudung karena mereka seolah-olah memamerkan dirinya di depan umum secara memalukan. Demikianlah, tudung itu berfungsi sebagai suatu tanda harga diri dan kemuliaan kewanitaannya sebagaimana Allah telah menciptakannya. Prinsip di balik pemakaian tudung ini sampai sekarang pun masih diperlukan. Seorang wanita Kristen harus berdandan dengan sopan dan dengan hati-hati, mengenakan pakaian yang pantas dan bermartabat sehingga ia dapat pergi ke mana saja dengan aman dan hormat. Ketika seorang wanita berdandan dengan sopan dan pantas bagi kemuliaan Allah, dia mempertinggi tingkat martabat dan kelayakannya sendiri yang telah dikaruniakan oleh Allah. |
(0.26839864390244) | (1Kor 14:27) |
(full: SEORANG LAIN UNTUK MENAFSIRKANNYA.
) Nas : 1Kor 14:27 Dalam penggunaan karunia rohani, harus ada ketertiban dan keseimbangan. Pedoman alkitabiah untuk berkata-kata dengan bahasa roh dalam jemaat adalah:
|
(0.26839864390244) | (Flp 2:19) |
(full: TIMOTIUS.
) Nas : Fili 2:19 Timotius menjadi teladan yang baik tentang bagaimana seharusnya keadaan seorang hamba dan utusan Allah (2Tim 3:15), seorang hamba Kristus yang layak. Dialah pelajar Firman Allah yang berhasrat dan taat (1Tes 3:2), seorang dengan reputasi yang baik (Kis 16:2), yang kekasih dan yang setia (1Kor 4:17), sungguh-sungguh memperhatikan orang lain (ayat Fili 2:20), dapat dipercayai (2Tim 4:9,21), dan setia kepada Paulus serta Injil (ayat Fili 2:22; Rom 16:21). |
(0.26839864390244) | (1Tim 1:13) |
(full: SEORANG PENGHUJAT DAN SEORANG PENGANIAYA.
) Nas : 1Tim 1:13 Sebelum bertobat, Paulus seorang yang dengan kejam menganiaya orang Kristen (bd. Kis 8:3; 9:1-2,4-5; 22:4-5; 26:9-11; Gal 1:13). Kejahatannya yang amat sangat terhadap umat Allah menyebabkan dia layak dinamakan orang yang paling berdosa (ayat 1Tim 1:14-15; bd. 1Kor 15:9; Ef 3:8). Namun, karena dia sungguh percaya ia sedang melayani Allah (Kis 23:1; 26:9), maka Allah menunjukkan kemurahan dan panjang sabar serta memberi kesempatan kepadanya untuk bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan (Kis 9:1-19). Kemurahan Allah kepada Paulus seharusnya memberikan kita semangat untuk memberitakan Injil kepada orang berdosa, dengan yakin bahwa kuasa dan kasih karunia Allah dapat menebus dan mengubah kehidupan mereka. |
(0.26839864390244) | (1Tim 3:2) |
(full: SEORANG YANG TAK BERCACAT.
) Nas : 1Tim 3:2 Seorang calon penilik jemaat harus "tak bercacat" (Yun. _anepilemptos_, secara harfiah berarti "bukan untuk dipegang"). Hal ini berhubungan dengan perilaku yang sudah terbukti benar, yang tak bercacat dalam kehidupan pernikahan, rumah tangga, sosial, dan usaha. Seorang penilik jemaat sebaiknya jangan sampai dituntut telah melakukan kemesuman atau perbuatan yang tidak senonoh. Sebaliknya, dia harus mempunyai reputasi tidak bercela di hadapan orang yang di dalam dan di luar gereja (lihat cat. --> 1Tim 3:7), [atau ref. 1Tim 3:7] karena kehidupan Kristennya tidak dirusaki oleh dosa atau kemesuman karena kebiasaan atau kebetulan. Dengan demikian ia dapat menjadi teladan yang akan diikuti oleh semua (lihat cat. --> 1Tim 4:12). [atau ref. 1Tim 4:12] |
(0.26839864390244) | (Kej 3:15) | (jerusalem: permusuhan) Ayat ini menyatakan adanya permusuhan antara keturunan ular dan keturunan perempuan. Dengan demikian manusia dilawankan dengan Iblis serta "keturunannya". Secara samar-samar ayat ini juga berbicara tentang kemenangan terakhir yang akan diperoleh manusia. Ini sinar pertama dari keselamatan mendatang, Pra-Injil. Dalam terjemahan Yunani anak kalimat: engkau akan meremukkan tumitnya, mulai dengan kata ganti diri: dia, yang mengenai seorang laki-laki. Menurut terjemahan itu kemenangan terakhir tidak akan diperoleh oleh keturunan perempuan (umat manusia) pada umumnya, melainkan oleh salah seorang keturunannya. Terjemahan itu menjadi dasar tafsiran yang langsung menghubungkan ayat ini dengan Mesias. Tafsiran itu sangat digemari para pujangga Gereja. Mesias tidak dapat dipisahkan dari ibuNya. Ini terungkap dalam terjemahan Latin yang berbunyi: ipsa conteret (Ia - seorang perempuan - akan meremukkan), sehingga ayat ini dihubungkan dengan Maria. Tafsiran yang terkandung dalam terjemahan Latin itu menjadi tradisionil dalam Gereja katolik. |
(0.26570112195122) | (Neh 13:14) |
(sh: Pemimpin dalam ketidakpastian (Sabtu, 2 Desember 2000)) Pemimpin dalam ketidakpastianPemimpin dalam ketidakpastian. Kehidupan sosial - ekonomi umat Israel menampakkan perbaikan yang mengesankan karena tembok sudah dibangun, dan Yerusalem kembali menjadi pusat perdagangan. Kondisi ini membuat mereka lupa diri dan kembali tergelincir ke dalam dosa. Mereka tidak lagi menguduskan hari Sabat. Yerusalem menjadi pasar justru pada hari perhentian Allah. Beberapa orang Yahudi mengambil perempuan asing menjadi istri mereka. Bahkan salah seorang anak dari seorang imam besar menjadi menantu Sanbalat. Mereka telah lupa, sekian lamanya mereka harus hidup di dalam pembuangan karena menerima murka Allah atas dosa-dosa mereka. Baru saja hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan, mereka kembali melanggar berbagai perintah Allah yang telah mereka sepakati untuk ditaati. Mereka lebih suka hidup menurut keinginan mereka sendiri bukan kehendak Allah. Melihat itu semua Nehemia berani mengoreksi setiap kesalahan (19-22, 25, 28-30). Nehemia melakukan itu semua tanpa pandang bulu. Sekalipun pelaku pelanggaran adalah anak seorang imam besar, Nehemia tidak segan-segan mengusirnya. Buku sejarah terakhir dalam Perjanjian Lama berakhir dengan suatu catatan ketidakpastian. Jika umat Allah sedemikian cepat meninggalkan Allah ketika Nehemia tidak berada bersama mereka untuk waktu yang singkat, apa yang akan terjadi dengan mereka pada masa-masa yang akan datang? Sekali lagi peristiwa ini menyatakan betapa pentingnya kehadiran seorang pemimpin rohani seperti Nehemia. Sebagai seorang pemimpin Nehemia menerima tanggung jawab, bergantung dalam doa, menunjukkan kemurahan hatinya kepada yang membutuhkan, tekun dan gigih mencapai tujuannya, berani menghadapi tantangan, mampu memotivasi rekannya, menjaga standar moral yang sesuai kehendak Allah, dan selalu berani menyatakan kebenaran. Nehemia menjadi seorang pemimpin yang demikian karena baginya membangun kehidupan seseorang bagi Allah lebih penting dari apa pun. Buktinya ia tidak pernah berkata: "Ya Allah ingatlah aku yang telah membangun kembali tembok Yerusalem." Renungkan: Dalam pelayanan rohani yang paling penting adalah mendorong dan membimbing orang yang dilayani agar mereka dapat memuji dan menyembah Allah lebih baik, menghormati Dia lebih sungguh, dan hidup dengan setia dan murni di hadapan-Nya. Pengantar Kitab I Yohanes Penulis. Isi dan gaya tulisan I Yohanes mirip dengan Injil Yohanes, karena itu hampir dapat dipastikan keduanya ditulis oleh penulis yang sama yaitu Yohanes anak Zebedeus. Tradisi mendukung kesimpulan ini. Tujuan dan maksud penulisan. 1Yohanes ditulis untuk memperingatkan dan mengajar pembacanya tentang ajaran sesat yang menyangkal inkarnasi Yesus Kristus (4:2, 3). Ajaran sesat ini menyatakan bahwa Kristus hanya nampak seperti manusia. Juruselamat yang Illahi tidak dapat mati bagi orang berdosa. Ajaran sesat ini disebut doketisme (kata Yunani 'dokeo' = 'nampaknya'). Beberapa indikasi menyatakan bahwa I Yohanes ditulis setelah Injil Yohanes. Pertama, kitab ini berbicara secara singkat tentang masalah-masalah yang diuraikan secara panjang lebar oleh Injil Yohanes. Pembaca diasumsikan sudah membaca Injil. Kedua, konflik dengan doketisme tidak disebut dalam Injil Yohanes. Ketiga, konflik ideologis dengan orang Yahudi yang mewarnai Injil Yohanes tidak muncul dalam I Yohanes. Jika dibandingkan dengan surat Ignatius yang berbicara tentang ajaran sesat yang sama (110 M) dan Polikarpus, maka dapat disimpulkan bahwa kitab I Yohanes berkisar antara 90 - 110 M. Karakteristik dan tema-tema utama. Meskipun menurut tradisi dipandang sebagai sebuah surat, kitab ini tidak mempunyai ciri-ciri utama sebuah surat seperti salam pembuka, isi, salam perpisahan. Sebaliknya Yohanes menyapa pembacanya dengan sebutan anak-anakku (2:1). Nampaknya ia menulis kepada sebuah kelompok tertentu yang mempunyai hubungan dekat dengan dia. Tidak mudah untuk membuat garis besar surat pendek ini. Tema-temanya nampak tidak saling berhubungan. Walau bahasa yang digunakan tidak sulit, ide yang terkandung di dalamnya sangat kaya dan dalam. Sebagai contoh, Yohanes mengatakan bahwa Allah adalah Terang, Kebenaran, dan Kasih dan menghubungkannya dengan perkembangan kebajikan di dalam diri orang percaya yang telah mengalami kelahiran kembali dan pengampunan dosa.Selain menolak inkarnasi Yesus Kristus, musuh Injil - sang anti Kristus juga mengajarkan bahwa seseorang dapat percaya kepada Allah tanpa mempraktikkan kasih dan kebaikan yang merupakan sifat dasar Allah. Menurut mereka keselamatan hanya sekadar slogan dan penampilan saja. |
(0.26570112195122) | (Mrk 15:42) |
(sh: Penguburan Yesus (Sabtu, 19 April 2003)) Penguburan YesusPenguburan Yesus. Kematian Yesus bukan cerita fiktif, tetapi kematian yang sungguh-sungguh terjadi, yang tidak bisa dibantah. Kematian Yesus dibuktikan dengan dikabulkannya permintaan Yusuf, orang Arimatea itu untuk mengambil dan menguburkan jenazah Yesus. Siapakah Yusuf orang Arimatea? Informasi mengenai orang ini, terlalu sedikit. Alkitab hanya mengatakan bahwa pertama, ia adalah seorang anggota Majelis Besar yakni anggota Sanhedrin -- ini berarti bahwa ia adalah seorang pemimpin agama Yahudi. Kedua, dikatakan bahwa ia "juga menanti-nantikan Kerajaan Allah" (ayat 43). Informasi ini menunjukkan walaupun Yusuf seorang anggota Majelis Besar yang turut memutuskan hukuman mati bagi Yesus, adalah seorang yang secara sembunyi-sembunyi mengikut Yesus dan menerima pengajaran-Nya. Tidak ada informasi yang menjelaskan kapan ia menjadi pengikut Yesus, namun yang jelas adalah bahwa kematian Yesus memunculkan iman yang tersembunyi ke permukaan. Iman yang memberanikan dirinya menghadap wakil pemerintah Romawi agar diperbolehkan membawa jenasah Yesus untuk dikuburkan. Ketika kemuridan para murid Yesus telah suram dan lari meninggalkan Gurunya, justru ada tampil sebagai seorang murid sejati yang mengapani jenazah Yesus dan menguburkan-Nya. Peran Yusuf ini memberikan gambaran kepada kita bahwa menjadi murid Yesus tidak hanya di saat senang, aman dan damai, sebagaimana yang terjadi pada murid-murid Yesus. Kemuridan seorang murid mestinya juga tetap ditampilkan pada saat-saat yang sulit dan menyedihkan. Sebab dalam situasi yang demikianlah kemuridan kita sebagai pengikut Yesus diuji. Renungkan: Dalam keadaan aman dan damai mungkin setiap orang Kristen bisa berkata: "saya adalah murid Yesus!" Tetapi apakah kemuridan itu tetap dipertahankan ketika berada dalam situasi kritis? |
(0.26570112195122) | (Luk 9:37) |
(sh: Yesus turun tangan (Selasa, 3 Februari 2004)) Yesus turun tanganYesus turun tangan. Seorang pelukis berkebangsaan Italia pernah menghasilkan suatu karya seni yang luar biasa indah. Rafael, nama pelukis itu, menuangkan peristiwa pemuliaan di atas gunung sekaligus dengan tindakan Yesus menyembuhkan seorang anak yang kerasukan roh jahat. Lukisan itu dibagi dalam tiga bagian. Bagian paling atas adalah bagian yang penuh dengan cahaya (ayat 29-31). Bagian tengah menampilkan keadaan tiga orang murid yang sedang tidur (ayat 32). Bagian paling bawah diberi warna agak gelap. Dalam bagian yang gelap itu ada seorang ayah dan anaknya yang sedang sakit (ayat 38) dan murid-murid lainnya bersama dengan orang banyak. Banyak yang menilai bahwa lukisan ini dibuat sesuai dengan maksud Lukas. Lukisan ini memaparkan tentang suatu keadaan yang berbeda antara dunia ilahi, dunia penuh kemuliaan yang dialami Kristus di atas gunung, dengan dunia manusia. Teguran keras Yesus sebenarnya merupakan cetusan hati yang merasa bahwa diri-Nya seorang diri menghadapi kesengsaraan dan keputusasaan, ketakutan dan kebingungan, ketidakkuasaan dan ketidakpercayaan dunia manusia. Tidak ada seorang murid pun yang turut merasakan beban penderitaan yang harus ditanggung-Nya. Namun, kita menarik pelajaran penting dari sikap Yesus, yaitu bahwa keadaan tersebut tidak lantas menumpulkan kepekaan hati-Nya terhadap penderitaan orang lain. Ia peka terhadap kebutuhan seorang ayah yang menginginkan kesembuhan anak tunggalnya. Dalam “kesendirian” Yesus menyembuhkan anak yang kemasukan roh jahat dengan perkataan-Nya yang penuh dengan kekuatan yang dikaruniakan Allah kepada-Nya. Semua yang menyaksikan karya agung Allah itu serentak memuji kebesaran Allah. Renungkan: Peringatan buat kita, apakah rasa kagum dan takjub pada kuasa Allah baru timbul setelah kita menyaksikan kuasa-Nya dengan mata kepala sendiri? |
(0.26570112195122) | (Luk 22:54) |
(sh: Penyangkalan Petrus (Senin, 5 April 2004)) Penyangkalan PetrusPenyangkalan Petrus. Yesus ditangkap dan dibawa ke rumah imam besar (ayat 54). Petrus yang sebelumnya mengatakan berani mati bersama Yesus (ayat 22:33), hanya berani mengikuti Yesus dari jauh. Jangankan mati bersama Yesus berada dekat dengan Yesus saja tidak berani. Lukas melaporkan bahwa peristiwa penyangkalan Petrus tidak berlangsung lama, kira-kira satu jam (ayat 59). Peristiwa tersebut terjadi di halaman rumah di tengah suasana api unggun (ayat 55). Ada tiga orang yang mengenali Petrus. Pertama, seorang hamba perempuan menyatakan Petrus adalah seorang yang bersama Yesus (ayat 56). Petrus menyangkal. Kedua, seorang laki-laki mengenali Petrus sebagai salah seorang murid Yesus (ayat 58). Apa yang dikatakan hamba perempuan mendapat perhatian dari orang-orang yang berada di halaman rumah tersebut. Jika hamba perempuan mengenali Petrus sebagai orang yang bersama Yesus, maka orang kedua mengenali Petrus sebagai salah seorang murid-Nya. Orang kedua menekankan bahwa Petrus adalah salah satu murid Yesus. Sekali lagi Petrus menyangkal. Ketiga, seorang lain datang mendekati Petrus dan menegaskan bahwa Petrus adalah murid Yesus. Jika orang pertama dan kedua tidak dapat memberikan bukti, maka orang ketiga ini memberi pernyataan dengan bukti. Dari tutur kata Petrus jelas sekali terlihat bahwa ia berasal dari Galilea (ayat 59). Orang Galilea berbicara dengan aksen yang khas. Ini tidak dapat disangkal. Meski sudah terbukti bahwa Petrus berasal dari Galilea yang berarti sedaerah dengan Yesus, Petrus tetap menyangkal. Bahkan kali ini ia lebih keras menyangkal. Kerasnya penyangkalan Petrus direkam oleh Matius (ayat 26:74). Ayam berkokok. Segera Petrus mengingat apa yang telah dikatakan Yesus sebelumnya (ayat 61). Petrus menyadari kegagalannya. Petrus menangis dengan sedih (ayat 62). Penyesalan selalu terlambat datangnya. Renungkan: Mudah sekali menyatakan setia sampai mati kepada Yesus semudah menyangkal-Nya mati-matian. |
(0.26570112195122) | (Kis 20:13) |
(sh: Cuti hamba Tuhan (Senin, 26 Juni 2000)) Cuti hamba TuhanCuti hamba Tuhan. Susahnya menjadi seorang pendeta adalah majikannya terlalu banyak karena seluruh jemaat merasa mempunyai hak untuk meminta waktu dan pelayanannya. Fakta ini menyebabkan jam kerja seorang pendeta menjadi 36 jam/hari. Bahkan waktu liburnya pun yang biasanya jatuh pada hari Senin seringkali harus dikorbankan, karena ada jemaat yang membutuhkan pelayanannya. Mengapa seorang pendeta begitu sibuk? Apakah beban pekerjaannya terlalu banyak? Ataukah ada semacam konsep yang diyakini oleh jemaat bahwa seorang pendeta harus selalu melayani, selalu siap berkorban, dan tidak boleh mempunyai waktu untuk kepentingan pribadi? Perjalanan Paulus dari Troas ke Miletus menggambarkan bahwa menikmati kesendirian dan kebersamaan dengan teman-teman sepelayanan di dalam sebuah perjalanan; dan merindukan untuk merayakan sebuah hari raya Kristen bersama sesama rasul jauh dari tugas dan kewajiban pelayanan untuk satu waktu tertentu; adalah hak seorang hamba Tuhan yang mempunyai hidup pribadi dan membutuhkan waktu istirahat. Dalam perjalanan dari Troas ke Miletus, tidak satu pun pelayanan yang dilakukan oleh Paulus dan timnya kecuali pertemuan dengan tua-tua Efesus. Paulus menempuh perjalanan dari Troas ke Asos (30 km) dengan berjalan kaki, sehingga Paulus mempunyai waktu untuk menikmati kesendiriannya, dimana ia mempunyai kesempatan untuk melakukan refleksi dan kontemplasi atas hidupnya. Dua kegiatan ini penting agar ia selalu memfokuskan kehidupannya kepada panggilan-Nya. Selain kesendirian, Paulus juga menikmati kebersamaan secara informal dengan anggota tim pelayanannya selama beberapa hari dalam perjalanan laut dari Asos menuju ke Miletus. Maka terciptalah kesatuan dan kesehatian yang semakin kokoh di dalam tim pelayanan mereka. Yang terakhir, Paulus pun perlu mengikuti dan menikmati ibadah pada hari raya Pentakosta. Kalau pun dipaparkan bahwa Paulus mengatur pertemuan dengan tua-tua Efesus, semata-mata timbul karena kasih dan perhatian seorang gembala kepada jemaatnya yang begitu meluap. Paulus menyadari itu sehingga ia pun tidak mau singgah di Efesus. Renungkan: Perhatikan kehidupan pribadi pendeta atau gembala sidang di gereja Anda. Apa yang dapat Anda lakukan agar pendeta Anda dapat menikmati apa yang dinikmati oleh Paulus? |
(0.26297590243902) | (Ul 32:8) |
(ende) Allah adalah Tuhan segala suku bangsa dan menjediakan wilajah bagi mereka masing-masing. Menurut gambaran kuno jang masih ada djedjaknja disini: tiap-tiap dewa mempunjai daerahnja sendiri-sendiri sedangkan disini dititik-beratkan pada kenjataan bahwa semua kekuatan-kekuatan itu ada dibawah Jahwe dan achirnja Dialah jang mengatur segala-galanja. ia telah memilih bangsa Israil sebagai milikNja sendiri. Demikianlah maka bangsa Israil mempunjai djaminan akan mendapat perlindungan dari Jahwe jang berdiri diatas semua kekuatan-kekuatan lainnja. Mungkin djuga disini pengarang berpikir akan hubungan seorang maharadja dengan rakjatnja sendiri: sedangkan bangsa-bangsa lainnja jang tunduk kepadanja dikepalai oleh seorang radja bawahan sebagai wakil daripadanja. |
(0.26297590243902) | (Kid 8:8) |
(ende) Jerusjalem (adik kami) tiada kuat dan berbenteng (buah dada).Bila musuh2 menjerang (melamar), maka orang2 Jahudi (saudara2), pengikut seorang radja jang terlalu berpolitik, mau menguatkannja dengan benteng (katelum, papan kaju Aras)(Kid 8:8-9). Tetapi Israil sedjati tidak membutuhkannja, karena pertjaja pada Jahwe sadja (aku dewala, susuku menara), jang sudah berdamai dengannja (Kid 8:10). Dahulu radja Sulaiman memiliki Palestina, kebun anggur Tuhan, jang diurus oleh pegawai (pendjaga). Tetapi sekarang Israil mau memiliki negerinja sendiri dan tidak mau menjerahkannja kepada siapapun djua, chususnja tidak kepada seorang radja jang tidak setia kepada Tuhan (Sulaiman=radja lain dari Sulaiman tadi itu). |
(0.26297590243902) | (Kej 24:3) |
(full: TIDAK AKAN MENGAMBIL ... SEORANG ISTERI.
) Nas : Kej 24:3 Abraham tahu bahwa Allah telah memanggil dirinya dan keturunannya untuk menjalankan hidup yang terpisah dari orang di sekitarnya (lih. art. PANGGILAN ABRAHAM). Pemisahan mereka merupakan cara Allah untuk melestarikan suatu umat yang kudus bagi diri-Nya. Karena alasan inilah Ishak tidak diizinkan menikahi seorang wanita Kanaan atau kembali ke tanah air Abraham (ayat Kej 24:3-5; lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA). |
(0.26297590243902) | (Kel 22:18) |
(full: AHLI SIHIR PEREMPUAN.
) Nas : Kel 22:18 Seorang ahli sihir ialah seorang yang biasa melakukan guna-guna atau okultisme, misalnya ramalan, sihir, hubungan dengan orang mati (lihat cat. --> Kis 19:19; lihat cat. --> Wahy 9:21). [atau ref. Kis 19:19; Wahy 9:21] Mencari kekuatan atau bimbingan dari alam gaib orang mati atau melalui kegiatan kuasa kegelapan merupakan kekejian bagi Allah (bd. Im 19:31; Im 20:27; Ul 18:9-12; 1Sam 28:7; Mal 3:5). |