(0.18) | (1Raj 22:1) |
(sh: Agama bagi Ahab dan Yosafat. (Selasa, 14 Maret 2000)) Agama bagi Ahab dan Yosafat.Dalam kondisi zaman ini, agama tidak sekadar suatu kepercayaan pribadi, namun sudah dianggap sebagai suatu kekuatan yang mampu melegitimasi suatu tindakan radikal orang-orang tertentu yang mengatasnamakan agama. Sebagai contoh pembakaran rumah ibadah atau pelenyapan suatu etnis atau suku dalam suatu daerah tertentu, seringkali dibenarkan dengan memakai nama agama. Di satu sisi nampaknya orang-orang yang demikian begitu mengutamakan agama mereka. Namun di sisi lain mereka menggunakan agama untuk mengeksploitasi masyarakat dan sistem pemerintahan yang ada demi ambisi pribadi maupun golongan. Inilah yang terjadi dalam kehidupan Ahab. Tiga tahun lamanya menikmati kedamaian dan ketenteraman dari Allah, tidak membuat Ahab menjadi seorang yang taat dan takut akan Tuhan. Justru perbuatannya semakin menjadi-jadi. Kalau dulu ia menyembah dan mempergunakan Baal bagi keuntungannya sendiri, kini ia berani mempergunakan bagi kepentingan politik dan ambisi pribadi. Ia merasa telah ditipu oleh Benhadad, raja Aram, karena setelah tiga tahun, kota Ramot-Gilead tidak dikembalikan kepadanya (ingat 19:34). Karena itulah ia berniat menyerang dan merebutnya dengan meminta bantuan Yosafat. Ketika Yosafat mengusulkan untuk menanyakan kehendak Allah, Ahab sudah mempersiapkan 400 nabi dalam waktu singkat dan semuanya memberikan jawaban yang mendukung Ahab. Ia nampak begitu rohani, karena rencananya sudah disetujui oleh Allah melalui 400 nabi. Ia mempergunakan agama untuk melegitimasi tindakannya. Yosafat tidak terkecoh dengan tindakan Ahab. Ia sungguh membutuhkan nabi yang dari TUHAN. Muncullah Mikha yang menyatakan kehendak Allah yaitu Ahab akan maju berperang dan akan ditimpa malapetaka. Ahab tidak menyukai Mikha karena ia tidak pernah mendukungnya, justru selalu menubuatkan malapetaka baginya. Jelas sudah bahwa Ahab tidak sungguh mencari kebenaran agama bagi setiap gerak kehidupan pribadinya. Sebaliknya kekuasaan yang ia miliki, membuat dia mempergunakan agama bagi kepentingan pribadi. Renungkan: Hati-hatilah agar tidak tergelincir seperti Ahab. Kita cenderung mempergunakan agama sebagai suatu kedok dan legitimasi setiap tindakan kita, karena kekuasaan materi. |
(0.18) | (2Tim 2:17) |
(ende: Himneos) Ia pernah (lih. 1Ti 1:20) dikutjil Paulus dengan harapan bahwa ia akan insjaf dan bertobat, tetapi nampaknja ia masih tegar hati. |
(0.18) | (Mat 26:65) | (jerusalem: Ia menghujat Allah) Hujatan Yesus tidak terletak dalam keteranganNya bahwa Ia Mesias, melainkan dalam kenyataan bahwa Ia mempunyai harkat ilahi. |
(0.18) | (Kej 25:8) |
(full: IA DIKUMPULKAN KEPADA KAUM LELUHURNYA.
) Nas : Kej 25:8 Ungkapan PL ini bukan saja berarti sekedar penguburan; ungkapan ini menunjuk kepada hidup bersama dengan sanak keluarga setelah kematian (bd. Kej 15:15; 47:30; 2Sam 12:23; Mat 22:31-32; Ibr 11:13-16). |
(0.18) | (Yer 39:11) |
(full: YEREMIA.
) Nas : Yer 39:11 Nebukadnezar niscaya pernah mendengar tentang nasihat Yeremia untuk tunduk kepada Babel, dan orang Babel memperlakukan dia dengan baik hati ketika mereka merebut Yerusalem. Ia diserahkan kepada perlindungan Gedalya, gubernur yang diangkat. Setelah dibebaskan, rupanya dengan tak sengaja Yeremia ditangkap lagi lalu dirantai, serta menantikan pengangkutan ke Babel; sekali lagi dia dibebaskan (Yer 40:1-6). |
(0.18) | (Dan 1:21) |
(full: TAHUN PERTAMA PEMERINTAHAN KORESY.
) Nas : Dan 1:21 Tahun ini (539 SM) adalah 66 tahun setelah Daniel dibawa ke Babel. Daniel menyaksikan orang buangan pertama yang kembali ke Yehuda dari pembuangan di Babel pada tahun 538 SM karena ia masih hidup pada tahun 537 SM (bd. Dan 10:1). |
(0.18) | (Dan 11:19) |
(full: AKAN TERGELINCIR DAN JATUH.
) Nas : Dan 11:19 Setelah beberapa tahun, Antiokhus III mengadakan perjanjian damai dengan Mesir (194 SM) dan memberikan putrinya Kleopatra I sebagai istri Ptolemeus V. Antiokhus III kemudian menyerbu ke utara tetapi dikalahkan di Magnesia, Asia Kecil pada tahun 190 SM. Tiga tahun kemudian (187 SM) ia berusaha untuk menjarah sebuah kuil kafir di propinsi Elimias, namun dia gugur dalam usaha itu. |
(0.18) | (Kis 9:11) |
(full: IA SEKARANG BERDOA.
) Nas : Kis 9:11 Setelah berjumpa dengan Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Mesias, Paulus berpuasa dan berdoa memohon bimbingan dengan sikap penyerahan yang sepenuh hati kepada Allah. Iman yang menyelamatkan dan kelahiran baru sesudah itu akan selalu mengakibatkan orang percaya mencari persekutuan dengan Tuhan dan Juruselamat baru mereka. |
(0.18) | (Why 12:12) |
(full: IBLIS ... DALAM GERAMNYA YANG DAHSYAT.
) Nas : Wahy 12:12 Iblis, setelah menyadari bahwa ia akan dibinasakan dan dalam waktu yang sangat singkat akan dikalahkan, hanya memiliki kuasa di bumi. Waktu yang singkat menunjuk kepada masa kesengsaraan. Geramnya yang dahsyat mengakibatkan penderitaan bagi orang kudus di mana-mana (ayat Wahy 12:11). |
(0.18) | (Kej 27:40) | (jerusalem: hamba adikmu) Esau, artinya keturunannya, akan berkediaman di luar wilayah Palestina yang subur dan menjadi taklukan Yakub, ialah keturunan Yakub, 2Sa 8:13-14. Oleh karena segalanya sudah diberikan kepada Yakub, maka bagi Esau hanya tertinggal satu berkat saja; ia hidup dari pedangnya, artinya: dari perampokan dan perampasan |
(0.18) | (2Taw 24:17) | (jerusalem: Sejak itu raja mendengarkan mereka) Dalam kitab Raja tidak dikatakan apa-apa mengenai Yoas yang merubah politiknya, seperti disarankan 2Ta 24:17 ini. Namun mungkin sekali Yoas membebaskan diri dari pengawasan oleh para rohaniwan setelah imam Yoyada mati. Selanjutnya ia menuruti nasehat-nasehat yang diberi orang awam. Seperti lazim di Muwarikh menampilkan di sini seorang nabi, 2Ta 24:20. |
(0.18) | (Mzm 41:1) | (jerusalem: Doa minta penyembuhan) Doa ini adalah doa seseorang yang sakit keras. Setelah prinsip umum ditetapkan, Maz 41:2-4, pemazmur mengaku dosanya yang menurut keyakinannya menyebabkan penyakitnya, Maz 41:5. lalu ia menceritakan sikap munafik musuh-musuhnya yang bergembira atas kemalangan pemazmur yang mereka katakan selayaknya menimpa pendoa; bahkan sahabat-sahabat tidak setia lagi, Maz 41:6-10. Maka pemazmur memanjatkan permohonannya kepada Tuhan, satu-satunya kepercayaannya, Maz 41:11-13. |
(0.18) | (2Sam 7:18) |
(sh: Tentang berdoa (Selasa, 12 Agustus 2003)) Tentang berdoaTemperatur rohani seorang Kristen dapat diukur melalui kehidupan doanya. Yang dimaksud di sini bagaimana doa itu dipanjatkan, sungguh-sungguh berkualitas dan diperkenan oleh Tuhan. Dalam bacaan kita hari ini, kita akan melihat doa Daud dan belajar untuk meningkatkan kualitas doa kita. Pertama, doa Daud mengandung unsur kontras (ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">18-21). Ia membedakan dirinya yang begitu kecil dengan Yahweh yang begitu agung. Setelah mendengar perkataan-perkataan Natan sebelumnya, Daud tidak dapat menahan diri untuk merasa kagum karena Daud mengakui bahwa ia tidak berjasa sedikit pun untuk mendapatkan posisinya yang sekarang. Semuanya adalah belas kasihan Allah. Kedua, doa Daud mengandung unsur doksologi atau pujian yang memuliakan Allah (ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">22-24). Kesadaran Daud tidak membuatnya menjadi kelu dan bisu, namun justru membuatnya mengagungkan Allah, bahwa Yahweh tidak bisa dibandingkan dengan allah-allah lainnya. Hal ini sekaligus juga membuat Israel sebagai bangsa yang khusus karena Allahnya khusus. Bangsa Israel perlu juga berdoa seperti Daud berdoa, merayakan kebesaran dan kebaikan Yahweh.
Ketiga, sikap Daud tidak minder atau malu di hadapan Allah. Setelah
ia menaikkan pujiannya, Daud meneruskan dengan permohonan (ayat
setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">25-29). Yahweh memang tidak perlu memberikan anugerah-Nya yang
begitu besar kepada Daud. Namun, Daud berharap agar janji Yahweh
tersebut ditepati selama-lamanya. Doa yang berani ini adalah
respons yang pantas setelah ia mendengarkan firman Tuhan yang
disampaikan Natan sebelumnya. Seperti leluhurnya, Yakub ( Renungkan: Belajarlah hari ini untuk mengontraskan diri Anda dengan Allah, memuji kebesaran dan kasih-Nya, dan memohon dengan berani agar janji pemeliharaan-Nya bagi hidup Anda terwujud. |
(0.18) | (Rm 11:25) |
(sh: Rahasia rencana keselamatan. (Kamis, 11 Juni 1998)) Rahasia rencana keselamatan.Untuk mencegah kesombongan orang-orang Kristen bukan Yahudi terhadap orang Yahudi, Rasul Paulus menganggap penting untuk menyingkapkan rahasia tentang rencana keselamatan bagi orang Yahudi dan bukan Yahudi (ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">25). Setelah bangsa-bangsa lain diselamatkan bangsa Israel pun diselamatkan (ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">26-27). Keselamatan diperoleh semata-mata karena kemurahan Allah (ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">30-31), dan disambut dengan iman. Keselamatan hanya di dalam Yesus Kristus. Jadi Paulus tidak bicara tentang dua jalan keselamatan, tetapi dua pihak yang sama berdosa dan tidak layak, oleh iman dalam Yesus Kristus boleh diselamatkan. Puji-pujian dari Paulus. Sebelas pasal panjang telah Paulus pakai untuk memaparkan keajaiban kasih karunia Allah untuk orang berdosa. Ia memaparkan hal-hal penting dari pembenaran, pemilihan, panggilan, pengudusan, eskatologi, sampai pemuliaan Gereja kelak. Kini ia "kehabisan nafas". Ia berseru, ia bertanya, ia menegaskan dan ia akhirnya meninggikan Tuhan Allah. Semua kita pun tidak bisa lagi menyombongkan diri. Di hadapan keajaiban diri Allah, hikmat dan kasih karunia-Nya, karya-karya-Nya yang ajaib, kita hanya dapat tunduk bersyukur, tengadah memuliakan Allah. Renungkan: Jangan berhenti hanya sampai memikirkan Yesus, teruskan ke konsekuensinya menyembah dan mengagumi Allah di dalam Dia dan melalui Dia! Doa: Bapa, puji-pujian Rasul Paulus juga menjadi puji-pujian kami disertai hati yang takjub dan meyembah. |
(0.18) | (Flp 1:12) |
(sh: Yang penting Injil diberitakan (Minggu, 23 Mei 2004)) Yang penting Injil diberitakanKarena jelas apa misi yang diembannya, Paulus siap menanggung apa saja agar misi itu tercapai. Misi itu ialah Injil diberitakan ke seluruh dunia. Kesulitan dan penderitaan tidak menyurutkan niat dan kegiatannya, bahkan ia melihat semua halangan tadi menjadi sarana untuk kemajuan Injil (ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">12). Paulus bukan sekadar optimis, tetapi realistis. Keadaannya di penjara tidak membuat pekabaran Injil terhambat. Ia bisa memberitakan Injil kepada orang-orang di penjara, juga kepada pengawal dan pegawai istana di mana penjara itu berada. Lebih daripada itu, Paulus melihat akibat pemenjaraannya itu, orang lain semakin giat menginjili (ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">14). Ada orang yang dikuatkan iman untuk lebih setia dan mau melayani Tuhan karena kesaksian keteguhan iman Paulus. Ada orang yang sengaja PI untuk memperberat situasi Paulus. Hal itupun bagi Paulus telah menghasilkan kemajuan bagi pemberitaan Injil (ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">17). Arswendo Atmowiloto, seorang penulis terkenal di Indonesia pernah masuk penjara. Di penjara ia bertemu Tuhan, dan bahkan masih di dalam penjara ia menjadi orang yang membawa orang lain dekat kepada Tuhan. Setelah keluar ia menuliskan satu buku yang merangkumkan segala berkat yang ia dapat dan bagikan kepada sesama napi. Penjara tidak dapat menghalangi Injil diberitakan, dihayati, dan dinikmati. Renungkan: Cara kita menilai Injil dan kesulitan dalam pelayanan yang menentukan apakah kita akan terhambat atau justru menjadi pendorong. |
(0.18) | (Ul 24:1) |
(sh: Bercerai, siapa berani? (Sabtu, 3 Juli 2004)) Bercerai, siapa berani?Menikah kembali setelah bercerai, apakah diperbolehkan? Di zaman modern ini perceraian antara suami-istri (suami menceraikan istri dan istri menceraikan suami) semakin sering terdengar dan cenderung menjadi biasa. Peraturan Allah di perikop ini berbicara tentang pernikahan kembali setelah suami-istri bercerai, namun pernikahan ini tidak disetujui oleh Allah. Peraturan ini tidak saja berlaku untuk zaman dulu tetapi terlebih sekarang. Umat Allah harus memiliki ciri yang membedakannya dari orang dunia ini. Dalam konteks dunia Asia Timur kuno, peraturan ini justru melindungi kaum wanita (istri) dari pelecehan kaum pria (suami). Di luar Israel para suami dengan mudah menceraikan istrinya karena hal yang sepele, misalnya: masakan yang hangus. Sedangkan di Israel melalui Hukum Taurat hak kaum wanita diperhatikan, yakni tidak boleh diceraikan tanpa ada penyebab yang serius. Di ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">1 "tidak senonoh" bukan berarti tindakan perzinahan, melainkan perangai moral yang tidak pantas untuk dilakukan seorang istri. Inti peraturan di perikop ini ialah adanya larangan bagi mantan suami pertama untuk menikahi mantan istri, khususnya jika mantan istri ini telah menikah dan telah bercerai dari suami keduanya. Mengapa demikian? Pertama, karena perbuatan mantan suami pertama itu telah menyamakan mantan istri dengan seorang pelacur. Artinya, memperlakukan mantan istri sewenang-wenang (dipergunakan semaunya) dan tidak sopan (menceraikan). Kedua, perceraian tidak berkenan di hadapan Allah. Keputusan untuk bercerai yang dilakukan oleh mantan suami pertama adalah sikap melecehkan. Sebaliknya suami harus mengambil sikap menyenangkan istrinya sebagai pasangan yang diberikan Allah kepadanya. Hal ini tersirat dalam ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">5, yakni bukan hanya istri yang melayani suami, melainkan suami perlu menyukakan hati istri. Camkanlah: Bercerai bukanlah alternatif kristiani. Ikatan pernikahan adalah kudus dan serius. Hai para suami, kasihilah istrimu dan lindungi dia! (Kolose 3:19; I Petrus 3:7-8) |
(0.18) | (Kis 15:22) |
(sh: Bijaksana dan peka (Senin, 12 Juni 2000)) Bijaksana dan pekaItulah penilaian seorang tokoh kristen tentang surat yang dibuat oleh para rasul di Yerusalem kepada jemaat-jemaat non-Yahudi di luar Yerusalem. Oleh karena itu tidaklah heran bila akhirnya jemaat-jemaat itu mendapat berkat dari surat tersebut (31). Itu juga merupakan kunci sukses dari pengimplementasian keputusan pertemuan di Yerusalem. Para pemimpin sering kali menganggap bahwa setelah kesepakatan dibuat maka selanjutnya adalah tugas bawahan untuk melaksanakannya. Padahal untuk memahami suatu keputusan tidaklah mudah, mereka harus menafsir dan menjabarkan sendiri ke dalam bentuk-bentuk yang lebih praktis. Itulah sebabnya di tingkat bawahan, kesalah-pahaman dan konflik sering terjadi. Para rasul agaknya memahami hal ini. Karena itulah mereka mengambil berbagai langkah untuk menjamin suksesnya pengimplemen-tasian kesepakatan Yerusalem, agar kesatuan Kristen tidak hanya terjadi di kalangan para rasul, namun juga seluruh Kristen dimana pun mereka berada. Mereka memberikan informasi yang jelas dan tuntas kepada jemaat-jemaat tentang keputusan Yerusalem, secara tertulis dan lisan melalui orang-orang yang berkualitas (22), untuk menjamin kesahihan dan keobyektifan informasi. Kemudian mereka menegaskan posisi mereka tentang tuntutan sunat (24). Penegasan ini penting bagi Kristen di Antiokhia sebagai suatu konfirmasi dan peneguhan atas doktrin yang sudah mereka yakini selama ini. Dan itu tidak dilakukan hanya dengan pernyataan lisan, namun keputusan Roh Kudus. Allah melegitimasi keputusan itu karena itulah keputusan resmi dan berlaku bagi semua jemaat di sepanjang zaman. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan? Setelah jemaat Antiokhia membaca surat itu dan bertemu dengan para utusan rasul dari Yerusalem, mereka bersuka cita, terhibur, dan dikuatkan (31-32). Ini merupakan bukti bahwa keputusan dan pengimplementasiannya telah dilakukan secara bijak dan sehat. Ini merupakan bukti bahwa gereja mula-mula mempunyai manajemen yang baik. Renungkan: Manajemen yang sehat sebuah gereja manapun antar gereja memang diperlukan, agar jemaat mengalami penghiburan, sukacita, penguatan, dan tetap dipersatukan dalam menghadapi segala macam tantangan dan ancaman yang semakin meranggas. |
(0.18) | (Luk 22:54) |
(sh: Sikap manusia terhadap kebenaran. (Selasa, 18 April 2000)) Sikap manusia terhadap kebenaran.Setelah Yesus ditangkap dan dibawa pergi, hampir semua murid-Nya meninggalkan-Nya. Petrus masih mengikuti Dia, namun kemudian secara tiba-tiba ia menyadari bahwa dirinya berada di pihak yang salah. Dia tidak bermaksud demikian, namun ia tidak memahami dengan benar sifat dari peperangan itu dan senjata apa yang diperlukan untuk memenangkannya. Peperangan itu antara Kebenaran dan dusta dan Kebenaran itu secara mutlak ada di dalam seorang Pribadi Tunggal Yesus Kristus. Kebenaran tidak ditegakkan dengan kekuatan fisik, tetapi dengan kekuatan rohani. Di halaman rumah Imam Besar itu, Petrus menyangkal Yesus. Ketika seorang hamba berkata dengan penuh keyakinan 'Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia' (ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">59), hamba itu menyatakan bahwa apa yang ia ketahui adalah benar. Ini merupakan kesempatan terakhir bagi Petrus untuk memenangkan peperangan dan tetap berdiri dalam Kebenaran. Namun ia telah menyangkal kebenaran dan bersembunyi di balik kepura-puraan atau kepalsuan. Itulah sikap Petrus terhadap Kebenaran. Ia mengenal Kebenaran, tetapi ia melarikan diri daripadanya, menghindarinya, bahkan menyangkalinya demi kepentingan pribadi. Ia telah kalah dalam pencobaan. Para tua-tua, ahli Taurat, dan imam sepertinya menunjukkan sikap ingin mengenal Kebenaran ketika mereka mengajukan pertanyaan kepada Yesus (ayat setelah+Ia+mengambil&tab=notes" ver="">66-67). Tetapi sesungguhnya mereka tidak berminat mendapatkan Kebenaran. Mereka tidak siap percaya atau pun mendiskusikan kebenaran itu bersama-Nya. Mereka hanya ingin mendapatkan alasan untuk menghukum-Nya. Karena itu Yesus tidak memberikan jawaban detail atau mempertahankan argumentasi- Nya. Respons Yesus terhadap dua jenis sikap manusia itu berbeda. Terhadap Petrus, Ia berjanji akan berdoa untuknya, agar imannya tidak jatuh sehingga ia bisa menguatkan saudaranya yang lain. Walaupun saat ini kalah, dikemudian hari ia bisa menang. Janji ini berlaku juga bagi semua orang percaya di dalam mempertahankan Kebenaran di dalam hidup. Renungkan: Inilah respons Kristus yang penuh kasih. Sedangkan terhadap sikap yang tidak acuh terhadap Kebenaran, Yesus pun tidak akan mengacuhkan mereka untuk menyatakan Kebenaran. Mereka dibiarkan dalam keadaan tersesat. |
(0.18) | (Bil 12:3) |
(full: MUSA ... LEMBUT HATINYA
) Nas : Bil 12:3 (versi Inggris NIV -- rendah hati). Acuan kepada Musa selaku orang yang paling lembut hati di muka bumi rupanya merupakan pernyataan sisipan yang ditambahkan Yosua setelah kematian Musa. Kerendahan hati Musa terletak dalam kepercayaan-Nya kepada Allah selaku Tuhan, sehingga ia bebas dari sifat mementingkan diri dan ambisi yang fasik. Ketika ditantang atau diancam, Musa bersandar kepada Allah dan mempercayai bahwa Ia akan menolong dan melindungi dirinya. Alkitab memastikan bahwa Allah senang membantu orang yang rendah hati (Mazm 22:27; 25:9; 147:6; 149:4; Mat 5:5; 1Pet 5:6). Yesus, seorang nabi seperti Musa (Kis 7:37), juga lembut dan rendah hati (Mat 11:29), dan Ia juga mempercayakan diri kepada Allah ketika dianiaya (1Pet 2:23). |