Pindah ke halaman:
Pertama
Sebelumnya
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
Selanjutnya
Terakhir
Urutkan berdasar:
Relevansi | Kitab
(0.17762353333333) | (1Taw 9:17) | (jerusalem) Penunggu-penunggu pintu gerbang Di antara para petugas ibadat yang paling banyak diperhatikan ialah penunggu-penunggu pintu gerbang bait Allah, 1Ta 9:17-26. Tugas itu sudah ada waktu Israel mengembara di gurun, 1Ta 9:19-21. Di zaman nabi Samuel dan raja Daud mereka tetap bertugas pada "Bait Kemah:, 1Ta 9:23. Mereka dipuji oleh karena kesetiaannya, 1Ta 9:22. Mereka semua keturunan Korah bin Lewi, 1Ta 9:19. Sebenarnya di zaman belakangan barulah penunggu-penunggu pintu gerbang itu disamakan dengan orang Lewi. Pada waktu Israel kembali dari pembuangan barulah penunggu-penunggu itu disebut, bdk Ezr 2:42; Neh 7:45. Daftar yang termaktub dalam Neh 11 (yang menjadi sumber bagi 1Ta) menganggap penunggu-penunggu pintu gerbang itu sebagai golongan khusus. Setelah berhasil masuk kalangan orang Lewi para penunggu pintu gerbang berusaha menjadi sama dengan para penyanyi, bdk 1Ta 9:17,27 dan 2Ta 20:19. Ada dua belas mazmur yang dikatakan berasal dari bani Korah. |
(0.17762353333333) | (1Taw 25:1) | (jerusalem: bernubuat) Hanya kitab Tawarikh saja berkata bahwa para penyanyi "bernubuat" jadi adalah "nabi", bdk 1Ta 24:2,3, dan menyebut mereka "pelihat", 1Ta 24:5. Si Muwarikh menganggap kemampuan untuk mengarang dan menyanyikan mazmur semacam inspirasi supaya dengan kurnia kenabian. Tetapi bukan maksudnya bahwa para penyanyi itu adalah "nabi" yang berperan dalam ibadat |
(0.17762353333333) | (Est 10:3) | (jerusalem: Karena Mordekhai) Kata penutup naskah Ibrani ini (dan tambahan Yunani) menjadikan kitab Ester terlebih sebuah kisah Mordekhai, yang dijadikan tokoh utama, bdk Est 9:4. Mordekhailah yang tertolong oleh Allah membimbing jalannya peristiwa. Sebagaimana Yudit adalah "perempuan Yahudi" yang unggul, demikian Mordekhai menjadi "laki-laki Yahudi" yang ulung. Hari peringatan yang dalam kitab Ester ditetapkan mula-mula memang disebut "Hari Mordekhai", 2Ma 15:36 |
(0.17762353333333) | (Mzm 4:7) | (jerusalem: mereka) Ialah orang yang tidak percaya pada Tuhan. Panenan dan pemetikan buah-buah anggur memang dipestakan dengan kegembiraan dan kesukaan besar. |
(0.17762353333333) | (Mzm 5:11) | (jerusalem: namaMu) Nama ialah diri Allah sendiri sejauh menyatakan diri kepada manusia dengan kekuatan dan kebaikanNya; bdk Maz 8:2+. |
(0.17762353333333) | (Mzm 11:6) | (jerusalem: angin yang menghanguskan) Ialah, bdk Rat 5:10; Sir 43:17 angin panas dari gurun pasir bdk Maz 129:6, yang mengeringkan segala sesuatunya dan amat ditakuti orang. Sama seperti "arang berapi dan belerang" (pemazmur agaknya berpikir kepada kota Sodom dan Gomora, Kel 19:24; Yeh 38:22; Ayu 18:15; Wah 20:9) angin itu melambangkan hukuman yang menimpa para pengejar |
(0.17762353333333) | (Mzm 17:15) | (jerusalem: kupandang wajahMu) Seperti Musa juga memandang Tuhan, Bil 12:8 |
(0.17762353333333) | (Mzm 50:1) | (jerusalem: Ibadah yang sejati) Ini sebuah sajak yang dengan tandas menggambarkan pengadilan Allah yang dengan pedas mengecam ibadah lahiriah belaka, serupa dengan kecaman yang banyak dilontarkan para nabi, Ams 5:21; Yes 1:11; Hos 6:6; 14:3; Mik 6:6 dst; Yer 7:31 dst; Mat 1:10; 1Sa 15:22; 1Ta 29:17. Lagu ini terbagi atas tiga bagian yang masing-masing berakhir dengan perkataan Allah yang ditujukan kepada umat, Maz 50:7,14-15; 22-23. bagian pertama, Maz 50:1-7, menggambarkan Allah yang tampil untuk mengadakan pengadilan; dalam bagian kedua, Maz 50:8-15, Allah menandaskan bahwa tidak memerlukan korban atau ibadat umatNya; dalam bagian ketiga, Maz 50:16-23, Allah menuduh, mengecam dan mengancam umatNya karena ibadatnya hanya lahiriah dan pura-pura saja, sehingga perlu mereka bertobat. |
(0.17762353333333) | (Mzm 78:1) | (jerusalem: Pelajaran dari sejarah) Ini sebuah renungan seseorang yang berhikmat tentang sejarah umat Israel, bdk Yes 63:7 dst; Maz 105:1-45; 106:1-48; 114:1-8; 136:1-26; Wis 16:1-18:25. Pesajak memikirkan keluaran umat dari Mesir, Maz 78:11-14, perjalanannya di padang gurun, Maz 78:15-53, masuknya ke negeri Kanaan dan hidupnya di situ di zaman para Hakim sampai dengan raja Daud, Maz 78:54-72. Renungan itu disajikan oleh karena memang wajib memelihara dan meneruskan tradisi, Maz 78:1-7, sebagai pengajaran bagi keturunan nenek moyang, supaya keturunan itu jangan menempuh jalan kedosaan yang sama. Sebab sama dengan tradisi Ulangan, pemazmur menekankan bahwa sejarah umat Israel itu ialah: Allah berbuat baik bagi umat, tetapi umat terus-menerus mendurhaka, Maz 78:8-10. allah tiap-tiap kali menghukum, tetapi juga tiap-tiap kali mengasihani umatNya. Yang pertama-tama disalahkan pemazmur (dari kalangan Yehuda) ialah suku Efraim, Maz 78:9-10, artinya: kerajaan utara, asal usul bangsa Samaria yang bermusuhan dengan bangsa Yahudi. Sebaliknya, kepilihan suku Yehuda dan keturunan Daud sangat ditonjolkan, Maz 78:68-72. Dalam hal ini Maz 78 sejalan dengan kitab Tawarikh. |
(0.17762353333333) | (Mzm 102:1) | (jerusalem: Doa minta tolong dan doa untuk Sion) Dalam kidung ini terkumpul dua ratapan atau permohonan. Ada sebuah ratapan perorangan, Maz 102:2-12 dan Maz 102:24-28; bdk Maz 69, dan ada sebuah ratapan umat, Maz 102:13-23 dan Maz 102:28. Ratapan pertama adalah doa seseorang yang sakit, Maz 102:4-6, dan diperolok oleh musuh-musuhnya, Maz 102:9; seorang diri ia mengeluh di hadapan Tuhan, bdk judul, Maz 102:1,7-8. Ia merasa dirinya tertimpa murka Allah, Maz 102:10-11, dan hampir mati kesedihan, Maz 102:12,24-25. Namun penderita tetap percaya pada Tuhan yang kekal dan Pencipta alam semesta, Maz 102:26-28. ratapan umat mengandaikan Yerusalem sudah musnah, sebab pemulihannya dimohon. Kalau demikian maka Tuhan akan disegani bangsa-bangsa lain oleh karena tindakanNya itu. Kedua doa tsb yang aselinya tersendiri, kemudian dipersatukan oleh karena orang sengsara yang disebut dalam judul disamakan dengan umat yang sengsara. |
(0.17762353333333) | (Mzm 119:1) | (jerusalem: Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat TUHAN) Sajak yang paling panjang dalam seluruh kitab Mazmur ini boleh juga diberi judul: Pujian atas Taurat yang membahagiakan manusia. Mazmur ini berasal dari kalangan orang berhikmat (dan ahli-ahli Taurat) dan muncul di zaman belakangan. Ia tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Maz 9:1-10:18+, begitu rupa sehingga tiap-tiap kali delapan ayat berturut mulai dengan huruf yang sama lalu menyusul delapan ayat yang diawali huruf abjad yang berikut. Begitu terbentuk 22 bait. Susunan semacam itu agak dibuat-buat. Selebihnya tiap-tiap ayat (kecuali ayat 122 dalam naskah Ibrani) memuat salah satu kata yang searti dengan "Taurat". Hanya istilah "taurat" perlu di mengerti secara luas, bdk Ula 4:5+ Yang dimaksud ialah seluruh wahyu Tuhan serta penyataannya yang menjadi pemimpin manusia kepada kebahagiaan dan keselamatan. Pemazmur sungguh pencinta Taurat sebagai karunia Tuhan yang unggul. Dengan sebulat hati ia menyerahkan diri kepada Taurat oleh karena dengan jalan itu ia menyerahkan dirinya kepada Tuhan sendiri Mazmur yang panjang ini sudah mendapat pendahuluannya dalam Maz 19:8-14 dan menyatakan semangat yang sama, Maz 119 menjadi semacam tugu peringatan kesalehan yang menjadi milik khas umat Israel sesudah masa pembuangan. Di dalamnya dipersatu-padukan aliran kenabian, aliran hikmat dan aliran "ahli-ahli Kitab" yang jatuh cinta kepada Tuhan dan sekuat tenaga berusaha mewujudkannya dalam hidupnya. |
(0.17762353333333) | (Kid 8:6) | (jerusalem) Kedua ayat ini diucapkan oleh mempelai perempuan. Sampai sekarang Kidung Agung belum mengatakan apa sebenarnya cinta itu. Di sini mempelai perempuan menyatakannya dengan kata tandas, tegas lagi indah: Cinta mempunyai kekuatan tak terkalahkan; ia tidak tertahan dan nilainya tidak bertara. Dalam dipahami mengapa sajak ini dipilih menjadi penutup dan puncak Kidung Agung. |
(0.17762353333333) | (Yes 24:7) | (jerusalem) Ini nyanyian mengenai "Kota yang kacau riuh" (harafiah: kota hampa) yang dihancurkan. Keruntuhan kota itulah yang menginspirasikan seluruh penglihatan tentang akhir zaman ini, bdk Yes 25:2; 26:5; 27:10-11. Kota itu sudah pasti kota suatu bangsa lain, yang dilawankan dengan kota Yerusalem, Yes 26:1-6. Pemusnahan kota itu melambangkan penghancuran sementara dunia. Mungkin "Kota yang kacau riuh" itu ialah kota Bebal yang dimusnahkan raja Ahasyweros (Xerxes) pada th 485 seb Mas, atau kota Tirus yang dihancurkan Aleksander Agung pada th 332 seb Mas, ataupun kota Samaria yang dipunahkan Yohanes Hirkanus pada th 110 seb Mas. Tetapi paling mungkin dimaksudkan salah satu kota negeri Moab. Sebab Moab disebut dalam Yes 25:10; 24:17-18 mengutip Yer 48:43-44, yaitu sebuah nubuat tentang Moab. Selebihnya Yes 24:7-9 berkata tentang pohon-pohon anggur dan ini mengingatkan kebun-kebun anggur Moab yang terkenal, bdk Yes 16:7-10. Maka yang dimaksudkan kiranya ibu kota Moab yang dimusnahkan entahlah kapan. |
(0.17762353333333) | (Yes 49:1) | (jerusalem) Ahli-ahli Kitab tidak sependapat berhubung rangkuman Nyanyian Hamba Tuhan yang kedua ini. Ada yang berkata bahwa nyanyian itu mencakup Yes 49:1-6; dan yang berpendapat Yes 49:7-9 termasuk juga. Nyanyian kedua ini meneruskan gambar Hamba Tuhan yang disajikan nyanyian pertama, Yes 42:1-9, tetapi dengan menonjolkan beberapa segi pada tugas Hamba itu; sejak awal mula ia sudah dipanggil dan tetapkan Tuhan, Yes 49:1,5; tugasnya tidak hanya mengenai umat Israel yang mesti dikumpulkannya, Yes 49:5, tetapi juga bangsa-bangsa lain yang harus diterangi, Yes 49:6; ada pemberitaan baru yang menakjubkan, Yes 49:2 yang membawa terang dan keselamatan, Yes 49:6 ditambah bahwa Hamba itu akan mengalami kegagalan, Yes 49:4,7 meskipun ia tetap mengandalkan Tuhan semata-mata, Yes 49:4,5, akhirnya Hamba itu akan mendapat kemenangan, Yes 49:7. Nyanyian yang ketiga dan yang keempat lebih jauh akan memerincikan halnya. |
(0.17762353333333) | (Yeh 40:1) | (jerusalem: Dalam tahun) Bagian terakhir kitab Yehezkiel, bab 40-48, menyajikan semacam bagan terperinci pemulihan keagamaan dan kebangsaan umat Israel di Palestina. Nabi Yehezkiel berpangkal pada masa yang lampau yang ternyata dikenalnya baik-baik. Tetapi ia mencoba menyesuaikan hukum lama dengan keadaan baru dan iapun memanfaatkan pengalaman umat belum lama berselang. Maksudnya ialah mencegah umat Israel dari godaan dan kesalahan yang dahulu mengakibatkan keruntuhannya. Begitulah nabi Yehezkiel nampak sebagai organisator yang ingin mewujudkan pembaharuan yang sudah lama diharapkan dan diinginkan. Apa yang dahulu dijanjikan nabi Yehezkiel sehubungan dengan pemulihan umat dan mengenai perjanjian yang baru menurut bahwa jemaat Yahudi diorganisasikan secara lain dari dahulu. Memang di zaman nabi Yehezkiel segenap bangsa Israel perlu dibangun kembali. Karena itu Yehezkiel sempat memberi Israel semacam "piagam pembangunan" yang menjadi dasar segenap usaha dan pengharapan di masa kemudian dari Yehezkiel, mulai dengan Ezra sampai dengan kitab Wahyu yang berkata tentang "Yerusalem sorgawi". Umat Kristen agaknya mengartikan semuanya itu begitu rupa sehingga mengenai kekudusan yang dicita-citakan, Yeh 44:23; 43:7, dan kehadiran Allah, Yeh 48:35, sebagaimana yang terujud dalam Gereja Kristus |
(0.17762353333333) | (Dan 7:13) | (jerusalem: anak manusia) Aramnya: bar nasya. Ini searti dengan ungkapan: ben Adam. Aselinya berarti: manusia, bdk Maz 8:5. Dalam kitab Yehezkiel Allah menyebut nabi Yehezkiel dengan ungkapan itu. tetapi dalam Dan 7:13 ungkapan yang sama mendapat arti khusus. Yang dimaksud ialah seorang manusia yang secara gaib melebihi keadaan manusia biasa. Dan manusia gaib yang dimaksudkan bukannya pertama-tama sekelompok orang, tetapi seorang tokoh tertentu. begitu ungkapan itu dimengerti oleh tulisan-tulisan Yahudi dari zaman dahulu yang bergantung pada Dan 7:13, yaitu buku apokrip Henokh dan IV Ezra. begitu pula para rabi Yahudi selalu mengartikannya. Yesuspun mengerti ungkapan itu dengan cara demikian dan mengetrapkannya pada diriNya, bdk Mat 8:20+. Tetapi ungkapan itu juga diartikan begitu rupa sehingga yang dimaksud ialah sekelompok orang. Pengertian itu berdasarkan Dan 7:18 (dan 22). Di situ anak manusia dengan satu atau lain jalan disamakan dengan orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. Tetapi pengertian ini hanya melanjutkan pengartian pertama (seorang tokoh tertentu) Anak manusia (tokoh itu) menjadi kepala, wali dan contoh umat yang kudus. Pujangga Gereja, Efrem, berpendapat bahwa nubuat ini pertama-tama mengenai orang Yahudi (di masa para Makabe), tetapi sepenuh-penuhnya digenapi dalam diri Yesus. |
(0.17762353333333) | (Hos 2:2) | (jerusalem) Tuhan sendiri angkat bicara dan memakai bahasa kasih yang ditertawakan. Namun demikian Allah tidak mengganti kasihNya dengan kebencian. Dengan serangkaian tindakan penghukuman Tuhan berusaha mengembalikan umat Israel kepada kesetiaan. Dalam hal itu Ia berhasil, lalu menguji kesetiaan Israel sekali lagi dan akhirnya Tuhan kembali menjadikan Israel isteriNya dengan kasih seperti semula dan melimpahkan berkatNya. |
(0.17762353333333) | (Hos 11:1) | (jerusalem) Pikiran yang terungkap dalam bab 11 ini sejalan dengan yang dikemukakan dalam bab 1-3. Hanya bab 1-3 memakai kiasan cinta kasih suami yang dipermainkan, sedangkan bab 11 memakai kiasan kasih bapa yang diremehkan. Dalam bab 1-3 anak-anak dilihat beserta dengan ibu mereka yang sundal, bdk Hos 2:1+, Hos 2:3-4 sebagaimana sudah dikemukakan dalam Hos 1:2. |
(0.17762353333333) | (Am 1:3) | (jerusalem) Bagian ini mengumpulkan berbagai nubuat yang dibawakan oleh Amos pada saat yang berbeda-beda. Nubuat-nubuat itu melawan tujuh bangsa (tambah Yehuda: tetapi ini merupakan suatu tambahan). Susunan nubuat-nubuat itu sama dengan memakai rumusan-rumusan yang sama pula. Semua bermaksud menampilkan keadilan Allah yang di mana-mana menghukum setiap ketidakadilan. Nubuat terakhir barulah mengenai bangsa Israel. Begitu ditekankan bahwa Israel dihukum sama seperti bangsa-bangsa lain, meskipun mereka sendiri sekali-kali tidak menantikan hukuman itu. Bahkan hukuman atas Israel menjadi penyataan keadilan Tuhan yang paling jelas. |
(0.17762353333333) | (Mat 11:29) | (jerusalem: kuk) "Kuk hukum Taurat" adalah kiasan yang lazim di antara para rabi Yahudi, lihat Zef 3:9 (LXX); Rat 3:27; Yer 2:20; Yer 5:5; bdk Yes 14:25; Sir 6:24-30; Sir 51:26-27 menggunakan kiasan itu (seperti Yesus) sehubungan dengan hikmat yang bebannya ringan dan menyenangkan |