Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 381 - 400 dari 1518 ayat untuk Paulus (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.35) (Flp 3:1) (jerusalem) Ayat Ia seolah-olah mau menutup surat ini. Tetapi kemudian Paulus mulai menguraikan pokok yang baru, Fili 3:1 dst. Karena gangguan itu maka sementara ahli berpendapat bahwa Fili 3:1-4:1 aslinya sebuah surat tersendiri.
(0.35) (Flp 4:15) (jerusalem: perhitungan hutang dan piutang) Paulus selalu menolak menerima upah dan ganjaran bagi karya kerasulannya, meskipun berhak. Hanya orang-orang Filipi yang dikasihinya diperbolehkan memberi sumbangan. Kis 18:3+.
(0.35) (Kol 4:12) (jerusalem: Epafras) Orang ini berasal dari Kolose (ia adalah orang lain dari Epafroditus dari Filipi, Fili 2:25; 4:18). Epafras adalah seorang murid Paulus yang kepadanya dipercayakan pewartaan Injil di Kolose, Kol 1:7.
(0.35) (1Tes 1:3) (jerusalem) Ketiga sikap Kristen, yaitu iman, pengharapan dan kasih, 1Ko 13:13+, Paulus melihat bergiatnya ketiga sikap tadi dalam hidup jemaat. Dalam masing-masing sikap ia menonjolkan salah satu segi yang sesuai dengan keadaan sulit jemaat.
(0.35) (1Tes 2:15) (jerusalem) Kata-kata pedas ini menggemakan pertikaian-pertikaian semula di Yerusalem, Mat 5:12; 21:33-46; 23:29-37; Kis 2:23+. Kepedasan itu disebabkan oleh kekesalan hati orang Yahudi oleh karena pewartaan Injil oleh Paulus kepada orang bukan Yahudi, 1Te 2:16; Kis 13:5+; Fili 3:2-3. Tetapi Paulus juga kerap mengingatkan keutamaan bangsa terpilih itu; di tempat lain Paulus memperlengkapi gambaran yang disajikannya di sini; bdk Rom 9-11; Gal 4:21-31. Ia terus berdaya upaya menjalin dan mempertahankan persatuan antara orang Kristen bukan Yahudi dan orang Kristen keturunan Yahudi, bdk 1Ko 16:1+; Efe 2:11-22. Paulus hanya menyerang lawan-lawan yang langsung menghalangi karyanya.
(0.35) (1Tes 5:9) (jerusalem) Kembali Paulus mengikhtisarkan pewartaannya: Allah menyelamatkan kita dengan perantaraan Yesus Kristus yang mati untuk kita. "Berjaga-jaga" ... "tidur" berarti: hidup ... mati", seperti dalam 1Te 4:14-17. Semua orang beriman akan mengambil bagian dalam keselamatan terakhir.
(0.35) (1Tim 1:18) (jerusalem: yang telah dinubuatkan) Seperti dalam 1Ti 4:14 Paulus di sini mengingatkan kepada Timotius peranan yang dipegang "nabi-nabi" pada saat Timotius diserahi tugas kerasulan. Kis 13:1-3; 11:27+
(0.35) (1Tim 5:14) (jerusalem) Setelah mendapat pengalaman Paulus tidak lagi menawarkan kepada janda muda cita-cita yang dianjurkan dalam 1Ko 7:8,40
(0.35) (2Tim 2:18) (jerusalem) Ada mungkin kebangkitan diartikan sebagai kejadian mistik: kenaikan batiniah kepada Allah. Paulus sudah memperingatkan orang-orang Korintus agar jangan mengartikan kebangkitan terlalu kasar, 1Kor 15:35-53+.
(0.35) (2Tim 4:8) (jerusalem: merindukan kedatanganNya) Harafiah: mengasihi kedatanganNya. Paulus yakin bahwa sudah menyelesaikan tugasnya. Bersama dengan dia akan dimahkotai semua orang yang menyambut Injil, bdk Fili 4:1; 2Tes 1:7, 10.
(0.35) (2Tim 4:11) (jerusalem: Lukas) Ialah Lukas, pengarang Injil ketiga, bdk Kol 4:14
(0.35) (Luk 7:13) (ende: Tuhan)

Ini sebagai terdjemahan kata Junani "kyrios" sebenarnja berarti "tuan". Orang Jahudi menggunakannja melulu sebagai pengganti nama "Jahweh" didalam terdjemahan Kitab Kudus dalam bahasa Junani, jang disebut "Septuaginta" Lukas menggunakannja bagi Jesus dalam tjorak arti jang agak berlainan, sebagaimana waktu itu sudah mendjadi lazim dalam Geredja purba, dan chususnja kita djumpai dalam surat-surat Paulus. Tentang tjorak arti itu baiklah batja uraian dalam kata pengantar pada surat-surat Paulus.

(0.35) (Kis 28:30) (ende: Dua tahun genap)

Lukas menggunakan istilah Junani "dietia" dari bahasa kehakiman, artinja "djangka waktu dua tahun" dan mengandung ketentuan, bahwa seorang tahanan jang seliwat djangka waktu itu belum diadili dengan sendirinja harus dibebaskan. Sebab para pembatja Romawi dan Junani mengetahui ketentuan itu, Lukas tentu merasa tak perlu mentjatat bahwa Paulus dibebaskan. Paulus sendiri tentu menggunakan saat itu, bila ia menjatakan dalam Fili 1:25-26; 2:24 dan File 22 harapan jang pasti, bahwa tak lama lagi ia dibebaskan.

(0.35) (Rm 3:24) (ende)

Mereka dibenarkan, jaitu dibebaskan dari dosa dan diberi bagian dalam kebenaran Allah. Orang Jahudi menganggap, bahwa mereka dibenarkan oleh Allah Paulus menegaskan: \= 1) Kebenaran manusia berwudjud anugerah, bukan gandjaran, 2) diberikan melulu atas kerahiman Allah, 3) diberikan karena ditebus oleh darah Kristus, 4) ditebus berarti diperdamaikan dengan Allah, 5) dari manusia hanja dituntut kepertjajaan akan Kristus. \+

Tentang makna istilah "kepertjajaan" dalam bahasa Paulus, batjalah uraian dalam Kata Pendahuluan II, fasal 4, halaman 538 (tjetakan V 1968).

(0.35) (Rm 6:19) (ende: Setjara manusia)

Ini mengenai kalimat jang mendahului dan jang berikut. Rupanja Paulus merasa malu memperbandingkan ketaatan kepada Indjil dengan perbudakan kepada manusia atau dosa. Dan memang hubungan manusia jang sudah dibenarkan dengan Allah, djanganlah disebut "perbudakan", sebab sebenarnja berwudjud tjinta mesra. Tetapi dalam hubungan uraian Paulus disini sudah sewadjarnja iapun mengingatkan kepada satu segi lain dari hubungan dengan Allah, jang tetap berlaku djuga, jaitu ketaatan karena "takut" kepada Allah.

(0.35) (Rm 10:15) (ende: Alangkah indahnja)

Kutipan ini diambil dari Yes 52:7, tetapi ditafsirkan Paulus sangat bebas. Paulus membandingkan sikap orang Jahudi terhadap Indjil dengan sikap orang Israel dahulu terhadap kabar gembira, bahwa mereka dibebaskan dari tawanan di Babilon. Kristus memaklumkan kebebasan dari tawanan dosa. Isaias dalam nubuatnja menggambarkan bagaimana pembawa berita itu dengan girangnja dan dengan gembira itu kepada para tawanan di Babilon itu. Tetapi mereka tak atjuh dan tidak mau pertjaja.

(0.35) (1Kor 4:8) (ende)

Perkataan Paulus mulai mendjadi bertjorak sindiran tadjam, guna menginsjafkan umat. Nampaknja ada orang-orang (golongan-golongan) jang berlagak seolah-olah mereka sudah tjukup berpengetahuan dan berpengertian tentang hal-hal Indjil, sehingga tidak memerlukan lagi nasehat-nasehat, pengadjaran atau pimpinan dari Paulus atau pengadjar dan pemimpin lain. Mereka ini barangkali termasuk "pihak Kristus". Ingatlah 1Ko 1:12 dan tjatatan disitu. Sindiran itu dilandjutkan dalam fasal berikut.

(0.35) (2Kor 3:6) (ende)

Paulus mulai membandingkan hukum taurat dengan Indjil. Dari hal ini terang, bahwa penentang-penentang Paulus, jang dinamakannja rasul-rasul palsu, adalah saudara-saudara bangsa Jahudi dari umat Palestina, jang mengandjurkan persunatan dan penganutan hukum taurat serta adat-istiadat Jahudi.

(0.35) (2Kor 5:6) (ende)

Ketiga ajat ini agak kabur susunannja. Dapat ditafsirkan sebagai berikut. Paulus tidak takut mati, malahan ingin mati, sebab itu berarti masuk tanah-air jang sedjati, dan untuk selama-lamanja hidup dalam pergaulan mesra dengan Jesus jang pernah dilihatnja dalam kemuliaanNja. Umat patut berpikir demikian djuga. disini terang pula bahwa Paulus jakin, bahwa keadaan itu tertjapai segera sesudah matinja tubuh, biarpun djiwa masih dalam keadaan "telandjang."

(0.35) (2Kor 10:15) (ende: Memegahkan diri atas hasil pekerdjaan orang-orang lain)

seperti mereka jang berusaha merampas Korintus dari tangan Paulus.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA