Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 381 - 400 dari 779 ayat untuk Daud [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25159446666667) (Yes 11:3) (jerusalem: takut akan TUHAN) Bdk Ams 1:7+. Roh kenabian menganugerahi Mesias dengan kebajikan bapa leluhur: hikmat dan pengertian seperti yang dimiliki Salomo, keberanian dan pertimbangan masak yang menjadi kepunyaan Daud, pengenalan dan ketakutan akan Tuhan yang merupakan keistimewaan para bapa bangsa dan para nabi Musa, Yakub dan Abraham, Bdk Yes 9:5.
(0.25159446666667) (Yes 16:3) (jerusalem: Berilah nasehat....) Yes 16:3-4 mengutip permohonan yang disampaikan para pengungsi Moab kepada orang Yehuda, supaya diterima di negeri mereka. Mendukung permohonannya mereka menyingkapkan dalam Yes 16:4-5 keyakinannya bahwa Israel mempunyai masa depan yang cerah, a.l. oleh karena keturunan raja Daud tetap memerintah berkat janji Tuhan yang beberapa kali dikemukakan nabi Yesaya.
(0.25159446666667) (Yer 3:18) (jerusalem: datang bersama-sama) Para nabi menubuatkan bahwa pada zaman Mesias kelak kedua bagian umat Israel akan bersatu kembali, sama seperti bersatu pada masa raja Daud dan Salomo, Yer 23:5-6; 31:1; Yes 11:13-14; Yeh 37:15-27; Hos 1:11; Mik 2:12; Zak 9:10.
(0.25159446666667) (Yer 40:14) (jerusalem) Baalis Raja Amon ini masih dapat mempertahankan diri terhadap Nebukadnezar. Ia agaknya kesal hati oleh karena Gedalya menaklukkan diri
(0.25159446666667) (Yeh 43:8) (jerusalem) Bait Allah yang dibangun Salomo langsung bersambung dengan istana yang didirikan Daud, 1Ra 7:8. Nabi Yehezkiel menetapkan bahwa istana harus terletak di bagian lain kota. Bukit di bagian timur kota hanya teruntuk bagi Rumah Tuhan. bdk Kel 19:12+.
(0.25159446666667) (Hos 8:4) (jerusalem: telah mengangkat raja...) Bdk 1Sa 8:1+; 1Sa 11:12+. Rupanya Hosea tidak mengutuk pemerintahan berupa kerajaan dan tidak pula kerajaan Samaria yang melawan wangsa kerajaan keturunan Daud di Yerusalem. Nabi mencela penggulingan takhta beruntun-runtun yang dicetuskan oleh suatu sikap dan semangat yang tidak sedikitpun bersangkutan dengan kesetiaan pada Tuhan.
(0.25159446666667) (Am 9:11) (jerusalem) Janji keselamatan di masa depan ini mengandung: pemulihan kerajaan Daud, Ams 9:11-12; kesejahteraan jasmani, Ams 9:13-14; Tanah Suci menjadi milik tetap, Ams 9:15. Mengenai kebahagiaan di zaman Mesias itu bdk Hos 2:17+.
(0.25159446666667) (Am 9:12) (jerusalem: segala bangsa yang Kusebut milikKu) Harafiah: segala bangsa yang atasnya namaKu diserukan. Bdk 2Sa 12:28. Yang dimaksudkan kiranya bangsa-bangsa yang dahulu menjadi taklukan Daud, bdk 2Sa 8. Terjemahan Yunani (LXX) mengartikan ayat ini secara jauh lebih luas. terjemahan itulah yang dikutip dalam Kis 15:16-17.
(0.25159446666667) (Mi 1:15) (jerusalem: Adulam) Kota ini menjadi tempat bersembunyi bagi Daud waktu melarikan diri dari pada raja Saul, 1Sa 22:1; 2Sa 23:13. Kurang jelas apa yang dimaksudkan dengan "kemuliaan Israel". Ungkapan itu dapat berarti: Tuhan. Tetapi kurang pasti apakah di sini Tuhan dimaksudkan.
(0.25159446666667) (Mi 5:5) (jerusalem) Ini sebagian dari sebuah nubuat yang memberitahukan kemenangan atas negeri Asyur di masa mendatang. Kemenangan itu diperoleh oleh keturunan Daud, Mik 5:4-5 (Ibrani) atau oleh para pemuka Yehuda, Mik 5:4-5.
(0.25159446666667) (Mrk 2:26) (jerusalem: Abyatar) Imam Besar dalam 1Sa 21:2-7 sebenarnya bernama Ahimelek. Boleh jadi Markus berkata tentang Abyatar, oleh karena Imam Besar ini pada zaman Daud paling dikenal, 2Sa 20:25; boleh jadi juga bahwa Markus menuruti salah satu tradisi lain yang menjadikan Abyatar ayah Ahimelek (2Sa 8:17 Ibr).
(0.25159446666667) (1Sam 25:20) (sh: Yang bebal dan yang bijak. (Jumat, 06 Februari 1998))
Yang bebal dan yang bijak.

Yang bebal dan yang bijak.
Pergumulan hidup yang berat, seperti yang dialami Daud, lari dari satu tempat ke tempat lain, kehilangan orang yang dikasihi, menjadi korban kesewenangan Saul, telah menghabiskan kesabarannya. Apalagi sikap bebal Nabal, yang tak tahu berterima kasih. Untunglah Nabal memiliki seorang istri yang tidak hanya cantik, tetapi juga bersikap bijak. Dia menanggapi serius laporan hambanya dan merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan keluarganya dari amukan Daud dan anak buahnya (ayat 24). Langkah diplomasi pun ditempuh. Sungguh luar biasa. Kata-kata bijak Abigail menggugah kesadaran Daud yang nyaris jatuh dalam dosa.

Berjuang demi kebenaran. Pendekatan yang bijak oleh Abigail tidak saja telah menyelamatkan Daud dari dosa dan orang-orang yang tidak bersalah dari kematian, tetapi juga memberi kesempatan kepada keadilan Allah berlaku atas Nabal. Orang beriman diberi Tuhan kebijakan yang mengalahkan kejahatan dunia ini. Selain perlu berjuang demi menegakkan kebenaran, orang beriman pun perlu meminta hikmat Allah agar mampu menyatakan kasih dan menegakkan kebenaran di dalam kasih.

Renungkan: Anda dipilih Tuhan bukan saja untuk enak sendiri, tetapi untuk membagi-bagikan kasih Tuhan itu kepada orang lain.

(0.25159446666667) (1Sam 30:1) (sh: Terjepit namun tetap percaya. (Rabu, 11 Februari 1998))
Terjepit namun tetap percaya.

Terjepit namun tetap percaya.
Kita pasti pernah mengalami keadaan terjepit, karena berbagai kondisi. Meski jarang mengalami situasi terjepit seberat Daud, namun seringkali iman percaya kita cukup tergoncang. Tidak demikian dengan Daud. Kesulitan yang dialaminya begitu besar, membuat ia dan rakyatnya meratap sampai kehabisan air mata. Namun dalam situasi terjepit itu, ia tidak kehabisan iman malah memperkuat iman kepada Tuhan (ayat 6; Bdk. Mzm. 56:4-5).

Jalan keluar dari Tuhan. Selain tergoncang iman, keterjepitan mudah membuat kita mencari jalan keluar yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi Daud justru lebih dulu mencari kehendak dan memohon berkat Tuhan. Tentu saja semua usaha adalah sah dan dapat Tuhan pakai. Namun apakah usaha kita mengatasi masalah itu dialaskan dan dibangun di atas prinsip iman dan campur tangan Tuhan? (ayat 7-20).

Menang bersama. Keberhasilan bisa membuat lupa daratan, lupa teman dekat. Daud dengan tegas menolak usul mereka yang berhati jahat (ayat 22-23). Ia mengingatkan bahwa kemenangannya bukan hasil kekuatan dan strategi mereka semata tetapi karunia Tuhan (ayat 23).

Doa: Ajar kami memahami situasi sesuai kehendak-Mu, agar berseru saat terjepit, bersyukur bersama saat berhasil.

(0.25159446666667) (2Sam 1:1) (sh: Berita itu cepat tersiar. (Jumat, 13 Februari 1998))
Berita itu cepat tersiar.

Berita itu cepat tersiar.
Ada yang berniat jahat dan ada pula yang berniat baik. Di saat Daud beroleh kemenangan, kabar tentang kematian Saul diterimanya. Jika kita bandingkan perikop ini dengan sebelumnya (khususnya ayat 7-10 dengan 1Sam. 31:4-5), ada perbedaan yang mencolok. Mengapa? Barangkali si pembawa kabar merekayasa sedemikian rupa agar supaya dapat dipercaya, dan mendapat upah atau jabatan. Sebaliknya, si pembawa berita dihukum mati sesuai dengan ucapannya (ayat 13-16, bdk. Ams. 18:21 dan Mat. 12:37).

Kasih yang mendalam dan tulus. Dari segi kemanusiaan kesempatan yang pada saat ini terpampang di hadapan Daud sangat mempercepat prosesnya menjadi raja. Ternyata Daud menyatakan kasih yang mendalam dan tulus (ayat 11-12). Seandainya Anda dan setiap pengikut Yesus memiliki kasih yang seperti itu, pasti tidak akan terjadi pertikaian antar pimpinan gereja yang menyangkut kedudukan, penyalah-gunaan harta, dlsb. Contoh yang direfleksikan Daud ini sungguh menakjubkan untuk diberlakukan pada masa kini. Suara siapakah yang berbicara di dalam hatimu dan hatiku, ketika kita mendengar kematian orang lain, terlebih kematian dari orang-orang yang membenci kita?

Doa: Tuhan, ajar kami senantiasa mengasihi sesama, bahkan yang membenci kami pun dapat kami kasihi. Amin.

(0.25159446666667) (2Sam 14:1) (sh: Yang pergi. (Selasa, 30 Juni 1998))
Yang pergi.

Yang pergi.
Absalom yang pergi meninggalkan kaum keluarganya karena takut, tentulah rindu untuk kembali. Tak ada orang yang dapat hidup dengan tenang kalau ia terbuang. Ini adalah gambaran bahwa manusia tidak dapat hidup tenang dan bahagia kalau ia terbuang jauh dari Allah. Tetapi Absalom tidak berani langsung kembali; khawatir ayahnya, Daud masih marah. Yoab menduga Daud sudah tidak marah lagi. Kemudian disusunlah siasat untuk mengetahui apakah benar Daud sudah tidak marah. Perdamaian memang harus diusahakan lebih dari apapun.

Yang menimbang, Seorang perempuan Tekoa diminta bersandiwara untuk meminta pertimbangan apakah kiranya orang seperti Absalom harus dibunuh atau dibiarkan hidup. Inilah cara Yoab untuk meminta pengampunan atas Absalom dari raja. Dari pertimbangannya yang bijaksana Daud mengatakan bahwa orang yang seperti Absalom itu seharusnya jangan dicelakai. "Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya orang yang terbuang jangan tinggal terbuang daripada-Nya" kata perempuan Tekoa ini. Begitulah kasih Allah.

Renungkan: Karya rekonsiliasi Yesus Kristus bertujuan agar orang yang terbuang dari Allah atau pun dari keluarga dapat dipulihkan kembali.

Doakan: Orang yang sudah lama meninggalkan Tuhan.

(0.25159446666667) (2Sam 15:13) (sh: Iman dan penalaran. (Jumat, 03 Juli 1998))
Iman dan penalaran.

Iman dan penalaran.
Ketika Daud menghadapi kenyataan yang membahayakan hidupnya dan keluarganya, dia menggunakan daya penalaran yang jernih! Dia rela meninggalkan istana agar jangan sampai celaka. Memang keberanian dibutuhkan untuk melawan, tetapi di samping keberanian juga dibutuhkan kearifan untuk mengalah, agar tidak terjadi pertumpahan darah yang sia-sia. Daud tidak menghendaki Yerusalem hancur. Daud juga tidak ingin membunuh anaknya sendiri, sebab itu ia mempersiapkan seorang mata-mata yang diselundupkan ke kubu lawan, dan mengecek ulang jaringan para pendukungnya yang masih setia kepadanya (ayat 32-36).

Harga kesetiaan. Apalah artinya harta dan tahta bila tiada lagi kesetiaan? Ironis memang. Anak kandung sendiri, Absalom, mau mencelakakan orang tuanya, sebaliknya orang-orang lain (ayat 7,18, 24-26) dan bahkan orang asing justru menyatakan dukungan dan kesetiaan mereka terhadap Daud yang sedang mengungsi dan belum memiliki masa depan yang pasti! (ayat 19,32). Kesetiaan memang masih jauh lebih bernilai dari pada kedudukan, harta dan kemuliaan; bahkan kesetiaan yang benar, jauh melampaui hubungan darah, kekerabatan bahkan kesukuan.

Renungkan: Kesetiaan adalah akibat dari memiliki hubungan yang akrab dan prinsip yang teguh.

(0.25159446666667) (2Sam 20:1) (sh: Mengail di air keruh. (Selasa, 14 Juli 1998))
Mengail di air keruh.

Mengail di air keruh.
Lagi-lagi kita melihat kelicikan manusia. Ketegangan yang terjadi di antara suku-suku Israel dan Yehuda dimanfaatkan oleh Seba untuk memperoleh kekuasaan. Ia menghasut bangsa Israel dengan menyebarkan isu buruk tentang Daud, dan hasutan itu berhasil. Akankah ada sejahtera dalam hati bila memperoleh kedudukan dengan fitnah dan hasutan?

Pengabdian yang tulus. Untuk memadamkan pemberontakan Seba, Daud menunjuk Abisai, saudara Yoab, namun kita juga membaca bahwa Yoab ikut berjuang meski sudah tidak termasuk pasukan Daud. Kesediaan Yoab berjuang didasarkan pada kerinduannya mengabdi kepada raja bahkan kepada Tuhan sendiri yang mengangkat Daud sebagai raja Israel.

Nasihat bijaksana. Keberadaan seorang perempuan itu tidak diperhitungkan dalam budaya Yahudi. Tetapi ketika Yoab bermaksud menghancurkan kota Abel-bet-Maakha, tampillah seorang perempuan mengingatkan dengan pertanyaan yang singkat namun sarat makna (ayat 16-19). Hal ini mencerminkan kepedulian seseorang terhadap tindakan fatal dan mendatangkan banyak korban.

Renungkan: Meski bukan hal besar yang mampu Anda lakukan, sebuah kepedulian itu besar artinya. Bayangkan andai Tuhan tak peduli kepada ciptaan-Nya apa yang terjadi?

(0.25159446666667) (2Sam 22:1) (sh: Ketika diambang maut. (Jumat, 17 Juli 1998))
Ketika diambang maut.

Ketika diambang maut.
Perjalanan hidup Daud bagaikan berjalan ditepi jurang maut. Beberapa kali nyawanya terancam. Betapa tak enaknya kehilangan rasa aman seperti itu. Mengapa Tuhan tak memberikan jalan mudah baginya Bukankah Daud mengemban tugas dari Tuhan? Pertanyaan seperti itu mungkin tak akan pernah terjawab. Tetapi Daud tetap berseru kepada Tuhan. Hal ini mengungkapkan dua dimensi iman: percaya tetapi juga mempercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Pernyataan ini mungkin sudah sedemikian sering kita dengar, namun tak mudah bukan? Kita sering terlalu yakin bahwa Tuhan akan mampu melindungi kita, lalu kita mencari jalan keluar dengan cara kita sendiri. Tak sepenuhnya bergantung kepada Tuhan.

Semakin kenal semakin mantap. Semakin berat perjalanan, semakin bertubi-tubi penderitaan. Hal ini membuat Daud semakin yakin bahwa sesungguhnya hanya Tuhan yang membuatnya bertahan. "Tuhan adalah sandaran bagiku", begitulah ungkapan imannya. Bila Tuhan mengizinkan ada kerikil-kerikil tajam di perjalanan hidup kita, tak lain agar kita makin erat menyerahkan tangan kita dalam genggaman tangan Tuhan supaya langkah ini tidak tergelincir.

Doa: Tolonglah kami terus memandang Engkau ditengah kekelaman hidup sekalipun

(0.25159446666667) (Mzm 56:1) (sh: Kasihanilah aku, Ya Allah. (Kamis, 5 Maret 1998))
Kasihanilah aku, Ya Allah.

Kasihanilah aku, Ya Allah.
Alkitab mengingatkan bahwa mengandalkan pertolongan manusia adalah perbuatan sia-sia. Sebaliknya mengandalkan pertolongan Allah adalah tindakan yang tepat dan benar. Mazmur yang dilatarbelakangi kisah pelarian Daud ini memaparkan bahwa seluruh pengalaman gelap yang dialami karena tekanan dan ancaman Saul telah menimbulkan rasa takut dan cemas yang bertubi-tubi dalam dirinya. Dalam ketakberdayaan, manusia bisa saja mendapat perlakuan tidak manusiawi dari sesamanya. Permohonan "kasihanilah aku, ya Tuhan!" adalah satu-satunya pilihan bagi orang beriman karena tidak ada yang mengasihi kita seperti Allah.

Ketakutan yang wajar. Pengalaman Daud membuktikan bahwa takut yang dialaminya itu adalah wajar. Ketakutan yang dialaminya bukanlah gejala sakit jiwa, tetapi reaksi wajar yang akan muncul pada setiap orang yang berada dalam kondisi terancam. Rasa takut yang dialami Daud dapat juga dialami oleh semua orang, Hanya saja takut yang dialami Daud telah membuatnya mengenal benar kedalaman-kedalaman akar imannya.

Renungkan: Tidak mungkin kita mengerti apa arti percaya kecuali melalui pengalaman yang memaksa kita menghadapi fakta bahwa hanya Tuhan satu-satunya yang dapat dipercayai dan diharapkan.

(0.25159446666667) (Yes 11:1) (sh: Fokus Alkitab pada Yesus Kristus. (Kamis, 01 Oktober 1998))
Fokus Alkitab pada Yesus Kristus.

Fokus Alkitab pada Yesus Kristus.
Alkitab bukan sembarang buku, karena ditulis oleh orang-orang yang mendapat ilham dari Allah. Meskipun Alkitab beragam isi dan latarbelakang penulisnya, namun inti pemberitaan mereka menuju pada titik puncak yang sama yaitu keselamatan di dalam Yesus. Penderitaan begitu dahsyat menimpa umat Tuhan, sampai-sampai keturunan Isai pun (garis Daud) tinggal tunggul saja. Ia yang akan datang itu disebut Tunas, bukan seorang raja lain dalam garis Daud tetapi "Daud" lain dalam garis Daud. Roh Tuhan, Roh Hikmat dan Pengertian, Roh Nasehat, dan Keperkasaan serta Roh pengenalan dan takut akan Tuhan akan ada pada-Nya. Nubuat tersebut digenapi dalam diri Yesus pada kira-kira 740 tahun kemudian.

Nubuat kedatangan Yesus kedua. Kalau nubuat pertama tersebut telah digenapi pada kira-kira 2000 tahun yang lalu, maka nubuat kedua merupakan saat yang masih dinantikan oleh setiap orang yang percaya. Pada kedatangan-Nya yang kedua, Dia akan datang sebagai Hakim yang adil dan kudus, kemudian akan mengubah dunia yang penuh penderitaan ini menjadi dunia baru yang penuh dengan kedamaian dan sukacita.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.32 detik
dipersembahkan oleh YLSA