(5-5) Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?

Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan ¹ ! ^y 

Perkataan mulut orang berhikmat menarik, ⁱ  tetapi bibir ^j  orang bodoh menelan orang itu sendiri.

Janganlah tergesa-gesa pergi dari hadapannya, ^e  janganlah bertahan dalam perkara yang jahat, karena ia berbuat apa yang dikehendakinya.

(5-2) Karena sebagaimana mimpi ^p  disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan. ^q 

Matahari terbit ¹ , matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit ^f  kembali.

Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? ^d 

Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan. ^p 

Sebab anak gugur itu datang dalam kesia-siaan dan pergi dalam kegelapan, dan namanya ditutupi kegelapan.

Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.

Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali ^z  kepada debu.

Biarpun ia hidup dua kali seribu tahun, kalau ia tidak menikmati kesenangan: bukankah segala sesuatu menuju satu tempat? ⁿ 

Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah: ^c  Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan,

Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.

Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.

Aku tujukan perhatianku untuk memahami, menyelidiki, dan mencari hikmat dan kesimpulan, ^y  serta untuk mengetahui bahwa kefasikan itu kebodohan dan kebebalan ^z  itu kegilaan.

Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin ^t  dan tulang-tulang dalam rahim ^u  seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.

dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk, ^d 

Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, ^b  sebab itu adalah bahagiannya. ^c  Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?

Dan aku menemukan sesuatu yang lebih pahit dari pada maut: perempuan yang adalah jala, ^a  yang hatinya adalah jerat dan tangannya adalah belenggu. Orang yang dikenan Allah terhindar dari padanya, tetapi orang yang berdosa ditangkapnya. ^b