Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 54 ayat untuk telah memberi kesaksian AND book:[40 TO 66] AND book:43 (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.61) (Yoh 1:35) (sh: Murid-murid pertama. (Senin, 28 Desember 1998))
Murid-murid pertama.

Pertemuan Yesus dengan para murid-Nya terjadi dengan tak disangka-sangka. Andreas, hanya dengan mendengar ucapan: "Lihatlah Anak Domba Allah". Simon Petrus, dihampiri-Nya; dan dinamakan "Kefas" (=batu karang). Filipus diajak-Nya: "Ikutlah Aku!" Natanael, hanya dengan dilihat oleh-Nya saat berdiri di bawah pohon ara mengakui-Nya sebagai Raja orang Israel. Tahap-tahap pemilihan para murid dalam bacaan ini membuktikan bahwa setiap orang yang datang kepada-Nya karena Allah telah terlebih dahulu berinisiatif memanggil, membuka jalan dan kesempatan.

Kesaksian sebagai alat Allah. Kesaksian kebenaran firman Tuhan merupakan cara Allah membawa orang mengenal Yesus Kristus. Mulai dari kesaksian hidup-Nya, karakter, sikap tindak-tanduk dan kepribadian-Nya yang istimewa sampai kepada pengajaran-pengajaran-Nya. Dari sinilah Allah berkenan memanggil manusia untuk menjadi murid-Nya melalui cara di luar mimbar formal, dan metode-metode tertentu. Pelajaran penting dari inisiatif Allah ini adalah bahwa pengenalan kita kepada Kristus akan mendorong kita untuk bersaksi tentang Dia dan karya-Nya.

Renungkan: Bukan manusia yang mulai mencari Allah, tetapi Allah yang menjumpai manusia dan membangkitkan kerinduan rohani untuk berjumpa dengan Dia.

(0.61) (Yoh 8:12) (sh: Status Yesus dan Bapa (Kamis, 17 Januari 2002))
Status Yesus dan Bapa

Tuhan Yesus melanjutkan kesaksian-Nya dengan menyatakan bahwa Ia adalah terang dunia (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12). Ia tidak hanya terang Israel. Artinya Yesus datang bukan hanya untuk bangsa Yahudi, melainkan untuk seluruh suku bangsa yang ada di dunia ini. Tanpa Yesus manusia hidup dalam kegelapan, tanpa terang. Namun, orang-orang Farisi menolak kesaksian Yesus. Mereka memprotes bahwa kesaksian Yesus tidak benar karena Ia hanya bersaksi tentang diri-Nya sendiri (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">13). Terlihat bahwa yang dipersoalkan oleh orang Farisi bukanlah arti terang itu, melainkan diri Yesus. Bagaimana Tuhan Yesus menanggapi keberatan orang-orang Farisi? Dalam Yohanes telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7:29, Tuhan Yesus telah menyatakan kehadiran Bapa dalam diri-Nya. Kemudian dalam bagian ini Tuhan Yesus menjelaskan kesatuan-Nya dan juga keterpisahan-Nya dengan Bapa. Sulit sekali bagi kita untuk memahami bagaimana kesatuan dan keterpisahan serentak terjadi. Ia dan Bapa adalah satu, namun Ia bukanlah Bapa itu. Begitulah kesaksian Yesus tentang status diri-Nya.

Kita mulai dengan gagasan keterpisahan. Yesus mengatakan bahwa Ia diutus oleh Bapa. Pengutusan oleh Bapa ditegaskan berulang kali (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7:16,18,28,33; 8:16,18,26,29). Hubungan Yesus yang unik dengan Bapa terungkap melalui tema pengutusan. Keterutusan Yesus berbeda dari yang diemban para nabi Perjanjian Lama. Ada kesatuan sempurna dalam kehendak dan tindakan Bapa dan Yesus yang tidak terdapat dalam para utusan Allah yang lain.

Kesatuan Tuhan Yesus dengan Bapa juga dijelaskan dalam hal penghakiman. Ia dan Bapa bersama-sama menghakimi (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">16). Orang Farisi menghakimi menurut ukuran manusia (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15), namun tidak demikian dengan Yesus. Kesatuan-Nya dengan Bapa menjadi dasar bahwa penghakiman-Nya tidak menurut ukuran manusia. Juga Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Bapa pun bersaksi tentang-Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">18). Jika orang Farisi mengenal Yesus, maka mereka akan melihat kesaksian Bapa. Semua penjelasan ini berpuncak pada pernyataan yang tertuang dalam ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">19. Dalam ayat ini Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang yang melihat dan mengenal-Nya berarti juga melihat dan mengenal Allah. Ia dan Bapa adalah satu.

Renungkan: Melihat dan mengenal Yesus berarti melihat dan mengenal Allah.

(0.61) (Yoh 4:27) (sh: Menyaksikan Yesus (Kamis, 3 Januari 2002))
Menyaksikan Yesus

Perempuan Samaria yang telah bertemu dan mengenal Mesias segera menyaksikan imannya. Ia tidak lagi merasa tidak berharga dan tidak berarti di dalam masyarakat. Ia tidak malu dan takut lagi berjumpa orang banyak. Ia tidak merasa lagi perlu menghindari mereka. Perjumpaan dengan Mesias telah mengubah hidupnya. Perempuan itu sekarang telah menjadi manusia seutuhnya. Ia merasa bahwa ia harus menyampaikan kepada masyarakat tempat ia berada bahwa ia telah mengenal Mesias. Imannya kepada Yesus mendorongnya untuk bersaksi tentang Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">29).

Kesaksian perempuan Samaria ini efektif sekali, sehingga banyak warga kota tertarik oleh perkataannya. Bahkan sesudah mendengar kesaksian tersebut mereka ingin melihat dan bertemu dengan Tuhan Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">30). Hal yang luar biasa lagi ialah kesaksian perempuan Samaria itu membawa banyakarga Samaria menjadi percaya kepada Tuhan Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">39). Mereka bahkan mendesak Tuhan Yesus untuk tinggal bersama mereka karena mereka ingin mengenal Yesus lebih dalam lagi. Selama dua hari Tuhan Yesus tinggal bersama mereka dan mengajar mereka (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">40). Banyak lagi orang yang menjadi percaya dan diperdalam imannya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">41). Ucapan yang luar biasa muncul dari mulut warga Samaria sebagai akibat pengenalan mereka yang semakin dalam terhadap Tuhan Yesus. Mereka mengenal Yesus sebagai Juruselamat dunia (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">42).

Yesus adalah Juruselamat, bukannya guru selamat. Ia bukan mengajarkan bagaimana supaya selamat. Ia sendirilah keselamatan itu. Warga Samaria tahu bahwa keselamatan tidak hanya berlaku bagi warga Yahudi atau Samaria saja, melainkan bagi semua suku bangsa di dunia. Pernyataan ini benar-benar merupakan pengakuan iman yang mengandung makna teologis yang luar biasa. Mengapa? Karena murid-murid pun belum sampai pada pengenalan sedalam itu. Mereka belum mengenal bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia. Dalam ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">32-38, Yesus menjelaskan kepada murid-murid bahwa merupakan kehendak Allah agar keselamatan disampaikan di luar Israel. Lalu Tuhan Yesus mengajar dan mendorong mereka untuk terlibat dalam misi kepada seluruh suku bangsa (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">35-38).

Renungkan: Perjumpaan sejati dengan Yesus tidak bisa tidak segera menampakkan diri dalam bentuk kesaksian hidup bagi-Nya.

(0.59) (Yoh 6:41) (sh: Yesus ditolak karena menyatakan kebenaran (Jumat, 11 Januari 2002))
Yesus ditolak karena menyatakan kebenaran

Pemimpin-pemimpin agama merasa keberatan terhadap pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa Ia berasal dari surga (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">41-42). Mereka mengenal keluarga-Nya. Bagaimana mungkin Ia menyatakan bahwa Ia berasal dari surga? Tetapi, Yesus dengan tegas menyatakan bahwa Ia tidak berasal dari dunia ini. Yesus diutus oleh dan datang dari Allah (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">44,50-51,57-58). Ia menyapa Allah sebagai Bapa-Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">44-46,57). Sulit sekali bagi pemimpin-pemimpin agama untuk menerima asal Yesus dari surga sebagai suatu fakta. Pemimpin-pemimpin agama juga tidak dapat menerima pernyataan Yesus bahwa Allah adalah Bapa-Nya, sementara mereka mengenal orang tua-Nya.

Di samping ini, pemimpin-pemimpin agama juga merasa keberatan terhadap pernyataan Yesus bahwa kematian-Nya akan membawa efek bagi seluruh dunia (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">52). Kelihatan bahwa mereka memahami ucapan Yesus bukan sebagai pernyataan kanibalisme. Bukan ini yang menjadi keberatan mereka. Pemimpin-pemimpin agama tidak dapat menerima kematian Yesus yang berdampak terhadap seluruh dunia sebagai sebuah fakta (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">51). Sulit bagi mereka membayangkan kematian Yesus yang mereka kenal membawa akibat yang luar biasa terhadap dunia. Tidak mungkin dalam pemahaman mereka kematian Yesus akan mengakibatkan keselamatan terhadap mereka yang menerima-Nya (ayat 53-54,56-58). Dalam bagian ini, tindakan menerima-Nya diungkapkan dalam metafora makan dan minum. Melalui persekutuan yang erat dan intim sekali dengan Yesus, orang menerima hidup Yesus dalam hidupnya.

Inilah dua hal yang merupakan ganjalan bagi pemimpin-pemimpin agama di Galilea untuk menerima dan percaya kepada Yesus. Mereka tidak dapat menerima bahwa Yesus adalah Allah. Bagi mereka Yesus adalah manusia biasa saja. Mereka juga tidak dapat menerima bahwa kematian Yesus memiliki dampak terhadap seluruh dunia. Dua kebenaran sangat penting tentang Yesus telah mereka tolak.

Renungkan: Meski Yesus telah menyatakan kesaksian-Nya dengan tegas dan jelas, Ia tetap tidak diterima. Jangan mengharapkan bahwa kesaksian kita akan selalu diterima. Penolakan akan tetap merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu kesaksian.

(0.59) (Yoh 5:32) (jerusalem: ada yang lain) Ialah Bapa
(0.58) (Yoh 7:10) (sh: Yesus menyebabkan manusia terbagi dua kelompok (Senin, 14 Januari 2002))
Yesus menyebabkan manusia terbagi dua kelompok

Kesaksian Yesus membagi manusia menjadi dua kelompok. Sebagian percaya kepada-Nya. Sebagian lagi menolak-Nya. Dalam renungan hari ini, penulis Injil Yohanes melukiskan kedua kelompok ini.

Yang pertama, kelompok yang tidak percaya kepada-Nya. Kelompok yang tidak percaya terdiri dari: orang banyak (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12,20), pemimpin-pemimpin agama (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15-24) dan sebagian masyarakat Yerusalem (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">25-27). Orang banyak tidak sampai percaya kepada Yesus. Sebagian mereka hanya berpendapat bahwa Yesus adalah orang baik (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12), sementara pemimpin-pemimpin memberikan penolakan yang lebih keras. Sebagian warga Yerusalem menolak-Nya. Bahkan mereka siap untuk berbeda pendapat dengan pemimpin-pemimpin agama seandainya mereka menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">26). Dalam pandangan mereka Yesus tidak mungkin seorang Mesias karena mereka tahu dari mana asal-Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">27). Dalam kesaksian Yesus kepada orang-orang di di Bait Allah (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">14), ada satu hal yang sangat penting sekali. Yesus mengatakan bahwa mereka membunuh-Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">19). Kata yang dipakai bukan dalam bentuk kata kerja masa depan, melainkan bentuk kata kerja sekarang.

Apa maksudnya? Dalam kalimat sebelumnya Yesus mengatakan bahwa mereka tidak menjalankan hukum Musa (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">19). Pembacaan Yohanes (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">5:39,46-47) telah mengajarkan bahwa Kitab Suci dan tulisan-tulisan Musa bersaksi tentang Yesus. Kitab Suci menyatakan potret Yesus. Jika mereka tidak melakukan hukum Musa, ini sebenarnya sama dengan membunuh Yesus. Penolakan terhadap Yesus yang tergambar dalam Kitab Suci dan tulisan Musa sama dengan membunuh-Nya. Dengan perkataan lain, ketidakpercayaan kepada Yesus berarti membunuh Yesus.

Yang kedua, kelompok yang percaya kepada-Nya yang terdiri dari orang banyak (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">31). Orang banyak ini percaya karena melihat banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah yang diutus Bapa ke dalam dunia (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">28-29).

Renungkan: Kesaksian tentang Yesus tidak hanya membawa penolakan, namun juga penderitaan. Maukah kita menderita bagi nama-Nya? Tidak semua orang diberi kehormatan menjadi seorang martir. Jika kesempatan untuk menjadi martir terbuka, terimalah dengan sukacita!

(0.58) (Yoh 2:1) (sh: Bertumbuh dalam kemuliaan (Jumat, 28 Desember 2001))
Bertumbuh dalam kemuliaan

Jika kita berbicara tentang iman yang semakin dalam dan kuat, apakah sebenarnya yang kita maksudkan? Apakah hanya sebatas semakin banyaknya informasi yang kita serap dan kuasai? Hari ini kita akan merenungkan apa artinya iman yang semakin bertumbuh.

Jika pada peristiwa sebelumnya kesaksian disampaikan melalui perkataan, maka dalam teks hari ini kita melihat bahwa kesaksian juga disampaikan melalui perbuatan. Dalam sebuah pesta pernikahan di Kana, Yesus menyatakan kemuliaan-Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">11). Yesus bersaksi melalui perbuatan, yakni dengan mengubah air menjadi anggur (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">9). Ia bersaksi kepada pelayan-pelayan dan juga orang-orang yang hadir dalam pesta perkawinan. Tetapi, tidak dinyatakan bahwa mereka, sebagai akibatnya, menjadi percaya pada Yesus dan kemudian melihat kemuliaan-Nya. Mereka gagal melihat kemuliaan Yesus.

Apakah artinya melihat kemuliaan Yesus? Jika kita mengingat janji Yesus seperti tertera dalam telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:50-51, maka dapat dikatakan bahwa melihat kemuliaan Yesus identik dengan mengalami hadirat Allah. Melihat surga terbuka dan melihat malaikat- malaikat Allah turun-naik kepada Yesus merupakan pernyataan kehadiran Allah. Pada peristiwa sebelumnya, dinyatakan bahwa murid-murid telah percaya pada Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:35-51). Mengapa dalam ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">11 dikatakan murid-murid percaya pada Yesus? Peristiwa di Kana bukanlah awal kelahiran iman murid-murid pada Yesus. Peristiwa ini memperlihatkan pendalaman iman. Iman murid-murid bertumbuh semakin dalam melalui dan oleh peristiwa di Kana. Ini sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sebelumnya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:50-51). Melihat kemuliaan Yesus menyebabkan iman murid-murid bertumbuh. Mereka yang percaya pada Yesus selanjutnya akan menikmati persekutuan bersama- Nya, mengalami hadirat Allah. Melihat kemuliaan Yesus berarti mengalami hadirat Allah. Inilah artinya iman yang bertumbuh.

Renungkan: Setiap manusia yang percaya pada Yesus akan melihat kemuliaan-Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:14). Belajarlah peka melihat kemuliaan- Nya dalam hidup Anda. Ucapan syukur Anda bisa jadi merupakan tanda bahwa iman Anda bertumbuh.

(0.57) (Yoh 5:30) (sh: Bapa mengutus putra-Nya (Jumat, 8 Januari 1999))
Bapa mengutus putra-Nya

Setiap hasil pekerjaan membutuhkan pengakuan yang sah agar pekerjaan tersebut layak dinyatakan sempurna. Siapa yang akan mensahkan kebenaran tentang Kristus? Banyak yang mengatakan bahwa pernyataan sah atau tidak kebenaran tentang Kristus, didasarkan pada banyaknya pengikut Kristus (kuantitas), semua yang tertulis dalam Alkitab dapat diterima akal, dlsb. Sebenarnya, apapun pendapat manusia, Kristus tidak memerlukan semua itu. Satu-satunya yang dapat mensahkan keabsahan siapa Kristus hanya Bapa-Nya, bukan manusia, bukan pula kesaksian Yohanes; sebab pekerjaan Kristus adalah pekerjaan Ilahi yang berotoritas.

Menerima Kristus. Benarkah ada orang yang percaya kepada Kristus tetapi tidak dapat menerima kebenaran pekerjaan-Nya? Ada yang percaya pada Kristus karena keturunan, kenyamanan, kekenyangan, dlsb. Orang-orang yang berciri demikian tidak jauh berbeda dengan orang pada zaman Kristus. Secara fisik mereka telah melihat Dia yang Mahatinggi, Mesias, telah hadir di tengah-tengah mereka, namun mereka tetap mengeraskan hati. Hanya orang-orang yang rindu mengenal Allah yang akan tiba pada pengenalan akan Kristus sebagai kebenaran yang paling tinggi.

Doa: Terima kasih Tuhan, Engkau sendiri menyatakan keabsahan Yesus.

(0.57) (Yoh 6:60) (sh: Kebenaran menyaring iman (Sabtu, 12 Januari 2002))
Kebenaran menyaring iman

Murid-murid-Nya juga sulit menerima bahwa Yesus adalah Allah dan kematian-Nya berdampak bagi keselamatan dunia. Istilah murid-murid dalam ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">60 jelas tidak hanya terbatas pada 12 orang murid. Kedua kenyataan ini merupakan ganjalan bagi beberapa murid untuk percaya kepada Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">60). Tetapi, Yesus menegaskan bahwa Ia datang dari surga (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">62). Beberapa murid pergi meninggalkan-Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">66). Namun demikian, ada murid-murid yang tetap percaya kepada-Nya. Malah iman mereka diperdalam melalui peristiwa ini. Murid-murid yang diwakili oleh Petrus menyatakan iman-Nya kepada Yesus.

Dalam masa yang sangat kritis ketika sebagian dari murid-murid meninggalkan Yesus, Petrus dengan tegas dan terbuka menegaskan iman-Nya. Petrus menyatakan iman-Nya dalam kaitan dengan akibatnya, yakni memiliki hidup kekal. Barangsiapa yang percaya kepada Yesus memperoleh hidup kekal. Dengan demikian, pernyataan Petrus mengindikasikan bahwa ia telah percaya kepada Yesus. Maka, pernyataan Petrus dalam peristiwa ini bukanlah momen lahirnya iman, melainkan merupakan momen pendalaman iman (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">69). Petrus semakin mengenal Yesus lebih dalam lagi. Pernyataan Petrus yang mengungkapkan bahwa imannya semakin dalam terlihat dari istilah Yang Kudus dari Allah yang ditujukan Petrus kepada Yesus. Mengapa? Dalam kesaksian-Nya di sinagoge di Kapernaum, Tuhan Yesus mengutip kitab nabi Yesaya 54:13. Dalam Yesaya 54:5, istilah Yang Kudus dari Israel muncul. Mungkin inilah yang menjadi dasar yang dipakai Petrus. Istilah Yang Kudus dari Israel merupakan tema dominan dalam kitab Yesaya (misalnya terdapat pada 1:4; 5:19,24; 10:20; 12:6; 17:7; 55:5). Istilah ini dalam kitab Yesaya jelas sekali dipakai untuk menunjuk kepada Allah. Jika Petrus mengenakan istilah ini kepada Yesus, maka dapat dikatakan karena Petrus menyadari Yesus adalah Allah. Dari sini dapat disimpulkan bahwa berbagai kesaksian Yesus melalui perkataan dan perbuatan telah membawa Petrus sampai ke satu titik puncak iman bahwa Yesus adalah Allah.

Renungkan: Ketika Yesus dinyatakan sebagai manusia akan banyak manusia yang setuju. Tetapi, ketika Yesus menuntut bahwa Ia adalah Allah maka akan sedikit manusia yang setuju.

(0.57) (Yoh 1:1) (sh: Dalam Dia ada hidup. (Kamis, 24 Desember 1998))
Dalam Dia ada hidup.

Dalam Injil Matius, Markus dan Lukas, di catat peristiwa kelahiran Yesus sebagai manusia, yang terjadi 2000 tahun lalu. Namun dalam bagian Injil Yohanes ini, dikatakan sebagai Firman yang menjadi manusia. Firman inilah yang menyatakan kedekatan Allah dengan manusia. Melalui-Nya Allah mewujudkan rencana-Nya dalam penciptaan, pemeliharaan dan penebusan. Artinya, Firman yang merupakan perwujudan kehadiran Allah sendiri, memiliki wibawa dan kuasa Allah. Yesus Kristus yang kita peringati kelahiran-Nya, adalah Allah. Dalam Dia ada hidup.

Awalnya, terang. Terang adalah aktivitas pertama Allah mencipta, baru kemudian disusul ciptaan lainnya. Terang dijadikan rekan sekerja Allah dalam lingkup sejarah keselamatan manusia, tujuannya, supaya manusia menyaksikan terang itu; sebab tanpa terang kehidupan tidak dapat berlangsung. Yesus Kristus yang lahir itu adalah Terang Hidup manusia. Melalui-Nya kesaksian Kristiani akan bermuara pada perwujudan kesadaran manusia terhadap dosa dan pengakuannya akan kebenaran Injil Kristus, dan kepada-Nyalah hidup bergantung.

Doa: Terima kasih untuk terang yang telah Engkau ciptakan. Oleh terang-Mu itu kami dapat hidup dan beroleh hidup. Tuhan, biarlah Engkau sendiri juga yang menjadi terang dalam hidup kami.

(0.57) (Yoh 1:1) (sh: Bagaimana mengenal Allah? (Minggu, 23 Desember 2001))
Bagaimana mengenal Allah?

Injil Yohanes dibuka dengan penegasan bahwa Yesus adalah Allah dan manusia. Rasul Yohanes mempergunakan istilah logos (firman) guna mengungkapkan keberadaan dan kehadiran Yesus di luar ruang dan waktu (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1). Yesus adalah Pencipta segala sesuatu (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">3, 10). Yohanes tidak hanya memakai istilah logos, namun juga istilah terang (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">4, 5). Kata 'terang' yang dipakai Yohanes dikaitkan dengan keberadaan dan kehadiran Yesus di dalam ruang dan waktu (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">5, 9). Yesus bukan hanya Pencipta, tetapi juga Penyelamat. Tanpa Yesus, manusia akan hidup dalam kegelapan.

Bagaimana mengenal Allah? Allah hanya dapat dikenal melalui kesaksian. Rasul Yohanes mempergunakan istilah saksi guna mengungkapkan keberadaan dan kehadiran Yohanes Pembaptis di dalam ruang dan waktu (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7). Sebagai saksi, Yohanes diutus Allah (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">6). Inilah sumber otoritas kesaksiannya. Isi kesaksiannya adalah tentang Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7, 8). Tujuan kesaksiannya adalah agar manusia percaya pada Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7). Yohanes Pembaptis hidup di dalam dunia untuk bersaksi bagi Yesus. Dari Yohanes, kita belajar bahwa percaya pada dan bersaksi bagi Yesus merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Kedua hal ini merupakan jawaban terhadap pertanyaan mengapa dan untuk apa kita hadir dan berada di dalam dunia.

Renungkan: Allah ingin dan rindu agar manusia ciptaan-Nya mengenal-Nya dan bersekutu dengan-Nya. Allah tidak mengutus malaikat- malaikat untuk memperkenalkan-Nya. Ia justru mengutus manusia-manusia berdosa. Setiap manusia yang telah mengenal- Nya diutus-Nya menjadi saksi-Nya. Apakah tujuan hidup Anda?

(0.57) (Yoh 3:1) (sh: Iman vs moralisme (Minggu, 30 Desember 2001))
Iman vs moralisme

Kepada orang yang memiliki moral dan etika yang tinggi, berita kesaksian tetap sama. Semua manusia harus percaya pada Yesus. Dalam telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:12-13 telah dijelaskan bahwa percaya pada Yesus identik dengan dilahirkan dari atas. Ketika berbicara dengan Nikodemus, Tuhan Yesus mengundangnya untuk percaya pada-Nya. Ia menekankan pentingnya dilahirkan dari atas. Nikodemus adalah orang yang saleh dan bermoral tinggi. Ia seorang tokoh agama. Yesus juga menerima kenyataan ketokohan Nikodemus di dalam masyarakat (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">10). Terhadap orang yang bermoral tinggi seperti Nikodemus, Yesus menegaskan keharusan dilahirkan dari atas. Dalam ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">3, 5, 7, 11 Yesus menegaskan bahwa kelahiran dari atas merupakan keharusan mutlak. Dan ini berlaku universal, artinya kepada semua orang dan semua suku bangsa, tanpa memperhatikan gender atau usia (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">8).

Tanpa dilahirkan dari atas tidak mungkin manusia melihat Kerajaan Allah (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">3, 5). Kesalehan dan moral tinggi tidak dapat membawa manusia melihat Kerajaan Allah. Bagaimana dilahirkan dari atas? Dalam ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12, Yesus menegaskan kaitan kelahiran dari atas dengan percaya pada-Nya. Dalam telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:13, istilah dilahirkan dari atas diganti dengan istilah dilahirkan dari Allah. Kedua istilah tersebut sama maknanya. Hubungan percaya dan dilahirkan dari Allah terlihat jelas dalam telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:12-13.

Renungkan: Tidak perlu mengubah berita keselamatan ketika berhadapan dengan orang yang memiliki moral tinggi dan kehidupan yang sangat saleh. Semua harus percaya pada Yesus. Tanpa iman pada-Nya, tidak mungkin seseorang melihat Kerajaan Allah. Percaya pada Yesus bersifat mutlak.

PA 8:Yohanes 2:12-25

Keajaiban yang muncul di depan mata kita dengan kuat akan menyeret kita ke dalam berbagai perasaan yang diliputi kekaguman. Ia memiliki daya tarik yang sedemikian kuat, sehingga tanpa sadar membuat kita tercengang, terperanjat, dan terus mengikutinya. Demikian halnya dengan mukjizat- mukjizat yang dilakukan Yesus. Mukjizat-mukjizat itu menjadi daya tarik yang sedemikian besar pada masa itu. Namun, mukjizat-mukjizat itu bukanlah fokus utama yang menjadi sorotan Tuhan. Melalui tindakan-Nya yang radikal pada perikop ini, kita dapat melihat beberapa hal yang ditekankan-Nya.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Apakah yang dilakukan-Nya di Bait Allah? Kapankah hal itu dilakukan-Nya? Mengapa Ia melakukan-Nya? Dan apakah yang menjadi perhatian-Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">13-16)? Apakah yang seharusnya menjadi perhatian kita?

2. Hal apakah yang diingat para murid melalui peristiwa ini (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">17)? Hal apakah yang diingat para murid setelah Yesus bangkit dari antara orang mati? Apakah yang menuntun mereka pada iman (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">22)? Bandingkan iman mereka dengan iman banyak orang yang telah menyaksikan mukjizat-mukjizat Yesus! Iman seperti apakah yang dimiliki para murid?

3. Atas dasar apakah iman Anda seharusnya dibangun? Bagaimanakah peranan firman Tuhan dapat menuntun pertumbuhan iman Anda? Bagaimana Anda dapat meningkatkan ingatan Anda terhadap firman Tuhan?

4. Apakah tanda mukjizat Yesus yang menjadi bukti dari otoritas perkataan dan perbuatan-Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">19-21)? Adakah Anda menyadari bahwa sebagai Kristen, Anda telah menerima dan menikmati hasil dari tanda mukjizat Kristus yang terbesar? Adakah Anda merasa kagum dengannya? Bagaimanakah Anda menyatakan rasa syukur atas karya Kristus ini?

5. Apa yang dimaksud dengan kalimat "Tetapi Yesus tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka"? Bagaimanakah Anda tahu bahwa Yesus mempercayakan diri-Nya kepada Anda?

(0.57) (Yoh 10:22) (sh: Kebenaran: tak berubah dan tak dapat diubah (Kamis, 28 Januari 1999))
Kebenaran: tak berubah dan tak dapat diubah

Terang-terangan orang-orang Yahudi mempertanyakan apakah benar Yesus adalah Mesias yang ditunggu-tunggu. Jawaban Yesus malah balik bertanya dan memojokkan mereka. Dengan kata lain Yesus ingin mengatakan bahwa benar tidaknya tergantung pada siapa yang mengatakannya. Percaya kepada Yang Berkata, berarti percaya pada semua yang dikatakan-Nya. "Bagian mana dari pekerjaan-Ku yang tidak menyaksikan tentang Aku yang tidak kamu percayai?" Bagi Yesus kebenaran sejati itu dipercayai atau tidak dipercayai adalah tetap kebenaran, tidak berubah dan tidak dapat diubah.

Tentukan sikap. Bila orang telah diperhadapkan pada pemaparan jelas tentang Tuhan Yesus dan Injil-Nya, orang harus menentukan sikap: percaya dan mengasihi Dia atau menolak dan akhirnya membenci Dia. Percaya kepada Kristus dapat terjadi tanpa harus ada mukjizat sebagai bukti. Hal ini dibuktikan oleh Yohanes Pembaptis yang tidak pernah melakukan mukjizat apa pun, namun banyak yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, hanya melalui kesaksian perkataan-Nya. Ini juga membuktikan bahwa iman tidak tergantung pada penglihatan. Tentukan sikap, pegang teguh firman-Nya dan taat sepenuhnya atau sebaliknya.

Doa: Tuhan, tolong kami untuk sungguh-sungguh mengasihi-Mu.

(0.57) (Yoh 1:35) (sh: Maju tak gentar, menyaksikan yang benar (Kamis, 27 Desember 2001))
Maju tak gentar, menyaksikan yang benar

Pada kesaksian sebelumnya, tidak ada yang menerima pemberitaan Yohanes. Apakah ia mundur dari tugas kesaksian? Tidak! Pada hari berikutnya, Yohanes kembali bersaksi (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">35-36). Ia mengulangi kesaksian yang sama, yakni Yesus adalah Anak Domba Allah. Yohanes terus bersaksi meski pada kesaksian-kesaksian sebelumnya tidak dijelaskan apakah ada yang percaya. Ternyata hasil bukanlah tujuannya. Meski tanpa hasil, Yohanes terus bersaksi. Ia tidak patah semangat atau putus asa. Tujuan hidupnya jelas. Ia adalah saksi bagi Kristus. Kesadaran inilah yang membuatnya tidak lekas patah semangat atau putus asa. Meskipun tidak ada yang percaya, Yohanes tetap merasa tidak perlu mengganti isi kesaksian yang berpusat pada Kristus.

Apakah di kemudian waktu ada yang menerima kesaksiannya? Setelah mengulang kesaksian, barulah kelihatan ada murid-murid Yohanes yang mulai tertarik. Dua orang muridnya segera meninggalkannya dan mengikuti Yesus. Yohanes tidak berkecil hati atau protes saat ia kehilangan murid-murid. Pertemuan murid-murid Yohanes dengan Yesus mengakibatkan mereka menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka yang percaya ini segera bersaksi dan Andreas membawa Petrus ke Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">41). Yesus menyatakan pada Petrus bahwa Ia mengenal masa lalu dan masa depan Petrus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">42). Rantai kesaksian tidak terputus. Filipus yang bertemu Yesus segera bersaksi kepada Natanael (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">45) dan juga mengajaknya bertemu Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47). Kepada Natanael, Yesus mengungkapkan kemahatahuan-Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47-48). Natanael yang bertemu Yesus segera menyembah- Nya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">49). Kepada mereka yang percaya, Yesus menjanjikan bahwa pengenalan mereka akan bertumbuh semakin dalam (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">50-51).

Renungkan: Percaya pada Yesus dan menjadi saksi-Nya merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan. Percaya pada Yesus seharusnya secara alamiah menghasilkan kesaksian tentang Yesus. Tidak mungkin orang mengatakan percaya pada Yesus, tetapi tidak mau bersaksi tentang Yesus. Berdoalah agar Anda diberikan ketaatan untuk menjadi saksi Kristus!

(0.56) (Yoh 1:19) (sh: Identitas diri yang teguh. (Minggu, 27 Desember 1998))
Identitas diri yang teguh.

Serentetan pertanyaan diajukan orang-orang utusan para imam dan para Lewi kepada Yohanes tentang dirinya. Mungkin dia dianggap seorang pengganggu, karena berada di luar sistem agama Yahudi saat itu, apalagi dia tidak memegang jabatan tertentu dalam pelayanan di rumah ibadah orang Yahudi. Kehadirannya dipertanyakan, kiprah pelayanannya disepelekan, dan kuasa yang dimilikinya untuk membaptis diragukan. Semua ini ditimbulkan oleh kelompok orang yang menyebut diri sebagai kelompok "elite rohani". Yohanes sama sekali tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meninggikan dirinya, atau mencatut nama Mesias demi keuntungan dan kepentingan pribadi. Justru kondisi tanya ini dia manfaatkan untuk menjelaskan siapa dirinya dan siapa Mesias yang dinanti-nantikan itu.

Misi Yohanes. Yohanes sadar betul akan tugas panggilan dan misi yang diembannya, yaitu memusatkan pelayanan dan kesaksiannya pada sang Mesias, yaitu Yesus Kristus. Dia hanyalah utusan dari Allah untuk sang Mesias. Dan Yohanes Pembaptis telah membuktikan bahwa seorang utusan yang baik tidak akan pernah berpikir apalagi bertindak berani untuk merebut kemuliaan Tuhan yang dilayaninya.

Misi Anak Domba Allah. Julukan Yohanes kepada Yesus yang baru saat itu ditemuinya sebagai "Anak Domba Allah", "yang menghapus dosa dunia," "yang telah mendahului aku." Kemungkinan besar julukan Yohanes ini mengacu kepada Anak Domba Paskah yang darahnya meluputkan tiap anak sulung Israel di Mesir. Dengan misi yang diemban-Nya jelas bahwa Yesuslah yang mampu mengangkut dosa kita hingga kita luput dari cengkeraman dosa dan akibatnya yang mematikan.

Renungkan: Pelayanan dan kesaksian hidup yang berpusatkan pada Sang Mesias, Yesus Kristus, akan menjaga kita dari kejatuhan, merebut kemuliaan Tuhan.

Doa: Tuhan berilah kepada kami hati yang penuh dengan kasih dan kepekaan terhadap panggilan-Mu agar kami menyaksikan pada dunia tentang keselamatan-Mu yang agung.

(0.56) (Yoh 4:43) (sh: Dua macam sikap terhadap Yesus (Jumat, 4 Januari 2002))
Dua macam sikap terhadap Yesus

Setelah 2 hari di Samaria, pada hari ke-3 Tuhan Yesus tiba kembali di Galilea (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">43). Di sana Tuhan Yesus mengalami dua bentuk penerimaan. Orang-orang Galilea menyambut-Nya dengan hangat (ayat 45), namun tidak percaya pada-Nya.

Bertolak-belakang dengan penerimaan orang-orang Galilea, seorang pegawai istana menerima-Nya. Di Kana, tempat Ia telah mengubah air menjadi anggur (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">46), Tuhan Yesus bertemu dengan pegawai istana. Pegawai istana ini telah berjalan dari Kapernaum ke Kana mencari Tuhan Yesus untuk memohon agar Tuhan Yesus menyembuhkan anaknya yang sakit kritis (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47). Ketika Tuhan Yesus mengatakan padanya bahwa anaknya hidup, ia percaya pada perkataan-Nya (ayat 50). Dalam perjalanan pulang, pegawai istana ini bertemu dengan pelayan-pelayannya yang melaporkan bahwa anaknya telah sembuh. Kata yang dipakai tentang keadaan anaknya adalah "hidup", kata yang juga dipakai oleh Tuhan Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">50). Kata yang sama juga terungkap dalam laporan pelayan-pelayannya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">51). Kata ini juga yang diingat oleh pegawai istana ketika menyadari anaknya telah sembuh (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">53). Ternyata saat anaknya sembuh itu bertepatan dengan saat Tuhan Yesus menyatakan bahwa anaknya hidup. Mendengar itu, ia percaya kepada Tuhan Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">53).

Mengapa sampai dua kali dikatakan ia percaya? Pada istilah "percaya" yang pertama, yakni pada ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">50, pegawai istana percaya untuk pertama sekali pada Tuhan Yesus. Itulah saat imannya lahir. Meski dapat dikatakan bahwa upayanya mencari Tuhan Yesus merupakan perwujudan imannya, tetapi barulah pada ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">50 ia secara jelas menyatakan imannya kepada Tuhan Yesus. Sementara istilah 'percaya' yang kedua, yakni pada ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">53, merupakan momen ketika imannya semakin diperdalam. Peristiwa anaknya yang disembuhkan bukan merupakan kelahiran imannya, melainkan merupakan peristiwa ketika imannya semakin diperteguh. Iman yang semakin dalam ini mewujudkan diri dalam bentuk yang konkret. Iman ini bersaksi. Pegawai istana yang diperdalam imannya segera bersaksi tentang Yesus kepada seluruh keluarganya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">53). Indah sekali, seluruh keluarganya percaya kepada Tuhan Yesus.

Renungkan: Iman sejati tidak hanya hiasan bibir, tetapi kesaksian kata dari hati yang di dalamnya Yesus memancarkan hidup.

(0.56) (Yoh 2:10) (full: ANGGUR YANG BAIK. )

Nas : Yoh 2:10

Menurut beberapa penulis kuno, yang dimaksudkan "anggur yang baik" adalah anggur termanis yang dapat diminum dalam jumlah besar tanpa membahayakan (yaitu, anggur yang kadar gulanya tidak dihancurkan oleh peragian). Anggur yang "kurang baik" adalah anggur yang telah dicampur dengan air terlalu banyak.

  1. 1) Penulis Romawi bernama Plinius mengakui hal ini. Dia dengan jelas menyatakan bahwa "anggur yang baik" yang disebut _sapa_, adalah sari anggur yang tidak beragi. _Sapa_ adalah sari buah anggur yang dididihkan hingga tinggal sepertiga dari jumlah semula untuk meningkatkan rasa manisnya (IV.13). Dia menulis dalam karya-karyanya yang lain bahwa "anggur yang paling bermanfaat adalah anggur yang kehilangan kadar potensinya ketika disaring" (Plinius, Natural History, XIV. 23-24). Plinius, Plutarchus, dan Horatius semuanya mengemukakan bahwa anggur terbaik adalah anggur yang "tak berbahaya dan tak memabukkan".
  2. 2) Kesaksian para rabi menegaskan bahwa beberapa rabi mengusul penggunaan anggur yang dididihkan. Kitab Mishna mengatakan, "Rabi Yehuda mengizinkannya (anggur yang dididihkan sebagai persembahan unjukan) karena itu memperbaikinya."
  3. 3) Pentinglah bahwa kata sifat Yunani yang diterjemahkan "baik" bukanlah _agathos_ tetapi _kalos_, yang berarti "baik secara moral dan cocok".
(0.55) (Yoh 5:30) (sh: Saksi-saksi untuk Yesus (Senin, 7 Januari 2002))
Saksi-saksi untuk Yesus

Tuhan Yesus telah menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis, Allah Bapa, Kitab Suci, dan Musa bersaksi tentang-Nya. Pada renungan hari ini kita melihat secara lebih dalam lagi saksi-saksi yang disebutkan oleh Tuhan Yesus.

Yohanes Pembaptis disebut sebagai saksi. Kita telah melihat pada renungan sebelumnya bahwa salah satu ciri yang paling menonjol dalam diri Yohanes Pembaptis adalah tugas sebagai saksi. Malah kita mendapat kesan bahwa bersaksi merupakan hal yang paling utama. Mungkin ini yang merupakan alasan mengapa penulis Injil Yohanes tidak melukiskan Yohanes sebagai pembaptis. Mungkin lebih tepat jika menurut pelukisan Yohanes, Yohanes disebut sebagai Yohanes sang saksi ketimbang Yohanes Pembaptis. Tuhan Yesus juga menegaskan bahwa Yohanes adalah seorang saksi (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">33,35-36).

Tidak hanya Yohanes, tetapi juga Bapa, yang bersaksi tentang Yesus. Mukjizat dan pengajaran Yesus adalah saksi-saksi bahwa Ia diutus Bapa (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">36-37). Lebih dari itu, bahkan Bapa sendiri bersaksi bahwa Yesus berasal dari-Nya. Jika percaya pada Yesus, maka mereka akan melihat Bapa. Namun, karena mereka tidak percaya pada Yesus, meski mereka mengaku menyembah Allah, mereka sesungguhnya tidak berallah.

Di samping Allah, Kitab Suci juga bersaksi tentang Yesus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">39). Kitab Suci yang dimaksud di sini adalah Perjanjian Lama karena pada saat itu Perjanjian Baru belum ditulis. Yesus adalah pusat Perjanjian Lama. Ia adalah kunci untuk membuka semua rahasia Perjanjian Lama. Meski Kitab Suci bersaksi tentang Kristus, pemimpin-pemimpin agama tidak mau percaya pada Yesus sehingga mereka tidak memperoleh hidup kekal (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">40).

Musa yang merupakan tokoh penting dalam kehidupan orang Yahudi juga bersaksi tentang Kristus (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">46). Musa menulis gambar Kristus dalam tulisan-tulisannya. Sama seperti Yohanes sang saksi, ia juga digambarkan sebagai seorang saksi. Meski ia merupakan tokoh penting dalam sejarah Israel, ia adalah seorang saksi. Semua perbuatan dan karyanya menunjuk ke satu arah, yakni kesaksian tentang Kristus.

Renungkan: Bisa mengambil bagian sebagai saksi Yesus adalah kemuliaan besar dalam hidup. Jika di ujung perjalanan hidup orang banyak mengenal kita sebagai saksi Kristus, maka hidup telah mencapai tujuannya.

(0.55) (Yoh 1:14) (sh: Berita Natal (Selasa, 25 Desember 2001))
Berita Natal

Rasul Yohanes telah menegaskan bahwa Yesus adalah Allah. Dalam ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">14, ia menegaskan bahwa Yesus adalah manusia. Peristiwa Natal merupakan suatu rahasia besar tentang mengapa dan bagaimana Allah di dalam Kristus menjadi manusia sejati. Tidak dapat dikatakan bahwa Yesus hanya kelihatannya saja sebagai manusia. Juga, tidak dapat dinyatakan bahwa Yesus merupakan campuran Allah dan manusia. Yesus adalah sungguh- sungguh manusia 100%. Yesus, seperti ditegaskan telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:1, 18, juga adalah Allah sejati. Peristiwa Natal membuktikan bahwa Allah dan manusia dapat bersekutu. Peristiwa Natal menyatakan bahwa Allah ingin berdamai dengan manusia. Berita perdamaian ini harus disampaikan kepada semua umat manusia. Allah mengutus utusan-utusan-Nya, yakni Yohanes dan Anak-Nya yang tunggal.

Yohanes kembali dilukiskan sebagai saksi (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15). Ia bukan seorang reformator atau pemimpin agama. Ia juga tidak mencetuskan gagasan keagamaan atau spiritualitas. Yohanes hanya menyaksikan Yesus. Tidak ada agenda atau berita lain. Yohanes menegaskan bahwa Yesus lebih utama (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15). Yohanes menyaksikan bahwa Yesus juga telah ada sebelum segala sesuatu ada (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15). Jelas bahwa hidup Yohanes berpusat pada Yesus.

Yesus, sama seperti Yohanes, juga diutus sebagai saksi. Kata kerja 'menyatakan' pada ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">18 penting sekali. Dalam bahasa Yunani, kata kerja ini tidak memiliki objek. Oleh karenanya, biasanya terjemahan Alkitab harus menambahkan objeknya. Di dalam terjemahan LAI-TB, kita membaca 'Dialah yang menyatakan-Nya'. Jelas ini merupakan terjemahan penafsiran. Jika tidak ada objeknya, akan muncul pertanyaan, "Apa atau siapakah yang dinyatakan Yesus?" Ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">18 menjawab bahwa yang dinyatakan adalah Allah yang tidak pernah dilihat manusia, yaitu Allah Bapa. Karena dalam ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1 dinyatakan bahwa Yesus adalah Allah, maka sebenarnya ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">18 memiliki objek ganda. Yesus menyatakan Bapa dan diri-Nya sendiri. Inilah kesaksian Yesus.

Renungkan: Perbuatan dan perkataan Yesus menyatakan keallahannya pada manusia. Jika ingin mengenal dan melihat Allah, maka manusia harus melihat Yesus. Tidak ada yang dapat datang ke Bapa kecuali melalui Yesus (Yoh. 14:6). Sampaikanlah berita Natal ini kepada orang-orang yang merasa mengenal Allah, tetapi menolak Kristus!

(0.55) (Yoh 15:18) (sh: Menghadapi kebencian (Selasa, 19 Maret 2002))
Menghadapi kebencian

Sisi lainnya dari menjadi seorang Kristen adalah menjadi seorang yang berbeda dengan dunia dan bukan milik dunia (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">19), dengan akibat dibenci dunia. Ini bukan sekadar akibat sampingan dari mengikut Kristus. Ini adalah bagian dari hakikat kekristenan kita dan dari konsekuensi kemuridan kita. Menderita dalam dunia ini adalah harga yang harus dibayar di dalam pengalaman kita sebagai orang Kristen. Karena dunia ini tidak mengenal Allah maka mereka membenci Kristus. Apabila mereka membenci bahkan sampai menyalibkan Yesus, bagaimana mungkin para murid-Nya diistimewakan lain dari sang Guru dan Tuhan yang mereka layani (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">18,20)? Kita menjadi sasaran kebencian dunia karena kita berada di pihak Yesus dan Bapa (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">21). Tetapi, mereka yang membenci itu tidak akan luput dari penghakiman sebab mereka pada dasarnya telah membenci Yesus sendiri (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">23-25). Pengalaman dibenci dunia menjadi suatu peneguhan akan kepemilikan Allah atas mereka yang menderita karena iman dan kasih kepada Kristus.

Tetapi, bersiap untuk menghadapi kebencian dan penderitaan tidak boleh dengan cara dan prinsip duniawi. Kebencian tidak dapat dikalahkan dengan kebencian. Kebencian dunia harus dihadapi dengan bergantung pada Roh Penolong yang diberikan Kristus untuk menguatkan dan menghibur para murid pada segala waktu dan keadaan, juga ketika mereka berada dalam kesulitan besar (ayat 26). Bersiap untuk menghadapi kebencian sama sekali tidak sama dengan balas membenci dunia. Kasih tidak melahirkan kebencian dan balas dendam kepada makhluk lain. Juga kasih tidak melahirkan sikap menunggu yang pasif. Di sini Yesus mengajarkan bahwa dalam keadaan seperti itu, "kamu juga harus bersaksi" (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15:27). Membalas kebencian dengan kasih adalah bagian dari kesaksian yang besar kuasanya. Bahkan ketika para murid Yesus dibawa ke ruang pengadilan, di sanalah kesempatan untuk bersaksi tentang Yesus; Tuhan yang telah memilihnya (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15:18).

Renungkan: Tiga kali Tuhan berkata, "ingat" (ayat telah+memberi+kesaksian+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15:18, 15:20, 16:4a), dari dua kata kerja bahasa Yunani yang punya kemiripan arti dalam konteks ini. Semuanya menunjuk pada apa yang Yesus pernah katakan. Dalam tantangan iman, sangat penting kita terus mengingat firman Tuhan. Firman-Nya membuat kita kuat dan ingat akan Dia dan kebenaran-Nya.



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA