Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 180 ayat untuk setan itu AND book:3 (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.95) (Im 19:19) (jerusalem: dua jenis) Hukuman ini menentang tahyul yang menganggap campuran semacam itu bersakti.
(0.95) (Im 26:26) (jerusalem: memusnahkan persediaan makananmu) Harafiah: memusnahkan tongkat rotimu. Mengenai kiasan itu bdk Maz 105:16+.
(0.95) (Im 16:22) (jerusalem: dilepaskan di padang gurun) Kambing jantan itu tidak dipersembahkan sebagai korban kepada Azazel. Tetapi kambing itu membawa kesalahan umat Israel ke padang gurun, tempat kediaman roh jahat itu. Pengalihan kesalahan kepada binatang itu dan juga pendamaian di adakan "di hadapan Tuhan", Ima 16:10, dengan perantaraan seorang imam, Ima 16:21. Begitu ibadat kepada Tuan memungut dan menyesusaikan adat kerakyatan yang kunci itu.
(0.94) (Im 1:5) (ende)

Tentang makna darah lihat tjatatan Ima 17:11. Jang membawa kurban itu sendiri menjembelihnja. Baru sesudahnja dimulailah upatjara kurban jang sesungguhnja oleh imam. Nabi Jeheskiel (Yeh 44:11) menjerahkan penjembelihan itu kepada kaum Levita.

(0.94) (Im 4:7) (ende)

Pada keempat sudut mesbah ada tadjuk-tadjuk jang berupa tanduk. Tanduk-tanduk itu melambungkan kekuatan dan daja hidup Allah (dewa). Mesbah dupa itu berdiri dibagian kemah sutji, sedangkan mesbah besar untuk kurban bakar ada diluar kemah sutji.

(0.94) (Im 6:10) (ende: seluar pada tubuhnja)

Hal itu dibebankan demi untuk kesopanan.

Mesbah tjukup tinggi dan seluar itu untuk menghindarkan djangan sampai kemaluan kelihatan (bdk. Kel 20:26; 28:42)

(0.94) (Im 7:19) (ende: daging itu)

jaitu daging kurban sjukur dan kurban nazar. Setiap orang boleh memakannja, asal sadja daging itu tidak nadjis (aj. #TB Ima 19a) dan orang dalam keadaan tahir.

(0.94) (Im 20:7) (ende)

Nampaklah disini dasar dan maksud keigamaan semua hukuman itu.

Jahwe Israil adalah kudus dan karenanja umatNjapun harus kudus djuga dan menghilangkan semua orang jang melanggar kekudusan itu.

(0.94) (Im 10:1) (jerusalem) Kedua ceritera pendek ini dimaksudkan sebagai pengantar bagi beberapa aturan ibadat.
(0.94) (Im 1:4) (ende)

Apa maknanja "menumpangkan tangan" atas kurban itu kurang djelas. Mungkin maksudnja sebagai berikut. Dengan djalan (lambang) ini dosa seakan-akan dipindahkan kepada binatang-binatang itu, jang sebagai ganti si pendosa disamping kepada Allah dan dengan demikian menghapus dosa. Tetapi jang menghapus dosa bukan kurban, melainkan Allah. mungkin djuga artinja: Dengan upatjara itu ditundjukkanlah kurban itu sesungguhnja kurban orang jang membawanja dan bukan kurban imam jang mengadakan upatjara, meskipun hanja dialah jang dapat mengadakannja.

(0.94) (Im 4:11) (ende)

Biasanja daging kurban itu dimakan oleh imam-imam. Tetapi daging kurban imam agung tidak boleh dimakan.

(0.94) (Im 6:23) (ende)

Djustru oleh sebab perkaranja ialah kurban imam, maka kurban itu tidak boleh dimakan. Kurban mewakili orang jang menjampaikannja.

(0.94) (Im 8:14) (ende)

Kurban ini harus menguduskan segala perabot ibadah, supaja dapat dipakai dalam ibadah. Tanpa pembersihan itu perabot kena dosa (kenadjisan) manusia.

(0.94) (Im 10:6) (ende)

Berpangkal pada peristiwa itu menjusullah beberapa peraturan tentang perkabungan imam. Mereka tidak boleh menurut adat-istiadat jang lazim.

(0.94) (Im 14:12) (ende)

Kurban pelunas salah perlu dipersembahkan oleh karena selama sakit orang tidak ikut serta dalam ibadah dan dengan itu "merugikan" Allah.

(0.94) (Im 14:17) (ende)

Kurang terang maknanja pelunasan itu. Entah untuk mentahirkan, entah untuk menguduskan, sehingga orang dapat ikut serta dalam ibadah.

(0.94) (Im 16:26) (ende)

Mungkin imam agung kena kenadjisan kambing djantan itu. Karenanja ia harus mentahirkan diri sebelum mempersembahkan kurban bakar.

(0.94) (Im 19:19) (ende)

Aturan jang gandjil ini menentang ilmu sihir, jang mengharapkan hal-hal jang adjaib dari tjampuran sedemikian itu.

(0.94) (Im 23:15) (ende)

Perajaan pekan itu merupakan pesta permulaan panenan (djelai). Kemudian mendjadi Pentakosta dan diberi makna lain. Dahulu perajaan ini kurang penting.

(0.94) (Im 26:9) (ende)

Djadi berkah itu bukan hasil, pahala dari pelaksanaan hukum, melainkan dari perdjandjian, djandji Allah semata-mata.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA