Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 257 ayat untuk seperti orang itu AND book:5 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.93) (Ul 2:1) (jerusalem) Sama seperti dalam sumber yang lebih tua, Bil 14:25, demikianpun dalam Ulangan Israel dahulu berangkat ke arah Laut Teberau. Tetapi menurut Ulangan Israel kemudian menempuh jalan melalui padang gurun ke wilayah bangsa Moab dan Amon. di zaman Ulangan disusun bangsa Edom menetap di sebelah barat Araba dan di pantai Teluk Akaba (Laut Teberau). Karena itu Ulangan tidak berkata apa-apa tentang Edom yang tidak mengizinkan Israel melalui wilayahnya, Bil 20:14-21. Menurut Ulangan Israel hanya melalui daerah itu dengan tidak mengambil apa-apa. Begitu pula Israel tidak merebut apa-apa dari wilayah Moab dan Amon (yang sama sekali tidak disebut-sebut dalam sumber lebih tua tsb). Bangsa Israel memang menghindari daerah bangsa Moab dengan berputar-putar di padang gurun, tetapi mereka tidak sampai di wilayah Amon, Ula 2:19+. Dalam bagian Ulangan ini pikiran pokok tentang tanah yang dijanjikan, Ula 1:6-8; 1:5+, dihubungkan dengan gagasan lain: Allah memberikan kepada masing-masing bangsa wilayahnya sendiri. Maka Edom Moab dan Amon, yaitu bangsa-bangsa yang bersaudara dengan Israel, tetap memiliki wilayah mereka, bdk Ula 2:5+, tetapi Sihon adalah orang Amori dan daerahnya oleh Allah diberikan kepada Israel.
(0.93) (Ul 15:22) (jerusalem: orang najis) Begitu ditekankan bahwa perjamuan itu bukanlah perjamuan korban, sebab hanya orang tahir boleh beribadat.
(0.92) (Ul 32:1) (sh: Setialah (Sabtu, 17 Juli 2004))
Setialah

Musa menyampaikan pengajaran yang indah, baik isi maupun cara penyampaiannya. Hal ini berbeda dari kebanyakan kita kini melihat pengajaran. Pengajaran Musa tentang tindakan dan kebenaran Allah bagaikan air hujan atau embun yang menumbuhkan tanaman. Sama sekali jauh dari kesan banyak orang kini bahwa pengajaran (doktrin) adalah sesuatu yang gersang. Doktrin, yang berpusat pada pemahaman tentang maksud-maksud Allah dan yang bertujuan meninggikan Nama Allah (ayat seperti+orang+itu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">3), patut lebih dikembangkan dalam cara yang menarik untuk menumbuhkan kehidupan gereja Tuhan masa kini.

Pengajaran Musa itu berkisar pada fakta sikap dan tindakan Allah terhadap Israel dan bagaimana dampaknya terhadap status dan keadaan mereka. Allah telah berlaku begitu penuh anugerah, mengkhususkan mereka dari sekian banyak anak-anak Adam (ayat seperti+orang+itu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">8-13), menjadikan mereka harta kesayangan-Nya agar mereka dapat serasi menjadikan Allah harta kemuliaan mereka sebagai bangsa. Hanya umat Allah yang dapat merasakan hubungan anak-bapa dengan Allah, dapat mengalami penghormatan (ayat seperti+orang+itu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">10), jaminan pemeliharaan dan kasih mesra Allah yang menyeluruh (ayat seperti+orang+itu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">12). Sudahlah sepatutnya kebenaran ini menjadi makanan rohani yang menumbuhkan kesetiaan mereka makin teguh. Kesetiaan kita akan sangat terkait dengan sejauh mana kita memahami dan menghayati sikap dan tindakan Allah atas hidup kita.

Allah setia, adil dan benar. Allah tidak pernah dipengaruhi oleh tindakan umat-Nya. Dari sejak mereka di Mesir Allah setia menyertai mereka (ayat seperti+orang+itu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">7). Di padang gurun Allah menjaga mereka seperti biji mata-Nya (ayat seperti+orang+itu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">10). Sungguh mengagumkan kesetiaan Allah yang tidak pernah berubah kepada umat-Nya. Kesetiaan Allah berbeda dengan kesetiaan manusia yang bersyarat dan mudah pudar. Saat ini, banyak orang setia kepada Allah dengan syarat mendapat berkat (secara materi). Perikop ini mengajarkan bahwa kesetiaan Allah yang tidak pernah berubah adalah berkat terbesar bagi umat-Nya.

Renungkanlah: Belajar tidak melupakan kesetiaan Allah adalah disiplin untuk mencegah kita berlaku tidak setia kepada-Nya.

(0.92) (Ul 31:1) (sh: Ketaatan membawa berkat masa depan (Kamis, 15 Juli 2004))
Ketaatan membawa berkat masa depan

Masa depan, siapa yang dapat meramalkannya? Para cenayang (=dukun yang dapat berhubungan dengan makhluk halus) mencoba membaca masa depan. Tidak disangkal, roh jahat memiliki pengetahuan dan kekuatan yang melampaui manusia. Namun kendali sejarah hanya ada di tangan Allah pencipta.

Israel sudah tiba di ambang pintu tanah Perjanjian. Musa dengan setia menghantar mereka sampai di situ. Namun, Musa tidak diijinkan Allah masuk ke tanah Kanaan. Yosualah yang akan menggantikan Musa memimpin umat Israel memasuki negeri itu. Ada dua masalah besar. Pertama, Israel tidak memiliki pasukan untuk berperang merebut negeri yang penduduknya ahli berperang. Kedua, walaupun Yosua pernah memimpin pasukan Israel mengalahkan Amalek empat puluh tahun yang lampau (Kel. 17:8-16), sekarang ia sudah tua. Mampukah ia menggantikan Musa dan memimpin mereka menaklukkan Kanaan?

Tidak seorang pun yang dapat menjamin Israel mampu menduduki tanah Kanaan di bawah kepemimpinan Yosua. Tetapi Allah mampu! Bukankah Dia yang mengendalikan sejarah? Oleh sebab itu Musa menasihati Israel untuk mempercayakan diri mereka kepada Allah. Allahlah yang berperang bagi mereka. Allah akan memakai Yosua sebagai pemimpin mereka mengalahkan musuh (ayat seperti+orang+itu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">6). Pesan untuk Yosua sama intinya, "kuatkan dan teguhkanlah hatimu ... Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau" (ayat seperti+orang+itu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">7).

Siapa yang dapat meramal masa depan Indonesia? Mungin kita pesimis melihat gejolak politik berkaitan dengan pemilu. Orang yang menilai diri mereka layak jadi pemimpin jauh dari kualitas Musa ataupun Yosua. Namun masa depan kita tidak terletak pada mereka tetapi pada Allah pencipta, yang berdaulat atas sejarah manusia.

Renungkanlah: Inilah saatnya menaruh percaya dan harap kepada Allah. Jangan mengandalkan manusia, sebaliknya doakanlah pemimpin kita agar Tuhan menyertainya seperti Ia menyertai Yosua!

(0.87) (Ul 25:3) (ende)

Jang dimaksud dengan penghinaan kiranja ialah luka permanen: jang selamanja menandai orang itu sebagai seorang jang terhukum

(0.86) (Ul 13:13) (jerusalem: orang-orang dursila) Harafiah: orang-orang anak Belial. Ungkapan itu agaknya berarti: orang hampa, tak berguna, jahat, dursila. Lama kelamaan kata belial dianggap nama diri yang berhubungan dengan kuasa jahat, bdk Maz 18:5+(dalam Perjanjian Baru: Belial atau Beliar, 2Ko 6:15; ia juga terdapat dalam buku-buku apokrip).
(0.85) (Ul 2:12) (jerusalem: orang Hori) Tidak ada bukti bahwa orang Hori itu sama dengan orang Huri yang disebut dalam naskah-naskah yang berasal dari Mesopotamia dsb. Orang Huri baru tampil dari Palestina sekitar th 1500 seb Mas. Jumlah mereka hanya kecil saja dan segera mereka melebur ke dalam bangsa-bangsa setempat. Ada nama-nama diri yang membuktikan bahwa orang Huri itu terdapat di beberapa kota di sebelah barat sungai Yordan, tetapi tidak terdapat di daerah seberang sungai itu. Adapun nama Hori ia nampaknya hanya sebuah nama untuk menyebut daerah Edom-Seir, bdk Kej 36:20; kemudian nama itu dipakai untuk menyebut penduduk daerah itu juga. Karenanya Hori sebenarnya bukan nama sebuah bangsa khusus. Rupanya nama Hori itu sama dengan nama Huru yang dipakai orang Mesir untuk menyebut Palestina dan yang kemudian dipindahkan kepada daerah Edom-Seir.
(0.85) (Ul 2:23) (ende)

Orang Kaftor: bangsa Pilisti jang kira-kira pada tahun 1200 masuk Palestina dari kepulauan Junani. Bangsa itu menduduki daerah pantai tenggara Palestina.

Kaftor adalah pulau Kreta.

(0.85) (Ul 10:16) (jerusalem: sunatlah hatimu) Melalui sunat orang menjadi anggota umat Allah dan sunat itu menjadi tanda keanggotaan, Kej 17:10+. Tetapi keanggotaan itu harus mencakup juga kebatinan manusia, "hatinya", Kej 8:21+; Yer 4:4+.
(0.84) (Ul 25:5) (jerusalem) Ini hukum levirat (dari kata latin: levir, ialah ipar; Ibraninya: yabam) atau "kawin mengganti tikar". Janda seseorang yang meninggal tanpa mendapat anak laki-laki harus diperistri oleh iparnya. Anak laki-laki pertama yang lahir dari perkawinan itu dianggap anak dari orang (saudara) yang sudah meninggal dan ia mendapat bagiannya dari warisan orang yang sudah meninggal itu. Hukum itu juga terdapat pada orang Asyur dan orang Het. Maksud hukum itu ialah menjamin lanjutan keturunan dan kemantapan harta milik keluarga. Segi pertama ditonjolkan dalam ceritera tentang Tamar, Kej 38, dan segi kedua tampil dalam kisah mengenai Rut, Rut 4. Dalam kisah ini kewajiban dan hak ipar dipindahkan kepada si "penebus" (go'el) bdk Bil 35:19+. Ulangan membataskan kewajiban itu begitu rupa sehingga hanya mengenai orang bersaudara yang hidup bersama dan Ulangan juga menerima saja bahwa orang meluputkan diri dari kewajiban itu. Dalam agama Yahudi selanjutnya hukum levirat terus dipertahankan, meskipun ditentang sementara orang. Orang Saduki memakai hukum itu untuk menentang kepercayaan akan kebangkitan orang mati, bdk Mat 22:23 dst.
(0.84) (Ul 8:12) (ende)

Hal itu melukiskan keadaan bangsa Israel pada masa monarki. Orang tjenderung mempunjai anggapan bahwa djandji-djandji Allah telah terpenuhi untuk selama-lamanja, dan orang lupa bahwa segala-galanja itu terdjadi berkat pimpinan jang mentakdjubkan dari Jahwe serta tjobaan iman dalam waktu jang tjukup lama.

(0.84) (Ul 22:5) (ende)

Ini merupakan sesuatu jang ternjata terdjadi di Kanaan. Penghukuman berat sebagai kekedjian terhadap Jahwe: menundjukkan bahwa perbuatan itu tidak hanja merupakan perkosaan terhadap kesopanan sadja: melainkan ada hubungannja djuga dengan kultus orang-orang kafir. Kita ketahui bahwa pergantian sematjam itu terdjadi pula pada kultus Astarte.

(0.84) (Ul 30:1) (ende)

Bahkan apabila kutukan terhadap bangsa Israil itu terdjadi: namun masih ada pula kemungkinan memulihkan kembali: jakni apabila orang mengakui malapetaka itu sebagai hukum dan akibat dari ketidaktaatannja sendiri. Demikianlah maka hal itu mendjadi pendorong untuk bertobat. (cf. Ula 4:26 sld.)

(0.84) (Ul 24:22) (ende)

Peraturan-peraturan itu lazimnja ditempatkan dalam rangka sedjarah: pertama-tama dalam hubungan dengan pembebasan dari negeri Mesir. Kenang-kenangan terhadap penindasan jang telah disingkirkan oleh Jahwe: harus memberi dorongan kepada orang-orang Israel untuk memegang teguh hukum dengan penuh rasa terimakasih; lagi pula harus menghapuskan perasaan keras hati terhadap kaum miskin: orang-orang asing: golongan jang tertindas dan budak-budak belian.

(0.83) (Ul 18:9) (full: KEKEJIAN YANG DILAKUKAN BANGSA-BANGSA ITU. )

Nas : Ul 18:9-11

Ayat-ayat ini menyebutkan berbagai kegiatan okultisme yang umum dipakai dalam agama bangsa-bangsa Kanaan, yang merupakan kekejian bagi Allah dan dilarang oleh-Nya. Orang-orang di antara umat Allah yang melakukan hal-hal itu dibunuh (Im 20:27). Demikian pula, PB menyatakan bahwa orang yang melakukan hal-hal itu tidak akan masuk kerajaan Allah (Gal 5:20-21; Wahy 22:15).

(0.83) (Ul 22:4) (jerusalem: saudaramu itu) Ulangan memperluas peraturan Kel 23:4-5 sehingga merangkum semua orang Israel (saudara). Kel 23:4-5 hanya mengenai musuh (yaitu lawan dalam perkara pengadilan).
(0.83) (Ul 6:8) (ende)

Suatu perumpamaan jang berkenaan dengan adat-istiadat bangsa lain, agar supaja nama atau lambang suatu dewa nampak terlihat menempel pada tubuh. Sesudah masa pembuangan hal itu mulai diartikan setjara harafiah dan orangpun mulailah mengikatkan gulungan-gulungan kulit jang penuh bertulisan naskah-naskah hukum pada kepalanja serta pada lengannja, begitu pula pada tiang-tiang pintu rumah. Dewasa ini hal serupa itu masih biasa pada banjak orang-orang Jahudi (bdk. Mat 23:5).

(0.83) (Ul 26:14) (ende: Waktu berkabung)

menurut sementara orang menundjukkan kultus Baal: jang menjelenggarakan upatjara berkabung atas kematian dewa kesuburan. Ini merupakan gambaran tentang kematian tumbuh-tumbuhan. Pada musim penghudjan segala-galanja bangkit dalam kehidupan baru. Maka pengakuan jang dinjatakan oleh orang Israel disini maksudnja ialah bahwa ia tidak turut ambil bagian dalam kultus kafir itu.

(0.83) (Ul 18:8) (jerusalem: dengan tidak terhitung ....) Maksud penetapan ini kurang jelas, Mungkin mau dicegah bahwa harta milik pribadi orang Lewi diperhitungkan untuk mengurangi bagian yang mereka terima dari persembahan di Bait Suci. Pada kenyataannya aturan bahwa semua orang Lewi mempunyai hak yang sama itu tidak pernah terlaksana, bdk 2Ra 23:9+.
(0.83) (Ul 25:10) (jerusalem: yang kasutnya ditanggalkan orang) Upacara menolak kewajiban (pencopotan kasut) disertai isyarat menghina (meludah) dan orang yang bersangkutan dinyatakan kehilangan nama baiknya. Tidak jelas manakah menurut hukum akibat tindakan itu. Tetapi kemungkinan perempuan (janda) yang tidak mau diperisteri, tetap memiliki harta milik suaminya yang sudah meninggal. Upacara yang digambarkan di sini tidak mempunyai arti sama dengan yang terdapat dalam Rut 4:8.


TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA