Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 78 ayat untuk menyukakan hati AND book:45 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.79) (Rm 3:27) (jerusalem: berdasarkan iman) Harafiah: oleh karena hukum iman (demikianpun: oleh karena perbuatan). Artinya: oleh karena (berdasarkan) suatu hukum yang tidak lain kecuali percaya
(0.79) (Rm 2:29) (full: SUNAT DI DALAM HATI, SECARA ROHANI. )

Nas : Rom 2:29

Ini merupakan karya kasih karunia Allah dalam hati orang percaya; melaluinya mereka berpartisipasi dalam tabiat ilahi sehingga sanggup hidup suci dan terpisah dari dosa untuk kemuliaan Allah (bd. Ul 10:16; Yer 4:4; 2Pet 1:4). Demikianlah, kehidupan yang kudus menjadi tanda lahiriah bahwa kita berada di bawah perjanjian yang baru.

(0.78) (Rm 1:16) (ende: Kekuatan Allah)

Indjil, Kabar-gembira itu, bukan sadja menjampaikan pengetahuan, melainkan kekuatan hati djuga, untuk memeluk kepertjajaan dan tetap mentaatinja. Kekuatan Indjil menjatakan diri djuga dengan memberi kejakinan dan semangat, lagipun kurnia-kurnia adjaib dan kuasa untuk mengadakan mukdjizat-mukdjizat atas nama Allah.

(0.78) (Rm 10:4) (ende: Kristus kesudahan hukum)

Kalau orang Jahudi dengan hati terbuka dan djudjur, menjelidiki makna dan tudjuan wahju Allah dalam nubuat-nubuat para nabi, maka tentu dapat mengerti bahwa Jesus benar-benar Mesias jang dinantikan, jang akan membina Keradjaan Allah baru serba rohani, sebagai penjelesaian Perdjandjian Lama.

(0.78) (Rm 11:12) (ende: Mendatangkan kekajaan)

jaitu kekajaan rahmat dan kebenaran.

Ketegaran hati orang Jahudi menjebabkan Indjil dapat lebih luas dan giat disiarkan kepada bangsa-bangsa bukan-Jahudi.

(0.78) (Rm 11:7) (full: ORANG-ORANG YANG LAIN TELAH TEGAR HATINYA. )

Nas : Rom 11:7

Lihat cat. --> Rom 9:18

[atau ref. Rom 9:18]

mengenai pengerasan hati.

(0.78) (Rm 11:1) (sh: Allah tidak menolak umat-Nya. (Selasa, 9 Juni 1998))
Allah tidak menolak umat-Nya.

Meskipun mayoritas Israel menegarkan hati, ada sebagian kecil yang menerima kasih karunia Allah. Mereka di sebut "sisa Israel". Israel dipilih hanya oleh karunia Allah saja, bukan karena kebaikan mereka. Demikian juga sisa Israel dipilih hanya oleh kasih karunia Allah (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">5). Paulus memberikan contoh tentang 7000 orang yang setia pada zaman Elia (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">4). Baik sisa pada zaman Elia, maupun sisa pada zaman Paulus sungguh-sungguh menghayati makna pemilihan Allah. Rasa syukur mereka terbukti nyata dalam kesetiaan dan keteguhan prinsip sehingga tidak ikut-ikutan mayoritas. Sedikit tetapi berkualitas dan membuktikan keputusan pemilihan Allah yang tidak pernah keliru.

Ketegaran hati yang berlarut-larut. Kebutaan dan ketulian Israel membuat mereka tidak dapat melihat kebenaran. Mata dan telinga rohani yang tertutup berakibat fatal karena mereka berhadapan dengan murka Allah yang tak terelakkan. Perbudakan oleh bangsa-bangsa lain yang dikiaskan dalam ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">10 juga menimpa mereka. Memang, siapa yang berani mencampakkan kasih karunia Allah pasti tercampak ke dalam pelbagai macam nestapa.

Renungkan: Pilihan kasih karunia Allah bila dihayati dengan benar membangkitkan kegentaran dan kerendahan hati.

Doa: Mendoakan yang menegarkan hati agar tidak menganggap enteng kesabaran Allah.

(0.77) (Rm 1:20) (ende: Tak kelihatan)

tidak dapat ditangkap dengan pantjaindera.

Tentang uraian ini dan jang berikut hendaknja diperhatikan, bahwa disini Paulus melihat kaum penjembah dewa-dewa dalam keseluruhannja. Dalam Rom 2:13-16 terkesan, bahwa ia tidak memungkiri, bahwa diantara mereka terdapat djuga orang-orang jang luhur hati dan berkehendak baik.

Tjiri-tjiri jang sama harus diperhatikan mengenai kaum Jahudi didalam bab 2 (Rom 2) berikut.

(0.77) (Rm 5:14) (full: MAUT TELAH BERKUASA DARI ZAMAN ADAM SAMPAI KEPADA ZAMAN MUSA. )

Nas : Rom 5:14

Umat manusia mengalami kematian, bukan karena mereka melanggar hukum Allah yang lisan dengan hukuman matinya seperti halnya Adam (ayat Rom 5:13-14), tetapi karena mereka sesungguhnya orang berdosa baik karena tindakan maupun tabiatnya dan pelanggar hukum hati nurani yang tertulis di dalam hatinya (Rom 2:14-15).

(0.77) (Rm 9:2) (full: AKU SANGAT BERDUKACITA ... BERSEDIH HATI. )

Nas : Rom 9:2

Keprihatinan dan kesedihan Paulus yang tak berkeputusan terhadap mereka yang tanpa Kristus (Rom 10:1; 11:14; 1Kor 9:22) seharusnya menjadi sikap setiap orang Kristen. Sikap dukacita dan kerelaan yang sama untuk menderita bagi keselamatan orang lain dimiliki oleh Musa (Kel 32:32) dan Yesus (Mat 23:37; Rom 3:24-25).

(0.77) (Rm 9:19) (jerusalem: siapa yang menentang kehendakNya) Kalau ketegaran hati manusia masuk ke dalam rencana ilahi, bagaimana manusia masih dapat dipersalahkan, karena tidak melakukan kehendak Allah? Paulus sudah menghadapi keberatan yang serupa, Rom 3:7; 6:1,15, dan sama seperti di sini sudah menjawab dengan halus: keberatan itu tidak pada tempatnya. Allah adalah Penguasa karyaNya sendiri. Mengatakan bahwa Ia tidak adil, tidak ada maknanya sama sekali. Bdk Mat 20:15.
(0.77) (Rm 9:22) (jerusalem) Kalimat ini sukar diartikan; perlu dimengerti dalam konteksnya. Paulus menjelaskan bahwa ditinjau dari segi rencana Allah ketegaran hati Firaun dahulu dan ketidak-setiaan Israel sekarang tidak bertentangan dengan keadilan Allah. Allah dapat meniadakan saja Firaun, seperti juga dapat meniadakan bangsa Yahudi; tetapi Allah dengan sabar hati menanggung adanya Firaun dan bangsa Yahudi; dengan jalan itu (meskipun tetap memberi mereka kesempatan bertobat, Rom 2:4). "Ia menyatakan kemurkaanNya" (dengan diperbanyaknya dosa, bdk Rom 1-3, yang juga mempersiapkan pertobatan); Ia "memperlihatkan kuasaNya" dengan menyingkirkan segala rintangan, bdk Rom 9:17, dan dengan kini mengatasi permusuhan orang-orang Yahudi terhadap Injil tetapi Allah terutama melaksanakan sebuah rencana belaskasihanNya terhadap orang-orang bukan Yahudi, bdk Rom 1:11,12,15,30. Jika banyak orang Yahudi masuk Gereja, boleh jadi bangsa-bangsa lain mendapat halangan besar. Tetapi bagaimanapun juga oleh karena pemberitaannya ditolak orang Yahudi Paulus pergi kepada orang bukan Yahudi, Kis 13:5+. Hanya ketegaran hati bangsa Yahudi sementara saja dan bahkan terarah kepada pertobatan mereka nanti, Rom 11:13-15,23,31.
(0.77) (Rm 14:1) (jerusalem: orang yang lemah imannya) Ialah orang Kristen yang imannya kurang terdidik sehingga tidak sampai memberikan kepada mereka keyakinan yang cukup kuat untuk bertindak dengan suara hati yang tenteram, Rom 14:2,5,22. Mereka menyangka harus merayakan hari-hari tertentu, Rom 14:5; barangkali secara terus-menerus, Rom 14:21, mereka merasa wajib pantang makanan tertentu, daging atau anggur, Rom 14:2,21; merasa wajib melakukan beberapa ulah-tapa yang dikenal di dunia kafir (pengikut-pengikut Pitagoras) dan di dunia Yahudi (kaum Eseni, Yohanes Pembaptis). Di sini Paulus memberikan pegangan umum yang sama seperti yang diberikannya sehubungan dengan soal serupa dalam 1Ko 8; 10:14-33, yakni: setiap orang harus berbuat "untuk Tuhan" sesuai dengan hati nuraninya, Rom 14:5-6, asal saja hati nurani tidak bimbang, Rom 14:23; tetapi terutama kasih harus memimpin kelakuan orang-orang "kuat", Rom 14:1,15,19-21 dan Rom 15:1-13.
(0.77) (Rm 2:1) (sh: Hukuman Allah mulai dari kita. (Selasa, 12 Mei 1998))
Hukuman Allah mulai dari kita.

Kebanyakan orang cenderung memperhatikan dan menghakimi kesalahan sesamanya daripada dirinya sendiri. Orang Yahudi dulu demikian pun Kristen kini sering menganggap diri lebih baik dan lebih benar dari orang kafir, karena merasa memiliki dan mengetahui hukum-hukum Tuhan. Paulus dengan tegas menegur sikap munafik seperti itu (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">1). Tuhan Allah tidak kompromi dengan dosa dan kejahatan. Orang yang terus berkeras hati (siapa dan apa pun status mereka) dalam dosa sedang menimbun murka (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">5), tetapi yang berbuat baik akan beroleh kemuliaan, kehormatan, damai sejahtera (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">10).

Masa kesabaran Allah. Kalau sekarang Allah belum bertindak bukan berarti Ia tak berdaya. Allah bermurah hati dan sabar, karena ingin memberi kesempatan bagi manusia untuk bertobat, beroleh pengampunan-Nya. Tetapi janganlah dipakai untuk menabung murka Allah yang pada saatnya akan menimpa kita dengan dahsyat.Di saat penghakiman tak seorang pun bebas. Sesuai dengan norma-norma yang diberlakukan manusia, Allah akan menghakimi mereka. Orang Yahudi sesuai Taurat, orang yang percaya kepada Injil Kristus sesuai anugerah Allah di dalam Kristus, dan orang yang tidak mengenal Allah akan dihakimi seturut hati nurani mereka.

Doa: Selidiklah hatiku dalam-dalam, Ya Tuhan. Masuklah kuasa InjilMu memperbaruiku seutuhnya.

(0.77) (Rm 2:17) (sh: Pengajar dan pelaku Firman Allah. (Rabu, 13 Mei 1998))
Pengajar dan pelaku Firman Allah.

Apa sebab orang Yahudi cenderung merasa diri lebih dari orang kafir? Karena merasa diri berpegang pada Taurat, tahu kehendak Allah, tahu mana benar mana salah (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">17-18). Tetapi Firman Allah adalah kehendak Allah yang tidak cukup dipelajari dan diketahui tetapi harus ditaati. Dengan sikap yang angkuh mereka mengajarkannya dengan sangat menekankan segi hukum (legalistis)nya, agar orang kain mematuhi dengan sungguh-sungguh (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">20) tetapi mereka yang mengajarkannya itu, mengkhianati dan melanggarnya sendiri (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">21-22). Akibatnya mencemarkan nama Allah di hadapan bangsa-bangsa lain (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">23-24).

Bukan lambangnya, tetapi maknanya. Kemunafikan orang Yahudi itu langsung menelanjangi ketidakberdayaan manusia. Manusia memang tidak mampu menaati kehendak Allah dan menyenangkan hati Allah bila hanya bergantung pada kekuatan sendiri. Bukan Taurat yang menyelamatkan tetapi anugerah Allah. Bukan sunat menyelamatkan sebab sunat hanyalah lambang yang menunjuk kepada kuasa Injil Yesus yang mampu menyunat hati manusia menjadi tahir.

Renungkan: Dosa sudah sedemikian merusak manusia. Bagaimanapun kita berupaya mengatasinya, akhirnya hanya Nama Tuhan saja dipermalukan. Hanya kuasa Injil dapat sungguh menciptakan hati yang tulus berniat memuliakan Tuhan.

Doa: Tuhan, sadarkan kami dari segala kemunafikan kami.

(0.77) (Rm 9:1) (sh: Keprihatinan hamba Tuhan. (Kamis, 4 Juni 1998))
Keprihatinan hamba Tuhan.

Identitas seorang nabi yang cinta bangsa terlihat dalam diri Paulus. Demi bangsanya, ia mau terkutuk dan terpisah dari Kristus (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">3). Keprihatinan Paulus tulus dan serius, memberati perasaan dan pikirannya (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">2). Ia bertanya: Gagalkah firman Allah (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">6a)? Apakah Allah tidak adil (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">14)? Apa lagi yang ingin Allah salahkan (ayat menyukakan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">19)? Itulah pergumulan dan keprihatinan pemimpin sejati yang tidak mengutamakan diri sendiri tetapi berbeban tentang keselamatan bangsanya. Keprihatinan Paulus merupakan keprihatinan Kristiani yang aktif yang membuatnya berpikir, mengucurkan air mata, berjuang penuh harap.

Umat Pilihan Allah. Pedih hati Paulus memikirkan fakta Israel umat pilihan Allah itu justru menolak Yesus Mesias. Dalam pergumulan itu Paulus beroleh jawaban pada keajaiban pemilihan Allah. Dalam riwayat Israel sendiri terbukti bahwa Ishak dan Yakub dipilih Allah bukan karena mempunyai kelebihan. Posisi mereka bukan anak sulung, namun dipilih Allah beroleh hak kesulungan. Demikian pun adalah hak dan keajaiban Allah bila kini Ia memilih orang asal kafir untuk selamat. Tidak adilkah Allah? Tidak, sebab Ia mengeraskan hati mereka yang memang sudah lebih dulu mengeraskan hati. Dari segi hak, semua manusia hanya berhak untuk menerima hukuman sebab semua telah berdosa. Jadi pemilihan adalah hak dan anugerah Allah yang patut disyukuri dengan takut dan gentar.

Doa: Hanya karena kemurahan-Mu kami Dikau pilih dan selamatkan di dalam Kristus.

(0.77) (Rm 9:30) (sh: Rendah hati atau angkuh? (Sabtu, 6 Juni 1998))
Rendah hati atau angkuh?

Mencolok sekali perbedaan sikap dan akibatnya pada bangsa kafir dengan orang Israel. Setelah mendengar pemberitaan Injil, bangsa kafir yang tidak dapat membanggakan apa-apa karena tidak mengejar kebenaran, menjadi percaya. Tetapi bangsa Israel yang memegang teguh anggapan bahwa perbuatanlah yang mendatangkan pahala/ keselamatan, tidak mencapainya. Mengapa mereka yang begitu bersungguh sampai fanatik mengupayakan diri benar tidak bisa mencapai? Karena sasaran yang hendak mereka capai itu adalah sesuatu yang mustahil dicapai, terlalu kudus dan mulia untuk sifat dosa manusia.

Batu sandungan. Mereka tersandung pada batu sandungan (batu itu mengibaratkan Kristus). Mengapa Injil Yesus Kristus dilukiskan sebagai batu sandungan? Sebab salib Yesus menuntut orang meninggalkan keyakinan pada kemampuan untuk benar dengan upaya sendiri. Mereka yang tetap demikian akan dipermalukan karena kebenaran sendiri yang dipertahankan ternyata tidak mendatangkan keselamatan. Sebaliknya orang yang percaya akan menerima kemuliaan (kemenangan) sehingga tidak akan dipermalukan. Sungguh! Kerajaan Allah terdiri dari orang-orang yang rendah hati, bukan yang angkuh mengandalkan diri sendiri.

Renungkan: Yang Tuhan inginkan bukan orang yang religius giat tetapi orang yang diperbarui oleh kuasa anugerah-Nya.

Doa: Karuniakan hikmat dan kebijaksanaan dalam kami membawa sahabat dan sanak keluarga kami kepada-Mu, ya Kristus.

(0.76) (Rm 1:18) (ende: Murka Allah)

ialah hukuman Allah jang selalu mengantjam dan sebenarnja sedang dilangsungkan djuga.

(0.76) (Rm 9:17) (ende: Kubangkitkan)

Paulus mengutip II Mos. (Kel 9:16) dengan tafsiran bebas. Aslinja: "Aku membiarkan (atau membuat) engkau hidup terus". Djadi "kubangkitkan" berarti disini: "Aku membiarkan engkau muntjul dan bertindak...." Didalam buku jang sama (Kel 7:13,22) dinjatakan pula, bahwa Farao penuh bertanggung djawab atas sikapnja, sebab ia tidak mau mengindahkan tuntutan-tuntutan dan antjaman-antjaman Allah. Dan dimana (misalnja dalam Kel 7:3) Allah menjatakan, bahwa Ia menegarkan hati Farao, itu mungkin mengandung arti, bahwa tuntutan dan antjaman Allah kepada Farao djustru membangkitkan pertentangan dan pemberontakan padanja, dan itu mendjadi alasan ketegaran hatinja kian bertambah lagi.

(0.76) (Rm 12:16) (ende)

Ajat ini dapat diartikan: djangan engkau angkuh hati sampai menuntut suatu tugas jang lebih hormat, atau kedudukan jang lebih tinggi, melainkan pilihlah jang sederhana. Kalau demikian, arti dan peringatan ini selaras dengan Rom 12:3.

Tetapi menurut tafsiran lain, jang sangat menarik dalam hubungan ini, ialah dalam pergaulan bersama-sama djangan kamu membedakan antara jang kaja dan jang miskin, antara jang berkedudukan tinggi dan orang-orang "ketjil".

Sebaliknja lebih baik kamu rasa tertarik (tjondong) kepada jang sederhana dan rendah. Demikianlah sikap Kristus. Bdl. Mat 5:3; 18:4-6; 20:25-26; 23:8-12.



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA