Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 4723 ayat untuk menurut perintah yang AND book:[40 TO 66] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.52) (Gal 4:21) (sh: Hamba atau orangmerdeka? (Selasa, 14 Juni 2005))
Hamba atau orangmerdeka?


Tak seorang pun yang bangga menjadi hamba karena seorang hamba tidak memiliki hak apa pun untuk hidupnya sendiri. Semua orang ingin merdeka. Orang Yahudi membanggakan kemerdekaan mereka sebagai keturunan lahiriah Abraham. Namun, Paulus justru menunjukkan bahwa tidak semua anak-anak lahiriah Abraham adalah orang-orang merdeka sejati!

Paulus memakai ilustrasi Hagar dan Sara untuk menunjukkan dua macam kehidupan (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">22-26). Keduanya memang melahirkan anak-anak bagi Abraham, namun status mereka berbeda. Hagar melambangkan hidup perhambaan. Memang ia melahirkan anak pertama bagi Abraham menurut urutan waktu. Namun, Hagar tetap seorang hamba yang statusnya tidak pernah diubah menjadi istri. Jadi, keturunannya pun tidak akan mewarisi janji Allah bagi Abraham. Hagar melambangkan gunung Sinai, yaitu orang-orang yang hidup di luar anugerah keselamatan, yaitu mereka yang hidupnya menggantungkan diri pada usaha sendiri (=melakukan Taurat). Hagar melambangkan Yerusalem duniawi (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25). Sara melambangkan hidup oleh kasih karunia. Ia mandul, namun oleh anugerah Allah ia menjadi ibu bagi anak-anak perjanjian. Sara melambangkan Yerusalem surgawi, yaitu tempat anugerah Allah dicurahkan (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">26-27). Jadi, anak-anak yang lahir dari Sara adalah ahli waris janji-janji Allah semata-mata oleh karena anugerah-Nya (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">28). Tidak mengherankan kalau anak-anak Tuhan akan selalu mendapat aniaya dan dengki dari anak-anak hamba yang tidak mendapat hak (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">29-30).

Mengandalkan apa pun yang disejajar dengan karya penyelamatan Kristus berakibat pada perhambaan. Orang Kristen menjalankan perintah-perintah Allah bukan sebagai hamba, melainkan sebagai orang merdeka. Ketaatan hamba terpaksa, ketaatan orang merdeka adalah ucapan syukur.

Renungkan: Orang yang sudah dimerdekakan dalam Kristus, namun berpaling lagi kepada perhambaan dosa, menginjak-injak dan menghina Kristus yang telah menebusnya.

(0.52) (1Yoh 2:4) (full: TIDAK MENURUTI PERINTAH-NYA. )

Nas : 1Yoh 2:4

Yohanes sedang berjuang melawan suatu salah pengertian tentang doktrin kasih karunia dan keselamatan. Dia menentang guru aliran antinomisme, yang mengajarkan bahwa meninggalkan kehidupan yang berdosa menjadi sesuatu yang tidak diwajibkan bagi orang percaya.

  1. 1) Mereka menyatakan bahwa seorang dapat "mengenal" Allah dalam hubungan penyelamatan yang sah, tetapi pada saat yang sama mengabaikan kehendak dan perintah Allah sehingga tidak menaati-Nya

    (lihat cat. --> Yoh 17:3).

    [atau ref. Yoh 17:3]

  2. 2) Mereka yang menuntut hal semacam ini dinyatakan pendusta oleh Yohanes dan kebenaran Allah tidak ada di dalam diri mereka. Usaha untuk dibenarkan oleh iman pada Kristus tanpa suatu komitmen untuk mengikuti Dia pasti gagal.
(0.52) (1Kor 14:39) (full: BERNUBUAT DAN JANGANLAH MELARANG ... BAHASA ROH. )

Nas : 1Kor 14:39

Dua perintah ini mengakhiri pembicaraan Paulus mengenai nubuat dan bahasa roh. Apabila jemaat Korintus menolak untuk mengakui bahwa perintahnya adalah "perintah Tuhan", maka mereka membuktikan bahwa mereka bukan nabi, atau umat Roh itu (ayat 1Kor 14:37-38). Gereja zaman sekarang yang mengaku hendak mengikuti Firman Allah, namun melarang orang untuk berkata-kata dengan bahasa roh dan tidak sungguh-sungguh merindukan jemaatnya bernubuat, harus bertanya kepada diri sendiri bagaimana ayat 1Kor 14:37-38 dapat diterapkan pada mereka.

(0.52) (1Ptr 1:2) (jerusalem) Perhatikanlah bahwa ketiga diri ilahi disebut, bdk 2Ko 13:13+. Dalam ayat-ayat yang menyusul dikatakan lebih lanjut tentang Bapa, 1Pe 1:3-5, Anak, 1Pe 1:6-7, dan Roh Kudus, 1Pe 1:10-12. 1Pe 1:2 ini menyinggung upacara pengikatan perjanjian, Kel 24;6-8: Umat berjanji akan menaati perintah-perintah Allah (1Pe 1:7) dan untuk meneguhkan perjanjian itu Musa memerciki umat dengan darah korban-korban (1Pe 1:8). Mengenai pemakaian nas Keluaran ini oleh orang-orang Kristen, bdk Ibr 9:18 dst; Mat 26:28.
(0.52) (Luk 15:28) (full: MARAHLAH. )

Nas : Luk 15:28

"Anak sulung" itu melambangkan orang yang memiliki suatu bentuk agama dan kelihatannya secara lahiriah menaati perintah Allah, tetapi hati mereka terpisah dari Dia dan tujuan-Nya bagi kerajaan itu (ayat Luk 15:28-30).

(0.52) (Mrk 7:6) (full: HATINYA JAUH DARI PADA-KU. )

Nas : Mr 7:6

Orang Farisi dan para ahli Taurat bersalah karena melakukan legalisme. Seorang legalis mengganti sikap-sikap batin yang datang dari dilahirkan kembali oleh Allah dan Roh Kudus dengan berbagai perbuatan yang lahiriah atau perkataan (Mat 5:27-28; 6:1-7; Yoh 1:13; 3:3-6;

lihat cat. --> Mat 5:20;

lihat cat. --> Yes 1:11;

lihat cat. --> Am 4:4-5).

[atau ref. Mat 5:20; Yes 1:11; Am 4:4-5]

Orang seperti itu memuliakan Allah dengan bibir, sedangkan hati mereka jauh daripada Dia; dari luar mereka tampaknya benar, tetapi hatinya sama sekali tidak mengasihi Allah.

  1. 1) Legalisme sama sekali tidak menunjuk kepada hukum atau norma-norma yang ada di kalangan Kristen. Sebaliknya legalisme berkaitan dengan motivasi -- yaitu motivasi yang mendorong orang Kristen menaati kehendak Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya. Setiap motivasi untuk menaati perintah atau peraturan Firman Allah yang tidak bersumber dari iman yang hidup kepada Kristus, kuasa pembaharuan Roh Kudus, serta keinginan yang sungguh-sungguh untuk menaati dan menyenangkan hati Allah disebut legalisme (Mat 6:1-7; Yoh 14:21).
  2. 2) Bahkan dalam zaman kasih karunia ini orang Kristen masih berkewajiban untuk menaati perintah Kristus dan Firman-Nya. PB berbicara tentang "hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan" (Yak 1:25), "hukum utama" (Yak 2:8), "hukum Kristus" (Gal 6:2) dan "hukum Roh" (Rom 8:2). Dalam Firman Allah kita menemukan
    1. (a) perintah yang positif (1Tes 5:16-18),
    2. (b) perintah negatif (Rom 12:2),
    3. (c) prinsip dasar (1Kor 8:13) dan
    4. (d) kata-kata nasihat yang diucapkan para pemimpin rohani yang diberi wewenang untuk memberikan keputusan dalam hal-hal rohani (Ef 4:11-12; 1Tim 3:5; Ibr 13:7,17).
(0.51) (Yak 1:25) (full: HUKUM YANG MEMERDEKAKAN. )

Nas : Yak 1:25

Hukum ini (bd. Yak 2:12) adalah kehendak Allah yang sudah dihayati hati kita oleh bantuan Roh Kudus yang mendiami kita (bd. Yeh 11:19-20). Melalui iman kepada Kristus kita tidak hanya menerima kemurahan dan pengampunan (Yak 2:12-13), tetapi juga kuasa dan kebebasan untuk menaati hukum Allah (Rom 3:31;

lihat cat. --> Rom 8:4).

[atau ref. Rom 8:4]

Inilah yang disebut "hukum yang memerdekakan" karena orang percaya ingin menaati kehendak Allah: "Aku hendak hidup dalam kelegaan (versi Inggris NIV -- "kebebasan"), sebab aku mencari titah-titah-Mu" (Mazm 119:45). Kebebasan ini jangan sekali-kali dianggap sebagai kebebasan untuk melanggar perintah Kristus, tetapi sebagai kebebasan dan kuasa untuk menaati perintah itu.

(0.51) (Luk 1:1) (sh: Kebenaran ajaran (Selasa, 21 Desember 1999))
Kebenaran ajaran

Dengan "kata-kata pendahuluan" ini Lukas selaku penulis mempertanggungjawabkan kebenaran isi kitab Injil yang ditulisnya. Dua syarat bagi tulisan yang mengungkapkan peristiwa nyata disebutkan, yakni: (1) adanya saksi mata; (2) telah diadakan penyelidikan dengan seksama. Tujuan penulis ialah agar Teofilus dan semua pembaca yakin dan percaya akan kebenaran segala sesuatu yang diajarkan di dalamnya. Kebenaran yang diutarakan oleh Lukas ini berdasarkan realita dan sejarah, bukan legenda atau pun mitos. Yesus benar-benar hidup, mengajar, membuat banyak mukjizat, mati, dan akhirnya bangkit. Semua itu terjadi dalam sejarah.

Masa tua yang indah. Zakharia dan Elizabet mempunyai masa tua yang indah. Sepanjang hidup, mereka mempunyai kehidupan yang benar di hadapan Allah dan menurut segala perintah dan ketetapan Allah tanpa cacat (6). Keadaan yang tanpa keturunan sampai usia tua, bukan karena dosa. Namun, melalui keadaan ini, ia mengalami berkat: keindahan hidup bersama Tuhan dan penyertaan-Nya di hari tuanya. Mereka akan mempunyai keturunan yang akan mempersiapkan jalan Tuhan Yesus.

Renungkan: Rindukah Anda seperti mereka yang sampai tua tetap mengalami keindahan bersama Allah dan dipakai-Nya untuk melayani-Nya?

(0.50) (Luk 20:25) (full: KALAU BEGITU BERIKANLAH KEPADA KAISAR. )

Nas : Luk 20:25

Dalam keadaan yang normal, orang percaya harus membayar pajak dan tunduk kepada kuasa pemerintah (lih. Rom 13:1-7), sekalipun kesetiaan tertinggi kita adalah kepada Allah. Kita harus patuh kepada pemerintah sekular di dunia kecuali bila itu bertentangan dengan hukum Allah; kita sekali-kali tidak boleh melanggar perintah Yesus untuk "memberikan kepada Kaisar apa yang Kaisar punya".

(0.50) (1Tim 1:1) (jerusalem: perintah Allah) Var: janji Allah
(0.50) (1Yoh 4:1) (jerusalem) Perlu diselidiki apakah mereka yang berkata memiliki Roh Allah, sesungguhnya tidak terdorong oleh roh dunia. Mereka akan dapat dikenal dari buahnya, Mat 7:15-20; dengan memperhatikan apakah mereka menuruti perintah Allah, 1Yo 2:3-6,13-14, dll, dan terutama apa yang mereka katakan tentang Kristus, 1Yo 4:2-3. Para rasul mempunyai kemampuan membedakan, 1Yo 4:3.
(0.49) (Rm 13:1) (sh: Sikap terhadap pemerintahan. (Selasa, 28 Juli 1998))
Sikap terhadap pemerintahan.

Setiap pemerintah yang sah berasal dari Tuhan. Karena itu Kristen tidak boleh melawan, tetapi harus tunduk kepada pemerintah. Memang tidak ada pemerintah mana pun yang sempurna, bahkan tidak sedikit yang salah dan jahat. Tetapi ingat bahwa perintah ini dituliskan Paulus kepada jemaat yang hidup dalam konteks pemerintah Roma yang tidak ramah kepada Kekristenan. Barangsiapa melawan pemerintah melawan ketetapan Tuhan, berarti juga melawan Tuhan sendiri. Tujuan Tuhan memberikan pemerintah ialah agar dunia tertib dan aman. Jika mandat yang Tuhan percayakan itu tidak lagi terlaksana, entah karena pemerintah itu tidak berdaya mengekang kejahatan, atau sistem pemerintahan itu sendiri merosot menjadi jahat, tugas orang beriman bukanlah berontak, tetapi berdoa agar Tuhan campur tangan, dan menyuarakan kebenaran firman Allah!

Kewajiban terhadap pemerintah. Penyelenggaraan pemerintahan memerlukan dana. Maka rakyat perlu membayar pajak, cukai dan berbagai kewajiban yang lain. Semua ditetapkan menurut peraturan dan disesuaikan dengan kemampuan rakyat. Kita tidak boleh menolak, bersungut-sungut, menipu, juga tak boleh menuruti keinginan salah aparat pejabat tertentu. Kita berpegang pada prinsip membayar apa yang harus kita bayar. Pemerintah juga harus bisa dipercaya dan jujur.

(0.49) (Why 19:20) (full: NABI PALSU ... TANDA-TANDA. )

Nas : Wahy 19:20

Yohanes menggambarkan lagi nabi palsu itu dengan suatu ciri yang mencolok; ia memperdaya banyak orang dengan mengadakan tanda-tanda ajaib (bd. Wahy 13:13-15; bd. 2Tes 2:9-10). Kesimpulannya jelas sekali: pada hari-hari terakhir, mereka yang berusaha bertahan dalam kesetiaan kepada Kristus dan perintah-perintah-Nya (bd. Wahy 14:12) tidak boleh melandaskan penilaian mereka terhadap kebenaran semata-mata atas keberhasilan atau mukjizat-mukjizat. Dengan sungguh-sungguh Tuhan sendiri memperingatkan, "Sebab Mesias-Mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mukjizat-mukjizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga" (Mat 24:24;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR)

(0.48) (Luk 11:14) (sh: Mereka yang berpihak kepada Yesus. (Kamis, 23 Maret 2000))
Mereka yang berpihak kepada Yesus.

Mukjizat dalam perikop ini sesungguhnya untuk mendemonstrasikan eksistensi Allah dan    Kerajaan-Nya. Juga untuk memberitakan bahwa Allah sudah datang    untuk membebaskan manusia dari ikatan belenggu kuasa Setan.    Terompet peperangan sudah ditiup dan peperangan rohani sudah    dimulai.

Sikap netral sangat mustahil dalam peperangan ini. Seperti    mereka yang sudah menyaksikan penyataan kuasa Roh Kudus yang    langsung dan nyata, kemudian mereka dituntut untuk menentukan    sikap terhadap Kerajaan-Nya (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">23). Demikian juga setiap pengikut-    Nya. Untuk itu apa yang harus dialami oleh mereka yang berada di    pihak-Nya? Mereka harus mengalami pembaharuan total di mana Roh    Kudus tinggal dalam hidupnya. Tidak seperti keadaan orang yang    didatangi kembali roh-roh lain yang lebih jahat karena hidupnya    dibiarkan kosong (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">24-26). Di samping itu mereka harus juga    mempunyai hubungan rohani secara pribadi dengan Kristus bukan    hubungan secara fisik karena menjadi ibu dari Yesus (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">27). Dan    hubungan ini  harus dipelihara dengan jalan senantiasa    mendengarkan dan memelihara firman-Nya (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">28).

Selain itu ada hal-hal yang harus dihindari oleh pengikut-Nya,    di dalam menjalani kehidupan beribadahnya selama di dunia.    Mereka tidak boleh menekankan simbol-simbol dan ritual agama,    sehingga mengabaikan realita dan kewajiban moral  yang    dinyatakan oleh simbol-simbol keagamaan (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">38). Mereka juga tidak    boleh menggantikan moralitas kehidupan dengan ketaatan terhadap    tata ibadah lahiriah. Hal ini seperti orang farisi yang yakin    kekudusan hidupnya karena mencuci cawan dan pinggannya (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">39).    Dalam menaati perintah-perintah-Nya haruslah seimbang. Janganlah    melakukan satu hal yang kecil dengan ekstrimnya, namun justru    mengabaikan perintah-perintah yang lebih hakiki (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">42). Orang    percaya tidak boleh menjalankan kehidupan agamanya hanya untuk    mendapatkan kemuliaan dirinya, kecuali untuk kemuliaan-Nya (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">43).

Renungkan: Karena itu dalam peperangan rohani zaman ini,    mereka yang berpihak kepada-Nya adalah orang-orang yang hidup    dipimpin oleh Roh Kudus, yang hidup mengagungkan dan menjalankan    firman-Nya. Dan semua itu dimanifestasikan dalam kehidupan moral    yang sesuai dengan standar Allah, bukan standar pribadi ataupun    standar masyarakat.

(0.47) (Mat 12:15) (sh: Kuasa lebih besar (Sabtu, 29 Januari 2005))
Kuasa lebih besar

Tindakan Yesus menghindari orang Farisi yang berencana membunuh-Nya (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15a) menurut Matius adalah penggenapan nubuat Yesaya (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">19). Yesus adalah Hamba yang dinubuatkan Yesaya. Roh Kudus ada pada Yesus (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18, 28). Orang Farisi yang menjadi penentang Yesus tidak melihat identitas Yesus tersebut. Mereka tidak melihat pekerjaan Yesus sebagai manifestasi Roh Kudus. Mereka menuduh pekerjaan Yesus sebagai pekerjaan penghulu setan Beelzebul (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">24).

Yesus menangkis tuduhan sesat itu. Kerajaan Allah sudah hadir. Kerajaan Iblis sulit bertahan jika warganya saling menyerang dan menghancurkan (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25-26). Jika Farisi tidak menuduh murid-muridnya mengusir dengan kuasa Iblis (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">27), mengapa mereka sekarang menuduh Yesus dikuasai Iblis? Yesus mengusir setan hanya dengan perintah, bukan dengan ritual atau mantra atau teknik pengusiran. Yesus mengusir setan menandakan hadirnya Kerajaan Allah (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">28). Kuasa Yesus lebih kuat dan lebih besar sehingga Ia dapat mengusir setan. Yesus saja yang mampu membebaskan manusia dari kerajaan Iblis agar masuk ke dalam kerajaan Allah.

Hati orang Farisi sudah begitu keras sehingga sulit melihat kuasa Allah bekerja dalam diri Yesus. Sedikit pun tiada kecenderungan untuk terbuka terhadap apa yang Yesus lakukan. Hati mereka yang keras itulah yang membuat mereka melontarkan tuduhan yang bersifat hujatan. Perkataan merupakan cermin hati. Dari hati manusia mengalir perkataan baik atau jahat. Perkataan Farisi yang menghujat Yesus, pada akhir zaman harus mereka pertanggungjawabkan (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">36-37). Demikian pun kini, orang yang sudah melihat kuasa Yesus atau mendengar Injil-Nya dituntut untuk menyambut Dia. Bila tidak, proses pengerasan hati seperti yang dialami orang Farisi, akan terulang lagi.

Camkan: Yang merintangi orang mengalami keselamatan dari Yesus bukan Yesus kurang berkuasa, tetapi ketidakterbukaan hati kepada-Nya.

(0.47) (Kis 25:1) (sh: Providensia Allah yang tak bersuara (Senin, 14 Agustus 2000))
Providensia Allah yang tak bersuara

Menurut sejarah, Festus memiliki karakter dan kemampuan yang lebih baik dibandingkan pendahulu dan penerusnya. Ia terkenal sangat anti dengan para pengacau keamanan wilayahnya sebab dulu ia pernah menghancurleburkan tanpa ampun seorang yang mengaku sebagai mesias dan para pengikutnya. Wali negri seperti Festus membuka kembali peluang orang-orang Yahudi untuk melaksanakan hasrat jahatnya. Mereka mendapatkan sekutu.

Tindakan Festus diawal pemerintahannya sangat membesarkan hati anggota Mahkamah Agama. Betapa tidak, baru tiga hari di Kaisarea, ia sudah pergi mengunjungi Yerusalem untuk bertemu dengan para tokoh masyarakat. Para pemuka agama Yahudi melihat kesempatan emas untuk membunuh Paulus di dalam sosok wali negri yang baru. Karena itu mereka segera meminta Festus untuk mengirim Paulus ke Yerusalem. Festus menolak permintaan mereka dengan suatu alasan yang masuk akal sehingga tidak menyinggung perasaan mereka (4). Bahkan Festus juga mengundang wakil dari mereka untuk pergi ke Kaisarea bersama-sama dengan dia. Ini membuktikan bahwa Festus benar-benar ingin mengambil hati mereka agar mau mendukungnya sebagai wali negri yang baru.

Dalam persidangan yang dipimpin oleh Festus, orang-orang Yahudi benar-benar di atas angin bukan karena materi dakwaannya namun karena dukungan sang penguasa. Semua tuduhan mereka tidak terbukti karena sebagai Kristen Paulus tidak pernah melanggar hukum Taurat maupun perintah Kaisar (7-8). Menurut undang-undang Roma, Paulus harus dibebaskan. Namun Festus bermaksud menyenangkan orang-orang Yahudi dengan mengirim Paulus ke Yerusalem untuk diadili. Dengan kecerdikan dan pemahaman tentang undang-undang Romawi, Paulus berhasil mematahkan kekuatan aliansi Festus dengan orang-orang Yahudi. Sehingga Festus tidak ada pilihan lain kecuali mengirim Paulus ke Roma.

Renungkan: Melalui peristiwa ini, providensia Allah yang tidak bersuara terungkap sebab rencana Allah bahwa Paulus akan ke Roma untuk memberitakan Injil hampir terealisasi (menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">22:11). Meski providensia Allah begitu berkuasa dan berdaulat atas keputusan individu-individu, Paulus tetap dituntut untuk mewujudnyatakan iman, keberanian, integritas, dan kecerdikannya.

(0.46) (Yoh 21:18) (full: ENGKAU AKAN MENGULURKAN TANGANMU. )

Nas : Yoh 21:18

Kata-kata ini menunjuk kepada cara Petrus akan menemui ajalnya sehingga memuliakan Allah. Tradisi menyatakan bahwa Petrus disalibkan di Roma di bawah perintah kaisar Nero kira-kira pada waktu yang sama Paulus dibunuh (sekitar 67/68), dan atas permintaannya sendiri dia disalibkan terbalik, karena dia menilai dirinya tidak layak untuk disalibkan seperti Tuhannya.

(0.46) (Mat 5:17) (sh: Firman kekal untuk diterapkan (Selasa, 4 Januari 2005))
Firman kekal untuk diterapkan

Yesus datang ke dunia ini bukan untuk membatalkan Hukum Taurat, tetapi untuk menggenapinya (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">17) menurut hakikat dan semangat yang terdalam, yaitu untuk mengasihi Allah. Hidup, ajaran, dan karya penebusan Kristus adalah penggenapan Hukum Taurat. Ia menegaskan pula bahwa Perjanjian Lama adalah firman Allah yang kekal (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18). Artinya Perjanjian Lama menyatakan kehendak Allah yang tidak berubah bagi umat-Nya. Oleh karena itu, siapa pun yang melalaikan atau melanggar satu perintah saja dari firman Tuhan itu, ia telah melanggar seluruh firman Tuhan. Ia bukan anggota Kerajaan Surga (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">19).

Yang mengejutkan adalah Yesus memakai ilustrasi kehidupan keagamaan para ahli Taurat dan orang Farisi. Bagi Yesus kehidupan agama mereka tidak sejati. Mereka bukan pelaku firman Tuhan (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20). Bagaimana mungkin orang-orang yang kesehariannya bergaul dengan firman Tuhan ternyata di mata Yesus bukanlah pewaris Kerajaan Surga? Ketaatan orang Farisi hanya bersifat lahiriah. Apa yang mereka lakukan tidak didasarkan atas kasih kepada Allah dan sesama.

Oleh sebab itu, Yesus menasehati para murid-Nya untuk tidak memiliki hidup keagamaan seperti yang dimiliki ahli Taurat dan orang Farisi. Yesus ingin para murid-Nya memberlakukan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh mulai dari dalam hati bukan hanya sekadar tingkah laku lahiriah. Lalu bagaimana mungkin Ia mengharapkan kita berbuat lebih dari orang Farisi? Bisa! Hidup keagamaan kita bisa lebih baik karena berasal dari Kristus. Karena kita memiliki kebenaran Kristus, kita dapat mematuhi Tuhan dengan kasih.

Hanya Yesus yang dapat membebaskan manusia untuk hidup benar di hadapan Allah dan dalam hubungan yang benar dengan sesama manusia. Dia mampu mengubah kondisi manusia berdosa untuk hidup benar dan menghayati kehendak Tuhan dari hati yang diperbarui-Nya.

Renungkan: Marilah kita mendasarkan semua perilaku dan sikap kristiani kita atas Firman Hidup.

(0.46) (Why 1:3) (full: BERBAHAGIALAH IA YANG MEMBACAKAN. )

Nas : Wahy 1:3

Ini adalah yang pertama dari tujuh "ucapan bahagia" atau ucapan berkat yang ditemukan dalam kitab Wahyu, yang dikaruniakan kepada mereka yang membaca, mendengar, dan taat kepada perkara-perkara yang tertulis di dalam kitab ini. Enam ucapan berkat lainnya dapat ditemukan dalam Wahy 14:13; 16:15; 19:9; 20:6; 22:7; 22:14 (bd. Luk 11:28). Kenyataan bahwa orang percaya harus melaksanakan perintah-perintah kitab Wahyu menunjukkan bahwa kitab ini bersifat praktis dengan petunjuk-petunjuk moral dan bukan sekadar suatu nubuat tentang perkara-perkara yang akan datang. Kita harus membaca kitab ini bukan saja demi memahami rencana Allah untuk masa yang akan datang bagi dunia dan umat-Nya, tetapi juga demi mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip rohani yang besar. Terutama sekali, kitab ini harus membawa kita lebih dekat kepada Yesus Kristus dalam iman, pengharapan, dan kasih.

(0.46) (Luk 2:1) (sh: Penggenapan nubuat (Sabtu, 25 Desember 1999))
Penggenapan nubuat

Perintah Kaisar Agustus mengenai pendaftaran masing-masing orang di kota asalnya menyebabkan Yusuf dan Maria meninggalkan Nazaret di Galilea menuju Betlehem di Yudea. Tepat seperti nubuat dalam Mikha 5:1. Allah memakai sensus tersebut untuk mengatur agar Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem pada waktu yang tepat. Betapa luar biasanya Allah kita! Ia mengatur sejarah sehingga perintah Kaisar Agustus menjadi alat bagi-Nya untuk merealisasikan rencana agung-Nya. Tidak ada suatu keadaan di luar kekuasaan Allah kita yang dapat menguasai.

Orang Betlehem dan orang masa kini. Apa yang pernah dilakukan oleh orang Betlehem di dalam ketidaktahuan mereka telah dilakukan oleh manusia kini dengan ketidakacuhan yang tidak sengaja. Mereka tidak memberikan tempat bagi Yesus di dalam perasaan, pikiran, pandangan hidup, pengharapan, dan perbuatan sehari-hari. Mereka telah menolak anugerah yang terbesar itu. Akibatnya, mereka pun mendapatkan kerugian yang terbesar.

Renungkan: Anugerah Allah yang terbesar dan kehadiran-Nya bagi manusia tidak selalu diwarnai atau disertai dengan tanda-tanda yang spektakuler (luar biasa). Kelahiran Yesus yang diwarnai kesederhanaan dan kewajaran adalah bukti.



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA