Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 53 ayat untuk kepada Yohanes AND book:66 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.81) (Why 6:1) (sh: Sang Anak Domba menghakimi (Kamis, 11 Agustus 2005))
Sang Anak Domba menghakimi

Yohanes telah menguatkan Gereja yang sedang menderita bahwa Kristus sudah memerintah di atas para penguasa dunia (pasal kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1-2). Dalam pasal kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">4-5, Gereja dikuatkan bahwa melalui penderitaan Kristus menang dan karena-Nya Gereja menerima kemenangan. Kini Kristus yang menang itu, bertindak membuka keenam meterai pertama yang berisi berbagai hukuman atas dunia ini. Akibatnya terjadi kekacauan dalam dunia yang diungkapkan dengan "saling gigit" dan membinasakan sebagai dampak pemerintahan dan hukuman Kristus.

Keempat meterai pertama dilambangkan oleh empat ekor kuda pembawa berbagai malapetaka. Keempat malapetaka itu bisa terjadi serempak atau berurutan. Kuda keempat yang menyimpulkan semua malapetaka itu adalah Maut yang datang menimpa penduduk dunia. Kuda pertama dan terakhir memberitahukan bahwa manifestasi hukuman dari Allah itu adalah malapetaka alam dan manusia pengikut sebagai alat si jahat. Sebagai Raja, Kristus kini memurnikan orang beriman dan menghukum mereka yang tidak tunduk kepada-Nya melalui alat-alat penyebar petaka tersebut.

Seperti pemimpin mereka yang telah dibantai (Why. 5:6), para martir telah dibunuh karena iman mereka akan firman Allah dan kesaksian hidup mereka (Why. 6:9). Bagi-Nya, penderitaan umat-Nya bernilai mulia bagaikan kurban di mezbah. Penderitaan karena iman adalah jalan menuju kemenangan dan ungkapan kurban untuk kemuliaan Dia yang lebih dulu berkorban bagi kita. Dia yang telah menang dan memerintah dalam kemuliaan, mendengar doa-doa umat-Nya dan membela mereka. Dia tidak membiarkan begitu saja pengurbanan umat-Nya yang tekun dalam iman dan penderitaan, tetapi Ia bertindak menghukum kejahatan para penyebab penderitaan itu (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">12-17). Dia yang telah mencurahkan darah-Nya untuk umat-Nya, akan membela mereka yang karena iman kepada-Nya rela mencurahkan darah mereka.

Responsku: __________________________________________________________________________________________

(0.81) (Why 13:1) (sh: Binatang-binatang yang mengerikan (Jumat, 8 November 2002))
Binatang-binatang yang mengerikan

Dalam upaya memerangi umat Allah, sang naga menggunakan berbagai cara. Wahyu 13 menuturkan skenario besarnya, yakni dengan memperalat negara dan agama. Kelihatannya hal itu sangat kena- mengena dengan keadaan umat manusia pula.Di tengah kekacauan bangsa-bangsa (laut), keluarlah sosok binatang yang sangat kuat lagi mengerikan. Berkepala tujuh yang bertuliskan nama-nama hujat dengan tanduk sepuluh, bermahkota, dan bersosok mirip macan tutul, beruang, dan singa. Tak pelak lagi kekuasaan politik dan para penguasanyalah yang sedang digambarkan di sini. Di zaman Yohanes, ini menunjuk kepada Kekaisaran Romawi, terutama dengan raja-rajanya yang antikristen. Iblis berada di balik kekuasaan politik dan para penguasanya, sehingga mereka berani meninggikan diri di hadapan Allah (Domitianus menuntut diakui sebagai Tuhan dan disembah sebagai Allah), menuntut penyembahan rakyat, dan menganiaya para pengikut setia Kristus.

Bukan hanya itu, Iblis juga bekerja dalam lingkup yang kelihatan lebih halus, yakni wilayah rohani. Binatang ganjil keluar dari dalam bumi, dengan dua tanduk seperti anak domba dan berbicara laksana sang naga. Ia menjadi pelaksana kuasa binatang yang pertama dan dengan itu ia mengajak seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang yang pertama. Melalui pengaruhnya yang sangat luar biasa, ia menyebabkan hampir semua orang menerima tanda sang binatang pertama di dahi mereka. Orang-orang itu menyediakan diri menjadi pengikut dan penyembah kekuasaan politik bersifat tirani dan memusuhi Allah. Namun demikian, penglihatan yang seram ini diimbangi dengan ungkapan bahwa bilangan binatang itu enam ratus enam puluh enam adalah suatu kiasan tentang penolakan dan pemberontakan manusia kepada Allah yang sempurna dan kegagalan tuntutannya untuk menjadi sama dengan Allah.

Renungkan:
Negara maupun agama bisa berperan sebagai sarana anugerah umum demi mengekang penyebarluasan dosa tetapi juga bisa menjadi alat Iblis untuk melawan Kristus dan umat-Nya.

(0.81) (Why 20:7) (sh: Puncak perlawanan, puncak penghukuman (Selasa, 19 November 2002))
Puncak perlawanan, puncak penghukuman

Bukan saja kejahatan Satan bertahap dan memuncak, penghukuman Allah terhadapnya pun bertahap dan memuncak. Dalam bagian kemarin, perlawanan Satan digambarkan terjadi di dalam kegiatan para pengikutnya, yaitu kekuatan duniawi dengan berbagai ekspresi kebudayaan yang menolak kebenaran Allah. Tindakan Allah pun digambarkan sebagai penghukuman terhadap kekuatan jahat dari dunia ini. Bagian ini memaparkan puncak perlawanan Satan. Sesudah sementara waktu dirantai, kini ia dilepaskan dan diberi kesempatan menyesatkan penduduk dunia. Ini menegaskan bahwa sedahsyat apa pun Satan, ia tidak bebas tanpa kendali Allah. Tujuan akhir kegiatannya ini adalah untuk mengepung kota Allah, melawan Allah dan umat-Nya (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">7-10). Satan akan terus menyerang umat Allah, tetapi ia harus tunduk kepada batas-batas yang Allah tentukan.Yohanes memberi kita prinsip penting, yaitu bahwa penglihatan orang beriman tidak saja harus tajam membaca pekerjaan-pekerjaan gelap si jahat, tetapi lebih lagi harus tajam menatap tindakan-tindakan Allah menghakimi kejahatan. Entah berapa pun banyaknya gelombang perlawanan si Satan dan para pengikutnya, api Allah pasti akan menghanguslenyapkan mereka (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">9). Satan dan para nabi palsunya akan menerima siksa hukuman yang tanpa kenal henti (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">10).

Dalam doa dan penghayatan iman kita, kita mengakui bahwa Allah adalah Raja. Kini pemahaman iman itu mengambil wujud konkritnya. Bahwa Allah adalah Raja yang bertakhta, tidak berarti bahwa Allah hanya menikmati kemuliaan-Nya. Sebaliknya, Allah yang bertakhta itu adalah yang berdaulat memerintah dan mengadili. Drama eskatologis ini membentangkan kepada kita bahwa Ia pasti akan mengadili semua orang sesuai dengan perbuatannya (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">13). Hanya orang-orang yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan akan luput dari murka kekal-Nya yang adil dan mengerikan itu (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">15).

Renungkan:
Bagaimana kita tahu bahwa kita sungguh tercatat dalam kitab hayat apabila kita tidak bersungguh di dalam peperangan iman kita dari waktu ke waktu?

(0.81) (Why 2:1) (sh: Kasih yang mula-mula (Senin, 15 Desember 2003))
Kasih yang mula-mula

Diperkirakan jemaat Efesus sudah berumur lebih dari 40 tahun ketika Kristus menyampaikan surat ini melalui Yohanes. Generasi saat itu tidak memiliki antusias yang sama seperti para pendahulu mereka pada masa penyebaran Injil mula-mula. Kristus memperkenalkan diri-Nya sebagai Pemegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya, yaitu utusan atau pelayan Kristus yang sejati, dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas. Hal ini berarti Kristus menguji dan mengetahui apa yang terjadi dalam setiap jemaat. Jemaat ini memiliki kelebihan yang dipuji Kristus: (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1). Pekerja keras dalam ketekunan; (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">2). Aktif dalam kegiatan dan pekerjaan; (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">3). Sangat tegas dalam hal pengajaran mereka menguji rasul-rasul palsu dan mendapati kesesatan mereka; (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">4). Sabar menderita karena nama Tuhan; (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">5). Dalam kesulitan dan penderitaan yang dialami itu mereka tidak mengenal lelah! Jika keadaannya demikian mengagumkan mengapa Kristus mencela mereka? Karena menurut Kristus mereka telah meninggalkan kasih yang semula. Kelima pujian tersebut ternyata dilakukan bukan karena cinta kasih kepada Tuhan tetapi semata-mata hanya menjalankan tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi.

Menurut jemaat Efesus mereka telah menjalani segala tuntutan kewajiban dan tugas mereka sebagai umat Tuhan. Mungkin bagi mereka itu sudah “memuaskan” Tuhan. Tetapi mereka melupakan hal yang esensi dari tuntutan Tuhan tersebut. Sebenarnya, jika mereka mengikuti alur atau koridor yang Tuhan tetapkan bagi umat percaya, maka segala kewajiban dan tugas itu baru lengkap sempurna jika didasari oleh cinta kasih Tuhan. Artinya, antara cinta kasih, tindakan yang benar, dan kesetiaan pada pengajaran yang benar harus berjalan seimbang dan harmoni dalam kehidupan umat Allah.

Renungkan: Berjerih lelah, bertekun, ketat dalam pengajaran, sabar menderita bagi Tuhan tidak dapat dipisahkan dengan cinta kasih Tuhan yang mula-mula dalam kehidupan kita.

(0.81) (Why 7:1) (sh: Allah memberikan jaminan (Sabtu, 2 November 2002))
Allah memberikan jaminan

Sebelum meterai ketujuh dibuka, suatu sisipan penglihatan dibentangkan. Disebut sisipan, karena sangat mungkin itu merupakan kontras bagi apa yang dialami oleh mereka yang memusuhi Kristus dan para pengikut setia-Nya. Sementara bagi para penganiaya, kengerian murka Anak Dombalah yang bakal mereka terima. Pasal kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">7 ini menerangkan tentang kedudukan orang Kristen selama pelaksanaan penghakiman. Penglihatan Yohanes yang penuh penghiburan mengenai gereja ini merupakan penglihatan yang disisipkan di antara penglihatan-penglihatan tentang hukuman Allah. Pertama, orang Kristen, umat Allah, tetap akan mengalami berbagai penderitaan, namun persekutuan umat dengan Kristus yang terjalin dalam iman menjadi jaminan keselamatan kekal mereka. Kedua, Allah mengenal siapa umat-Nya. Pengenalan inilah yang membuat Allah memberikan perlindungan kepada umat-Nya (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">2-3; bdk. Ef. 1:13; 2Ptr. 2:9).

Dalam pasal ini kita juga membaca tentang 144.000 orang berjubah putih. Mengenai siapa mereka masih menimbulkan perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ke-12 suku bukanlah sebutan untuk keturunan Israel yang sebenarnya, melainkan untuk seluruh gereja Kristen. Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan 144.000 orang itu adalah orang-orang dari keturunan Yahudi. Penting untuk kita ketahui—terlepas dari perbedaan pendapat tersebut—bahwa 144.000 orang itu terdiri dari suatu kumpulan besar orang dari segala bangsa, suku, kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta Anak Domba Allah. Mereka adalah Israel sejati, semua umat Tuhan yang hidup di zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah ditebus Kristus dengan darah-Nya sendiri. Semua yang telah diselamatkan-Nya adalah hamba-hamba-Nya yang mengabdikan segenap hidup untuk melayani Dia. Darah Kristus bukan saja telah meluputkan umat-Nya dari dosa tetapi juga menjaga mereka tetap kudus saat umat-Nya harus melalui ancaman dunia ini.

Renungkan:
Sebagaimana kita kelak di surga akan cemerlang dalam hadirat- Nya, kini di bumi kita patut hidup dalam terang.

(0.81) (Why 10:1) (sh: Kitab Terbuka Lagi, ... (Selasa, 5 November 2002))
Kitab Terbuka Lagi, ...

Setelah enam malapetaka yang merupakan pembalasan sekaligus peringatan terhadap umat manusia, tampillah malaikat dalam sosok raksasa yang merepresentasikan pemberlakuan kekudusan, keadilan, belas kasihan dan kesetiaan perjanjian serta pimpinan Allah atas umat-Nya. Sifat dan sikap Allah tersebut berlaku universal dan tersimpul dalam firman-Nya, yakni Injil (gulungan kitab yang terbuka). Seruan pemberlakuan karakter Allah di seluruh muka bumi itu dahsyat dan mengundang gema mengenai masa depan yang akan dicapai melalui pemberlakuan karakter Allah secara universal. Namun demikian, ketika Yohanes sang pelihat bermaksud menuliskan hal tersebut, ia dilarang (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">4). Dengan demikian, gambaran tentang masa depan belum saatnya dikemukakan.Meskipun begitu, suatu kepastian dikemukakan bahwa masa toleransi Ilahi atas respons umat manusia yang terus-menerus menolak Allah dan Kristus-Nya serta memusuhi umat-Nya tidak akan berlaku selamanya. Saat murka dan penghukuman terakhir akan tiba dan tidak akan ditunda, meskipun untuk itu pemberontakan manusia harus terlebih dulu mencapai puncaknya.

Menjelang kedatangan saat yang paling menentukan itu, si pelihat menerima titah untuk menyampaikan Firman Allah kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa. Perlambangannya adalah memakan gulungan kitab tersebut, yang terasa manis di mulut namun pahit di perut. Maksudnya, keindahan firman Allah, yakni Injil itu, sebanding pula dengan konsekuensi yang dituntut bagi para pemberita dan orang-orang yang setia padanya. Injil seperti kata Paulus, "adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (Rom. 1:16), tetapi juga, karena kesaksiannya yang tuntas tentang Kristus dan karya-Nya, menuntut kesetiaan yang total yang tidak jarang harus dibayar dengan kepahitan penderitaan.

Renungkan:
Di tengah dunia yang sarat dengan kebobrokan moral dan perlawanan terhadap Kerajaan Allah, ternyata Allah terus berkarya menyatakan karakter-Nya. Bersama dengan itu, tersedia jugalah hukuman setimpal bagi keberdosaan umat manusia yang enggan bertobat.

(0.78) (Why 20:4) (full: TAKHTA-TAKHTA DAN ORANG-ORANG YANG DUDUK DI ATASNYA. )

Nas : Wahy 20:4

Mereka yang duduk di atas takhta-takhta itu barangkali adalah pemenang-pemenang dari semua jemaat sepanjang masa (bd.

lihat cat. --> Wahy 2:7),

[atau ref. Wahy 2:7]

mungkin termasuk orang kudus PL (lih. Yeh 37:11-14; Ef 2:14-22; 3:6; Ibr 11:39-40). Mereka yang dihidupkan setelah kedatangan Kristus kembali disebut sebagai orang-orang setia yang mati selama masa kesengsaraan (Wahy 6:9; 12:17). Yohanes tidak menyebut kebangkitan orang kudus gereja yang telah mati, karena hal ini terjadi ketika Kristus memindahkan jemaat-Nya dari bumi dan mengangkatnya ke sorga (yaitu, keangkatan gereja;

lihat cat. --> Yoh 14:3;

lihat cat. --> 1Kor 15:51;

[atau ref. Yoh 14:3; 1Kor 15:51]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

(0.76) (Why 17:10) (jerusalem: tujuh raja) Yaitu tujuh Kaisar Roma; yang ketujuh sekarang memerintah. Angka tujuh melambangkan keseluruhan, keutuhan. Yohanes tidak menyebut siapa nama tujuh raja itu dan kapan mereka memerintah.
(0.73) (Why 4:2) (jerusalem: Seorang) Yohanes dengan sengaja tidak menggambarkan Allah berupa manusia dan bahkan tidak sampai menyebut namaNya. Apa yang nampak hanya cahaya saja. Seluruh gambar ini diinspirasikan oleh Yeh 1 dan Yeh 10; bdk juga Yes 6.
(0.73) (Why 10:8) (jerusalem) Bagian ini terpengaruh oleh cerita tentang panggilan nabi Yehezkiel, Yeh 2:8-3:3; bdk Yer 15:16. Bagian ini membaharui dan memerincikan tugas panggilan Yohanes, Wah 1:1-2,9-20.
(0.70) (Why 5:4) (full: MENANGISLAH AKU DENGAN AMAT SEDIHNYA. )

Nas : Wahy 5:4

Yohanes menangis karena ia mengetahui bahwa apabila tidak ditemukan seorang yang layak untuk membuka kitab itu, maka maksud Allah untuk penghakiman dan berkat bagi dunia ini akan tetap tidak digenapi.

(0.70) (Why 22:11) (full: TERUS BERBUAT JAHAT. )

Nas : Wahy 22:11

Mungkin hal ini berarti bahwa mereka yang menolak nubuat Yohanes akan hidup terus dalam dosa mereka. Akan tetapi, orang percaya harus bertekun dalam kebenaran dan kekudusan sampai kedatangan Kristus.

(0.69) (Why 9:18) (full: API, DAN ASAP, DAN BELERANG. )

Nas : Wahy 9:18

Apa yang dilihat Yohanes mengingatkan kita akan hukuman Allah atas Sodom dan Gomora (Kej 19:24,28; bd. Yud 1:7). Perkataan ini adalah peringatan Allah bahwa mereka yang gemar akan perbuatan berdosa Sodom pasti akan mengalami juga hukuman Sodom (Kej 19:14).

(0.69) (Why 21:9) (full: PENGANTIN PEREMPUAN, MEMPELAI ANAK DOMBA. )

Nas : Wahy 21:9

Metafora untuk kota yang baru ini berarti bahwa umat Allah akan tinggal di dalamnya. Yohanes memakai bahasa simbolis untuk melukiskan Kota yang Kudus, yang kemuliaannya tidak dapat dipahami seluruhnya oleh pengertian manusia (lih. Wahy 21:9-22:5).

(0.69) (Why 13:11) (jerusalem: binatang lain) Dalam Wah 16:13 binatang itu disebut "nabi palsu", bdk Wah 19:20; 20:10. Manusia, Wah 14:14-20; bdk Wah 19:11 dst; Mat 24:30, Yohanes memperlihatkan bahwa kristus-kristus palsu (binatang pertama) dan nabi-nabi palsu (binatang kedua) giat bekerja, seperti dinubuatkan Kristus, Mat 24:24; bdk 2Te 2:9.
(0.69) (Why 19:10) (jerusalem) Yohanes mau menyembah, tetapi tercegah oleh Malaikat, yang juga hanya Hamba Allah. Barangkali maksud keterangan ini ialah mencegah orang-orang Kristen dari pemujaan kuasa-kuasa sorgawi, Kol 2:18; Ibr 1:14; 2:5
(0.69) (Why 4:1) (sh: Menyembah Allah yang berdaulat (Rabu, 30 Oktober 2002))
Menyembah Allah yang berdaulat

Wahyu 4-5 menghubungkan surat untuk ketujuh gereja (pasal kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1-3) dengan pemaparan tentang tindakan-tindakan Allah terhadap dunia (pasal kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">6 dst.). Wahyu 4 berisikan penglihatan tentang Allah atas segenap isi kosmos.

Penglihatan dahsyat ini terjadi sesudah Yohanes diundang masuk (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1), dan melihat secara rohani (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">2). Pusat dari adegan yang dilihatnya adalah yang terpenting, yaitu Allah sendiri. Sosok seperti halnya di seluruh isi Alkitab tidak pernah mungkin dilihat oleh manusia. Yang dilihat oleh Yohanes adalah simbol-simbol tentang sifat Allah. Pertama, takhta melambangkan kedaulatan Allah (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">2). Kedua, tiga hal lain dilihat Yohanes sehubungan dengan keadaan Dia yang bertakhta itu. Ia mulia dan indah, semulia-indah permata yaspis dan zamrud (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">3). Ia penuh anugerah, di sekitar takhta-Nya memancar pelangi yang di zaman Nuh menandai perjanjian rahmat Allah untuk dunia. Ia dahsyat menaklukkan, menghakimi, sedahsyat kilat dan guruh yang keluar dari takhta-Nya (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">5). Laut yang dalam dunia Alkitab dipandang sebagai sumber pemberontakan dan kekacauan telah takluk, tenang sebening kristal di hadapan-Nya (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">6).

Adegan berikutnya merupakan puncak pemaparan simbolis yang ditujukan untuk membangkitkan tindakan dan harapan sama dengan yang Yohanes lihat. Penglihatan ini bersifat eskatologis yaitu yang senantiasa terjadi dalam realita kekal kelak dan mewujud penuh dalam realita waktuwi kita. Seluruh isi surga diwakili oleh keduapuluh empat takhta dan seluruh ciptaan diwakili oleh empat makhluk (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">7,8,10) tersungkur menyembah dan menaikkan puji-pujian mereka. Pujian dari segala makhluk mengakui kekudusan, kekuasaan, kekekalan Allah (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">8). Pujian dari seisi surga mengakui kedahsyatan Allah dilihat dari sudut pandang penciptaan (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">11). Seiring dengan sikap menyembah adalah merendahkan diri sampai melemparkan mahkota-mahkota mereka di hadapan Allah.

Renungkan: Pandang dan nilailah segala sesuatu yang terjadi dalam dunia ini kini dari titik tolak Allah adalah Pencipta yang berdaulat; ini akan memampukan kita meninggikan Allah selalu.

(0.69) (Why 10:1) (sh: Tugas kenabian (Senin, 15 Agustus 2005))
Tugas kenabian

Yohanes melihat kemenangan dan kedaulatan Kristus. Banyak persamaan antara malaikat yang Yohanes lihat ini dengan penampakan Kristus di pasal kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">5 juga pasal kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1 dan 2. Semua ciri Kristus ada pada malaikat ini: kuat, berselubungkan awan (bdk. Dan. 7:13), pelangi di atas kepala, wajah seperti matahari, dan kaki bagaikan tiang api. Ia memegang gulungan kitab yang tidak lagi tertutup (Why. 5). Ia berdiri di atas laut dan darat yang melambangkan pemerintahan dan penghakiman Kristus atas seisi ciptaan. Suaranya seperti singa yang mengaum (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">5:5; bdk. Am. 1:2). Bedanya gulungan kitab dalam pasal ini kecil ukurannya, mengisyaratkan kitab ini adalah intisari kitab di Wahyu pasal kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">5.

Tujuh guruh itu masih dalam rangkaian tujuh tulah Allah untuk dunia ini. Tujuh meterai, sangkakala, dan bokor dibukakan, tetapi tujuh guruh itu harus dirahasiakan. Penampakan Allah yang sangat dahsyat terdengar sebagai guruh (Yoh. 12:28-29). Yohanes diminta untuk tidak mencatat suara tujuh guruh itu (Why. 10:7), namun hal itu segera akan terjadi. Maksudnya ialah bagaimana murka Allah itu terjadi tak dapat manusia ketahui sekarang, namun itu pasti terjadi.

Kitab yang dibuka oleh Singa Yehuda itu, kini dibawa malaikat itu turun ke bumi (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1). Kitab yang berisi keselamatan dan hukuman Allah itu kini harus dimakan oleh Yohanes. Nabi sejati harus menerima firman bagi dirinya dulu, baru ia beritakan (Yeh. 2:8-3:3). Dampaknya, sang nabi merasakan manis dan pahitnya firman. Manisnya firman bagi orang yang taat dan manisnya Injil bagi orang yang merespons; juga pahitnya konsekuensi negatif firman dari orang yang menolak taat, harus dirasakan oleh sang nabi. Kita pun harus memiliki visi jelas tentang Kristus dalam segala derita dan kemenangan-Nya, menaati perintah Allah dengan segala konsekuensinya, dan menghayati segenap firman dalam hidup agar kita boleh menjalankan tugas kenabian kini.

Responsku: __________________________________________________________________________________________

(0.67) (Why 1:1) (sh: Hai Yohanes, mengapa Wahyu? (Sabtu, 13 Desember 2003))
Hai Yohanes, mengapa Wahyu?

Mengapa bukan kitab pengajaran doktrin akhir zaman yang sistematis dengan poin-poin yang lugas, dibantu peta waktu yang lengkap detil kronologisnya (bila perlu ditambah sisipan CD software interaktif yang lebih user-friendly)? Mengapa kitab Wahyu ada dalam bentuk seperti yang kita temukan sekarang? Alasan utamanya sederhana saja: Allah di dalam Kristus yang membuatnya seperti demikian; Ia memilih untuk mengaruniakan-Nya dalam bentuk seperti ini (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1). Lalu apa maksudnya? Atau yang lebih penting, apa maksud-Nya?

Kitab Wahyu bukanlah bahan kursus tertulis jarak jauh bagi Kristen yang kebetulan punya waktu luang lebih dan tertarik (bila bukan terobsesi) dengan hal-hal akhir/eskatologi. Yohanes mencatatnya, dan Kristus mengaruniakannya bagi jemaat Kristen yang sedang menderita yaitu Kristen yang terperangah menyaksikan (dan mengalami!) kuasa dunia yang jahat dan dahsyat! Intipati dari apa yang ada di dalam kitab Wahyu telah digemakan pada ayat-ayat yang kita baca sekarang. Kitab ini ditulis agar Kristen mengetahui hal-hal yang akan segera terjadi (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1); sebab, apa yang akan terjadi itu adalah penghiburan bagi mereka (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">3). Jati diri Yesus, Tuhan mereka pun menjadi penghiburan dan teladan bagi mereka. Kristus adalah Sang Saksi yang setia dan terus mengasihi kita (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">5). Kuasa-Nya yang dahsyat telah nyata dari karya-Nya menyelamatkan Kristen dari dosa (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">5), dan akan terus nyata melalui segala sesuatu yang ia sedang dan akan kerjakan selanjutnya (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">7-8).

Mengapa Allah kini mengaruniakan Anda kesempatan untuk membaca, menggali, dan merenungkan kitab Wahyu? Agar iman Anda makin teguh, hati Anda makin berserah, dan karya kesaksian Anda makin nyata dalam dunia. Semua ini adalah demi Tuhan kita, yang bagi-Nya “kemuliaan dan kuasa sampai selama-lama-Nya” (ayat kepada+Yohanes+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">6).

Renungkan: Taatilah Tuhan dalam segala sesuatu, karena hanya dalam ketaatan berita kitab Wahyu menjadi kabar bahagia bagi kita.

(0.67) (Why 1:19) (full: APA YANG TELAH KAU LIHAT, BAIK YANG TERJADI SEKARANG MAUPUN YANG AKAN TERJADI SESUDAH INI. )

Nas : Wahy 1:19

Di sini kita mempunyai garis besar dari kitab Wahyu:

  1. (1) hal-hal yang dilihat Yohanes (pasal Wahy 1:1-20);
  2. (2) hal-hal yang sedang terjadi sekarang (pasal Wahy 2:1-3:22);
  3. (3) hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang, yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum dan sesudah kedatangan Kristus ke bumi (pasal Wahy 4:1-22:21).


TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA