Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa,<x id="y" /> tetapi engkau berkata: "Aku tidak mau mendengarkan!" Itulah tingkah langkahmu dari sejak masa mudamu,<x id="z" /> sebab engkau tidak mau mendengarkan<x id="a" /> suara-Ku!

Namun Engkau, ya Tuhan ALLAH, telah berfirman kepadaku<n id="1" />: Belilah ladang<x id="g" /> itu dengan perak dan panggillah saksi-saksi!<x id="h" /> --padahal kota itu telah diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim."

Oleh karena engkau telah berkata: Celakalah<x id="g" /> aku, sebab TUHAN telah menambahkan kedukaan<x id="h" /> kepada penderitaanku!<x id="i" /> Aku lesu karena keluh kesahku<x id="j" /> dan aku tidak mendapat ketenangan,<x id="k" />

Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan kepada kita menjadi makanan<x id="f" /> kita.

Di mana gerangan rajamu,<x id="n" /> supaya diselamatkannya engkau, dan semua pemukamu, supaya diberinya engkau keadilan, hai, engkau yang berkata: "Berilah kepadaku seorang raja dan pemuka-pemuka!<x id="o" />"

Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata: "Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata: Dia saudaraku?<x id="q" />" Jawab Ishak kepadanya: "Karena pikirku: Jangan-jangan aku mati karena dia."

Lalu berkatalah Musa<n id="1" /> kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini<x id="w" /> berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu<x id="x" /> dan juga engkau mendapat kasih karunia<x id="y" /> di hadapan-Ku.

Berkatalah ia kepada ibunya: "Uang perak yang seribu seratus itu, yang diambil orang dari padamu dan yang karena itu kauucapkan kutuk--aku sendiri mendengar ucapanmu itu--memang uang itu ada padaku, akulah yang mengambilnya." Lalu kata ibunya: "Diberkatilah<x id="d" /> kiranya anakku oleh TUHAN."

Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja.

Kiranya mata-Mu terbuka<x id="c" /> terhadap<x id="d" /> rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku<n id="1" /><x id="e" /> akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.

Kiranya mata-Mu<x id="q" /> terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan akan menjadi kediaman nama-Mu<x id="r" />--dengarkanlah<x id="s" /> doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.

Sebab itu seperti lidah api<x id="a" /> memakan jerami,<x id="b" /> dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk,<x id="c" /> dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu,<x id="d" /> oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN<n id="1" /> semesta alam dan menista firman<x id="e" /> Yang Mahakudus,<x id="f" /> Allah Israel.

dan katakanlah kepada Tirus,<x id="z" /> yang terletak di pintu masuk lautan,<x id="a" /> dan yang berdagang dengan bangsa-bangsa di banyak daerah pesisir: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai Tirus, engkau berkata: aku kapal yang maha indah.<x id="b" />

Pada akhirnya Daniel datang menghadap aku, yakni Daniel yang dinamai Beltsazar<x id="t" /> menurut nama dewaku, dan yang penuh dengan roh para dewa<x id="u" /> yang kudus. Lalu kuceritakan kepadanya mimpi itu:

Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya<x id="w" /> terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"