Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 81 ayat untuk hebrew:rut (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.50559386419753) (Rut 4:17) (full: SEORANG ANAK LAKI-LAKI ... AYAH DAUD. )

Nas : Rut 4:17

Allah menghormati keputusan seorang wanita muda yang saleh, yang meninggalkan tanah airnya yang kafir supaya tetap setia kepada ibu mertuanya dan Allah Israel (Rut 1:16), yaitu dengan mengizinkannya menjadi bagian dari keluarga di dunia yang dari mana Yesus Kristus akan memasuki dunia ini (bd. Mat 1:5).

(0.50040814814815) (Rut 3:4) (bis: bukalah ... kakinya)

bukalah ... kakinya: Menurut adat Yahudi, membuka selimut dan berbaring di dekat kaki seorang pria adalah lambang untuk minta perlindungan (Lihat Rut 3:9).

(0.50040814814815) (Rut 2:2) (ende)

Walaupun menurut taurat orang2 miskin memungut gandum dsb., tetapi pada kenjataannja banjaklah tergantung pada tuan tanah.

Sebab itu Rut mentjari orang jang akan mengidjinkannja.

(0.50040814814815) (Rut 3:4) (ende)

Maksud rentjana Na'omi ialah: mengadjak Bo'az untuk memperisteri Rut. Memang tjaranja tak boleh dipudji atau dibenarkan begitu sadja.

(0.50040814814815) (Rut 3:9) (ende: membentangkan puntja selimut)

adalah tanda bahwa seorang mau memperisteri wanita jang ditutupi mantolnja. Rut mengira ia boleh berkata begitu, oleh sebab Bo'az adalah penebusnja.

(0.50040814814815) (Rut 1:13) (full: TANGAN TUHAN TERACUNG TERHADAP AKU. )

Nas : Rut 1:13

Naomi merasa, kemalangannya menunjukkan bahwa Allah tidak lagi berkenan kepadanya, melainkan memusuhinya (ayat Rut 1:13,20-21). Pandangan pribadi ini ternyata salah (Rut 2:20; 4:14-15). Jangan kita menganggap bahwa semua kesukaran dan penderitaan merupakan akibat dari tindakan Allah atau ketidaksenangan-Nya terhadap kita, karena Iblis dan pengalaman manusia pada umumnya kadang-kadang mendatangkan kesulitan dan kesusahan pada kita terlepas dari pengabdian kita kepada Tuhan

(lihat cat. --> Luk 13:11).

[atau ref. Luk 13:11]

(0.50040814814815) (Rut 4:17) (jerusalem: Obed) Obed berarti: abdi (yakni abdi Tuhan) Dengan mengangkat anak Boas dan Rut menjadi anaknya sendiri Naomi menjadi juga nenek raja Daud.
(0.50040814814815) (Rut 2:8) (sh: Perhatian Boas (Senin, 12 April 1999))
Perhatian Boas

Perhatian Boas. Keuletan Rut dari pagi hingga sore hari menarik perhatian Boas, sehingga ia menanyakan "siapakah perempuan itu?" Perhatian yang diberikan Boas meluas, mulai dari memberikan izin, menjanjikan perlindungan khusus, sampai makan roti bersama karyawannya, bahkan ia pun diizinkan membawa roti untuk Naomi. Boas sungguh mengagumi kebaikan hati Rut kepada Naomi. Begitu pula sebaliknya, Rut segera memahami bahwa semua perlakuan Boas padanya adalah suatu kehormatan besar. Inilah kesempatan bagi Rut untuk terus bekerja keras sebelum panen berakhir.

Jangan menyia-nyiakan kesempatan. Rut adalah wanita pintar. Ia peka memahami situasi, gesit memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan pertimbangan matang. Kesempatan yang diberikan Boas dimanfaatkannya untuk mengumpulkan gandum; dan Tuhan memberkati kerja keras Rut. Perhatian dan kesempatan yang ada pada kita sering menjadikan kita manusia santai. Belajarlah dari Rut yang menghargai perhatian dan meraih kesempatan dengan berjuang dan kerja keras!

Renungkan: Rut mengawali perjuangan hidupnya dengan kerja keras. Dan, hasilnya sungguh mengherankan!

Doa: Tuhan, tuntunlah tanganku, agar mau bekerja keras. Berilah kepekaan, agar saya mampu melihat kesempatan baik dari Tuhan dengan mata hati saya.

(0.47178930864198) (Rut 1:1) (ende)

RUT

PENDAHULUAN

Salah satu kisah jang amat menarik dari Perdjandjian Lama tersedia bagi kita dalam kitab ketjil tersendiri, jang dinamakan menurut tokoh utamanja, Rut. Semua sependapat, bahwa kisah tersebut merupakan suatu permata sni tjerita Israil, dengan pelukisan watak jang tadjam, penggambaran dan pertjakapan jang hidup, ketegangan dramatis, tanpa mendjadi ketegangan jang ber-lebih2an dan sensasi.

Dalam Kitab Sutji Hibrani kitab ketjil tersebut termasuk dalam apa jang disebut “Ketubim” dan mendjadi bagian dari kelima “Megillot”. Jakni kitab2 ketjil, jang dibatjakan selama ibadah pada perajaan2 besar Israil: Madah Agung pada perajaan Paska, Lagu Ratap pada peringatan tahunan runtuhnja Jerusjalem, Pengchotbah pada perajaan pondok daun2, Ester pada perajan Purim, sedang Rut dichususkan untuk perajaan Pentekosta, perajaan panen, karena didalamnja diutarakan pula panen djelai. Tetapi dalam terdjemahan2 Junani dan Latin kuno kitab Rut ditempatkan sedudah kitab para Hakim, dan pengaran2 kono pun menjebutkan, bahwa memang itulah tempatnja. Makanja banjak ahli memandang kitab ketjil itu sebagai tambahan ketiga pada kitab para Hakim. Namun tempat aselinja sukarlah ditentukan dengan pasti. Dalam terdjemahan2 kuno kitab itu dapat digandingkan dengan kitab para Hakim, karena kisahnja berlangsung didjaman para Hakim (1, 1); sedangkan sebaliknja dalam daftar Hibrani kitab2 sutji mungkin digolongkan dalam Ketubim untuk keperluan ibadah.

Kisahnja agak sederhana susunannja. Suatu keluarga ketjil di Juda terpaksa mengungsi karena kelaparan kewilajah Moab. Dua anaknja, jakni Mahlon dan Kiljon, memperisteri dua wanita Moab, ‘Orpa dan Rut. Tetapi dalam perantauan jang lama itu keluarga tersebut mendapat pertjobaan jang berat. Bapak keluarga, Elimelek, meninggal dan djuga kedua anaknja. Demikianlah djanda Na’omi tertinggal bersama dengan kedua menantu perempuannja jang tak beranak. Beberapa waktu kemudian ia mau pulang ketanahairnja. Kedua menantu perempuannja ingin ikut sertanja. Tetapi Na’omi mendesak, supaja mereka kembali sadja. ‘Orpa menjetudjuinja, tetapi Rut bersikeras hati. Setibanja di Betlehem, Rut berusaha mentjari penghidupannja dnegan memungut sisa2 gandum diladang, seperti orang2 miskin lainnja. Kebetulan ia berada diladang seorang bernama Bo’az. Bo’az sudah mendengan tentang kelakuang Rut jang terpudji itu dan oleh karenanja memperlakukannja dengan sangat murah hati. Ternjatalah Bo’as itu masih sanak Na’omi. Adapun Na’omi mau mendjual sebidang tanah, milik suaminja jang telah meninggal, tetapi menurut undang2 milik-pusaka tersebut harus tetap tinggal dikalangan kaum kerabat. Dari sebab itu Rut didorongnja, untuk mengusahakan, supaja Bo’az membeli tanah itu dan mengawini Rut, sehingga Elimelek mendapat keturunan dan tanah itu tetap mendjadi milik lekuarganja sendiri. Sebab anak jang mungkin akan dilahirkan dari Bo’az dan Rut menurut hukum mendjadi tjutju Elimelek. Usaha ini berhasil. Bo’az tidak enggan menerima usul itu. Tetapi masih ada sanak lain, jang lebih berhak atasnja. Didalam himpunan rakjat dipintugerbang kota soal itu dikemukakan oleh Bo’az. Sanak tadi tidak mau mengawini Rut dan oleh karenanja melepaskan hak2nja demi untuk Bo’az. Maka Bo’az mengawini Rut dan dari perkawinan itu lahirlah mojang radja Dawud.

Dalam kisah itu Bo’az tampil sebagai “penebus” dan oleh karenanja ia mengawini Rut. Fungsi penebus itu agak luas dan berdasarkan hubungan darah. Jang paling dekat hubungan darahnja harus “menebus’sanaknja, entah ia djatuh dalam perbudakan, entah ia terantjam kisas, hal mana lalu ditebus, entah milik kerabat itu hendak djatuh kedalam tangan oralng lain dan oleh karenanja harus dibeli oleh si “penebus”. Adapun istilah “penebus” ini djuga diambil-alih dalam bidang keigamaan; maknanja Jahwe “menebus” umatNja dari perbudakan dan dari musuh2nja. Fungsi “penebus” tidak mengandung kewadjiban untuk kawin, sehingga perkawinan antara Bo’az dan Rut tidak merupakan menggantikan-tikar, seperti jang tertera dalam Taurat (Ul. 25, 5-10). Diluar kitab Rut tidak terdapat tjontoh satupun dari perkawinan sedemikian itu didalam Perdjandjian Lama. Mungkinlah kita bersua dengan adat lama, agaknja adat setempat, jang tidak sampai dimasukkan dalam kodifikasi resmi perundangan Israil. Dari kitab Rut itu sendiri njatalah, bahwa Bo’az tidak begitu wadjib melainkan berhak, demi fungsinja sebagai penebus, untuk mengawini Rut.

Apa jang mendjadi maksud dan pokok adjaran kitab Rut, sudah djelaslah pada pembatjaan selintas-pintas. Kitab rut adalah madah pudjian atas “kesetiaan kaum kerabat” baik dari pihak Rut maupun dari pihak Bo’az. Dan dikalangan orang2 Israil jang mursjid – Rut sudah dimasukkan kedalam umat Jahwe – hal itu didasarkan atas kejakinan agama. Dalam seluruh kitab tersebut Jahwe membimbing kedjadian2 dan djuga perkawinan antara Bo’az dan Rut. Kesetiaan aum kerabat atas dasar keigamaan itu merupakan adjaran tetap kitab tersebut dan dalam diri Rut dipudjilah Ibu Al Masih (Mt. 1, 5) sebagai wanita jang dalam rasa keigamaannja dan mursjid, kendati asal kafirnja. Ada jang menjelipkan maksud2 lain pada kitab ketjil itu. Beberapa ahli mengemukakan adanja ketjondongan politis didalamnja, se-akan2 kisah itu hendak menjundjukkan, bahwa Dawud mempunjai hak atas daerah Efraim demi asal-usulnja. Hanjalah sajangnja, menurut kitab itu Elimelek bukannja dari suku Efraim melainkan dari marga Efrata di Juda. Ada pula ahli2 lain menganggap kitab ketjil itu suatu polemik lawan rigorisme dan eksklusivisme Esra, jang bertindak keras terhadap perkawinan2 tjampuran (Esr. 9; 10; Neh. 13, 1-3. 23-27) dan menutup rapat pintu masuk Israil terhadap orang2 kafir. Kisah Rut, kata mereka, mewakili pendirian lain jang tidak begitu rigoristis dan lebih universalistis. Tanpa memilih pendirian terntentu, sangat sulitlah untuk menemukan kembali ketjondongan2 sedemikian itu dalam kitab tersebut. Achirnja kitab itu hanjalah suatu pudjian atas kebadjikan Rut dan Bo’az; maksud besar lain tidak perlu di-hubung2kan dengan kisah jang amat sederhana itu. Bahwa menurut kenjataannja kitab itu merupakan pudjian atas wangsa Dawud, kiranja tak perlu diartikan, bahwa itulah jang dimaksudkan; meskipun al itu mungkin mendjadi sebabnja kitab itu tetap terpelihara, dan utnuk kegunaan itu mungkin djuga silsilah Dawud ditambahkan kepada kitab itu.

Bila tepatnja kitab itu ditulis, tidak mudahlah ditentukan . mereka jang menganggapnja sebagai polemik lawan Esra, dengan sendirinja menempeatkannja pada djaman sesudah pembuangan, tidak lama sebelum ataupun didalam masa Esra-Nehemia. Tambahan pula mereka mengemukakaan bahasa, jang dipakai dalam kitab itu, jaitu bahasa Hibrani dari djaman belakangan jang sudah mendapat pengaruh kuat dari bahasa Aram. Tetapi semua argumen itu tidak dapat menjakinkan. Diatas sudh disebutkan, bahwa polemik itu tidak ada. Dan mengenai bahasanja, memang bahasa jang dipengaruhi bahasa Aram, tetapi didjaman radja2pun bahasa Aram sudah digunakan dan mempunjai pengaruhnja. Tambahan lagi hendaknja diingat, bahwa dalam peredaran djaman kitab itu disesuaikan dnegna bahasa jang berlaku. Beberapa ahli beranggapan, bahwa bahasa Hibrani kitab Rut tidak kalah dengan bahasa Hibrani kitab2 Sjemuel dan Radja2. sebaliknjapun kitab itu sendiri tidak memberikan banjak petundjuk, untuk menanggalkannja dengan teliti. Dari 1,1 njatalah, bahwa djaman para Hakim sudah lewat. Tjatatan 4, 7 – djika ini bukan tambahan – kemudian – mengandaikan, bahwa kisah itu terdjadi djauh kemudin daripada masa kedjadiannja. Karena djaman para Hakim itu berlangsung hingga ke Sjaul (sekitar th. 1030), maka tentulah kitab itu ditulis sesudahnja. Silsilah jang menguntji kitab itu sampai kepada Dawud. Djadi, se-tidak2nja dalam bentuknja jang sekarang ini, kitab itu tertanggal sesudah Dawud. Tetapi lalu tidak dapat ditarik kesimpulan bahwa kitab itu tjaja silsilah itu diteruskan. Tokoh Dawud kan tjukup besar, untuk merupakan kuntjinja. Karena kitab itu njatanja tidak mengenal undang Deuteromium 23, 3, jang melarang orang2 Moab dimasukkan kedalam djemaah Israil, dan lagi perkawinan Bo’az tidak persis tjotjok dengan undang2 tentang menggantikan tikar, kiranja orang dapat memutuskan, bahwa kitab itu terdjadi sebelum undang2 tadi berlaku umum, djadi sebelum penerimaan umum Kitab Ulangtutur dalam th. 621. djadi dapat dikata, sangat boleh djadi kitab Rut itu ditulis antara th. 900 dan 600. Menentukan lebih landjut, tidak dapat, tanpa djatuh dalam hipotese2 jang agak mengawang.

Itupun berlaku pula tentang pengarang kitab ketjil tersebut. Tradisi Jahudi menjebut2 Sjemuel. Tetapi hal ini terlalu didasarkan atas pemikiran theologis, untuk dipandang sebagai keterangan jang boleh dipertjaja. Nama2 lainpun tak dapat dikemukakan. Tentang sipengarang hanja dapat dikata, bahwa agaknja ia bukan dari kalangan levita atau imam, sebab tidak nampak sedikitpun perhatian chas kepada hal2, jang mendjadi perhatian kalangan2 tersebut. Hanja dapat dikatakan bahwa si penulis adalah orang jang dalam rasa keigamaannja dan dari kalangan awam.

Persoalan terachir ialah apa kitab Rut itu menjadjikan suatu chajalan sastera belaka ataukah peristiwa sedjarah. Pada dirinja chajalan sastera dalam Kitab Sutji dapat diterima, seperti misalnja kitab Jonas. Tetapi ini harus dibuktikan dalam tiap2 hal tersendiri. Beberapa ahli suka menamakan kitab Rut itu sebuah “novel” dengan maksud untuk pembinaan. Tetapi ini harus dibuktikan. Dikemukakanlah tjorak simbolis nama2, jang terdapat dalam kitab itu (Mahlon, Kiljon, Na’omi, ‘Orpa, Rut dan Bo’az) dan jang agaknja didasarkan atas kedjadian2 jang dikisahkan. Simbolik ini memang sangat mungkin, tetapi djanganlah lalu ditraik kesimpulan2 jang terlalu djauh daripadanja. Boleh djadi didalam tradisi, atau mungkin djuga oleh si pengarang kisah sendiri, nama2 tadi diberikan kepada orang2 jang sungguh pernah ada atas dasar hal-ihwal jang njata. Kenjataan bahwa Dawud (I Sjem. 22, 3-4) ada hubungan2nja dengan Moab, didjelaskan dengan hubungan kerabat, seperti jang dikemukakan dalam kitab Rut. Dari sebab itu tentulah ada dasar sedjarahnja bagi kisah itu. Sampai kemana perintjian2nja dan bagian2 ketjilnja itu historis adanja, sukarlah ditentukan dengan keterangan2 jang tersedia.

(0.47178930864198) (Rut 3:10) (ende)

Kebaikan Rut jang pertama ialah bahwasanja ia mengikuti ibu-mentuanja. Kebaikannja jang kedua ialah bahwa ia mau kawin dengan Bo'az, jang mungkin sudah ada isterinja; Rut mengutamakan kepentingan2 keluarga Elimelek seraja tak menghiraukan diri sendiri. Ia menolak perkawinan menurut kesukaannja sendiri.

(0.47178930864198) (Rut 2:7) (endetn: batang)

Tertulis: ikatan2. Dengan sedikit mengubah huruf2 Hibrani mendjadi: batang2. Hanjalah kemudian (Rut 2:15) Rut diidjinkan memungut diantara ikatan2 itu.

(0.47178930864198) (Rut 4:6) (jerusalem: aku tidak dapat menebusnya) Boas mengaitkan pada pembelian ladang (kewajiban dan hak seorang go'el) yang disetujui orang itu, kewajiban untuk memperisteri Rut (hukum Levirat). Anak yang akan lahir menurut hukum menjadi anak dan waris Makhlon dan Elimelekh, sehingga iapun menjadi pemilik ladang yang mesti dibeli kembali. Karena itu "penebus" itu tidak mau kawin dengan Rut dan menyerahkan haknya kepada Boas.
(0.44131849382716) (Rut 1:7) (sh: Bebas memilih (Sabtu, 10 April 1999))
Bebas memilih

Bebas memilih. Ketika Naomi menyampaikan keputusannya untuk pulang ke kampung halamannya di Betlehem, ia memberi kebebasan kepada kedua menantunya, Orpa dan Rut, untuk memilih jalan hidup yang terbaik. Sekalipun Naomi mengakui bahwa Orpa dan Rut adalah juga anak-anaknya, namun ia menyadari bahwa Israel bukanlah tanah mereka. Orpa pun lalu memilih kembali ke Moab. Tetapi Rut memilih untuk ikut serta Naomi, pulang ke Betlehem.

"Bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku!" Suatu ungkapan keyakinan iman yang datang dari orang yang justru tidak mengenal Allah. Darimana Rut mengenal Tuhan? Tentu bukan karena pelajaran kilat sepanjang perjalanan dengan Naomi. Rupanya, selama 10 tahun sebagai istri Mahlon, dan hidup berdampingan dengan keluarga Elimelekh, Rut menyaksikan betapa keluarga ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan. Kedekatan hubungan itu tercermin melalui pola kehidupan mereka setiap hari. Itu sebabnya, tanpa ragu lagi, ia menyatakan percayanya, serta memutuskan untuk mengikut Naomi.

Renungkan: Melalui keluarga Elimelekh, Rut dimenangkan bagi Tuhan. Bagaimana dengan keluarga Anda? Adakah mencerminkan kehadiran Allah di dalamnya?

Doa: Mampukanlah saya membawa serta kasih-Mu dalam kehidupan ini, agar menjadi berkat bagi orang lain.

(0.44131849382716) (Rut 3:1) (sh: Naomi, Rut, dan Boas (Selasa, 13 April 1999))
Naomi, Rut, dan Boas

Naomi, Rut, dan Boas. Sulit untuk memahami dan menyelami keputusan Rut untuk melaksanakan anjuran Naomi. Tetapi perintah atau anjuran itu lahir dari seorang ibu mertua yang bijak, mengasihi, memikirkan; bukan saja nasibnya sendiri untuk mendapatkan penerus keluarganya yang telah tiada, tetapi memperhatikan kebahagiaan Rut. Boas, bukan hanya prihatin soal ekonomi, tetapi sedemikian lembut memperlakukan Rut. Naomi, Rut dan Boas adalah tiga tokoh berwatak terpuji yang dipertemukan Allah dalam rencana-Nya.

Pelindung yang tepat. Zaman sekarang bukan lagi zaman Siti Nurbaya, di mana orangtua masih berperan menentukan pasangan hidup bagi anak-anaknya. Bila hal itu masih diberlakukan di kalangan keluarga tertentu, dasar apakah yang kita pakai dalam menilai pilihan cinta anak-anak kita? Pertimbangan apakah yang pemuda masa kini pakai untuk membentuk rumah tangga? Apakah penilaian karakter seperti: kejujuran, kebaikan, kesetiaan, kelembutan hati, iman, perhatian, dlsb. merupakan hal yang lebih diutamakan daripada wajah, harta, usia, kedudukan, dlsb.?

Renungkan: Tuhan memberkati orang-orang yang berani mengambil keputusan dengan benar dan berharap hanya pada pimpinan Tuhan.

Doa: Tuhan, pimpinlah langkah saya dalam setiap keputusan, agar benar dan Kau berkati.

(0.43336617283951) (Rut 2:20) (jerusalem: yang wajib menebus kita) Harafiah: seorang penebus (Ibraninya: go'el, bdk Bil 35:19+) kita. Di sini kewajiban kerabat yang paling dekat pada Elimelekh atau Makhlon, mencakup dua hukum adat yang berbeda: 1. Kewajiban seorang go'el, bdk Ima 25:23-25,47-49, yaitu mencegah tanah milik keluarga dari dialihtangankan; jadi di sini ladang kepunyaan Rut perlu dibelinya kembali, Rut 4:4,2, kewajiban kerabat yang paling dekat untuk kawin dengan janda sanak saudara yang meninggal dengan tidak beranak, hukum Levirat, Ula 25:5-10+. Boas memang bukan kerabat yang paling dekat, bdk Rut 3:12.
(0.43336617283951) (Rut 4:18) (jerusalem) Silsilah yang kedua ini tidak mungkin disusun penulis kitab Rut. Berlawanan dengan maksud seluruh ceritera Boas menjadi ayah Obed (menurut ceriteranya Makhlon/Elimelekh menjadi ayah Obed sesuai dengan hukum Levirat); nama Elimelekh tidak disebut-sebut; karena itu tindakan kasih kepada keluarga yang dilakukan Rut tidak berperan dalam silsilah; hukum Levirat dan kebaktian kepada keturunan yang terungkap di dalamnya tidak muncul. Tetapi dalam silsilah itu terungkap sebuah ajaran lain, yaitu bahwa keselamatan merangkum juga bangsa-bangsa lain; Rut, perempuan asing seperti yang ditonjolkan injil Mat 1:5, menjadi nenek Daud dan melalui dia nenek Mesias.
(0.41700679012346) (Rut 2:10) (ende: seorang asing)

disini berarti: seorang jang tidak termasuk kedalam keluarga dan marga Bo'az. Mungkin djuga: seorang kafir jang tak termasuk kedalam bangsa Jahudi. Rut adalah seorang wanita Moab.

(0.41700679012346) (Rut 2:20) (ende: orang hidup dan mati)

ialah Na'omi dan Rut serta suami dan anak2 Nao'mi jang telah meninggal.

(0.41700679012346) (Rut 3:11) (ende)

Dalam pintugerbang kota berkumpul semua orang penting untuk berunding tentang pemerintahan kota. Orang2 lain pergi pula kesana untuk mendengar. Rupanja Rut telah mendjadi buah mulut dalam salah satu sidang, hingga seluruh kota sudah tahu akan dia.

(0.41700679012346) (1Sam 22:3) (ende)

"darisana", agaknja dari Nob pula.

Dawud mentjari perlindungan untuk orang sekeluarga, jang tidak sanggup mengikutinja dalam hidup mengembara. Ia berbalik kepada suku Moab oleh disini ia sendiri liwat Rut adalah berkarib dengan suku ini.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA