Maka sekarang, terkutuklah<x id="q" /> engkau<n id="1" />, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.

Buatlah bagimu sebuah bahtera<n id="1" /><x id="u" /> dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal<x id="v" /> dari luar dan dari dalam.

Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.

Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku<n id="1" />,<x id="y" /> dan engkau akan masuk ke dalam bahtera<x id="z" /> itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu,<x id="f" /> sebab engkaulah yang Kulihat benar<x id="g" /> di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.

Mengapa engkau katakan: dia adikku,<x id="q" /> sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!"

Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi.<x id="l" />" Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?<x id="m" />"

Aku akan memberkatinya, dan dari padanya<x id="f" /> juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa;<x id="g" /> raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."

Pada waktu itu Abimelekh,<x id="j" /> beserta Pikhol, panglima tentaranya,<x id="k" /> berkata kepada Abraham: "Allah menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan.<x id="l" />

dan ia menjawab: Minumlah, dan untuk unta-untamu juga akan kutimba air, --dialah kiranya isteri, yang telah TUHAN tentukan bagi anak<x id="m" /> tuanku itu.

bahwa engkau tidak akan berbuat jahat<x id="y" /> kepada kami, seperti kami tidak mengganggu engkau, dan seperti kami semata-mata berbuat baik kepadamu dan membiarkan engkau pergi dengan damai; bukankah engkau sekarang yang diberkati TUHAN.<x id="z" />"

Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah<x id="b" /> kepunyaan Esau, anak sulungnya,<x id="c" /> pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.

Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala<x id="e" /> dan mendirikan itu menjadi tugu<x id="f" /> dan menuang minyak ke atasnya.<x id="g" />

Ketika dilihat Lea,<x id="q" /> bahwa ia tidak melahirkan lagi,<x id="r" /> diambilnyalah Zilpa,<x id="s" /> budaknya perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya.<x id="t" />

Berikanlah isteri-isteriku dan anak-anakku, yang menjadi upahku selama aku bekerja padamu,<x id="t" /> supaya aku pulang, sebab engkau tahu, betapa keras aku bekerja padamu."

Diperintahkannyalah kepada yang paling di muka: "Apabila Esau, kakakku, bertemu dengan engkau dan bertanya kepadamu: Siapakah tuanmu? dan ke manakah engkau pergi? dan milik siapakah ternak yang di depanmu itu? --

Berbicaralah Hemor kepada mereka itu: "Hati Sikhem anakku mengingini anakmu; kiranya kamu memberikan dia kepadanya menjadi isterinya<x id="a" />

Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku,<x id="f" /> dan kepada perintahmu<x id="g" /> seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu.<x id="h" />"

Engkau akan tinggal di tanah Gosyen<n id="1" /><x id="g" /> dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu.<x id="h" />

Di sanalah<x id="i" /> aku memelihara engkau--sebab kelaparan<x id="j" /> ini masih ada lima tahun lagi--supaya engkau jangan jatuh miskin<x id="k" /> bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau.