Janganlah kausingkapkan aurat isteri<x id="h" /> saudaramu laki-laki, karena itu hak saudaramu laki-laki.

Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan,<x id="r" /> karena itu suatu kekejian<n id="1" />.<x id="s" />

Tetapi jikalau itu seorang perempuan, maka nilai itu harus tiga puluh syikal.

Jikalau ia mempersembahkan seekor domba<x id="m" /> sebagai persembahannya, ia harus membawanya ke hadapan TUHAN.<x id="n" />

Setiap laki-laki di antara para imam haruslah memakannya;<x id="u" /> itulah persembahan maha kudus.<x id="v" />

Setiap laki-laki di antara para imam haruslah memakannya;<x id="d" /> haruslah itu dimakan di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus.<x id="e" />

Segala yang tidak bersirip dan tidak bersisik di dalam air, adalah kejijikan bagimu.<x id="z" />

Segala binatang yang merayap dan bersayap dan berjalan dengan keempat kakinya adalah kejijikan bagimu.<x id="g" />

Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu.

Apabila bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas benih apapun yang akan ditaburkan, maka benih itu tetap tahir.

Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.

Segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, adalah kejijikan, janganlah dimakan.

Kalau menurut pemeriksaan imam bintil-bintil itu meluas pada kulit, imam harus menyatakan dia najis; itu penyakit kusta.

Kalau menurut pemeriksaannya penyakit itu telah berubah menjadi putih, haruslah imam menyatakan orang itu tahir;<x id="d" /> memang ia tahir.

Dan jikalau panau itu memang meluas pada kulit, imam harus menyatakan dia najis; itu penyakit kusta.

Tetapi jikalau panau itu masih tetap dan tidak meluas, maka itu bekas barah, dan imam harus menyatakan orang itu tahir.<x id="i" />

Janganlah kausingkapkan aurat isteri<x id="w" /> ayahmu, karena ia hak ayahmu;<x id="x" /> dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.

Mengenai aurat anak perempuan dari seorang isteri ayahmu, yang lahir pada ayahmu sendiri, janganlah kausingkapkan auratnya, karena ia saudaramu perempuan.

Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan<x id="d" /> ibumu, karena ia kerabat ibumu.

Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudara laki-laki ayahmu, janganlah kauhampiri isterinya, karena ia isteri saudara ayahmu.<x id="e" />