Adakah Konya<x id="n" /> ini suatu benda<x id="o" /> yang hina, yang akan dipecahkan orang, atau suatu periuk yang tidak disukai orang? Mengapakah ia dicampakkan<x id="p" /> dan dilemparkan ke negeri<x id="q" /> yang tidak dikenalnya?

Segala bangsa akan takluk<x id="w" /> kepadanya dan kepada anaknya dan kepada cucunya, sampai saatnya<x id="x" /> juga tiba bagi negerinya sendiri, maka banyak bangsa dan raja-raja yang besar akan menaklukkannya.<x id="y" />

Orang yang memerintah<x id="h" /> atas mereka<n id="1" /> akan tampil dari antara mereka<x id="i" /> sendiri, dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka; Aku akan membuat dia maju<x id="j" /> dan mendekat kepada-Ku, sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.

Dengan menangis<x id="n" /> mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin<x id="o" /> mereka ke sungai-sungai,<x id="p" /> di jalan yang rata,<x id="q" /> di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa<x id="r" /> Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.

Beginilah firman TUHAN: Di tempat ini, yang kamu katakan telah menjadi reruntuhan tanpa manusia dan tanpa hewan,<x id="c" /> di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem yang sunyi sepi<x id="d" /> itu tanpa manusia, tanpa penduduk dan tanpa hewan,

Tetapi ketika ia sampai ke pintu gerbang Benyamin,<x id="o" /> maka di sana ada seorang kepala jaga yang bernama Yeria bin Selemya bin Hananya; ia menangkap nabi Yeremia sambil berteriak: "Engkau mau menyeberang<x id="p" /> kepada orang Kasdim!"

Adapun perigi, ke mana Ismael melemparkan segala mayat orang-orang yang dipukulnya mati itu adalah perigi besar yang telah dibuat oleh raja Asa<x id="s" /> untuk menghadapi<x id="t" /> Baesa,<x id="u" /> raja Israel; itulah yang diisi Ismael bin Netanya dengan mayat orang-orang yang mati terbunuh itu.

Moab hidup aman<x id="x" /> dari sejak masa mudanya, dia hidup tenang seperti anggur di atas endapannya,<x id="y" /> tidak dituangkan dari tempayan yang satu ke tempayan yang lain, tidak pernah masuk ke dalam pembuangan; sebab itu rasanya tetap padanya, dan baunya tidak berubah.

Sebab beginilah firman TUHAN: "Sedangkan orang-orang yang tidak selayaknya meminum isi piala<x id="d" /> itu telah terpaksa meminumnya, masakan engkau ini akan bebas<x id="e" /> dari hukuman? Engkau tidak akan bebas dari hukuman, tetapi mesti meminumnya!

Maka suatu bangsa maju menyerangnya dari utara,<x id="c" /> membuat negerinya menjadi tempat tandus<n id="1" />; tidak ada lagi yang diam<x id="d" /> di dalamnya, baik manusia maupun binatang,<x id="e" /> semuanya lari lenyap.

Maka pada tahun kesembilan dari pemerintahannya, dalam bulan yang kesepuluh,<x id="q" /> pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem.<x id="r" /> Berkemahlah mereka mengepungnya dan didirikan merekalah tembok pengepungan<x id="s" /> sekelilingnya.<x id="t" />

Kemudian, sesuai dengan firman TUHAN, datanglah Hanameel, anak pamanku, kepadaku di pelataran penjagaan, dan mengusulkan kepadaku: Belilah ladangku<x id="w" /> yang di Anatot di daerah Benyamin itu, sebab engkaulah yang mempunyai hak milik dan hak tebus; belilah itu! Maka tahulah aku, bahwa itu adalah firman TUHAN.

Maka berkatalah para pemuka<x id="j" /> itu kepada raja: "Baiklah orang ini dihukum mati!<x id="k" /> Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan<x id="l" /> semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini, melainkan kemalangan."