Demikian juga babi<x id="v" /> hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.

dan menurut pemeriksaan imam kudis itu meluas pada kulit, maka imam tidak usah lagi mencari rambut yang kuning, memang orang itu najis.<x id="s" />

Orang yang sakit kusta harus berpakaian<x id="u" /> yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya<x id="v" /> sambil berseru-seru: Najis! Najis!<x id="w" />

Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan<x id="x" /> itulah tempat kediamannya.

maka imam harus memerintahkan supaya orang mengungkit batu-batu yang kena tanda itu dan membuangnya ke luar kota<x id="j" /> ke suatu tempat yang najis.

Dan ia harus mengikis rumah itu sebelah dalam berkeliling, dan kikisan lepa itu haruslah ditumpahkan ke luar kota ke suatu tempat yang najis.

dan kalau imam datang dan menurut pemeriksaannya tanda itu meluas di dalam rumah, maka kusta ganaslah yang di dalam rumah itu, dan rumah itu najis.<x id="k" />

Rumah itu haruslah dirombak, yakni batunya, kayunya dan segala lepa rumah itu, lalu dibawa semuanya ke luar kota ke suatu tempat yang najis.

"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan,<x id="y" /> maka najislah ia karena lelehannya itu.

"Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya semua orang yang sakit kusta,<x id="c" /> semua orang yang mengeluarkan lelehan,<x id="d" /> dan semua orang yang najis<x id="e" /> oleh mayat<x id="f" /> disuruh meninggalkan tempat perkemahan<n id="1" />;

dan mengkhususkan waktu kenazirannya bagi TUHAN. Ia harus membawa seekor domba<x id="f" /> jantan berumur setahun menjadi korban penebus salah.<x id="g" /> Hari-hari yang sudah lewat dianggap batal, karena rambut kenazirannya telah menjadi najis.

Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya.<x id="u" />

Di situ akan ada jalan raya,<x id="k" /> yang akan disebutkan Jalan Kudus<n id="1" />;<x id="l" /> orang yang tidak tahir<x id="m" /> tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya.

Menjauhlah,<x id="j" /> menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis<n id="1" />!<x id="k" /> Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah<x id="l" /> dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas<x id="m" /> rumah TUHAN!

"Singkir! Najis!", kata orang kepada mereka, "Singkir! Singkir! Jangan sentuh!"; lalu mereka lari dan mengembara,<x id="y" /> maka berkatalah bangsa-bangsa: "Mereka tak boleh tinggal lebih lama<x id="z" /> di sini."

Selanjutnya TUHAN berfirman: "Aku akan membuang orang Israel ke tengah-tengah bangsa-bangsa dan demikianlah mereka<x id="v" /> akan memakan rotinya najis di sana."

--walaupun ayah tidak melakukan satupun--juga makan daging persembahan di atas gunung<x id="d" /> dan mencemari isteri sesamanya,

ia tidak makan daging persembahan di atas gunung<x id="k" /> dan tidak melihat kepada berhala-berhala<x id="l" /> kaum Israel, tidak mencemari isteri sesamanya,

Yang satu melakukan kekejian dengan isteri<x id="x" /> sesamanya dan yang lain menajiskan menantunya perempuan<x id="y" /> dengan perbuatan mesum, orang lain lagi memperkosa saudaranya perempuan,<x id="z" /> anak kandung<x id="a" /> ayahnya.

(2-14) Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah<x id="v" /> yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"