Orang benar memperhatikan hidup hewannya<n id="1" />,<x id="r" /> tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam.

Orang benar makan sekenyang-kenyangnya, tetapi perut orang fasik menderita kekurangan.<x id="z" />

Korban<x id="f" /> orang fasik<n id="1" /><x id="g" /> adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.<x id="h" />

Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya,<x id="k" /> tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.<x id="l" />

Saksi yang tidak berguna mencemoohkan hukum dan mulut orang fasik menelan dusta.<x id="i" />

Raja yang bijak dapat mengenal orang-orang fasik, dan menggilas mereka<x id="v" /> berulang-ulang.

Mata yang congkak<x id="g" /> dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa.

Orang fasik diseret<x id="j" /> oleh penganiayaan mereka, karena mereka menolak melakukan keadilan.

Yang Mahaadil memperhatikan rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan.<x id="n" />

Korban orang fasik adalah kekejian,<x id="f" /> lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat.<x id="g" />

Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam.<x id="q" />

Jika orang benar menang, banyaklah pujian<x id="g" /> orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri.<x id="h" />

Jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri,<x id="d" /> tetapi jika mereka binasa, bertambahlah jumlah orang benar.

Kalau pemerintah<x id="u" /> memperhatikan kebohongan, semua pegawainya menjadi fasik.<x id="v" />

Jika orang fasik bertambah, bertambahlah pula pelanggaran, tetapi orang benar akan melihat keruntuhan<x id="z" /> mereka.