Kemudian masuklah Yoab menghadap raja dan memberitahukan hal itu kepadanya. Raja memanggil Absalom, dan ia masuk menghadap raja, lalu sujud ke hadapan raja dengan mukanya ke tanah; lalu raja mencium<x id="g" /> Absalom.

Para penunggu pintu gerbang menyerukan dan memberitahukan hal itu ke istana raja.

Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya,

Jikalau hamba mendapat kasih<x id="q" /> raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba, datang pulalah kiranya raja dengan Haman ke perjamuan<x id="r" /> yang akan hamba adakan bagi raja dan Haman; maka besok akan hamba lakukan yang dikehendaki raja."

Tuliskanlah<x id="r" /> atas nama raja apa yang kamu pandang baik tentang orang Yahudi dan meteraikanlah<x id="s" /> surat itu dengan cincin<x id="t" /> meterai raja, karena surat yang dituliskan atas nama raja dan dimeteraikan dengan cincin meterai raja tidak dapat ditarik kembali.<x id="u" />"

Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya,

Lalu Ahimelekh menjawab raja: "Tetapi siapakah<x id="o" /> di antara segala pegawaimu yang dapat dipercaya seperti Daud, apalagi ia menantu raja dan kepala para pengawalmu, dan dihormati dalam rumahmu?

Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah Makhir<x id="l" /> bin Amiel, di Lodebar."

Kemudian berkatalah Daud kepada Uria: "Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu.<x id="y" />" Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja.

Kemudian Absalom menghadap raja, lalu berkata: "Hambamu ini mengadakan pengguntingan bulu domba. Kiranya raja dan pegawai-pegawainya ikut bersama-sama dengan hambamu ini."

Jadi, janganlah tuanku raja menaruh pikiran dalam hatinya, bahwa semua anak raja itu sudah mati, sebab hanya Amnon yang mati."

Baru saja ia habis berkata, datanglah anak-anak raja itu. Mereka menangis dengan suara nyaring. Juga raja dan semua pegawainya menangis dengan amat keras<n id="1" />.

Ketika perempuan Tekoa itu masuk menghadap raja, sujudlah ia dengan mukanya ke tanah dan menyembah, sambil berkata: "Tolonglah, ya tuanku raja!"

Perempuan Tekoa itu berkata kepada raja: "Aku dan keluargaku<x id="h" /> akan menanggung kesalahan<x id="i" /> itu, ya tuanku raja, tetapi raja dan takhtanya tak bersalah.<x id="j" />"

Berkatalah perempuan itu: "Mengapa raja merancang hal yang demikian terhadap umat Allah? Oleh karena tuanku mengucapkan perkataan ini, maka tuanku sendirilah yang bersalah<x id="n" /> dengan tidak mengizinkan pulang orang<x id="o" /> yang telah dibuangnya.

Tetapi berkatalah raja: "Ia harus pergi ke rumahnya sendiri, jangan ia datang ke hadapanku." Jadi pergilah Absalom ke rumahnya sendiri dan tidak datang ke hadapan raja.

Lalu keluarlah raja dan seisi rumahnya mengiringi dia; sepuluh orang gundik<x id="w" /> ditinggalkan raja untuk menunggui istana.

Lalu berkatalah raja kepada Ziba: "Kalau begitu, kepunyaanmulah segala kepunyaan Mefiboset.<x id="h" />" Kata Ziba: "Aku tunduk! Biarlah kiranya aku tetap mendapat kasih di matamu, ya tuanku raja."

Ketika Husai,<x id="a" /> orang Arki, sahabat Daud itu, sampai kepada Absalom, berkatalah Husai kepada Absalom: "Hiduplah raja! Hiduplah raja!"

Kemudian berkatalah raja kepada mereka: "Apa yang kamu pandang baik akan kuperbuat." Lalu berdirilah raja di sisi pintu gerbang dan seluruh tentara itu berjalan ke luar, beratus-ratus dan beribu-ribu.