Maka raja mengirim surat jawaban ini: "Kepada Rehum, bupati, dan Simsai, panitera, serta rekan-rekan mereka yang lain, yang tinggal di Samaria dan di daerah yang lain seberang sungai Efrat.<x id="q" /> Salam! Maka sekarang,

Maka setelah salinan surat raja Artahsasta dibacakan kepada Rehum, dan Simsai, panitera, serta rekan-rekan<x id="u" /> mereka, berangkatlah mereka dengan segera ke Yerusalem mendapatkan orang-orang Yahudi, dan dengan kekerasan mereka memaksa orang-orang itu menghentikan pekerjaan<n id="1" /> itu.

Tetapi pada waktu itu juga datanglah kepada mereka Tatnai,<x id="c" /> bupati daerah sebelah barat sungai Efrat, bersama-sama dengan Syetar-Boznai<x id="d" /> dan rekan-rekan mereka, dan beginilah katanya kepada mereka: "Siapakah yang memberi perintah kepadamu untuk membangun<n id="1" /> rumah ini dan menyelesaikan tembok<x id="e" /> ini?"

Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan<x id="n" /> lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel.

maka oleh karena itu haruslah engkau dengan seksama memakai uang itu untuk membeli lembu-lembu jantan, domba-domba jantan, anak-anak domba<x id="q" /> dengan korban sajiannya dan korban curahannya,<x id="r" /> dan haruslah semuanya itu kaupersembahkan<x id="s" /> di atas mezbah di rumah Allahmu yang ada di Yerusalem.

Segala sesuatu yang berdasarkan perintah Allah semesta langit, harus dilaksanakan dengan tekun untuk keperluan rumah Allah semesta langit, supaya jangan pemerintahan raja serta anak-anaknya<x id="v" /> kena murka.

Lagipula kami beritahukan kepadamu, bahwa tidaklah sah bila para imam, orang Lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang, budak di bait Allah<x id="w" /> dan para hamba rumah Allah dikenakan pajak, upeti atau bea.<x id="x" />