Adapun Heber, orang Keni<x id="p" /> itu, telah memisahkan diri dari suku Keni, dari anak-anak Hobab<x id="q" /> ipar Musa, dan telah berpindah-pindah memasang kemahnya sampai ke pohon tarbantin<x id="r" /> di Zaanaim<x id="s" /> yang dekat Kedesh.

Dan kekuasaan orang Israel kian keras menekan Yabin, raja Kanaan, sampai mereka melenyapkan Yabin,<x id="m" /> raja Kanaan itu.

berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka, dan memusnahkan hasil tanah<x id="h" /> itu sampai ke dekat Gaza,<x id="i" /> dan tidak meninggalkan bahan makanan apapun di Israel, juga domba, atau lembu atau keledaipun tidak.

Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya:<x id="w" /> TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra,<x id="x" /> kota orang Abiezer.

Lalu orang Israel mengirim utusan<x id="b" /> kepada Sihon, raja orang Amori, raja di Hesybon,<x id="c" /> dan orang Israel meminta kepadanya: Izinkanlah kiranya kami berjalan melalui negerimu ini sampai ke tempat<x id="d" /> yang kami tuju.

Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum.

Lalu orang itu keluar dari kota Betlehem-Yehuda untuk menetap sebagai pendatang di mana saja ia mendapat tempat; dan dalam perjalanannya itu sampailah ia ke pegunungan Efraim di rumah Mikha.

Pada hari yang kelima, ketika ia bangun pagi-pagi untuk pergi, berkatalah ayah perempuan muda itu: "Mari, segarkanlah dirimu dahulu, dan tinggallah sebentar lagi, sampai matahari surut." Lalu makanlah mereka keduanya.

Tetapi orang itu tidak mau tinggal bermalam; ia berkemas, lalu pergi. Demikian sampailah ia di daerah yang berhadapan dengan Yebus<x id="v" />--itulah Yerusalem--;bersama-sama dengan dia ada sepasang keledai yang berpelana dan gundiknya juga.

Tetapi tuannya menjawabnya: "Kita tidak akan singgah di kota asing yang bukan kepunyaan orang Israel, tetapi kita akan berjalan terus sampai ke Gibea."

Menjelang pagi perempuan itu datang kembali, tetapi ia jatuh rebah di depan pintu rumah orang itu, tempat tuannya bermalam, dan ia tergeletak di sana sampai fajar.

Lalu majulah semua orang Israel<n id="1" />;<x id="v" /> dari Dan sampai Bersyeba<x id="w" /> dan juga dari tanah Gilead berkumpullah<x id="x" /> umat itu secara serentak<x id="y" /> menghadap TUHAN di Mizpa.<x id="z" />

Ketika bangsa itu datang ke Betel dan tinggal di situ di hadapan Allah sampai petang, maka merekapun menyaringkan suaranya menangis dengan sangat keras,

Gideon menyuruh juga orang ke seluruh pegunungan Efraim dengan pesan: "Turunlah menghadapi orang Midian, dan dudukilah segala batang air sampai ke Bet-Bara, dan juga sungai Yordan.<x id="e" />" Maka semua orang Efraim dikerahkan, lalu mereka menduduki segala batang air sampai ke Bet-Bara, juga sungai Yordan.

Tetapi jawab Yoas kepada semua orang yang mengerumuninya itu: "Kamu mau berjuang membela<x id="d" /> Baal? Atau kamu mau menolong dia? Siapa yang berjuang membela Baal akan dihukum mati sebelum pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah mezbahnya dirobohkan orang."

Ketika Gideon sampai ke situ, kebetulan ada seorang menceritakan mimpinya kepada temannya, katanya: "Aku bermimpi: tampak sekeping roti jelai terguling masuk ke perkemahan orang Midian; setelah sampai ke kemah ini, dilanggarnyalah kemah ini, sehingga roboh, dan dibongkar-bangkirkannya, demikianlah kemah ini habis runtuh."

Ia mempunyai tiga puluh anak laki-laki, yang mengendarai tiga puluh ekor keledai<x id="r" /> jantan, dan mereka mempunyai tiga puluh kota, yang sampai sekarang disebutkan orang Hawot-Yair,<x id="s" /> di tanah Gilead.

Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur<x id="k" /> atau minuman yang memabukkan<n id="1" /><x id="l" /> dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya,<x id="m" /> anak itu akan menjadi seorang nazir Allah."

Setelah ia sampai ke Lehi<x id="a" /> dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak, maka berkuasalah<x id="b" /> Roh TUHAN atas dia<n id="1" /> dan tali-tali pada tangannya menjadi seperti batang rami<x id="c" /> yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya.

Kemudian Allah membelah liang batu yang di Lehi itu, dan keluarlah air dari situ. Ia minum, lalu menjadi kuat dan segar<x id="i" /> kembali. Sebab itu dinamailah mata air<x id="j" /> itu Mata Air Penyeru, yang sampai sekarang masih ada di Lehi.