(89-46) Kaupendekkan<x id="t" /> masa mudanya, Kauselubungi dia dengan malu.<x id="u" /> Sela

Aku menadahkan tanganku<x id="x" /> kepada-Mu, jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus. Sela

(3-3) banyak orang yang berkata tentang aku: "Baginya tidak ada pertolongan<x id="b" /> dari pada Allah." Sela<n id="1" />

(3-5) Dengan nyaring<x id="e" /> aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya<x id="f" /> yang kudus. Sela

(4-3) Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku<x id="u" /> dinodai,<x id="v" /> berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?<x id="w" /> Sela

(4-5) Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa;<x id="z" /> berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu,<x id="a" /> tetapi tetaplah diam. Sela

(7-6) maka musuh kiranya mengejar aku sampai menangkap<x id="l" /> aku, dan menginjak-injak hidupku ke tanah,<x id="m" /> dan menaruh kemuliaanku ke dalam debu.<x id="n" /> Sela

(9-17) TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakiman; orang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya<x id="r" /> sendiri. Higayon. Sela

(9-21) Biarlah mereka menjadi takut,<x id="z" /> ya TUHAN, sehingga bangsa-bangsa itu mengakui, bahwa mereka manusia<x id="a" /> saja. Sela

(21-3) Apa yang menjadi keinginan hatinya<x id="c" /> telah Kaukaruniakan kepadanya, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak. Sela

"Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam,<x id="b" /> Dialah Raja Kemuliaan!" Sela

sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat,<x id="j" /> sumsumku menjadi kering,<x id="k" /> seperti oleh teriknya musim panas. Sela

Engkaulah persembunyian<x id="t" /> bagiku, terhadap kesesakan<x id="u" /> Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput<x id="v" /> dan bersorak. Sela

(44-9) Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian<x id="e" /> sepanjang hari,<x id="f" /> dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya.<x id="g" /> Sela

(46-8) TUHAN semesta alam<x id="o" /> menyertai kita,<x id="p" /> kota benteng<x id="q" /> kita ialah Allah Yakub.<x id="r" /> Sela

(46-12) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng<x id="z" /> kita ialah Allah Yakub.<x id="a" /> Sela

(47-5) Ia memilih bagi kita tanah pusaka<x id="h" /> kita, kebanggaan Yakub<x id="i" /> yang dikasihi-Nya. Sela

(49-14) Inilah jalannya orang-orang yang percaya kepada dirinya sendiri,<x id="u" /> ajal orang-orang yang gemar akan perkataannya sendiri. Sela

(49-16) Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati,<x id="y" /> sebab Ia akan menarik<x id="z" /> aku. Sela

(52-7) Tetapi Allah akan merobohkan engkau untuk seterusnya, Ia akan merebut engkau dan mencabut<x id="k" /> engkau dari dalam kemah, membantun<x id="l" /> engkau dari dalam negeri orang-orang hidup.<x id="m" /> Sela