Pada siapa dari hamba-hambamu<x id="e" /> ini kedapatan piala itu, biarlah ia mati,<x id="f" /> juga kami ini akan menjadi budak tuanku.<x id="g" />"

Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya<x id="h" /> ini: Masih adakah ayah atau saudara<x id="i" /> kamu?

Setelah kami kembali kepada hambamu, ayahku,<x id="r" /> maka kami memberitahukan kepadanya perkataan<x id="s" /> tuanku<x id="t" /> itu.

Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak<x id="i" /> tuanku menggantikan anak itu,<x id="j" /> dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

Lalu berkatalah mereka: "Engkau telah memelihara hidup kami; asal kiranya kami mendapat kasih tuanku,<x id="y" /> biarlah kami menjadi hamba kepada Firaun.<x id="z" />"

Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta<x id="z" /> tuannya dan pergi dengan membawa berbagai-bagai barang<x id="a" /> berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia<x id="b" /> ke kota Nahor.<x id="c" />

Kemudian berlututlah aku dan sujud menyembah TUHAN,<x id="x" /> serta memuji TUHAN, Allah tuanku Abraham,<x id="y" /> yang telah menuntun aku di jalan yang benar untuk mengambil anak perempuan saudara tuanku ini bagi anaknya.<x id="z" />

Biarlah kiranya tuanku berjalan lebih dahulu dari hambamu ini dan aku mau dengan hati-hati beringsut maju menurut langkah hewan,<x id="y" /> yang berjalan di depanku dan menurut langkah anak-anak, sampai aku tiba pada tuanku di Seir.<x id="z" />"

Sesudah itu berkatalah Yehuda:<x id="v" /> "Apakah yang akan kami katakan kepada tuanku,<x id="w" /> apakah yang akan kami jawab, dan dengan apakah kami akan membenarkan diri<x id="x" /> kami? Allah telah memperlihatkan kesalahan hamba-hambamu ini.<x id="y" /> Maka kami ini, budak tuankulah<x id="z" /> kami, baik kami maupun orang pada siapa kedapatan piala itu.<x id="a" />"

Lalu tampillah Yehuda<x id="e" /> mendekatinya<n id="1" /> dan berkata: "Mohon bicara tuanku,<x id="f" /> izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu<x id="g" /> terhadap hambamu ini, sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri.

"Tidak, tuanku, dengarkanlah aku; ladang itu kuberikan<x id="l" /> kepadamu dan gua yang di sanapun kuberikan kepadamu; di depan mata orang-orang sebangsaku kuberikan itu kepadamu; kuburkanlah isterimu yang mati itu."

"Tuanku, dengarkanlah aku: sebidang tanah dengan harga empat ratus syikal perak,<x id="m" /> apa artinya itu bagi kita? Kuburkan sajalah isterimu yang mati itu."

Lalu hamba itu meletakkan tangannya di bawah pangkal paha<x id="x" /> Abraham, tuannya,<x id="y" /> dan bersumpah kepadanya tentang hal itu.

TUHAN sangat<x id="t" /> memberkati<x id="u" /> tuanku itu, sehingga ia telah menjadi kaya;<x id="v" /> TUHAN telah memberikan kepadanya kambing domba dan lembu sapi, emas dan perak, budak laki-laki dan perempuan, unta dan keledai.<x id="w" />

Tuanku itu telah mengambil sumpahku:<x id="z" /> Engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan, yang negerinya kudiami<x id="a" /> ini,

Dan hari ini aku sampai ke mata air tadi, lalu kataku: TUHAN, Allah tuanku Abraham, sudilah kiranya Engkau membuat berhasil<x id="i" /> perjalanan yang kutempuh ini.

dan ia menjawab: Minumlah, dan untuk unta-untamu juga akan kutimba air, --dialah kiranya isteri, yang telah TUHAN tentukan bagi anak<x id="m" /> tuanku itu.

Katanya kepada hamba itu: "Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita?" Jawab hamba itu: "Dialah tuanku itu." Lalu Ribka mengambil telekungnya<x id="z" /> dan bertelekunglah ia.

Ia memerintahkan kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanku,<x id="z" /> kepada Esau: Beginilah kata hambamu<x id="a" /> Yakub: Aku telah tinggal pada Laban<x id="b" /> sebagai orang asing dan diam di situ selama ini.

Aku telah mempunyai lembu sapi, keledai dan kambing domba, budak laki-laki dan perempuan,<x id="c" /> dan aku menyuruh memberitahukan hal ini kepada tuanku,<x id="d" /> supaya aku mendapat kasihmu.<x id="e" />"