Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah<x id="p" /> anak-anaknya<n id="1" /> laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.

Nama anaknya yang sulung ialah Yoel, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia;<x id="q" /> keduanya menjadi hakim di Bersyeba.<x id="r" />

Tetapi anak-anaknya<x id="s" /> itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba,<x id="t" /> menerima suap<x id="u" /> dan memutarbalikkan<x id="v" /> keadilan.

Ketika Saul memeriksa<x id="a" /> barisan mereka di Bezek,<x id="b" /> maka ada tiga ratus ribu orang Israel dan tiga puluh ribu orang Yehuda.

Saul berumur sekian tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia memerintah atas Israel.

Saul dan Yonatan, anaknya, dan rakyat yang ada bersama-sama dengan mereka, tinggal di Geba<x id="h" />-Benyamin, sedang orang Filistin berkemah di Mikhmas.

Kata Saul: "Buanglah undi<x id="p" /> antara aku dan anakku Yonatan." Lalu didapati Yonatan.

Kemudian pulanglah orang Israel dari pemburuan hebat atas orang Filistin, lalu menjarah perkemahan mereka.

Kata Saul: "Cobalah dengar, ya anak Ahitub!" Jawabnya: "Ya, tuanku."

Ketika Abyatar<x id="g" /> bin Ahimelekh melarikan diri kepada Daud ke Kehila, ia turun dengan membawa efod<x id="h" /> di tangannya.

maka bersiaplah Yonatan, anak Saul, lalu pergi kepada Daud di Koresa. Ia menguatkan<x id="t" /> kepercayaan Daud kepada Allah

Tetapi Saul telah memberikan Mikhal, anaknya perempuan, isteri Daud, kepada Palti<x id="g" /> bin Lais, yang dari Galim<x id="h" /> itu.

Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan.<x id="z" />

Jadi Saul, ketiga anaknya dan pembawa senjatanya, dan seluruh tentaranya sama-sama mati<x id="s" /> pada hari itu.

Daud adalah anak seorang dari Efrata,<x id="p" /> dari Betlehem<x id="q" />-Yehuda, yang bernama Isai.<x id="r" /> Isai mempunyai delapan<x id="s" /> anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.

Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab,<x id="t" /> anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab,<x id="u" /> dan anak yang ketiga adalah Syama.<x id="v" />

Tetapi pada hari sesudah bulan baru itu, pada hari yang kedua, ketika tempat Daud masih tinggal kosong, bertanyalah Saul kepada Yonatan, anaknya: "Mengapa anak Isai tidak datang makan, baik kemarin maupun hari ini?"

Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: "Anak sundal yang kurang ajar! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu?

Sebab sesungguhnya selama anak Isai itu hidup di muka bumi, engkau dan kerajaanmu<x id="t" /> tidak akan kokoh. Dan sekarang suruhlah orang memanggil dan membawa dia kepadaku, sebab ia harus mati."

Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya yang berdiri di dekatnya: "Cobalah dengar, ya orang-orang Benyamin! Apakah anak Isai itu juga akan memberikan kepada kamu sekalian ladang dan kebun anggur, apakah ia akan mengangkat kamu sekalian menjadi kepala<x id="c" /> atas pasukan seribu dan atas pasukan seratus,