Frigia<x id="e" /> dan Pamfilia,<x id="f" /> Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,<x id="g" /> pendatang-pendatang dari Roma,

Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu<x id="c" /> yang berkata: "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini<x id="d" /> dan hukum Taurat,

Tetapi Saulus<x id="p" /> berusaha membinasakan jemaat itu<x id="q" /> dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?<x id="b" />"

Rasul-rasul dan saudara-saudara<x id="s" /> di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah.<x id="t" />

Di Ikoniumpun<x id="o" /> kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat<x id="p" /> orang Yahudi, lalu mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar<x id="q" /> orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya.

Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia,<x id="s" /> Siria<x id="t" /> dan Kilikia<x id="u" /> yang berasal dari bangsa-bangsa lain.<x id="v" />

Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus<x id="d" /> tidak mengizinkan mereka.

Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu.<x id="b" /> Tiga hari Sabat<x id="c" /> berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.<x id="d" />

Karena itu di rumah ibadat<x id="d" /> ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ.

Paulus pergi berdiri di atas Areopagus<x id="j" /> dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah<x id="k" /> kepada dewa-dewa.

Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara<x id="f" /> dan menyesah<x id="g" /> mereka.

Lima hari kemudian datanglah Imam Besar Ananias<x id="v" /> bersama-sama dengan beberapa orang tua-tua dan seorang pengacara bernama Tertulus. Mereka menghadap wali negeri<x id="w" /> dan menyampaikan dakwaan<x id="x" /> mereka terhadap Paulus.

Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan<x id="z" /> di antara semua orang Yahudi<x id="a" /> di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte<x id="b" /> orang Nasrani.<x id="c" />

Dan tidak pernah orang mendapati aku sedang bertengkar dengan seseorang atau mengadakan huru-hara,<x id="h" /> baik di dalam Bait Allah,<x id="i" /> maupun di dalam rumah ibadat, atau di tempat lain di kota.

Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa<x id="i" /> mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."

tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.

Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia,<x id="s" /> lalu kami bertolak. Aristarkhus,<x id="t" /> seorang Makedonia<x id="u" /> dari Tesalonika,<x id="v" /> menyertai kami.

Malam yang keempat belas sudah tiba dan kami masih tetap terombang-ambing di laut Adria. Tetapi kira-kira tengah malam anak-anak kapal merasa, bahwa mereka telah dekat daratan.

Allah Abraham, Ishak dan Yakub,<x id="t" /> Allah nenek moyang<x id="u" /> kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan<x id="v" /> dan tolak di depan Pilatus,<x id="w" /> walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.<x id="x" />