Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga<x id="k" />, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam<n id="1" /><x id="l" /> dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.

Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk<x id="m" /> itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar.<x id="n" /> Tetapi janganlah rusakkan<x id="o" /> minyak dan anggur itu."

Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang<n id="1" /> di tengah langit<x id="x" /> dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah<x id="y" /> mereka yang diam di atas bumi<x id="z" /> oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya,<x id="a" /> tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga<x id="b" /> berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!<x id="c" />"

Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci<x id="g" /> berkata kepada ketujuh malaikat<x id="h" /> itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah<n id="1" /> itu ke atas bumi.<x id="i" />"

Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku,<x id="x" /> pergilah dari padanya<n id="1" /> supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.<x id="y" />

Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,<x id="l" /> seperti desau air bah<x id="m" /> dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!<x id="n" /> Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa,<x id="o" /> telah menjadi raja.<x id="p" />

Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka.<x id="s" /> Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah<x id="t" /> mereka.

Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu.<x id="o" /> Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki<x id="p" /> malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.

Kemudian dari pada itu<n id="1" /> aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka<x id="i" /> di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala,<x id="j" /> katanya: Naiklah ke mari<x id="k" /> dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.<x id="l" />

Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi<x id="s" /> dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta<x id="t" /> dan bagi Anak Domba,<x id="u" /> adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!<x id="v" />"

Dan suara yang telah kudengar dari langit<x id="m" /> itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab<x id="n" /> yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."

Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga<x id="o" /> berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan<x id="p" /> dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara<x id="q" /> kita<n id="1" />, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan<n id="1" />,<x id="m" /> sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh,<x id="n" /> "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."