Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus<x id="a" /> dengan darah yang bukan darahnya sendiri.<x id="b" />

Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri<x id="u" /> sama seperti Dia yang adalah suci.<x id="v" />

<span class="red">Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.<x id="u" />span>

"Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel?<x id="v" /> Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya<x id="w" /> kepada-Nya.

Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.

Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia<x id="w" /> di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!

Kata-Nya kepada mereka semua: <span class="red">"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari<n id="1" /> dan mengikut Aku.<x id="k" />span>

<span class="red">Jikalau Iblis<x id="p" /> itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.span>

<span class="red">Lalu ia menyadari keadaannya<n id="1" />, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.span>

Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: <span class="red">Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?"span>

Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah<x id="c" /> hati-Nya<n id="1" />. Ia sangat terharu<x id="d" /> dan berkata:

Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati,<x id="m" /> sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.<x id="n" />"

Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir<x id="w" /> di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting.<x id="x" />

Bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu.

Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum<x id="s" /> dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat<x id="m" /> menurut dunia ini,<x id="n" /> biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.

Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus<x id="y" /> datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat,<x id="z" /> tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat<n id="1" />.<x id="a" />

Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri<x id="i" /> dan bukan melihat keadaan orang lain.<x id="j" />

dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu<x id="m" /> dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita<x id="n" /> sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.<x id="o" />

Hai suami, kasihilah isterimu<x id="w" /> sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya<x id="x" />