dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.<x id="j" />

Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian<x id="m" /> kepada kita,

Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian<n id="1" /><x id="p" /> dapat masuk ke dalam tempat kudus,<x id="q" />

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan<x id="z" /> tentang pengharapan<x id="a" /> kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.<x id="b" />

Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya.<x id="z" />"

Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya,<x id="f" /> sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.<x id="g" />

Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji<x id="x" /> itu akan kepastian<x id="y" /> putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,

Sebab ada dipersiapkan suatu kemah,<x id="r" /> yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian<x id="s" /> dan meja<x id="t" /> dengan roti sajian.<x id="u" /> Bagian ini disebut tempat yang kudus.<x id="v" />

tetapi ke dalam kemah<x id="f" /> yang kedua<n id="1" /> hanya Imam Besar saja yang masuk<x id="g" /> sekali setahun,<x id="h" /> dan harus dengan darah<x id="i" /> yang ia persembahkan karena dirinya sendiri<x id="j" /> dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.<x id="k" />

Dengan ini Roh Kudus menyatakan,<x id="l" /> bahwa jalan<x id="m" /> ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.

Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa<x id="e" /> anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.<x id="f" />

Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa,<x id="e" /> dibakar di luar perkemahan.<x id="f" />

Ia adalah cahaya kemuliaan<x id="i" /> Allah dan gambar wujud<x id="j" /> Allah dan menopang segala yang ada<x id="k" /> dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa,<x id="l" /> Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar<n id="1" />, di tempat yang tinggi,<x id="m" />

Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging,<x id="g" /> maka Ia juga menjadi sama dengan mereka<x id="h" /> dan mendapat bagian dalam keadaan mereka<n id="1" />, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan<x id="i" /> dia, yaitu Iblis,<x id="j" /> yang berkuasa atas maut;

Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel,<x id="m" /> yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.

Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan<x id="x" /> dari emas, dan tabut perjanjian<n id="1" />,<x id="y" /> yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna,<x id="z" /> tongkat Harun yang pernah bertunas<x id="a" /> dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,<x id="b" />

Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan<x id="n" /> saja dari keselamatan<x id="o" /> yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri.<x id="p" /> Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan<n id="1" />, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan<x id="q" /> mereka yang datang mengambil bagian<x id="r" /> di dalamnya.

Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak<x id="k" /> Anak Allah<n id="1" />,<x id="l" /> yang menganggap najis darah perjanjian<x id="m" /> yang menguduskannya,<x id="n" /> dan yang menghina Roh<x id="o" /> kasih karunia?<x id="p" />

Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya,<x id="m" /> supaya Ia menjadi Imam Besar<x id="n" /> yang menaruh belas kasihan<x id="o" /> dan yang setia<n id="1" /> kepada Allah<x id="p" /> untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.<x id="q" />

Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok<x id="t" /> dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras<n id="1" />.<x id="u" />