<span class="red">Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan<x id="w" /> kemudian?span>

<span class="red">Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.span>

<span class="red">Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.span>

Sesudah itu Ia mengambil cawan,<x id="f" /> mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: <span class="red">"Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.span>

Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.

Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.<x id="h" />

Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu

Hal itu terjadi supaya genaplah<x id="z" /> firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.<x id="a" />"

<span class="red">Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.span>

Tetapi Yesus menjawab: <span class="red">"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."span>

Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya<x id="o" /> dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea<x id="p" /> Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?"

<span class="red">Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya<x id="b" /> kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.span>

<span class="red">Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain<x id="c" /> dan melempari yang lain pula dengan batu.span>

<n id="1" /><span class="red">"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama<x id="e" /> sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya<x id="f" /> dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.<x id="g" />span>

Maka kata Yesus kepadanya: <span class="red">"Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.<x id="d" />span>

Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh<x id="c" /> Yesus.

Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah."

Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam,<x id="a" /> lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.

Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.