| (0.3126807079646) | (1Raj 12:32) | (jerusalem: hari raya) Kuil baru di Betel ditahbiskan dan ibadat dimulai di situ pada hari raya (hari pertama perayaan Pondok Daun), sama seperti bait Allah ditahbiskan pada hari raya yang sangat digemari rakyat itu, 1Ra 8:65. |
| (0.3126807079646) | (Mzm 118:27) | (jerusalem: menerangi kita) Bdk Bil 6:25. Mengenai terang sebagai lambang bdk Maz 27:1+ |
| (0.3126807079646) | (Hos 9:5) | (jerusalem: hari raya TUHAN) Yang dimaksud agaknya hari raya Pondok Daun. Dalam pembuangan hari besar itu tidak dapat dirayakan oleh karena harus diadakan "di hadapan TUHAN", Kel 23:16, dst. |
| (0.3126807079646) | (Yoh 9:7) | (jerusalem: kolam Siloam) Di sana orang menimba air selama perayaan Pondok-Daun. Air itu melambangkan berkat zaman Mesias. Selanjutnya berkat itu diberikan melalui Yesus. "Yang diutus" Ini sebuah gelar Yesus yang khususnya digemari Yohanes, bdk Yoh 4:34+. |
| (0.26531836283186) | (Why 22:2) |
(full: POHON-POHON KEHIDUPAN
) Nas : Wahy 22:2 (versi Inggris NIV -- "pohon kehidupan"). Pohon ini menunjuk kepada hidup kekal yang dikaruniakan kepada semua orang yang mendiami kota yang baru itu (Kej 2:9; 3:22). Daun-daun yang berkhasiat menyembuhkan itu menggambarkan ketidakhadiran apa pun yang menyebabkan kesakitan jasmani ataupun rohani (bd. Yeh 47:12); perhatikanlah bahwa dalam tubuh baru kita nanti, kita masih akan terus bergantung pada Tuhan untuk kehidupan, kekuatan, dan kesehatan. |
| (0.2501445840708) | (Im 23:33) |
(ende) Perajaan pondok daun-daunan (karena gubuk-gubuk tempat orang tinggal selama perajaan ini berlangsung) aselinja merupakan pesta panenan dan pemetikan buah anggur dsb. Tetapi Kitab Sutji menggandingkan perajaan ini dengan masa Israil berkelana digurun (lih. aj. 43)(Ima 23:43). |
| (0.2501445840708) | (Za 14:17) |
(full: TIDAK AKAN TURUN HUJAN.
) Nas : Za 14:17 Ketiadaan hujan sama sekali akan menjadi hukuman atas bangsa-bangsa yang tidak pergi menyembah Tuhan dan merayakan hari Raya Pondok Daun. |
| (0.2501445840708) | (Im 23:39) | (jerusalem) Bagian ini berupa sisipan yang ditambahkan sesudah masa pembuangan. Ditekankan bahwa hari raya Pondok Daun adalah hari suka cita, seperti juga dikemukakan dalam Ula 16:13-16. Hari raya itu merupakan peringatan akan zaman Israel mengembara di gurun, Ima 23:43. |
| (0.2501445840708) | (Hak 21:19) | (jerusalem: perayaan bagi TUHAN) Perayaan itu sebuah pesta yang berasal dari penduduk asli tanah Kanaan, bdk Hak 9:27. Tetapi kemudian pesta itu disamakan dengan hari raya menuai, Kel 23:16, atau hari raya Pondok Daun, Ula 16:13. |
| (0.2501445840708) | (Mzm 134:1) | (jerusalem: Puji-pujian pada malam hari) Mazmur ini berupa dialog. Umat mengajak para petugas ini berupa dialog. Umat mengajak para petugas bait Allah untuk beribadat semalam suntuk, Maz 134:1-2, para imam memberkati umat waktu pulang, Maz 134:3. Barangkali upacara ibadat itu diadakan pada malam pembukaan perayaan Pondok Daun setelah kaum ziarah tiba pada bait Allah. |
| (0.21887651327434) | (Kel 23:16) |
(ende) Perajaan panen disebut djuga "pesta minggu-minggu" (Kel 34:22) atau "Pentekosta" (50 hari sesudah Paskah: Ima 23:16). Perajaan panen buah-buah lebih terkenal sebagai "pesta kemah daun-daunan" dan dirajakan dimusim gugur. Segala perajaan ini diantara umat Israel memperoleh arti keagamaannja sendiri, bukan hanja sebagai pesta-pesta alam, melainkan djuga sebagai peringatan peristiwa-peristiwa sedjarah Keselamatan (lih. Ula 8:7-20; 16:1-17). |
| (0.21887651327434) | (Yoh 7:2) |
(full: HARI RAYA PONDOK DAUN.
) Nas : Yoh 7:2 Hari raya ini memperingati perjalanan Israel setelah keluar dari Mesir dan waktu mereka mengembara di padang gurun, yaitu ketika mereka tinggal di dalam tenda-tenda di bawah pemeliharaan Allah (lihat cat. --> Im 23:34-43; [atau ref. Im 23:34-43] |
| (0.21887651327434) | (Ul 31:9) | (jerusalem) Naskah-naskah perjanjian dari kawasan timur dahulu juga menetapkan bahwa piagam perjanjian harus dibacakan di depan umum. Ulangan menetapkan bahwa pembacaan itu harus diadakan setiap Tahun Sabat pada hari raya Pondok Daun. tetapi tradisi selanjutnya (yang sudah diandaikan dalam 2Ta 15:12 dan jelas terungkap dalam buku Yobel-yobel - apokrip - dan dalam naskah-naskah jemaah di Qumran) menghubungkan peringatan akan perjanjian itu dengan hari raya Tujuh Minggu (Pentakosta). |
| (0.21887651327434) | (1Raj 8:65) | (jerusalem: perayaan) Hari pentahbisan bait Allah itu bertepatan dengan perayaan Pondok Daun yang berlangsung tujuh hari, Ula 16:13-15 |
| (0.21887651327434) | (Mzm 42:5) | (jerusalem: Mengapa) Pemazmur mengajak dirinya (jiwaku) supaya jangan bersedih hati, tetapi percaya pada Allah saja |
| (0.21887651327434) | (Mzm 81:3) | (jerusalem: bulan baru) Lama sekali umat Israel merayakan setiap bulan baru, Ams 8:5; Hos 2:10; Yes 1:13; 2Ra 4:23. Yang dimaksudkan di sini ialah bulan baru pada bulan ketujuh, yang lama sekali dirayakan sebagai tahun baru, Ima 23:24; Bil 29:1. Bulan pertama berikutnya mulailah perayaan Pondok Daun, Ima 23:34; Bil 29:12. |
| (0.21887651327434) | (Yoh 7:1) |
(sh: Yesus tidak mencari ketenaran (Minggu, 13 Januari 2002)) Yesus tidak mencari ketenaranYesus tidak mencari ketenaran. Yesus tidak mencari ketenaran. Adik-adik Tuhan Yesus masih belum percaya kepada-Nya (ayat 5) dan mereka memandang kesaksian Yesus melalui perkataan dan perbuatan hanya sebagai upaya membangun popularitas, bukan sebagai suatu kesaksian untuk membawa manusia kembali kepada Allah. Ketika hari raya Pondok Daun tiba, adik-adik Yesus mengusulkan agar Ia pergi ke Yerusalem (ayat 2-3). Hari raya Pondok Daun adalah salah satu dari tiga hari raya besar warga Yahudi dan wajib dirayakan di Yerusalem. Dengan demikian, pada hari raya Pondok Daun akan banyak sekali orang datang dan berkumpul di Yerusalem. Tidak heran jika adik-adik Yesus mendorong-Nya untuk memanfaatkan situasi hari raya guna meningkatkan popularitas-Nya. Mereka melihat bahwa kesaksian Yesus di Galilea telah menarik banyak orang. Artinya popularitas Yesus di Galilea sudah begitu tinggi. Popularitas Yesus di Galilea sudah tidak mungkin ditambah lagi mengingat bahwa Galilea bukanlah pusat agama dan politik warga Yahudi. Yerusalem adalah ibu kota. Jika ingin menambah tingkat popularitas, maka Yesus harus pergi ke Yerusalem (ayat 4), apalagi pada saat itu akan berlangsung hari raya Pondok Daun. Usulan adik-adik-Nya kelihatan sangat baik sekali dan masuk akal. Bagaimana reaksi Tuhan Yesus? Ia menolak. Ia mengoreksi pemahaman mereka akan pelayanan kesaksian-Nya. Yesus menegaskan bahwa pelayanan kesaksian-Nya sepenuhnya bergantung pada waktu Tuhan (ayat 6,8). Ia tidak ingin lepas dari pimpinan dan kehendak Allah. Lagi pula, tujuan kesaksian-Nya bukanlah untuk menambah popularitas (ayat 7). Ia bersaksi agar dunia bertobat dari dosa-dosanya. Renungkan: Bila kita sudah lebih populer daripada Yesus yang kita saksikan, segeralah bertobat! |
| (0.20975259292035) | (Mat 21:12) |
(sh: Kegagalan rohani: hidup tapi mati! (Selasa, 27 Februari 2001)) Kegagalan rohani: hidup tapi mati!Kegagalan rohani: hidup tapi mati! Di sebuah gereja, ada pemudi Kristen yang sangat rajin beribadah dan melayani Tuhan, sepertinya tidak sedikit pun noda dalam pelayanannya. Banyak orang mengira bahwa ia adalah seorang Kristen yang dekat dengan Tuhan. Ternyata apa yang nampak di luar tidak selalu mencerminkan apa yang ada di dalam. Baginya terlebih penting melayani daripada persekutuan pribadi dengan Tuhan. Sekian tahun ia melayani, tetapi mengalami kegagalan rohani, karena ia hanya melayani dirinya sendiri. Dua perikop yang kita baca mencerminkan betapa kerasnya Yesus menegur segala macam bentuk kegagalan rohani. Pertama, Bait Allah, tempat umat- Nya berdoa dan bertemu Allah, telah mereka jadikan tempat perdagangan yang menghasilkan untung. Mereka bukan sekadar menyalahgunakan fungsi Bait Allah sebagai tempat berdagang, tetapi kemarahan- Nya yang sedemikian meluap dikarenakan umat-Nya yang seharusnya menjaga kekudusan dan kekhidmatan rumah Allah telah menggeser: tujuan bagi Allah menjadi tujuan bagi manusia. Bait Allah adalah rumah yang disediakan bagi umat untuk memprioritaskan Allah, tetapi mereka telah menjadikan tempat untuk memprioritaskan materi. Dua respons yang bertolakbelakang: respons orang buta dan orang timpang, dan respons imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat (ayat 14-16) mencerminkan bagaimana keadaan saleh tampak luar tidak menjamin kemurnian hati mereka meresponi pekerjaan Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat hidup dalam kebenaran mereka sendiri, sehingga hati mereka dipenuhi kejengkelan menyaksikan mukjizat Allah. Hal yang kedua, Yesus mengutuk pohon ara yang hanya menghasilkan daun-daun dan tidak menghasilkan buah. Apa gunanya daun tanpa buah? Manakah yang dinikmati orang: daun atau buah? Yesus menggunakan contoh ini untuk menegur orang-orang Yahudi yang mengaku sebagai umat Tuhan tetapi tidak mengalami persekutuan dengan Tuhan. Apa gunanya nampak saleh jikalau rohaninya mati? Jikalau Tuhan berkunjung ke rumah Kristen, ke gereja, ke kantor dimana Kristen berada, adakah Ia pun kecewa karena hanya menemukan daun dan bukan buah? Renungkan: Kristen yang tidak memprioritaskan persekutuan dengan Tuhan akan mengalami kegagalan rohani, walaupun nampaknya hidup, pada hakikatnya mati. |


