Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 705 ayat untuk air muka (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.43) (2Sam 4:11) (jerusalem: dari muka bumi) Kemarahan Daud bukannya pura-pura saja, walaupun kematian Isybaal (dan Abner) membuka jalan untuk menjadi raja Israel juga, 2Sa 5:1-3.
(0.43) (Ayb 5:22) (jerusalem: Kemusnahan dan kelaparan) Oleh karena kedua bencana itu sudah disebut di muka, maka ada yang memperbaiki naskah Ibrani menjadi: kekeringan dan kedinginan yang membeku.
(0.43) (Yes 1:27) (jerusalem) Kedua ayat ini merupakan semacam komentar atas apa yang dikatakan di muka. Komentar yang agak dangkal itu mungkin ditambah oleh seorang murid nabi Yesaya.
(0.43) (Yer 18:17) (jerusalem: akan Kuperlihatkan kepada mereka) Ini menurut terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: (belakangan dan bukannya muka) akan Kulihat mereka.
(0.43) (Yeh 2:4) (jerusalem: keras kepala dan tegar hati) Ada beberapa ungkapan Ibrani yang berarti: degil hati, berontak, melawan (tegar hati, tegar muka, tegar tengkuk).
(0.40) (1Kor 13:8) (jerusalem: kasih tidak berkesudahan) Pengetahuan tentang Allah tidak sempurna dan tidak langsung (1Ko 13:11-12). Karena itu pengetahuan itu akan diganti bila kita melihat muka dengan muka. Sebaliknya, kasih orang-orang pilihan kelak sama dengan kasihnya di dunia ini.
(0.40) (2Tes 2:8) (jerusalem) Si Pendurhaka menyatakan diri, 2Te 2:6,8, berhadapan muka dengan Tuhan yang menyatakan diri, 2Te 1:7; 1Ko 1:7, dan kedatangannya, 2Te 2:6, berhadapan muka dengan kedatangan Tuhan, 2Te 2:8. Lawan Allah menjadi lawan Kristus (antikristus). Hanya Tuhan akan mengalahkan sainganNya itu
(0.36) (Ayb 9:24) (ende: menudung muka hakim)

berarti: membuat mereka mendjalankan pengadilan dengan tidak adil.

(0.36) (Yeh 1:12) (ende: roh)

itu membuat machluk2 itu mendjadi hidup, suatu daja ilahi. "tidaklah berputar". Dengan bergerak kekeempat djurusan machluk2 itu tidak usah berputar, oleh sebab ada empat muka padanja pada keempat sisinja, sehingga selalu menudju kedepan sadja.

(0.36) (2Raj 8:11) (jerusalem: menatap dengan lama ke depan) Terjemahan ini dikira-kirakan saja. Naskah Ibrani kurang jelas dan secara harafiah berbunyi sbb: ia menetapkan wajahnya dan menempatkan sampai malu. Yang dimaksud kiranya: muka nabi menjadi kejang, pertanda ekstase kenabian.
(0.31) (Yak 2:1) (full: MEMANDANG MUKA. )

Nas : Yak 2:1

Memandang muka berarti memberikan perhatian khusus terhadap orang tertentu karena kekayaan, busana atau kedudukan mereka. Melakukan hal ini salah karena beberapa alasan.

  1. 1) Hal ini tidak menyenangkan Allah yang tidak pernah memandang penampilan lahiriah tetapi hati orang (1Sam 16:7).
  2. 2) Sikap semacam ini tidak didorong oleh kasih yang murni untuk semua orang (ayat Yak 2:8). Mengagumi kedudukan sosial adalah dosa terhadap hukum kasih.
  3. 3) Sikap ini menjadikan kita "hakim dengan pikiran yang jahat" (ayat Yak 2:4); daripada menghormati "Tuhan kita yang mulia" dan menerima orang berdasarkan iman mereka kepada Kristus, kita dengan tidak adil menunjukkan sikap memihak orang kaya atau orang berkedudukan dengan motivasi yang jahat untuk memperoleh keuntungan.
(0.29) (Mzm 46:1) (sh: Aman dalam perlindungan Allah (Selasa, 10 Februari 2004))
Aman dalam perlindungan Allah

Bulan-bulan ini dan ke depan, situasi macam apakah yang kita hadapi? Apakah banjir kembali melanda sejumlah daerah di Indonesia? Apakah justru kemarau panjang terus menerus terjadi? Apakah kampanye partai-partai dan segala hal yang berkaitan dengan persiapan Pemilu 2004 akan menimbulkan gelombang kerusuhan? Apakah ekonomi Indonesia semakin terpuruk? Apakah anak-anak Tuhan akan semakin terpojokkan oleh fanatisme kelompok agama lain?

Semua kesulitan dan tantangan yang sedang atau akan kita hadapi itu bagaikan laut yang bergelora, “ribut dan berbuih airnya.” (ayat air+muka&tab=notes" vsf="TB" ver="">4). Pada masa Perjanjian Lama, lautan yang bergelora melambangkan kuasa kejahatan yang mengganggu dan merusak umat manusia. Kuasa kejahatan dipersonifikasi dengan dewa penguasa lautan, yang berkuasa menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi umat manusia. Namun, bersama si pemazmur, kita diajak untuk meneguhkan iman kita kepada Allah (ayat air+muka&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Allah mengendalikan semua kejadian di muka bumi ini, bahkan mengontrol air bah kekacauan yang melanda dunia ini (ayat air+muka&tab=notes" vsf="TB" ver="">3-4).

Orang yang berlindung di dalam naungan Allah Yang Mahatinggi, akan mengalami rasa aman yang luar biasa (ayat air+muka&tab=notes" vsf="TB" ver="">5-6). Lautan air yang melambangkan kuasa kekacauan, di dalam kendali Allah tidak lebih dari aliran air sungai yang mengalir tenang dan memenuhi kebutuhan kota milik Allah (ayat air+muka&tab=notes" vsf="TB" ver="">5). Orang yang tinggal di dalamnya tidak akan takut (ayat air+muka&tab=notes" vsf="TB" ver="">6), karena mereka akan menyaksikan demonstrasi kedaulatan dan kekuasaan Allah atas dunia ini (ayat air+muka&tab=notes" vsf="TB" ver="">7,9-10).

Janji-Nya kepada orang yang takut akan Tuhan adalah penyertaan dan perlindungan-Nya (ayat air+muka&tab=notes" vsf="TB" ver="">8,12). Oleh karena itu, jangan takut dan panik, sebaliknya “Diam dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (ayat air+muka&tab=notes" vsf="TB" ver="">11).

Renungkan: Situasi boleh menjadi semakin parah dan menakutkan, tetapi selama kita berlindung pada Allah kita tidak perlu takut.

(0.29) (2Kor 5:12) (ende: Membela kehormatan kami)

mengakui dan dimana-mana mengemukakan bahwa Paulus rasul mereka jang sah, lagi pula membuktikan keluhurannja didepan para penentangnja.

(0.29) (2Kor 10:1) (ende)

Pembelaan diri dalam keempat bab terachir ini djauh lebih keras dan tadjam, penuh sindiran, daripada dalam bab 1-7 (2Ko 1-7). Maksudnja menginsjafkan umat lebih tegas lagi akan sikap takatjuh mereka terhadap pengaruh para "rasul palsu".

(0.29) (Kol 2:1) (ende: Belum pernah melihat mukaku)

Aslinja "mukaku dalam daging". Dalam ungkapan "dalam daging" itu terkandung maksud: tetapi muka djiwaku kamu kenal". Paulus bukan pendiri umat-umat tersebut, namun sebagai rasul bagi segala bangsa takbersunat ia bertanggung djawab atas wilajah itu djuga. Selain itu umat-umat itu termasuk wilajah Efesus jang tetap tinggal wilajah kerdjanja jang istimewa.

(0.29) (Yeh 20:12) (full: HARI-HARI SABATKU. )

Nas : Yeh 20:12

Pelaksanaan Sabat mingguan dan tahunan Israel dimaksudkan untuk mengingatkan mereka bahwa mereka sudah dipisahkan sebagai bangsa kudus untuk menyatakan kebenaran dan kemuliaan Allah di muka dunia (lih. Kel 31:13-17; Im 23:32).

(0.29) (Mzm 104:30) (jerusalem: rohMu) Ialah daya hidup, milik khusus Allah, Ayu 34:14, yang menjadi asal-usul segala hayat
(0.29) (Mi 2:8) (jerusalem) Ayat ini dalam naskah Ibrani rusak. Terjemahan Indonesia l.k. berdasarkan terjemahan Yunani. Naskah Ibrani berbunyi sbb: Kemarin umatKu bangkit berdiri menjadi musuh. Di hadapan muka kamu merebut jubah berharga dari mereka yang lewat dengan aman sentosa, yang pulang dari peperangan.
(0.29) (Yoh 13:31) (sh: Pesan di akhir pelayanan Yesus (Selasa, 02 Maret 1999))
Pesan di akhir pelayanan Yesus

Masa pelayanan Tuhan Yesus di dunia akan segera berakhir. Pesan terakhir yang diberikan-Nya kepada murid-murid-Nya, yaitu agar mereka saling mengasihi. Tuhan Yesus sudah menjadi teladan bagi mereka, karena Ia telah terlebih dahulu mengasihi mereka. Kasih inilah yang menjadi ciri khas orang percaya, yaitu murid-murid Kristus, supaya orang lain yang melihatnya percaya bahwa kita adalah murid-murid-Nya. Sudahkah kasih menjadi ciri khas dalam Gereja Anda?

Jaminan Kelak. Tuhan Yesus menyatakan bahwa ke tempat Dia akan pergi sekarang ini tidak dapat diikuti oleh siapa pun. Namun kelak ada jaminan bahwa kita akan mengikuti-Nya. Kepergian Tuhan Yesus ke sorga memiliki misi khusus; dan ini merupakan bagian dari penggenapan rencana keselamatan Allah yang sempurna. Harapan dan tekad Petrus yang kita pelajari dalam ayat ini, mungkin merupakan harapan dan tekad kita juga, di mana kelak kita pun akan dapat bersama-sama Yesus untuk selama-lamanya; bertemu muka dengan muka. Namun, sesungguhnya ada jaminan yang pasti bahwa selama kita, orang percaya masih hidup di dunia, kita pun mengalami persekutuan dengan Dia dalam roh dan kebenaran; dan kelak kita akan bertemu muka dengan muka dengan Dia selamanya di sorga.

(0.27) (Kel 17:1) (sh: Andalkan kasih setia Tuhan! (Sabtu, 10 September 2005))
Andalkan kasih setia Tuhan!

Tantangan dan persoalan dalam kehidupan manusia adalah wajar bagaikan kerikil-kerikil yang mengganggu langkah-langkah perjalanan hidup. Ketidakpercayaan kepada Allah dapat membuat kita memandang perintang-perintang kecil itu seolah-olah batu-batu besar.

Israel yang berada di padang gurun Masa dan Meriba, sedang mengalami kekurangan air minum dan mereka juga harus menghadapi bangsa Amalek. Ketiadaan air minum merupakan masalah "kecil" di hadapan Allah. Namun, menurut Israel, hal ini bagaikan batu besar karena mereka kurang percaya. Israel tidak mengingat perbuatan besar yang Allah telah perbuat bagi mereka, yakni membebaskan mereka dari perbudakan Mesir dan menyertai perjalanan mereka bahkan mencukupi kebutuhan jasmani mereka selama berada di padang gurun (ayat air+muka&tab=notes" ver="">5-6).

Kendati demikian, Allah terus menunjukkan kasih setia-Nya. Ia tetap menyertai Israel ketika mereka berperang melawan bangsa Amalek (ayat air+muka&tab=notes" ver="">8-12). Allah berperang melawan musuh umat-Nya, bahkan Ia membuat bangsa Amalek terhapus dari muka bumi (ayat air+muka&tab=notes" ver="">13-14). Kemenangan ini bukan disebabkan oleh kekuatan atau persenjataan Israel melainkan semata-mata karena kuasa Allah. Indahnya kemenangan yang Allah berikan terlihat dari ketaatan Israel pada firman-Nya dan kerja sama mereka yang saling menopang. Yosua yang memimpin Israel berperang melawan Amalek, sementara Musa dibantu dan ditopang oleh Harun dan Hur berdoa dengan tekun dan bersehati.

Kita orang beriman pun bagaikan musafir-musafir yang sedang menuju pengenapan janji-janji Tuhan. Berbagai kesulitan fisik serta tantangan mental-spiritual Ia izinkan menghadang. Maksud Tuhan adalah agar kita beroleh kesempatan membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang patut sepenuhnya kita andalkan dan percayai.

Responsku: Aku akan memahsyurkan Allah karena kesetiaan dan karya-Nya dalam hidupku.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA