(41-9) Bersinnya menyinarkan cahaya, matanya laksana merekahnya fajar. ⁿ 

¹ "Bukankah manusia harus bergumul ^o  di bumi, ^p  dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? ^q 

Dalil-dalilmu adalah amsal debu, dan perisaimu perisai tanah liat. ^m 

Belumkah engkau mengetahui semuanya itu sejak dahulu ^u  kala, sejak manusia ditempatkan di bumi,

permainan kecapiku menjadi ratapan, ^j  dan tiupan serulingku ^k  menyerupai suara orang menangis."

Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, ^t  menentukan bersama-sama apa yang baik. ^u 

Oleh nafas Allah terjadilah es, dan permukaan air yang luas membeku. ^z 

(40-12) Ia meregangkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya berjalin-jalinan. ^g 

(41-23) Ia meninggalkan jejak yang bercahaya, sehingga samudera raya disangka orang rambut putih.

Sesungguhnya, hamba-hamba-Nya ^v  tidak dipercayai-Nya, malaikat-malaikat-Nyapun didapati-Nya tersesat, ^w 

Saudara-saudaraku tidak dapat dipercaya seperti sungai, ^s  seperti dasar dari pada sungai yang mengalir lenyap,

Aku jemu, ^u  aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya. ^v  Biarkanlah ^w  aku ¹ , karena hari-hariku hanya seperti hembusan ^x  nafas saja.

Jika mengenai kekuatan tenaga, Dialah yang mempunyai! ^g  Jika mengenai keadilan, siapa dapat menggugat Dia? ^h 

Karena Dia bukan manusia ^g  seperti aku, sehingga aku dapat menjawab-Nya: ^h  Mari bersama-sama menghadap pengadilan. ⁱ 

Orang menggali tambang ^o  jauh dari tempat kediaman manusia, mereka dilupakan oleh orang-orang yang berjalan di atas, mereka melayang-layang jauh dari manusia.

tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat ¹ , dan menjauhi kejahatan ^e  itulah akal budi. ^f "

Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu ^q  juga? Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim? ^r 

Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan ^q  kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki. ^r 

(39-27) dengan garang dan galak dilulurnya tanah, dan ia meronta-ronta kalau kedengaran bunyi ^w  sangkakala;

(41-21) Pada bagian bawahnya ada tembikar yang runcing; ia membujur di atas lumpur seperti pengeretan pengirik. ^c