Tetapi kira-kira tengah malam<x id="e" /> Paulus dan Silas<x id="f" /> berdoa dan menyanyikan puji-pujian<x id="g" /> kepada Allah<n id="1" /> dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.

Sesudah aku kembali di Yerusalem<x id="d" /> dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi<n id="1" />.<x id="e" />

Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa<x id="q" /> serta menumpangkan tangan<x id="r" /> ke atasnya dan menyembuhkan dia.<x id="s" />

Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus.<x id="f" />

Jadi bertobatlah<x id="n" /> dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;

Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.<t />(9-19b) Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid<x id="c" /> di Damsyik.<x id="d" />

dan ia berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya.

Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar,<x id="g" /> lalu ia berlutut<x id="h" /> dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!<x id="i" />" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

"Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan:<x id="w" /> suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku.

Pada hari Sabat<x id="m" /> kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.

Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu,<x id="r" /> kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung<n id="1" />;<x id="s" /> dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.

Tetapi setelah lewat waktunya, kami berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami berlutut dan berdoa.<x id="v" />

Mereka semua berdoa<x id="p" /> dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati<x id="q" /> semua orang, tunjukkanlah<x id="r" /> kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,

Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah<x id="q" /> dan Allah mengingat engkau<n id="1" />.<x id="r" />

Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua<n id="1" /><x id="b" /> bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa,<x id="c" /> mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan,<x id="d" /> yang adalah sumber kepercayaan mereka.

Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita;<x id="l" /> demikianlah sampai kepada zaman Daud.<x id="m" />

Saulus<x id="m" /> juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.<t />(8-1b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat<n id="1" /> terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar<x id="n" /> ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.<x id="o" />

Kata Paulus: "Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini.<x id="k" />"