| (0.881044) | (Ul 17:8) | 
	    					    					(sh: Sikapi masalah keadilan dengan serius! (Kamis, 22 Mei 2003)) Sikapi masalah keadilan dengan serius!Sikapi masalah keadilan dengan serius! Keadilan tidak bisa ditangani secara sembarangan. Proses peradilan harus betul-betul mencerminkan keadilan dan menjamin akan menghasilkan keadilan yang adil. Karena itu para hakim harus mengakui keterbatasannya dalam menangani sebuah perkara. Ketika mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan peradilan, mereka harus menyerahkannya kepada lembaga peradilan yang lebih tinggi yaitu para imam dan hakim-hakim di sekitar para imam (ayat 8,9). Melalui perantaraan para imam, Allah akan memberikan keputusan yang seadil-adilnya. Itulah keputusan yang benar dan tidak boleh diselewengkan oleh siapa pun. Tujuannya ialah agar kejahatan dihapus dari tengah-tengah umat Allah. Mungkin waktu itu para hakim terlalu berani menentang keputusan para imam dan mengikuti kehendak sendiri yang tidak mencerminkan keadilan Allah. Keputusan-keputusan yang mereka ambil tidak berorientasi kepada keadilan dan kebenaran Allah, sehingga banyak orang menjadi korban ketidakadilan. Keadilan benar-benar menyangkut hidup mati orang banyak. Ulangan 17:14-20 menegaskan bahwa pemimpin bangsa selain pelayan keadilan adalah juga pelayan Tuhan. Karena itu kebijakan- kebijakan yang diambilnya haruslah berisi muatan keselamatan dan kasih Allah, dan orientasi kepada firman mengatasi perhatian kepada kepentingan sendiri bahkan kepentingan orang banyak. Perhatian pemimpin harus pada bagaimana ia dapat menjadi alat Tuhan penyelamat bangsa dan bukan penyelamat posisi serta kekuasaan. Kekuasaan itu penting. Tetapi kekuasaan tanpa keadilan adalah pemerintahan yang lalim. Keadilan tanpa kekuasaan adalah pemerintahan yang idealistis. Renungkan: Kita tidak hidup dalam masyarakat yang semua anggotanya sekepercayaan. Karena itu kita terpanggil menjadi hukum-hukum Allah tertulis dalam hidup kita bagi masyarakat ini.  | 
	    		
| (0.87690111864407) | (Ul 21:1) | 
	    					    					(sh: Menghargai kehidupan (Minggu, 27 Juni 2004)) Menghargai kehidupanMenghargai kehidupan. Kehidupan kudus adalah anugerah Tuhan. Orang modern kurang menghargai kehidupan manusia. Binatang lebih dihargai daripada manusia. Ada binatang yang disakralkan dan haram untuk dibunuh. Namun untuk aborsi, euthanasia, atau alasan apapun, manusia tak segan membunuh sesamanya. Ironis bukan? Israel diperintahkan untuk hidup sesuai dengan firman Allah dan lebih utama lagi untuk menghargai kehidupan. Allah tidak membeda-bedakan apakah itu umat pilihan atau bangsa kafir. Kehidupan siapa pun, harus dihargai. Allah memerintahkan umat Israel untuk peduli kepada mereka yang dibunuh dan ditinggalkan jasadnya (ayat 1-9). Umat Israel harus mencari tahu apa penyebabnya dan apabila itu bukan kesalahan mereka, mereka harus jelas mencuci tangan atas diri orang yang terbunuh itu. Allah memerintahkan umat Israel untuk menghargai tawanan perang (ayat 10-14). Tawanan perang dan wanita harus dilindungi dan dinafkahi. Cara yang biasa dipakai masa itu adalah dengan menikahi wanita tersebut dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidupnya. Jadi orang Israel diperintahkan untuk menghargai kehidupan. Sebagai Kristen, kita sudah mengalami penebusan hidup oleh Kristus, kita dipanggil menghargai kehidupan orang lain. Renungkan: Jangan sampai kita kehilangan kemanusiaan kita. Tunjukkan bahwa Anda menghargai hidup dalam sikap kepada orang lain, juga dalam kebiasaan hidup sehari-hari.  | 
	    		
| (0.86054108474576) | (Ul 1:4) | 
	    					    					(bis: Musa)  Musa atau TUHAN.  | 
	    		
| (0.83640857627119) | (Ul 6:4) | 
	    					    					(bis: Hanya ... Allah kita)  Hanya ... Allah kita, atau TUHAN, Allah kita, TUHAN itu Esa.  | 
	    		
| (0.80858342372881) | (Ul 28:48) | 
	    					    					(bis: TUHAN akan)  TUHAN akan atau musuh-musuhmu akan.  | 
	    		
| (0.78260454237288) | (Ul 33:12) | (jerusalem: TUHAN) Naskah Ibrani diperbaiki. Tertulis: padaNya. | 
| (0.76292925423729) | (Ul 28:10) | (jerusalem: nama TUHAN telah disebut atasmu) Ini istilah hukum berarti: dijadikan milik orang (Tuhan) yang disebut namanya, bdk 2Sa 12:28; Yes 4:1, dll. | 
| (0.75662579661017) | (Ul 4:15) | (jerusalem: tidak melihat suatu rupa) Bagian ini, Ula 4:15-20, melandaskan larangan membuat patung Tuhan pada penampakan Tuhan di Horeb. Tuhan memang memperdengarkan suaraNya, tetapi tidak memperlihatkan diriNya. Namun demikian Tuhan menampakkan diri kepada orang-orang pilihanNya, yaitu Musa, Kel 33:18-21, dan tua-tua, Kel 24:10-11. | 
| (0.74363637288136) | (Ul 13:1) | 
	    					    					(bis: tukang mimpi)  tukang mimpi: Pada waktu itu di Timur Tengah ada anggapan umum bahwa TUHAN dapat menyatakan diri dalam mimpi.  | 
	    		
| (0.74363637288136) | (Ul 22:5) | (jerusalem: kekejian bagi TUHAN) Peraturan ini agaknya berlatar belakang kebiasaan yang ada dalam ibadat mesum di negeri Kanaan. | 
| (0.74363637288136) | (Ul 34:6) | (jerusalem: dikuburkanNyalah) Tuhan sendiri menguburkan Musa. Namun dalam Pentateukh orang Samaria dan beberapa naskah terjemahan Yunani terbaca: mereka menguburkan. | 
| (0.74074908474576) | (Ul 23:1) | 
	    					    					(sh: Identitas sejati umat TUHAN (Kamis, 1 Juli 2004)) Identitas sejati umat TUHANIdentitas sejati umat TUHAN. "Yesus cinta semua bangsa. Semua bangsa di dunia. Putih, kuning dan hitam semua dicinta Yesus. Yesus cinta semua bangsa di dunia". Anda ingat lagu ini? Lagu ini menyatakan sikap tidak diskriminatif Yesus terhadap semua bangsa. Semua bangsa dicintai Yesus. Umat Tuhan terdiri dari orang-orang dari berbagai suku, bangsa, dan bahasa. Seperangkat peraturan di perikop ini terlihat asing bahkan diskriminatif bagi kita masa kini, namun dalam konteks saat itu merupakan masalah identitas diri (ayat 1-8). Ayat Firman+Tuhan+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">1 melarang orang yang dikebiri untuk menjadi bagian dari umat Tuhan, sangat mungkin berhubungan dengan penyembahan berhala (orang mengebirikan diri sebagai bagian dari ibadah kepada dewa-dewa tertentu). Tuhan juga melarang anak haram menjadi bagian umat Tuhan, mungkin karena merupakan hasil perzinahan dengan pelacur bakti (pelacur di kuil) (ayat 2). Lalu, Tuhan melarang keturunan Amon dan Moab untuk menjadi bagian dari umat Tuhan karena kedua bangsa itu adalah bangsa yang secara sengaja memusuhi Israel, dengan demikian secara sengaja pula memusuhi Allah (ayat 3-6)! Sebaliknya, Edom adalah saudara Israel yang harus dirangkul, dan Mesir pun harus dikasihi oleh karena Israel dulu pernah tinggal di sana (ayat 7-8). Sedangkan peraturan-peraturan berikutnya (ayat 9-14) lebih berkaitan dengan kebersihan diri dalam bersekutu dengan umat Tuhan. Masalah identitas yang dulu mengikat Israel, sekarang dalam terang Perjanjian Baru diperjelas makna rohaninya. Identitas umat Tuhan bukan terletak pada pernah menjadi penyembah berhala, anak haram hasil perzinahan di kuil, anggota dari suatu bangsa yang jahat, atau tidak. Melainkan setiap orang yang mengaku Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya adalah bagian dari umat Tuhan. Yang diutamakan adalah pengenalan jati diri umat Tuhan. Umat Tuhan adalah umat yang dikuduskan, umat yang menjaga diri dari hal-hal yang najis. Renungkan: Bukan siapa aku dulu, tetapi siapa aku sekarang yang menentukan apakah aku termasuk umat Tuhan atau tidak.  | 
	    		
| (0.74074908474576) | (Ul 29:1) | 
	    					    					(sh: Pelajaran sejarah (Selasa, 13 Juli 2004)) Pelajaran sejarahPelajaran sejarah. Kita ini cenderung melupakan apa yang tidak ingin kita ingat. Negarawan Inggris, Sir Winston Churchill mengatakan bahwa bangsa yang melupakan masa lalunya akan dikutuk untuk mengulanginya. Umat Israel diajar melalui sejarah hidup mereka untuk mengingat kasih setia Tuhan. Tuhan telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir dan membawa mereka melewati padang gurun untuk menuju ke tanah Perjanjian. Mereka seharusnya mengerti dan mempercayai Tuhan dengan sepenuh hati (ayat 2-9). Namun, kenyataan membuktikan mereka tidak pernah belajar dari sejarah untuk setia kepada Tuhan. Akibatnya mereka harus mengulang kembali proses pembentukan dari Tuhan dari nol. Tuhan melalui Musa sekali lagi menantang mereka untuk setia kepada perjanjian Tuhan dengan mereka. Musa mengingatkan jika mereka mengira tetap akan selamat sekalipun mereka melakukan kedegilan, maka murka Tuhan akan menimpa mereka tanpa dapat diampuni (ayat Firman+Tuhan+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">19-20). Murka Tuhan menimpa mereka sesuai dengan ucapan kutuk yang disampaikan di gunung Ebal dan di kitab perjanjian itu (ayat 21). Akibat murka Tuhan juga akan dirasakan oleh anak cucu mereka. Tuhan tidak menghukum anak cucu mereka oleh karena dosa-dosa mereka. Namun, akibat murka Tuhan secara alami akan menimpa keturunan mereka (ayat 22-23). Bangsa lain akan melihat kedahsyatan malapetaka yang menimpa umat Israel karena meninggalkan Tuhan untuk menyembah ilah-ilah lain (ayat 24-28). Bangsa kita adalah bangsa yang dikasihi Tuhan sampai sekarang. Namun, bila kita membiarkan dosa bahkan turut ambil bagian di dalamnya, bukan mustahil Allah akan menegakkan keadilan, kebenaran, dan murka-Nya akan menimpa bangsa kita. Hanya dengan berpihak pada kebenaran Allah, orang Kristen membela bangsa dan negaranya. Renungkan: Pelajaran sejarah Israel tidak perlu terulang bagi negara kita. Mari, kita bangkit untuk bertobat, mengikrarkan janji setia kepada perjanjian Tuhan sekali lagi, dan membangun kehidupan yang berkenan kepada-Nya!  | 
	    		
| (0.73145461016949) | (Ul 26:16) | (jerusalem) Bagian ini menlanjutkan wejangan Musa yang kedua, bdk Ula 4:44+. Tetapi wejangan itu kembali terputus oleh bab 27 yang berupa sisipan, sedangkan bab 28 adalah majemuk. | 
| (0.73064691525424) | (Ul 6:25) | 
	    					    					(bis: Kalau ... kepada kita)  Kalau ... kepada kita, atau kita berlaku benar, apabila kita dengan setia mentaati segala sesuatu yang diperintahkan TUHAN Allah kita kepada kita.  | 
	    		
| (0.73064691525424) | (Ul 33:7) | 
	    					    					(bis: Berperanglah ... lawan)  Berperanglah ... lawan; kemungkinan besar itu artinya. Menurut naskah Ibrani: Suku Yehuda akan berperang bagi dirinya sendiri, dan TUHAN akan menolongnya terhadap musuh.  | 
	    		
| (0.73064691525424) | (Ul 29:19) | 
	    					    					(ende: mengingat bahwa....)  Barangkali maksudnja ialah bahwa bersama dengan umat sebagai keseluruhan djuga orang-orang djahat ikut menikmati berkat Tuhan (lihat ajat Firman+Tuhan+AND+book%3A5&tab=notes" ver="ende">20)(Ula 29:20).  | 
	    		
| (0.73064691525424) | (Ul 32:22) | 
	    					    					(ende)  Karena Allah menarik diri dari umatNja: maka umat itupun tertimpa oleh berbagai malapetaka: sebab Allah djuga mendjadi Tuhan kuasa-kuasa alam.  | 
	    		
| (0.73064691525424) | (Ul 31:24) | (jerusalem) Kitab Hukum yang diberikan dengan perantaraan Musa, Ula 4:14+, diletakkan di samping tabut perjanjian yang berisikan Dekalog yang langsung dituliskan oleh Tuhan sendiri. | 
| (0.72020542372881) | (Ul 4:35) | (jerusalem: tidak ada yang lain kecuali Dia) Dalam ayat ini jelas dan tegas terungkap bahwa tidak ada allah lain kecuali Tuhan, bdk Yes 43:10-11; 44:6; 45:5, dll. Dekalog hanya melarang menyembah allah-allah bangsa-bangsa lain. Lama sekali allah-allah itu dianggap lebih rendah dari pada Tuhan (YHWH), sebagai allah-allah yang tidak berdaya dan terhina. Tetapi dengan ayat ini mulailah suatu tahap baru dalam perkembangan paham Israel tentang Tuhan: dinyatakan bahwa allah-allah lain tidak ada sama sekali. | 


