Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 361 - 380 dari 651 ayat untuk segera sampai AND book:[1 TO 39] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.20) (Kid 7:1) (jerusalem) Puji-pujian untuk mempelai perempuan ini agak sejalan dengan yang tercantum dalam Kid 4:1-6. Ada beberapa unsur yang sama: anak kembar kijang, menara. Tetapi puji-pujian kedua ini lebih bernafsu dan merangsang. Urutannyapun terbalik. Pujian kedua mulai dengan bagian bawah badan, lalu naik sampai ke kepala. Titik-titik perbandingan agak ganjil rasanya: kalung, cawan, timbangan gandum, anak kijang, menara, lalu nama beberapa tempat/gunung. Salahlah tafsir yang mengartikan bahasa kiasan itu seolah-olah mengenai Tanah Suci. Kalau demikian muncul keganjilan: maka mempelai perempuan (Tanah Suci) diletakkan di daerah seberang sungai Yordan (Hesybon); hidupnya berada di gunung Libanon dan kepalanya di gunung Karmel. Bahasa kiasan itu sebenarnya mengungkapkan rasa kagum mempelai laki-laki melihat kecantikan bakal isterinya.
(0.20) (Yes 22:1) (jerusalem) Nubuat ini diucapkan nabi Yesaya setelah Yerusalem pada th 701 terluput dari penghancuran. Inipun mengakhiri penyerbuan oleh raja Sanherib yang sampai di situ berhenti baik, bdk Yes 37:8 dst; 1Ra 18:13+; 1Ra 19:9+; Yes 36:1 dst. Yesaya telah menubuatkan bahwa Yerusalem akan selamat, tetapi kini ia menentang kegembiraan yang melampaui batas. Ia memberi peringatan bahwa penghukuman masih juga mengancam.
(0.20) (Yes 52:13) (jerusalem) Ini Nyanyian Hamba Tuhan yang keempat, bdk Yes 42:1+. Nyanyian ini lebih jauh membicarakan penderitaan yang dialami Hamba itu, bdk Maz 22. Dengan sabar hati Hamba itu menanggung banyak penganiayaan, Yes 53:7, tetapi ini menjengkelkan dan mengesalkan hati mereka yang menyaksikan, Yes 52:14-15; 53:2-3,7-9. Namun penganiayaan itu sebenarnya berperan sebagai perantaraan dan penghapusan dosa, Yes 53:4,6,8,10-12. Nyanyian ini tersusun berupa dialog; Tuhan menyampaikan firmanNya, Yes 52:13-15, lalu raja-raja atau bangsa-bangsa angkat berbicara, Yes 53:1-10, menceriterakan kesengsaraan Hamba dengan mungkin juga minta maaf oleh karena tidak sampai mengerti makna penderitaan yang membenarkan Hamba, Yes 53:11-12.
(0.20) (Dan 9:24) (jerusalem: Tujuh puluh kali tujuh masa) Angka tujuh itu melambangkan kesempurnaan dan keutuhan. Titik tolak perhitungan tujuh puluh pekan (masing-masing tujuh "masa", ialah tahun) ialah tanggal nubuat nabi Yeremia disampaikan, Dan 9:24. Akhir masa itu ialah pemulihan Yerusalem dan kembalinya kaum buangan. Menurut 2Ta 36:22-23(=Ezr 1:1-3) akhir itu sampai ketika raja Koresy mengeluarkan penetapan bahwa orang-orang Yahudi bebas, yaitu pada th 538 seb Mas
(0.20) (Mzm 68:1) (jerusalem: Perarakan kemenangan Allah) Ini mazmur yang berupa puji-pujian dan nyanyian syukur, ada di antara mazmur yang paling sulit dalam seluruh kitab Mazmur. Seringkali maksud sama sekali tidak terang dan teksnya nampaknya agak rusak dan dicampuradukkan. Kidung ini menyinggung banyak peristiwa dalam sejarah Israel yang digambarkan sebagai perarakan kemenangan Tuhan. Tetapi caranya kejadian-kejadian itu disinggung adalah begitu halus, sehingga kerapkali tidak dapat dipastikan peristiwa manakah yang dimaksud. Karena kesemuanya itu maka terjemahan mazmur ini berupa kiraan saja. Pembagian mazmur berupa percobaan boleh diusulkan sbb: Maz 68:2-5 berupa pendahuluan yang menggambarkan Allah yang maju untuk menghancurkan musuh dan memberkati orang benar, ialah umatNya, yang diajak memuji dan meluhurkan Allahnya. Maz 68:6-19 meringankan sejarah Israel sampai dengan didirikannya kediaman bagi Allah di Yerusalem. Disinggunglah keluaran dari Mesir sampai dengan penampakan Allah di gunung Sinai, Maz 68:6-9; perjalanan umat di gurun di bawah perlindungan Tuhan, Maz 68:10-11, dan direbutnya negeri Kanaan, Maz 68:12-13, lalu disinggunglah peperangan di zaman para Hakim, khususnya Debora dan Gideon, Maz 68:14-15; direbutnya Yerusalem di zaman Daud dan menetapkan Allah di situ, Maz 68:16-19. Maz 68:20-24 mulai kembali dengan mengajak umat supaya memuji Allah, Maz 68:20, dengan mengenangkan sejarah murtadnya umat Israel dan pembaharuan yang dilancarkan nabi Elia dan Elisa dan yang berakhir dengan dilenyapkan keluarga raja Ahab, Maz 68:21-24. Maz 68:25-30 rupanya menyinggung pembaharuan nasional dan keagamaan yang diadakan raja Hizkia. Maz 68:30-35 melayangkan pandangan ke masa depan. Allah mengalahkan musuh semua dan bangsa-bangsa lain, bahkan semesta dunia, akan mengakui Allah. Mereka diajak untuk meluhurkan Tuhan dan bersembah sujud di hadapanNya.
(0.20) (Kej 4:17) (sh: Nyanyian lama (Kamis, 6 Februari 2003))
Nyanyian lama

Alkitab kini berbicara tentang kebudayaan. Manusia semakin kaya, berpakaian dan berharga diri. Sayang, semuanya itu adalah kemiskinan di mata Allah. Kain pun beranak cucu. Ia mendirikan kota pertama dalam sejarah manusia. Silsilah berlanjut sampai ke Lamekh. Setelah kasus Kain, kita bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi dalam drama umat manusia. Bagian narasi ini memberitahukan kita kelanjutannya. Manusia makin bobrok.Lamekh mengambil 2 istri padahal Allah berfirman bahwa laki-laki akan menikah dengan seorang istri (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2:24). Ia juga membunuh seorang laki-laki. Pembunuhan ini adalah pembunuhan berdasarkan ketidakadilan. Kalau Tuhan berbicara mengenai pembalasan 7 kali lipat kepada Kain (=pembalasan setimpal), maka Lamekh berbicara tentang pembalasan yang berlebihan (ayat 70 kali lipat). Celakanya, Lamekh begitu bangga sampai menyanyikan nyanyian dendam. Kasih makin lenyap dari kehidupan manusia.

Sebagai pengganti Habel, lahirlah Set. Kalau kita memperhatikan bahwa Set lahir ketika Adam berumur 130 tahun (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5:3), maka sebenarnya Set lahir sebelum generasi ketujuh Adam, Lamekh. Pertanyaannya, mengapa urutan ini ditempatkan tidak sesuai generasi? Tentu penekanannya adalah garis keturunan yang akan diperkenan Allah. Setelah Set melahirkan anaknya, orang-orang mulai beribadah kepada Tuhan, menyerukan nama Tuhan. Maka, terbagilah umat manusia ke dalam dua jalur: mereka yang menentang Allah, dan mereka yang bersandar kepada Allah.

Nyanyian lama adalah nyanyian pembalasan dendam. Tidak demikian dengan nyanyian baru. Nyanyian baru adalah nyanyian pembebasan, nyanyian kasih yang menang, kasih yang ditunjukkan oleh Anak Domba Allah (Why. 5:9)!

Renungkan: Nyanyian apa yang Anda nyanyikan selama hidup berbudaya di dunia?

(0.20) (Ul 10:1) (sh: Takut akan Tuhan (Sabtu, 10 Mei 2003))
Takut akan Tuhan

Bagian Alkitab yang kita baca pada hari ini dimulai dengan pemberian dua loh batu yang baru dari Tuhan kepada Musa. Dua loh batu ini adalah buatan manusia. Sebelumnya Musa begitu marah sampai menghancurkan kedua loh batu pertama. Namun, ia meminta Tuhan memperbarui perjanjian-Nya dengan Israel. Tuhan mengabulkan permintaan itu sebuah perjanjian Sinai kembali ditegaskan dan dipelihara dalam sebuah tabut perjanjian.

Kita kemudian dihadapkan pada kisah kematian Harun. Harun memang selamat dari hukuman Tuhan waktu peristiwa anak lembu emas. Namun, sama seperti Musa, ia tidak dapat masuk ke Tanah Kanaan. Ia mati di padang gurun! Penunjukan kaum Lewi sebagai pelayan- pelayan sangatlah tepat. Mereka melawan para penyembah anak lembu emas (Kel. 32:26-29). Maka, patutlah mereka dijadikan pelayan-pelayan untuk ibadah yang sejati.

Kini Allah memberikan perintah lagi kepada bangsa Israel untuk pergi ke Tanah Kanaan dan menaklukkannya. Mereka harus mencintai dan menaati Tuhan dengan sepenuh hati (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-13). Ketaatan ini diserukan paling tidak karena dua alasan. Pertama, karena Allah adalah Allah yang mahakuasa, namun Israel mendapatkan hak istimewa untuk menjadi umat pilihan-Nya (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">14-15). Ini harus menimbulkan ucapan syukur sampai ke langit, dan diwujudkan dalam ketaatan yang membumi! Mereka harus mengalami "sunat hati", membuang bungkusan kekeraskepalaan dan kebebalan (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">16). Alasan kedua adalah karena Allah merupakan otoritas tertinggi, kuasa terdahsyat, dan hakim yang adil (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">17-18). Umat Israel tidak akan mendapatkan kelepasan begitu saja jika mereka berdosa. Mereka harus sungguh-sungguh taat kepada Allah mereka.

Renungkan: Ketaatan yang benar dan berlanjut tidak lahir dari paksaan atau rasa takut, tetapi dari hati yang penuh syukur dan cinta kepada Allah.

(0.20) (Ul 12:1) (sh: Demi keberbedaan (Selasa, 13 Mei 2003))
Demi keberbedaan

Teks Alkitab yang kita baca hari ini mungkin mencengangkan kita karena berbicara tentang sentralisasi tempat ibadah, sesuatu yang amat janggal. Kita dapat memahami bahwa Allah menginginkan orang-orang Israel taat dengan saksama terhadap hukum dan perintah-Nya. Semua tempat penyembahan berhala orang-orang Kanaan harus dihancurkan sampai tidak ada sisanya. Memang, jika seseorang ingin melepaskan diri dari dosa, ia tidak bisa menyisakan dosa itu sedikit pun. Bagaikan bakteri, bila ia tidak dibasmi sampai tuntas, penyakit itu tidak akan bisa dikalahkan - - suatu saat kekuatannya akan bangkit lagi. Eksistensi dari orang-orang Kanaan akan dilenyapkan, dan sebagai gantinya nama Allah akan ditegakkan.

Bangsa Israel tidak diizinkan untuk menyembah Allah dengan cara yang sama seperti orang-orang Kanaan menyembah dewa-dewi mereka. Kemungkinan karena itulah maka Allah membuat sebuah sentralisasi tempat ibadah. Akibatnya, terjadi perubahan pada cara hidup dan ibadah umat Israel. Tidak boleh lagi ada pengorbanan di mezbah- mezbah lokal. Itu berarti orang-orang Lewi akan kehilangan pekerjaan mereka, namun bangsa Israel harus tetap memperhatikan mereka (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12). Peraturan yang agak sedikit dilonggarkan adalah mengenai izin untuk memakan hewan sembelihan yang tidak disembelih di mezbah -- sebelumnya ternak domestik seperti sapi dan kambing harus disembelih di mezbah, bahkan bila hanya untuk dimakan. Ini mungkin disebabkan karena tempat ibadah yang baru jauh dari tempat tinggal banyak orang. Namun, peraturan tentang darah tetap berlaku. Ini semua kemungkinan diperintahkan Allah untuk membuat bangsa Israel tampil berbeda dari para tetangganya.

Renungkan: Untuk hidup kudus dan menjadi kesaksian, jangan ragu untuk menunjukkan keberbedaan Anda dari lingkungan Anda.

(0.20) (Ul 22:1) (sh: Allah memperhatikan keseharian kita (Selasa, 29 Juni 2004))
Allah memperhatikan keseharian kita

Manusia paling takut dengan kesendirian dan tidak dipedulikan orang lain. Kita ingin diperhatikan dan dipedulikan orang lain. Kita amat senang disapa dan ditanya kabarnya. Oleh karena itu gereja bukan saja tempat bersekutu dengan Allah tapi juga dengan sesama manusia. Apakah Allah yang kita sembah di dalam Yesus Kristus memperhatikan keseharian kita? Sulit dibayangkan Allah sampai perlu campur tangan dengan daftar belanjaan sehari-hari, atau naik turunnya kita dari angkutan kota, atau bahkan saat kita mengerjakan hal-hal yang praktis. Apakah benar Allah peduli kita sampai serinci itu?

Perikop kita pada hari ini mengajarkan bahwa ketika orang Israel masuk ke tanah Perjanjian, Allah bukan saja mengatur bagaimana mereka beribadah dengan Allah dan berhubungan dengan sesama manusia, tetapi juga mereka diperhatikan oleh Allah di dalam rincian terkecil sekalipun.

Salah satu contoh, di ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-4, Allah mengatur apabila ada binatang yang hilang dan harus dikembalikan ke pemilik yang sah. Di ayat 5, 11, dan 12, Allah mengatur cara mereka berpakaian. Allah juga mengatur kepedulian orang Israel terhadap alam (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6-7). Bahkan pendirian rumah mereka juga dipedulikan oleh Allah (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8). Cara mereka bercocok tanam juga menjadi suatu hal yang diatur oleh Allah (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">9). Dengan kata lain, Allah peduli dengan segala bagian yang amat rinci. Kepedulian itu menunjukkan bahwa Ia ingin umat-Nya hidup diberkati dalam kebersamaan bukan kesendirian.

Allah peduli kepada segala sesuatu yang berhubungan dengan kesejahteraan anak-anak-Nya. Kita diperhatikan oleh Allah. Yesus mengatakan di Matius 6:27-32, bahwa Allah memperhatikan kita lebih dari segalanya.

Renungkan: Bersyukurlah kepada Allah yang peduli kepada kita, umat yang sudah ditebus oleh Yesus Kristus supaya hidup kita diberkati.

(0.20) (Ul 22:13) (sh: Memuliakan Allah melalui kehidupan seksual yang benar (Rabu, 30 Juni 2004))
Memuliakan Allah melalui kehidupan seksual yang benar

Zaman di mana seks dianggap tabu sudah lewat. Kini, dari kota besar sampai ke desa terpencil, dari kaum muda gaul dunia ini sampai ke kalangan gerejani, seks sudah menjadi hal biasa. Dari menabukan kini orang cenderung menganggap seks sebagai sesuatu yang biasa seperti halnya makanan dan pakaian. Akibatnya, kesukaan yang harusnya hadir dalam sikap menghormati seksualitas digantikan oleh banyak perkara menyedihkan.

Alkitab tidak menganggap seksualitas sebagai sesuatu yang tabu atau suatu yang boleh diperlakukan seenaknya. Seksualitas ialah bagian yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Setiap kali Alkitab menuliskan kalimat positif mengenai seksualitas, selalu dikaitkan dengan ikatan pernikahan yang sakral. Di luar pernikahan, seksualitas, menurut Alkitab, tidak boleh dipermainkan.

Perikop ini berbicara mengenai orang yang mempermainkan seksualitas dan pernikahan. Pertama orang yang memfitnah keperawanan istri yang ia nikahi. Orang seperti ini harus dihukum (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">13-21). Lalu, juga mengenai mereka yang melakukan seks tanpa ikatan pernikahan (mis: pemerkosaan atau kumpul kebo, ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">22-30). Hukuman bagi mereka adalah dirajam. Mempermainkan seksualitas dan pernikahan adalah dosa dan harus dihukum.

Di tengah-tengah kehidupan modern yang tidak lagi menghargai seksualitas (apakah itu menahan atau mengumbar) di dalam pernikahan yang didirikan oleh Allah sendiri, kita dipanggil oleh Allah untuk memberikan teladan dalam masalah seksualitas. Sebagai pribadi, kita dipanggil untuk tidak mempermainkan seksualitas. Sebagai keluarga, kita dipanggil untuk menghormati pernikahan.

Renungkan: Allah ingin kita berlaku suci dalam keseluruhan aspek kehidupan. Kita dipanggil untuk menghayati seksualitas yang indah dan kudus sebab mengikuti aturan Allah.

(0.20) (1Raj 13:11) (sh: Allah memakai hamba-Nya sampai tuntas (Jumat, 13 Agustus 2004))
Allah memakai hamba-Nya sampai tuntas

Tidak sedikit pelayan Tuhan yang gagal di tengah jalan. Ada yang jatuh ke dalam dosa. Ada yang meninggalkan pelayanan di tengah-tengah pekerjaan Tuhan. Meski demikian, Tuhan tetap bisa memakai mereka untuk mencapai maksud-Nya. Justru ini menjadi peringatan agar hamba Tuhan melayani dan hidup benar di hadapan Allah.

Kisah abdi Allah ini sungguh tragis. Ia sudah selesai menunaikan tugas utama, yaitu menegur Yerobeam atas dosa-dosanya. Ia tahu bahwa Tuhan memerintahkannya untuk tidak makan roti dan minum air dalam perjalanan tugas. Namun, karena tipuan seorang nabi tua, ia melanggar perintah Tuhan itu. Hukuman pun dijatuhkan, abdi Allah itu dibunuh oleh seekor singa. Kita tidak tahu motivasi si nabi tua membohongi abdi Allah itu. Mungkin ia iri hati melihat si abdi Allah yang berasal dari Selatan masuk ke wilayahnya tanpa permisi untuk bernubuat. Mungkin ia seorang yang "mendukung" pemerintahan Yerobeam sehingga tidak senang melihat abdi Allah ini mencela rajanya. Apapun alasannya, akhirnya ia sadar bahwa penipuannya berakibat fatal bagi abdi Allah itu (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20-22).

Kematian abdi Allah itu tidak menghalangi firman Tuhan dinyatakan. Peristiwa aneh setelah abdi Allah itu diterkam singa (ay. segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">24: yaitu singa dan keledai menjagai mayat abdi Allah itu) pastilah menimbulkan kegemparan di kalangan rakyat. Tuhan memakai peristiwa itu untuk menyadarkan si nabi tua, yang mungkin selama ini sudah kehilangan kepekaan akan firman Allah dan kehilangan keberanian iman (ia tidak pernah mencela Yerobeam). Ini membuktikan Allah berdaulat dalam segala keadaan, menggenapi janji-Nya, atau menghukum yang melanggar. Kalau Ia tidak segan menghukum abdi-Nya yang lalai, apalagi terhadap orang yang mengkhianati-Nya (Yerobeam). Pasti nubuat mengenai penghukuman Yerobeam akan tergenapi (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">32).

Renungkan: Hidup atau mati, Tuhan bisa memakai kita menjadi saluran firman-Nya. Persoalannya apakah hidup kita layak untuk menjadi berkat, menyatakan keadilan, dan kasih-Nya.

(0.20) (1Raj 15:33) (sh: Dosa pemimpin menular kepada rakyatnya? (Minggu, 27 Februari 2000))
Dosa pemimpin menular kepada rakyatnya?

Bisa "ya" bisa juga "tidak". "Ya" kalau rakyat menganut tanpa mempertimbangkan dosa atau tidak. Terlebih lagi bila batasan itu terlampau tipis atau karena sudah membudaya sampai sudah tidak ada lagi kepekaan terhadap dosa. Bila kebenaran, keadilan, nilai-nilai moral, dan etika menjadi sungsang sehingga sistem masyarakat yang ada: korupsi, kolusi, nepotisme, monopoli, dan manipulasi, merajalela tanpa kendali. Atau sistem ini tercipta karena pemerintah bersama rakyat terlilit dosa tanpa rasa berdosa lagi.

Mungkinkah jawabannya tidak? Bagaimana mungkin terjadi dalam sistem yang sudah begitu kompleks dan rumit, bahkan sulit menemukan simpulnya tatkala mau dicoba diuraikan kekusutan masalahnya. Jawabannya hanya satu, bila rakyat mau menjunjung harkat dan martabat insaninya, yakni menjadi manusia yang luhur dan mulia sesuai maksud dan tujuan penciptaan. Jemaat Tuhan seharusnya tidak ikut arus, namun berperan menegakkan kebenaran dan keadilan. Bila tidak, maka hukuman Allah pasti akan dijatuhkan.

Itulah yang terjadi di masa dinasti Baesa. Baesa yang diberi kesempatan menjadi raja Israel melakukan apa yang jahat dan seluruh rakyatnya pun mengikutinya. Masa yang cukup panjang diberikan Tuhan kepada Baesa dan rakyat Yehuda untuk berkaca kepada pendahulunya. Tetapi raja dan rakyat tidak mempedulikan. Tidak ada pertobatan, tidak ada perbaikan, dan tidak ada berkat. Kalau 24 tahun lampau Baesa dipakai Tuhan menjadi "alat-Nya" untuk menghukum dinasti Yerobeam, kini apa yang terjadi pada keluarga Yerobeam terjadi juga padanya dan seluruh rakyatnya.

Renungkan: Kehancuran kerajaan Israel jangan sampai terulang di negeri kita. Sebagai warga negara janganlah kita hanyut tetapi hasilkan karya, tuturkan karsa yang berdasar pada norma-norma kebenaran ilahi sebagai murid-Nya. Semoga Tuhan memberkati bangsa dan negara Indonesia, tempat Tuhan mengutus kita.

(0.20) (2Raj 10:18) (sh: Ketaatan total (Kamis, 23 Juni 2005))
Ketaatan total


Tidak mudah membasmi dosa korupsi yang telah membudaya. Sama seperti sulitnya menghancurkan kebiasaan korupsi, dosa penyembahan berhala pun tidak dapat dihapuskan dengan memusnahkan para perintisnya saja. Harus ada tindakan "pembersihan" total, yaitu memusnahkan para pelaku penyembah berhala.

Tinggal satu langkah terakhir yang harus dilakukan Yehu, yakni menghabisi semua orang Israel yang pernah menyembah Baal mulai dari para pelayannya sampai dengan para simpatisannya. Cara Yehu memusnahkan para penyembah Baal itu sungguh taktis. Yehu berpura-pura ingin menyembah Baal yang juga diagungkan Ahab. Akibatnya sungguh dahsyat, tidak seorang pun penyembah Baal yang tidak hadir (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">18-22). Setelah mereka datang, Yehu menjebak mereka di rumah Baal saat mereka sedang menyembah Baal, dan memusnahkan mereka semua (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">23,25-28).

Tepat sebagaimana nubuat Elisa terhadapnya, demikianlah Yehu melenyapkan semua hal tentang Ahab (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">24). Ketaatan Yehu mendatangkan berkat Tuhan baginya dan bagi keturunannya (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">30). Sayangnya, hati Yehu tidak sepenuhnya berpaut pada Allah, ia masih melakukan dosa-dosa seperti yang dilakukan Yerobeam bin Nebat (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">29,31; Lihat 1Raj. 12:28-30). Oleh karena itu, pemerintahan Yehu akan berakhir pada keturunannya yang keempat. Dan daerah kekuasaannya pun berkurang (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">30,32-33).

Allah menghendaki ketaatan total dari umat-Nya ketika kita memutuskan untuk mengikut Dia. Salah satu bentuknya adalah tidak boleh ada hal apa pun yang lebih penting dari pada Tuhan. Sikap Tuhan Yesus yang taat kepada Bapa sampai akhirlah yang menjadi teladan nyata bagi kita. Mari kita memeriksa kehidupan kita, supaya jangan ada berhala-berhala yang menjauhkan kita dari ibadah sejati kepada-Nya dan yang akhirnya membuat kita menuai murka-Nya.

Doaku: Tuhan ajarku setia pada-Mu dan jadikan aku umat-Mu yang taat sepanjang hidupku.

(0.20) (1Taw 6:1) (sh: Ibadah yang istimewa (Minggu, 27 Januari 2002))
Ibadah yang istimewa

Silsilah suku Lewi ada di tengah-tengah deretan silsilah (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2:1-9:1a). Ini menyatakan bahwa, selain lembaga kerajaan, ibadah amat penting, seperti pada zaman Musa (Bil. 2).

Silsilah dimulai dengan keluarga imam besar (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-15). Keturunan Lewi disempitkan pada Kehat (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2), Amram (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3), Eleazar (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4a), dan Pinehas (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4b). Hanya Pinehas yang mewakili garis keturunan imam besar (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4b-15). Ada 2 komentar yang diberikan. Pertama, Yohanan adalah imam di Bait Allah Salomo (ayat 10). Penyebutan Bait Salomo penting karena: [1] Polanya harus ditegakkan kembali setelah pembuangan, dan [2] Hanya keturunan ini yang sungguh-sungguh keturunan imam besar yang sejati. Kedua, Yozadak diangkut ke Babel (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15). Yozadak adalah ayah Yosua. Yosua adalah imam besar dalam program pembangunan Zerubabel, dan ia menggantikan imam-imam Lewi sebelumnya. Penempatan Yozadak di akhir silsilah imam besar mengokohkan posisi Yosua.

Berikutnya didaftarkan tugas-tugas kaum Lewi (ayat 16-47). Ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">16-30 mendaftarkan kaum Lewi yang biasa dalam 2 daftar yang sejajar: [1] Anak-anak dari generasi kedua (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">16-19a), [2] Penjabaran sampai 7 generasi (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">19b-30). Penyebutan Elkana (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">25) dan Samuel (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">27-28) menyoroti orang yang mengurapi Daud menjadi raja (ayat 1Sam. 16:12-13). Dalam 1Sam. 1:1, Elkana disebut sebagai orang Efraim. Namun, di sini jelas bahwa Elkana dan Samuel adalah keturunan Lewi yang tinggal di antara kaum Efraim. Penyebutan Samuel menunjukkan bahwa silsilah ini merentang sampai masa Daud. Jika ini benar, penugasan oleh Daud bagi kaum Lewi dianggap tetap berlaku untuk komunitas pascapembuangan.

Renungkan: Tempatkan ibadah kepada Allah sebagai pusat kehidupan Anda. Di sanalah harapan dan pemulihan mengalir.

(0.20) (2Taw 3:15) (sh: Penyelesaian yang istimewa (Sabtu, 11 Mei 2002))
Penyelesaian yang istimewa

Penulis Tawarikh melanjutkan dengan menggambarkan balai depan rumah (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3:15-17). Dua tiang yang didekorasi dengan buah delima dan untaian rantai menjadi fokus. Tiang di sebelah kanan dinamai Yakhin yang berarti “Allah meneguhkan”. Tiang di sebelah kiri dinamai Boas yang berarti “Kekuatan ada di dalam Dia (Allah)”. Tiang-tiang ini adalah semacam tampilan luar untuk apa yang ada di dalam rumah itu, tampilan kemuliaan. Bangsa Israel, komunitas pascapembuangan, harus mengingat bahwa kehadiran Allah saja yang dapat menjadi kekuatan, keamanan, pengharapan, dan kemenangan mereka.

Penulis melanjutkan penjabarannya dengan menunjukkan bagaimana rumah itu diselesaikan. Pertama, di dalam ruang imam di dalam bait suci (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4:1-6). Di sana ditaruh mezbah tembaga dengan ukuran yang sangat besar (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">9x9x4,5 m). Penjelasan tentang “laut” menunjukkan besarnya wadah tersebut, dengan diameter 2,3 meter, 13,3 meter bundar keliling, dan kapasitas penampungan sampai 66 ribu liter air. Dua belas lembu yang menopangnya mungkin menyimbolkan 12 suku Israel. Disebutkan juga adanya 10 bejana pembasuhan. “Laut” adalah untuk pembasuhan imam, sedangkan bejana adalah untuk pembasuhan alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pembakaran kurban. Kedua, di dalam ruang utama (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4:7-8). Di sana terdapat 10 kandil emas, bukan hanya 1 seperti dalam kemah suci Musa (Kel. 40:4). Sebagai tambahan, dibuat pula 100 bokor penyiraman emas. Ketiga, kembali dalam ruang imam (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4:9-10). Di sini dibedakan antara pelataran dan ruang imam itu sendiri. Pelataran dimaksudkan untuk para oran g awam yang beribadah, sedangkan ruang imam hanya untuk imam-imam dan orang-orang Lewi.

Akhirnya rumah itu selesai (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5:1). Salomo memasukkan perbendaharaan bait Allah milik Daud. Komunitas pascapembuangan perlu meneladani mereka.

Renungkan: Jika Anda mengerjakan pelayanan bagi Allah, janganlah mengerjakannya setengah hati. Anda mendapatkan kepercayaan yang luar biasa. Karena kerjakanlah pelayanan itu dengan tulus, setia dan konsisten sampai akhir.

(0.20) (2Taw 30:23) (sh: Sukacita dan pembaruan dalam kesatuan (Sabtu, 6 Juli 2002))
Sukacita dan pembaruan dalam kesatuan

Hal inilah yang mungkin sangat didambakan oleh penulis Tawarikh. Jemaat pascapembuangan masih rindu untuk terus merayakan karya dan perbuatan-perbuatan Allah yang besar, yang tidak hanya bagi nenek moyang mereka, tetapi juga bagi mereka sendiri. Tidak hanya Yehuda, tidak hanya para imam, tetapi juga orang-orang Israel Utara yang bergabung dan orang-orang asing ikut bersama-sama merayakan dengan bersukaria (ayat 25). Melalui kesatuan seperti ini, kejayaan Israel seperti pada zaman Salomo kembali terulang (ayat 26). Bahkan, ada beberapa kesejajaran dengan Salomo yang sengaja disebutkan oleh penulis Tawarikh: lama perpanjangan hari raya (lih. segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7:8-10) dan jumlah kurban yang cukup besar (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7:5).

Pada saat para imam Lewi berdoa dan memberkati rakyat, penulis Tawarikh mencatat bahwa "suara mereka didengar TUHAN dan doa mereka sampai ke tempat kediaman-Nya yang kudus di surga" (ayat 26). Kalimat ini bukan hanya keterangan pemanis yang bersifat tambahan. Kalimat ini didasarkan atas kata-kata yang diucapkan Salomo di dalam doanya pada segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6:21,33, dan 39. Artinya, Allah telah berkenan mengampuni dosa mereka (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6:21,39c), akan bertindak bagi mereka (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6:33), dan memberikan keadilan bagi mereka (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6:39b).

Umat yang bersukaria dan telah menerima rahmat yang luar biasa dari Allah ini tidak langsung berpuas diri. Mereka yang mengikuti perayaan Paskah ini langsung bertindak dan melakukan reformasi keagamaan dengan menghancurkan segala bentuk penyembahan berhala yang mereka temukan, "sampai musnah semuanya" (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">31:1). Melalui peristiwa ini, nyata bahwa yang dipentingkan umat dari perayaan Paskah bukanlah mencari pemuasan pengalaman rohani semata, tetapi bagaimana mereka dapat mempertahankan sikap taat dan takut kepada Allah, bahkan setelah segala perayaan itu selesai. Tindakan mereka membuktikannya.

Renungkan: Persekutuan sejati antarsesama umat Tuhan seharusnya tidak dinodai perseteruan, tetapi sebaliknya menghasilkan sukacita di dalam persatuan, dan kerinduan membara untuk terus menguduskan diri bagi Tuhan.

(0.20) (Ayb 42:1) (sh: Wawasan yang baru (Rabu, 21 Agustus 2002))
Wawasan yang baru

Ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3a dan 4 jelas bukan perkataan Ayub. Kelihatannya Ayub mengingat lagi kata-kata Yahweh dalam segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:2 dan 38:3b waktu akan memberikan jawaban kepada Yahweh. Peristiwa yang mengharukan ini menunjukkan bahwa pada akhirnya Ayub luluh di dalam sikap menyerangnya. Akhirnya Ayub puas. Yang menarik adalah, Ayub puas bukan karena telah mendapatkan jawaban, tetapi karena wawasan yang baru bahwa hak-hak manusia bukanlah yang terpenting di dalam desain Allah. Kehendak dan kedaulatan Allah, itulah yang terpenting.

Dalam jawaban pertamanya kepada Yahweh (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:37-38), ia telah mengakui kehinaannya dan kesia-siaan untuk mengadili Allah. Kini ia mengulanginya lagi (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Dalam ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3, mengulangi segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">38:2, ia kini mengakui bahwa ia telah berbicara dalam ketidaktahuan mengenai karya-karya ajaib yang sekarang telah disingkapkan Yahweh kepadanya. Karya-karya itu tetap melampaui pengertiannya. Dengan demikian, respons Ayub telah berubah, dari mengakui kehinaannya sampai menarik kasusnya - mengakui hal itu sebagai kekeliruan. Perlu dicatat bahwa sampai akhir kitab Ayub pun tidak disinggung mengenai kebersalahan atau ketidakber-salahan Ayub. Allah tidak melihat hak dan kedudukan manusia sebagai yang sentral.

Ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4-5 berbicara mengenai dua model pengetahuan. Pertama adalah mendengar. Ini bisa berarti mendengar melalui telinga, semacam berita yang belum tentu kebenarannya. Kedua adalah melihat. Setelah Ayub melihat Allah, maka barulah ia memahami Dia. Ia masuk ke dalam wawasan baru, bukan sekadar menerima tradisi, tetapi mengalami penyingkapan-penyingkapan yang mencerahkan pikiran dan hatinya.

Ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6 menyatakan pertobatan Ayub. Ia mengubah pikirannya dan mencabut kasusnya. Ayub duduk dalam debu dan abu, menunjukkan kerendahan hati dan menghinakan diri sendiri karena ketidakmengertiannya.

Renungkan: Segala sesuatu ada waktunya. Badai pasti berlalu. Hidup berjalan terus. Lihatlah cakrawala baru dari Allah dan temukan keindahan dalam misteri Ilahi.

(0.20) (Mzm 36:1) (sh: Lanjutkanlah kasih setia-Mu (Sabtu, 31 Mei 2003))
Lanjutkanlah kasih setia-Mu

Orang Fasik adalah jawara dari tentara kerajaan kegelapan. Catatan tentang kejahatannya sangat menggetarkan: rasa takut kepada Allah tidak ada dalam hatinya (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Ia meninggikan dirinya sedemikian rupa sehingga, jangankan membenci kesalahannya, mengenalinya pun ia tidak lagi mampu (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3). Perkataan dan perbuatannya sepenuhnya jahat (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">4,5a bdk. Ul. 6:5, Mat. 22:37).

Pendekar yang lainnya adalah Yahweh -- TUHAN! Kasih-Nya sampai ke langit, setia-Nya sampai ke awan (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6). Keadilan-Nya seperti gunung-gunung yang gagah perkasa. Hukum-Nya seperti samudera raya yang hebat. Penjagaan-Nya menjangkau manusia dan hewan (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7). Sayap-Nya adalah perlindungan bagi anak manusia (ayat 8b). Rumah-Nya adalah sumber makanan dan sungai kesenangan-Nya sumber minuman bagi mereka (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">9). Dari dalam diri-Nya terpancar kehidupan dan terang yang menjadi sumber hidup bagi mereka yang bernaung pada-Nya (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10).

Namun, ketika tentara kerajaan terang menjadi sangat cemas dan ketakutan melihat 'kesaktian' pendekar dari kerajaan kegelapan, pemazmur justru tidak menampilkan sosok Allah sebagai pendekar gagah perkasa yang bersenjata lengkap dan siap untuk membinasakan orang fasik. Pemazmur justru menampilkan sosok Allah yang melindungi umat-Nya dengan "kasih setia" -- hesed (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6, 8) -- dan "keadilan" -- tsedaqah (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6).

Dua kata ini jugalah yang dipakai oleh pemazmur ketika ia memohon perlindungan Allah atas orang benar dari kejahatan orang fasik. Kasih setia dan keadilan Allah inilah yang pada akhirnya membinasakan orang fasik. Mereka "jatuh", "dibanting" dan "tidak dapat bangun lagi".

Renungkan: Selama di dunia ini kita masih harus hidup di antara dua suara berpengaruh: kejahatan atau kebenaran. Suara manakah yang dengannya kita berdialog?

(0.20) (Mzm 106:34) (sh: Sama bobrok dengan dunia! (Senin, 24 Oktober 2005))
Sama bobrok dengan dunia!

Dosa demi dosa yang dilakukan Israel menunjukkan kebebalannya dan ketidakpekaannya akan kenajisan yang mereka sudah perbuat. Semua kebiasaan jahat dan menjijikkan dari bangsa-bangsa kafir, mereka perlakukan dan lakukan menjadi hal yang biasa (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">36-39). Akibatnya Tuhan merasa jijik terhadap mereka (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">40).

Apakah sebabnya mereka sampai terjerat dalam dosa-dosa yang begitu mengerikan? Karena mereka tidak taat kepada perintah Allah untuk membasmi semua penduduk Kanaan (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">34). Akibatnya, mereka tercemar dan rusak oleh kebiasaan buruk bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah tersebut. Hukuman Tuhan pun tidak tanggung-tanggung. Oleh karena, mereka memilih mengikuti pola hidup bangsa-bangsa kafir daripada mengikut jalan Tuhan yang kudus maka Tuhan menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa kafir itu (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">41-42). Tujuan Tuhan adalah mempertobatkan mereka melalui penderitaan akibat penjajahan. Sayang sekali, Israel tidak menghiraukan-Nya, mereka bangsa yang tegar tengkuk (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">43).

Hanya anugerah saja yang mencegah kebinasaan tuntas Israel. Dalam kasih-Nya, Allah mengingat umat-Nya yang Ia telah ciptakan dan Ia pilih melalui perjanjian kekal (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">45). Ia tidak sampai hati membiarkan anak-anak-Nya musnah. Pemazmur menyadari benar akan hal ini, oleh karena itu ia berani berseru mewakili Israel agar sekali lagi Allah mengampuni mereka dan menyelamatkan mereka dari cengkeraman bangsa-bangsa. Tidak lupa pemazmur mengucap syukur untuk kebaikan Tuhan (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">47-48).

Apabila kita mengetahui sesama kita yang seiman kom-promi dengan gaya hidup yang berdosa dari dunia ini, janganlah bersikap masa bodoh. Ingatkan mereka dua hal: hal tersebut mendukakan hati Tuhan, dan Tuhan masih mengasihi dan menginginkan mereka kembali bertobat.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.20) (Mzm 118:1) (sh: Allah sumber kekuatan (Selasa, 7 Mei 2002))
Allah sumber kekuatan

Mazmur pujian ini merupakan nyanyian kemenangan yang sarat dengan keriangan rohani berkualitas tinggi. Saat itu raja keturunan Daud berada dalam keadaan bahaya, lalu dilepaskan oleh Allah untuk kemudian dipulihkan kedudukannya sebagai raja. Menurut sumber-sumber Yahudi, mazmur ini diucapkan bersahutan pada hari raya Pondok Daun.

Dalam nyanyian ini, pemazmur mengisahkan tentang penyelamatan yang dialaminya (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5-21). Ia mengakui bahwa Tuhanlah yang membawa dia pada kelegaan. Pengakuan ini tidak hanya makin mengentalkan keyakinannya bahwa Tuhan ada di pihaknya, tetapi juga makin memperteguh iman dan pengharapannya. Ia juga mengajak umat untuk hanya mengandalkan Tuhan dan bukan manusia, betapa pun kuatnya (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8-9). Meski akibat dari keyakinan ini ia harus berhadapan dengan sejumlah lawan dari “segala bangsa” (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10) dan ditolak dengan hebat sampai jatuh (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">13), namun ia tidak jatuh, apalagi sampai mengalami kematian. Allah memberinya kekuatan sehingga ia dapat mengalahkan musuh-musuhnya.

Dari peristiwa ini, pemazmur melihat beberapa unsur yang sangat penting: Pertama, Tuhanlah pelaku utama dalam setiap pertempuran umat. Kedua, pengalaman ditolong dan mengalami kasih Allah mendorong dia untuk menyaksikan keajaiban perbuatan Allah itu kepada orang lain. Ketiga, hidup yang masih dimilikinya semata-mata adalah anugerah Tuhan (ayat segera+sampai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">18). Keyakinan pemazmur ini merupakan ungkapan terlengkap yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang menyangkut kehidupan umat, dan seluruh ciptaan-Nya, mulai dari awal hingga akhirnya, ada pada-Nya.

Kristen di zaman ini pun tidak terluput dari berbagai ancaman kekerasan. Tak jarang Kristen menjadi pihak yang dirugikan atau ingin dijatuhkan. Tetapi, itu tidak berarti bahwa Kristen tidak mampu menghadapinya. Pakailah pola penyelesaian pemazmur, yaitu mengikutsertakan Allah setiap saat dalam gerak langkah kehidupan kita.

Renungkan: Karena Allah beserta kita maka akhir dari segala kekerasan bukanlah bencana bagi kita, tetapi turut serta dalam pemuliaan-Nya.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA