Jubah<x id="l" /> maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: "Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?"

Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia,<x id="r" /> tetapi ia menolak dihiburkan,<x id="s" /> serta katanya: "Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku,<x id="t" /> ke dalam dunia orang mati<n id="1" />!<x id="u" />" Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.

Lalu berkatalah Yehuda: "Biarlah barang-barang itu dipegangnya,<x id="o" /> supaya kita jangan menjadi buah olok-olok orang;<x id="p" /> sungguhlah anak kambing itu telah kukirimkan, tetapi engkau tidak menjumpai perempuan itu."

Yehuda memeriksa barang-barang itu, lalu berkata: "Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar,<x id="s" /> karena memang aku tidak memberikan dia kepada Syela,<x id="t" /> anakku." Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu.

Dan ketika ia bersalin, seorang dari anak itu mengeluarkan tangannya, lalu dipegang oleh bidan,<x id="v" /> diikatnya<x id="w" /> dengan benang kirmizi serta berkata: "Inilah yang lebih dahulu keluar."

Ketika anak itu menarik tangannya kembali, keluarlah<x id="x" /> saudaranya laki-laki, dan bidan itu berkata: "Alangkah kuatnya engkau menembus ke luar," maka anak itu dinamai Peres.<x id="y" />

Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku.<x id="p" />"

Tetapi Yusuf menolak<x id="q" /> dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,<x id="r" />

Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya:<x id="f" /> "Hamba<x id="g" /> orang Ibrani<x id="h" /> yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku.

Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.<x id="i" />

Lalu ia bertanya kepada pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan<x id="a" /> bersama-sama dengan dia dalam rumah tuannya itu: "Mengapakah hari ini mukamu semuram<x id="b" /> itu?"

Setelah dilihat oleh kepala juru roti,<x id="q" /> betapa baik arti<x id="r" /> mimpi itu, berkatalah ia kepadanya: "Akupun bermimpi juga. Tampak aku menjunjung tiga bakul<x id="s" /> berisi penganan.

Bulir yang kurus itu memakan ketujuh bulir yang baik tadi. Telah kuceritakan hal ini kepada semua ahli, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat menerangkannya kepadaku.<x id="j" />"

Lalu kata Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama.<x id="k" /> Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.<x id="l" />

Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu,<x id="d" /> tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.<x id="e" />

Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Akulah Firaun, tetapi dengan tidak setahumu, seorangpun tidak boleh bergerak di seluruh tanah Mesir.<x id="r" />"

mulailah<x id="g" /> datang tujuh tahun kelaparan,<x id="h" /> seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti.

Lagi katanya: "Telah kudengar, bahwa ada gandum di Mesir; pergilah ke sana dan belilah gandum di sana untuk kita,<x id="q" /> supaya kita tetap hidup dan jangan mati.<x id="r" />"

Tetapi Yakub tidak membiarkan Benyamin<n id="1" />,<x id="t" /> adik Yusuf, pergi bersama-sama dengan saudara-saudaranya, sebab pikirnya: "Jangan-jangan ia ditimpa kecelakaan<x id="u" /> nanti."

Lalu teringatlah Yusuf akan mimpi-mimpinya<x id="e" /> tentang mereka. Berkatalah ia kepada mereka: "Kamu ini pengintai<n id="1" />,<x id="f" /> kamu datang untuk melihat-lihat di mana negeri ini tidak dijaga.<x id="g" />"